Jumat, 30 September 2016

Surat Al Mulk


Keutamaan Surat Al Mulk, Takut pada Allah Di Kala Sepi

 

 

Berikut kita akan melanjutkan beberapa faedah lagi dari surat Al Mulk. Semoga kita bisa lebih memahami tersebut dan mengamalkan kandungan di dalamnya.


Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (12) وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (13) أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14) هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ (15)

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya di saat mereka tidak tampak di hadapan yang lainnya, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 12-15)



Keutamaan Taat dan Takut pada Allah Di Kesunyian

Setelah sebelumnya Allah menyebutkan keadaan orang-orang fajir (kafir), selanjutnya Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang berbuat baik dan akan menuai kebahagiaan.
Dalam surat Al Mulk ayat 12, penulis Tafsir Al Jalalain menjelaskan, “Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah.[1]”

Intinya mereka itu taat pada Allah meskipun di kesunyian. Syaikh As Sa’di menjelaskan, “Mereka takut pada Allah dalam setiap keadaan sampai-sampai pada keadaan yang tidak ada yang mengetahui amalan mereka kecuali Allah. Mereka tidak melakukan maksiat dalam kesunyian. Mereka pun tidak mengurangi ketaatan mereka ketika itu.”[2]
Namun kita mungkin sangat jauh dari sifat baik semacam ini. Di kala sepi kita berani berbuat maksiat, padahal Allah menyaksikan kita dan di kala terang-terangan kita pun berani mendurhakai Allah dengan riya’ tatkala melakukan amalan. Semoga Allah menunjuki kita pada sifat yang mulia ini.
Ingatlah keutamaan yang mulia yang diperoleh oleh orang yang beramal dan takut pada Allah di kala sepi, yaitu:
  1. Akan mendapatkan ampunan dari setiap dosa, begitu pula akan dilindungi dari kejelekan dan siksa neraka.
  2. Mereka akan mendapatkan ganjaran besar yaitu berbagai kenikmatan yang Allah janjikan di surga.

Keutamaan Ihsan dalam Ibadah

Untuk ayat,
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ

terdapat penafsiran lainnya dari para ulama. Intinya, ada  empat penafsiran mengenai ayat ini:
  1. Mereka takut pada Allah, namun mereka tidak melihat-Nya”. Inilah pendapat mayoritas ulama.
  2. “Mereka sangat takut akan siksa Allah walaupun mereka tidak melihat-Nya”. Inilah pendapat Maqotil.
  3. Mereka takut pada Allah ketika tidak ada satu pun yang menyaksikan mereka”. Inilah pendapat Az Zujaj.
  4. Mereka takut pada Allah jika mereka bersendirian (tidak tampak di hadapan manusia) sebagaimana mereka takut jika mereka berada di hadapan manusia”. Inilah pendapat Abu Sulaiman Ad Dimasyqi.[3]
Tafsiran ketiga telah dijelaskan pada point sebelumnya. Tafsiran ketiga ini hampir sama dengan tafsiran keempat.
Sedangkan tafsiran pertama dan kedua hampir sama. Untuk tafsiran pertama inilah yang kita sering lihat pada terjemahan Al Qur’an (termasuk terjemahan DEPAG RI) sebagaimana pendapat jumhur (mayoritas) ulama. Sehingga biasanya ayat tersebut diartikan:

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka.” (QS. Al Mulk: 12)

Berdasarkan tafsiran menunjukkan keutamaan dari orang yang berbuat ihsan. Mereka akan mendapatkan dua keutamaan yang disebutkan dalam lanjutan ayat,

لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Mulk: 12)

Lalu apa yang dimaksud ihsan? Pengertian ihsan dalam ibadah sebagaimana ditafsirkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits jibril. Ketika ditanya oleh Jibril –yang berpenampilan Arab Badui- mengenai ihsan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, Allah akan melihatmu”.[4][5]

Dalam pengertian ihsan ini terdapat dua tingkatan. Tingkatan pertama disebut tingkatan musyahadah yaitu seseorang beribadah kepada Allah, seakan-akan dia melihat-Nya. Perlu ditekankan bahwa yang dimaksudkan di sini adalah bukan melihat zat Allah, namun melihat sifat-sifat-Nya. Apabila seorang hamba sudah memiliki ilmu dan keyakinan yang kuat terhadap sifat-sifat Allah, dia akan mengembalikan semua tanda kekuasaan Allah pada sifat-sifat-Nya. Dan inilah tingkatan tertinggi dalam derajat Ihsan.
Tingkatan kedua disebut dengan tingkatan muroqobah yaitu apabila seseorang tidak mampu memperhatikan sifat-sifat Allah, dia yakin Allah melihatnya. Dan tingkatan inilah yang banyak dilakukan oleh banyak orang. Apabila seseorang mengerjakan shalat, dia merasa Allah memperhatikan apa yang dia lakukan, lalu dia memperbagus shalatnya.[6]

Keutamaan Beriman pada yang Ghoib

Berdasarkan salah satu penafsiran surat Al Mulk ayat 12, ayat ini menunjukkan keutamaan beriman pada yang ghoib dan keutamaan meyakini adanya kedekatan Allah ketika sendirian atau pun terang-terangan.[7]

Khouf (Takut) yang Membuat Seseorang Menjauh dari Maksiat

Dari ayat ini juga menunjukkan bahwa dengan rasa khouf (takut) membuat seseorang menjauh dari maksiat. Sehingga ketika seseorang mau terjerumus dalam maksiat hendaklah ia memperkuat rasa takut pada Allah. Jangan malah ketika mau terjerumus dalam maksiat ia kedepankan roja’ (harap) pada Allah. Ketika berbuat maksiat malah ia ingat-ingat bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat. Ini sikap yang keliru, malah ia akan terus menerus dalam dosa. Yang benar, ketika seseorang dalam keadaan mau terjerumus dalam maksiat, hendaklah ia kedepankan rasa khouf (takut) pada Allah. Namun ketika ia dalam kondisi sudah terjerumus dalam berbagai maksiat, maka hendaklah ia kedepankan rasa roja’ (harap) ketika itu.

Tujuannya apa? Tujuannya, jika seseorang mengedapankan rasa takut pada Allah ketika hendak berbuat maksiat, maka ia pasti akan mengurungkan berbuat maksiat. Sedangkan mengedepankan rasa harap ketika bergelimang dosa akan membuatnya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Perhatikanlah perbedaan dua hal ini.

Rasa Takut pada Allah Membuat Seseorang Mendapat Naungan-Nya

Keutamaan orang yang takut pada Allah di kesunyian juga disebutkan dalam sebuah hadits muttafaqun ‘alaih (disepakati Bukhari dan Muslim),

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى ظِلِّهِ ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ اللَّهِ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِى خَلاَءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسْجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا ، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

Tujuh golongan yang di mana mereka akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya, yaitu: [1] pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah pada Allah, [3] seseorang yang mengingat Allah di kesunyian lalu meneteslah air matanya, [4] seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, [5] seseorang yang saling mencintai karena Allah, [6] seseorang yang diajak oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk menyetubuhinya namun ia katakan, “Aku takut pada Allah, [7] seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya.”[8] Lihatlah orang yang mengingat Allah di kesunyian (tanpa ada yang melihatnya kecuali Allah) lalu ia meneteskan air mata dan orang yang diajak berzina namun ia takut pada Allah. Inilah keutamaan dari orang yang beribadah dan takut pada Allah sedangkan manusia-manusia tidak mengetahuinya, mereka akan mendapatkan naungan ‘Arsy[9] Allah.[10]

Luasnya Ilmu Allah

Segala sesuatu itu sama di sisi Allah baik yang dilirihkan maupun yang dikeraskan. Tidak ada yang samar sedikit pun baginya. Allahh Ta’ala berfirman,

وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Al Mulk: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada dalam hati berupa berbagai niat dan keinginan. Bagaimanakah lagi dengan perkataan dan perbuatan yang Allah dengar dan lihat?!
Inilah dalil logika yang menunjukkan keluasan ilmu Allah.[11] Kemudian Allah membuktikan hal ini dengan mengatakan,

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14)

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (QS. Al Mulk: 14). Maksud ayat ini adalah: “Apakah mereka tidak mengetahui Allah yang Maha Lathif dan Khobir?”[12]

Allah Itu Lathif dan Khobir

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

أَنَّهُ لَطِيفٌ يُدْرِكُ الدَّقِيقَ خَبِيرٌ يُدْرِكُ الْخَفِيَّ وَهَذَا هُوَ الْمُقْتَضِي لِلْعِلْمِ بِالْأَشْيَاءِ

“Allah itu Lathif, maksudnya mengetahui segala sesuatu secara detail. Dan Khobir, maksudnya mengetahui segala yang tersembunyi (samar). Hal ini menunjukkan luasnya ilmu Allah terhadap segala sesuatu.”[13]
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah mengatakan makna Al Lathif itu ada 2:
  1. Allah mengetahui segala sesuatu secara detail.
  2. Allah selalu berbuat baik, penyayang terhadap hamba-hambaNya.[14]

Allah Menundukkan Bumi dan Beri Kemudahan untuk Dijelajahi

Allah Ta’ala selanjutnya berfirman,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.” (QS. Al Mulk: 15).
Manakibiha” dalam ayat di atas ada tiga tafsiran, yaitu:
  1. Jalan, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di segala jalan.” Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas dan Mujahid.
  2. Gunung, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap gunung.” Jika gunung saja mampu ditempuh, maka lebih-lebih daerah yang rendah di bawahnya. Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas lainnya, pendapat Qotadah dan Az Zujaj.
  3. Penjuru, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap penjuru bumi.” Ini adalah pendapat Maqotil, Al Farro’, Abu ‘Ubaidah, dan Ibnu Qutaibah.[15] Makna inilah yang dipakai oleh terjemahan DEPAG RI.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan ayat di atas, “Sesungguhnya Allah yang menundukkan bumi bagi kalian agar kalian bisa memenuhi berbagai kebutuhan (hajat) kalian.”[16] Ini menunjukkan nikmat Allah dengan memberikan segala kemudahan bagi setiap manusia. Maka Allah-lah yang pantas dipuji dan disanjung.

Tawakkal Bukan Berarti Meninggalkan Kerja dan Usaha

Dalam surat Al Mulk ayat 15 di atas juga menunjukkan disyariatkannya berjalan di muka bumi untuk mencari rizki dengan berdagang, bertani, dsb.[17]
Ini menunjukkan bahwa tawakkal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha.
Sahl At Tusturi mengatakan, ”Barangsiapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan). Barangsiapa mencela tawakkal (tidak mau bersandar pada Allah) maka dia telah meninggalkan keimanan.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam).

Hanya Kepada Allah-lah Tempat Kembali

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15)

Ibnul Jauzi menafsirkan, “Kalian akan dibangkitkan dari kubur-kubur kalian.”[18] Hal ini menunjukkan adanya hari berbangkit dan hari pembalasan[19].
Demikian beberapa faedah tafsir surat Al Mulk untuk saat ini. Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah untuk mentadabburi  (merenungkan) kitab-Nya yang mulia.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.




Bacaan Niat Puasa


Bacaan Niat Puasa Senin Kamis

 

 

Adapun untuk bacaan doa niat puasa sunah senin kamis adalah sebagai berikut :

Bacaan Arab Niat Puasa Sunah Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA

Artinya :
Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.
Dan untuk bacaan niat puasa senin kamis untuk hari kamis, bacaannya adalah sebagai berikut:
 

Bacaan Arab Niat Puasa Sunah Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA

Artinya :
Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Itulah bacaan lafadz niat puasa sunnah hari senin dan puasa hari kamis dalam bahasa arab, latin dan artinya. Silakan teman-teman baca berulang-ulang kali untuk menghafalkannya.
Tahukah Anda, kenapa Baginda Nabi Muhhamad SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunah senin kamis? Ternyata, hari senin dan hari kamis merupakan hari yang di dalamnya memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Diantaranya yaitu, segala amal perbuatan manusia pada hari senin dan kamis di periksa oleh malaikat.


Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :

Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, puasa sunnah senin kamis juga memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah SWT. Bagi setiap umat muslim yang mau mengerjakannya , Allah SWT akan memberikan pahala puasa secara langsung kepada yang mengerjakannya. Seperti yang telah diterangkan oleh Allah SWT dalam hadits Qudsi-Nya:

Puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sebanyak 10 kali lipat. (HR. Bukhari dan Abu Daud).
Dalam hadist diatas , maksud dari "Puasa" yaitu puasa secara umum, baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Tidak terkecuali puasa sunnah senin kamis ini.
Maka dari itu sangat baik untuk melaksanakan puasa sunnah di kedua hari tersebut, yaitu puasa sunnah hari senin dan hari kamis. Apakah teman-teman sudah melaksanakannya? Semoga dengan adanya sedikit ulasan tentang manfaat dan keutamaan puasa senin kamis ini dapat membuka hati para pembaca semua untuk menjalankannya.

Lafadz Niat Puasa Ramadhan

 


Salah satu rukun puasa adalah niat. Adapun untuk niat puasa ramadhan dilakukan pada malam hari, biasanya setelah selesai shalat tarawih, namun yang pasti puasa di bulan ramadhan niatnya harus sebelum subuh atau sebelum masuk waktu fajar dan/atau sebelum imsak.

Puasa ramadhan adalah puasa wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh dan berakal. Kewajiban perintah puasa ramadhan telah diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian untuk berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa".
Adapun lafadz niat puasa wajib di bulan ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin lengkap dengan artinya adalah sebagai berikut : 


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى



NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Itulah bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya, silakan dihafalkan. Seperti yang diketahui, bahwa puasa ramadhan adalah wajib bagi orang muslim (laki-laki dan perempuan) yang sudah baligh dan berakal. Maka apabila meninggalkannya sungguh berdosa dan diwajibkan untuk membayar/mengganti dan/atau mengqadhanya.
Dilingkungan saya (di kampung) umumnya setelah selesai shalat tarawih para jama'ah bersama-sama membaca niat puasa ramadhan, ini dilakukan selama 1 bulan. Padahal niat puasa ramadhan juga bisa diniatkan cukup sekali saja di awal bulan puasa ramadhan, tetapi apabila puasanya terputus maka diharuskan untuk niat puasa ramadhan lagi, karena telah memutus bulan ramadhan yaitu dengan meninggalkan puasa.

bahwasanya Syaikhul Islam pernah ditanya "Bagaimana penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang niat puasa Ramadhan; apakah kita harus berniat setiap hari atau tidak?" 

Jawaban beliau:



كُلُّ مَنْ عَلِمَ أَنَّ غَدًا مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ يُرِيدُ صَوْمَهُ فَقَدْ نَوَى صَوْمَهُ سَوَاءٌ تَلَفَّظَ بِالنِّيَّةِ أَوْ لَمْ يَتَلَفَّظْ . وَهَذَا فِعْلُ عَامَّةِ الْمُسْلِمِينَ كُلُّهُمْ يَنْوِي الصِّيَامَ
Artinya :

“Setiap orang yang tahu bahwa esok hari adalah Ramadhan dan dia ingin berpuasa, maka secara otomatis dia telah berniat berpuasa. Baik dia lafalkan niatnya maupun tidak ia ucapkan. Ini adalah perbuatan kaum muslimin secara umum; setiap muslim berniat untuk berpuasa.” (Majmu’ Fatawa, 6:79)

Jadi, dalam sebulan penuh selama ramadhan kita bisa niat puasa hanya sekali saja yaitu tepat di awal bulan atau saat shalat tarawih pertama dan/atau saat makan sahur, yang terpenting adalah sebelum masuk waktu fajar (subuh) dan apabila ditengah jalan kita tidak puasa, maka diharuskan untuk niat puasa ramadhan lagi.  

Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari

 



Seperti diketahui, yang namanya sunnah yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Namun sangat disayangkan, apabila kita meninggal puasa sunnah syawal 6 hari, karena puasa syawal pahalanya sangat besar yaitu sama seperti kita berpuasa selama satu tahun penuh. Sungguh sangat disayangkan apabila meninggalkan puasa sunnah yang satu ini. Maka dari itu, meskipun kita baru saja menyelesaikan Puasa Wajib 1 bulan penuh yakni Puasa Ramadhan, namun alangkah lebih baik lagi kita menjalankan puasa sunnah syawal 6 hari setelah lebaran idul fitri yaitu pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 syawal. Jika ditanggal tersebut diatas belum sempat untuk berpuasa, maka kita bisa melakukan puasa sunnah syawal selama 6 enam hari pada tanggal atau hari lainnya selama masih di bulan syawal. 



Berikut adalah bacaan niat puasa syawal sunnah 6 hari lengkap arab, latin dan terjemahannya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَالَي

NAWAITU SHOUMA GHODIN 'ANSITTATIN MIN SYAWAALI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :

Saya niat berpuasa sunnah enam haru bulan Syawal karena Allah


Dalil/Hadits Puasa Sunah Syawal selama 6 Hari

 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :


Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)


جعل الله الحسنة بعشر أمثالها فشهر بعشرة أشهر وصيام ستة أيام تمام السنة
Artinya :


Allah menjadikan kebaikan dengan 10 kali lipat. Maka satu bulan sama dengan 10 bulan. Dan puasa enam hari sama dengan setahun penuh. (HR. Nasa'i)


صيام شهر رمضان بعشرة أمثالها وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة
Artinya :


Puasa sebulan Ramadan pahalanya 10x lipat. Puasa enam hari bulan Syawal sama dengan dua bulan. Maka jumlahnya sama dengan setahun penuh. (HR. Ibnu Khuzaimah)


Itulah Lafadz Niat Puasa Sunah Syawal Selama 6 Hari Lengkap Dalilnya yang dapat kami share. Perlu dicatat, bawah ulama fiqih berpeda pendapat tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal. Apakah harus berpuasa langsung sehari setelah Idul Fitri yaitu mulai tanggal 2 bulan Syawal karena ada kata [أتبعه] dalam hadits atau asalkan dilakukan pada bulan Syawal?

Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukang langsung sehari setelah hari raya dan tidak harus berturut-turut. Yang penting dilakukan selama bulan Syawal maka akan mendapat keutamaan (fadhilah) puasa Syawal seperti disebut dalam hadits.
 

Niat Puasa Dzulhijjah 10 Hari Pertama

 

 

Niat puasa sunnah Dzulhijjah, sebagaimana puasa sunnah lainnya yaitu dapat dilakukan pada malam hari atau siang hari sebelum masuk waktu Dzuhur (tergelincirnya matahari), namun lafadz bacaannya berbeda dan secara lengkap akan kami paparkan di halaman ini.

Seperti diketahui, puasa di bulan dzulhijjah adalah sunnah pada 10 hari pertama. Waktu pelaksanaannya yaitu sejak tanggal 1 sampai tanggal 9 dzulhijjah. Namun yang paling utama yakni tanggal 8 dzulhijjah yang disebut puasa tarwiyah serta tanggal 9 dzulhijjah yang biasa disebut puasa arafah.



Adapun untuk lafadz bacaan niatnya secara lengkap adalah sebagai berikut : 


Niat Puasa Sunah Tanggal 1 - 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA


Artinya :

Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala


Niat Puasa Tarwiyah Tanggal 8 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMAT TARWIYATA SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA


Artinya :


Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta'ala


Niat Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA 'AROFATA SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA


Artinya :


Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta'ala

Itulah Bacaan Niat Puasa Dzhulhijjah, Puasa Sunnah Tarwiyah dan Puasa Arofah yang patut kita hafalkan dan amalkan. Rasulullah SAW bersabda; "Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun". (HR. Bukhari)


Niat Puasa Daud

 

 

Puasa Daud adalah puasa sunnah yang dikerjakan secara selang-seling atau bergonta-ganti. Misalnya hari ini puasa maka besoknya tidak puasa, besoknya puasa lagi dan besokkannya tidak puasa, begitu juga seturusnya. Untuk lafadz niat puasa sunnah daud secara lengkap akan kami share dibawah ini dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya. Perlu kita ketahui, bahwa sebaik-baiknya puasa yaitu Puasa daud, puasa ini memiliki derajat paling tinggi. Jika kita sanggup dan mampu, puasa daud dapat dilakukan sepanjang tahun, namun apabila memasuki hari-hari yang diharamkan (dilarang) untuk berpuasa, maka puasa daud pun harus berhenti terlebih dahulu. Berikut adalah bacaan niatnya  lengkap arab, latin dan artinya



نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :


Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta'ala

Seperti yang telah kami sebutkan diatas, bahwa puasa daud adalah sebaik-baiknya puasa. Hal ini berdasarkan dalil berikut ini. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan padanya:



أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ ، وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya :



Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya. (HR. Bukhari)

Itulah lafadz niat puasa sunnah daud lengkap arab, latin dan artinya yang dapat kami share pada kesempatan ini. Jika kita sudah terbiasa mengamalkan puasa sunnah senin kamis, Insya Allah akan lebih mudah ketika mengamalkan puasa daud, karena sebelumnya sudah terbiasa dengan puasa senin kamis. 


Niat Puasa Sunah Sya'ban

 



Salah satu bulan dimana Rasulullah SAW paling banyak mengamalkan puasa sunnah yaitu bulan sya'ban. Rasulullah SAW sangatlah suka berpuasa di bulan sya'ban karena pada bulan inilah berbagai amalan-amalan manusia dinaikkan atau diangkat kepada Allah SWT. Jadi, sebagai umat Nabi Muhammad, dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah sya'ban sesuai kemampuan kita (lebih banyak lebih bagus), sebagaimana yang Rasulullah SAW amalkan selama bulan sya'ban.

Banyak hikmah dan keutamaan dibalik puasa sya'ban. Salah satunya yaitu puasa di bulan Sya’ban sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Adapun untuk lafadz bacaan niatnya adalah sebagai berikut :


نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya :


Saya niat puasa bulan sya’ban sunnah karena Allah ta’ala


Para Ulama berselisih pendapat tentang dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, mengingat adanya banyak riwayat tentang puasa sunnah ini. Pendapat yang paling kuat adalah keterangan yang sesuai dengan hadis dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban". Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:



ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ،
فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ



Artinya :



Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Sebagaiamana yang kita ketahui, bahwa bulan sya’ban adalah bulan kedelapan pada penanggalan tahun hijriah atau bulan setelah bulan rajab, sementara Ramadhan bulan kesembilan. Jadi Sya’ban posisinya sebelum Ramadhan. Rasulullah SAW puasa secara penuh selama satu bulan hanya di bulan Ramadhan. Sementara , bulan Sya’ban adalah bulan yang paling banyak diisi dengan puasa sunnah oleh Nabi SAW, seperti puasa senin-kamis, shaum daud, dan puasa sunnah lainnya.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,



كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
Artinya :



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim)


Di antara rahasia kenapa Nabi SAW banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.



Niat Puasa Sunah Rajab

 

 

Terdapat beberapa keutamaan dan manfaat bagi orang yang berpuasa di bulan rajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Barang siapa berpuasa pada bulan rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahannam, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya". (HR. At-Tabrhani).Selain itu masih banyak lagi keutamaan-keutamaan dari puasa di bulan rajab. 
  
 Namun pada kesempatan kali ini kami tidak akan membahasnya lebih jauh tentang keutamaan puasa rajab (mungkin dipertemuan berikutnya). Dan berikut adalah lafadz niatnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHOUMA GHODIN FII SYAHRI RAJABI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALAA

Artinya :


Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah karena Allah Ta'ala
 Itulah Lafadz Niat Puasa Rajab Lengkap Arab, Latin dan Artinya. Jadi, mulai malam ini kita bisa mengamalkannya, membaca niat puasa rajab saat sahur, karena besok (9 April 2016) sudah memasuki awal bulan rajab.


Seperti yang kita ketahui, bulan rajab merupakan bulan ke-tujuh dari tanggalan hijriyah. Dimana beberapa bulan lagi berarti umat muslim akan memasuki bulan Suci Ramadhan. Maka dari itu, menunaikan ibadah puasa sunnah rajab selain banyak keutamaan yang dapat diperoleh, puasa bulan ini juga sebagai bentuk dalam mempersiapkan rohani untuk Ramadhan. 


Lafadz Niat Qadha Puasa Ramadhan

 

Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh semua muslim yang sudah baligh dan berakal. Jika seorang muslim tidak berpuasa di bulan ramadhan, misalnya karena sakit dan/atau bahkan karena disengaja, maka diwajibkan untuk mengganti, membayar atau mengqadha puasa ramadhan.

Mungkin salah satu dari kita sering meninggalkan puasa ramadhan dengan berbagai alasan. Maka dari itu, sebelum bulan ramadhan datang kembali, hendaknya kita sudah membayar atau mengqadha puasa ramadhan dan hukumnya adalah wajib. Adapun untuk lafadz niat mengganti / mengqadha puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya adalah sebagai berikut:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى



NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN QADAA'IN FARDHO ROMADHOONA LILLAHI TA'ALAA

Artinya :


Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala


Itulah  niat qadha puasa ramadhan. Jika Anda memiliki hutang puasa ramadhan tahun lalu, silakan segera dibayar hutang tersebut sebelum datang kembali puasa ramadhan tahun ini.

Ingat...!!! Orang yang meninggalkan puasa ramadhan sama halnya memiliki hutang kepada Allah SWT. Dan setiap hutang wajib hukumnya untuk diayar, terlebih hutangnya kepada Allah SWT yakni hutang puasa ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Berhutang kepada Allah lebih berhak untuk ditunaikan (HR. Muslim)".





Keutamaan Surat Yasin


Fadhilah dan Keutamaan Surat Yasin

 

Surat Yasin termasuk surat Makkiyah yang agung. Bilangan ayatnya ada 83 ayat. Ayat-ayatnya pendek dan sangat mengena di hati orang mukmin. Beberapa isi kandungan Surat Yasin antara lain; Kandungan Keimanan, yaitu; Keimanan akan Allah dengan mensucikannya dengan sifat-sifatnya, Keimanan akan Alqur’an yang merupakan ilmu, kekuasaan dan rahmat Allah, keimanan akan surga dan sifat-sipatnya, keimanan akan hari akhir. Kandungan Kisah-Kisah, yaitu; Kisah utusan-utusan nabi isa a.s dengan penduduk anthakiyah. Salah satu ayatnya menjelaskan adanya bukti ilmu pengetahuan Astronomi: semua bintang di cakrawala berjalan pada garis edarnya.
 




Adapun beberapa diantara Keutamaan, Hikmah dan Fadhilah Surat Yasin akan kami paparkan dibawah ini, sebagaimana kami rangkum dari berbagai sumber.

Manfaat/Khasiat Surat Yasin (Yaasiin)

  1. Menurut sabda Nabi Muhammad saw, siapa membaca surah Yaasiin(Yasin) satu kali, sama dengan membaca Alqur’an sampai khatam (selesai) sepuluh kali, siapa membiasakan membaca surah Yaasiin setiap malam sampai mati, maka termasuk mati syahid.
  2. Jika dibaca pada waktu pagi, maka memperoleh kegembiraan sampai sore, dan jika dibaca disore hari maka dapat gembira sampai pagi.
  3. Jika anda ada maksud kepada pembesar supaya berhasil, maka bacalah surah yaasiin dari rumah sebanyak 25 kali, maka insya Allah berhasil.
  4. Jika dibacakan untuk orang yang akan meninggal dunia, maka tidak akan dicabut nyawanya selagi ia belum didatangi malaikat Ridwan dengan maksud memberi kegembiraan kepada orang yang akan meninggal tersebut.
  5. Jika dibacakan pada mayat di dalam kubur maka diringankan siksanya.
  6. Jika ditulis dan dilebur air, lalu diminum, sama dengan meminum seribu obat.
  7. Khasiatnya lagi adalah dapat dipergunakan sebagai obat sakit panas, caranya dibaca sekali, setiap sampai pada lafadz “MUBIIN” dengan mengikat benang sekali sampai tujuh, kemudian diikatkan pada bahu kanannya orang yang sakit panas, maka insya Allah sehat kembali.

Fadhilah Surat Yaasiin (Yasin)

  • Dibacakan pada orang sakaratul maut maka akan memepermudah keluarnya ruh.
  • Membaca Surah Yasin = Membaca Alqur’an 10 kali.
  • Dapat memberi syafaat bagi pembacanya.
  • Dimudahkan hajatnya.
  • Meringankan siksa kubur.
  • Menolak kejahatan.
  • Di baca pada malam jum’at mendapatkan ampunan.
  • Jika belum menikah akan dapat jodoh.
  • Jika ketakutan, Allah akan menghilangkan rasa takutnya itu.
  • Jika dipenjara, Niscaya akan bebas.
  • Orang tersesat akan mendapat jalan lagi.
  • Orang haus akan hilang hausnya.
  • Orang sakit akan hilang sakitnya.

Keutamaan Surat Yaasiin

Untuk mengetahui beberapa keutamaan surat yasin, marilah kita simak beberapa hadits Rasulullah SAW berikut ini :
  1. "Segala sesuatu mempunyai jantung (hati), sedang jantung Al-Qur’an adalah surah Yasin, dan siapa saja yang membaca surah Yasin Allah swt. mencatat bacaannya seperti bacaan Al-Qur’an sepuluh kali" (Ad-Darimiy, At-Turmudzi dan Anas ra. dan Kanzul-Umal, Juz 112624)
  2. "Siapa membaca surah Yasin setiap malam ia diampuni" (Al-Baihaqy dalam Syi’abil Iman dan Abu Hurairah ra. dan Kanzul-Umai, Juz 1/2625)
  3. "Siapa membaca surah Yasin di waktu malam, maka di waktu shubuh ia menjadi orang yang mendapatkan ampunan" (Abu Nu’aim dalam Al-Chilyab dan lbnu Ma’ud ra. dan Kanzul-Umal, Jua 112626)
  4. "Siapa saja membaca surah Yasin untuk mencari ridha Allah swt., maka Allah swt. mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu, maka bacalah itu oleh kalian di sisi orang-orang mati kalian" (Al-Baihaqy dalam Syi’abil Iman dan Mu’qil bin Yasar ra. dan Kanzul Umal, Juz 112629)
  5. "Tiada seorang akan mati, lalu dibacakan surah Yasin di sisinya, kecuali AIIah swt. memudahkan kematiannya" (Abu Nu’aim dan Abu Danda’ dan Abu Dzar ra. dan Kanzul-Umal, Juz XV/42 186)
Dengan memperhatikan beberapa hadits-hadits di atas, maka kita dapat mengambil beberapa pelajaran tentang keutamaan surah Yasin di antaranya sebagai berikut :
  • Surat Yasin Sebagai jantung Al-Qur’an
    Surah Yasin mampu menggerakkan seluruh ayat Al-Qur’an menjadi hidup menyala memancarkan cahayanya yang amat terang bagi ruhani manusia ibarat generator yang mampu menggerakkan kawat-kawat listrik untuk menerangi ruangan yang gelap.

    Inti surah Yasin adalah, wujud Yang Mulia Rasulullah Muhammad saw. yang telah menerangi hati umat dengan cahaya Al-Qur’an dan di akhir zaman bayangan beliau akan bangkit kembali dalam wujud Imam Mahdi as., karena itu kebenaran dan keindahan Islam di akhir zaman akan tampak cemerlang kembali setelah tertutup khurafat dan bid’ah selama 13 abad. 
  • Apabila orang membaca surah Yasin setiap malam dgn bimbingan Imam Mahdi as.
    Atau Khalifah penggantinya di akhir zaman ini dia akan mengerti dan menyadari kedudukannya sebagai hamba Allah swt. dan senantiasa bertobat, sehingga ia menjadi hamba yang terampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan terlindungi dari dosa di masa depannya.

  • Salah satu bukti yang telah diberikan Umat Islam dari generasi ke generasi.
    Adalah jika ada orang sakit keras menuju kematiannya jika di sisinya dibacakan surah Yasin Allah SWT akan memudahkan proses kematiannya.
  • Dianjurkan membaca surah Yasin pada malam Jum’at
    Mengandung makna agar manusia senantiasa ingat tentang kesuksesan dan kebahagian orang yang ruhaninya sempurna dan amat celaka dan menderitanya orang yang durhaka kepada Allah swt. dan rasul-Nya.

    Di samping itu agar ia senantiasa siap menyambut kebangkitan Imam Mahdi as. sebagai imam Umat Islam di akhir zaman untuk menyelamatkan mereka dari berbagai azab, bencana dan berbagal fitnah, khususnya fitnah Al-Masihid-Dajjal.
  • Surah Yasin dan hari Jum’at mempunyai kaitan yang sangat erat
    Sehingga Rasulullah SAW mengajarkan secara istimewa kepada Hadhrat Ali bin Abi Thalib ra. agar di malam Jum’at bangun sepértiga malam untuk shalat dan membaca surah Yasin.
Itulah beberapa Fadhilah, Manfaat dan Keutamaan Surat Yasin yang sangat luar biasa. Dengan kita mengatahui, maka jangan sungkan-sungkan lagi untuk selalu membacan dan/atau mengamalkan Surat Yasin secara rutin setiap malam, atau minimal setiap malam jum'at. 





Kamis, 29 September 2016

Kue Lumpur


Resep Kue Lumpur Harum Lembut Nikmat





Bahan-bahan Kue Lumpur

  • Tepung terigu 500 gram
  • Telur ayam 4 butir
  • Kentang 250 gram, kukus dan haluskan
  • Santan cair 850 ml
  • Margarine 250 gram, encerkan
  • Gula pasir 250 gram
  • Garam ½ sendok teh
  • Vanili ½ sendok teh
  • Daging kelapa dari1 buah kelapa muda
  • Kismis secukupnya
Cara membuat Kue Lumpur
  1. campurkan telur, gula dan vanili dalam satu wadah lalu kocok sampai tercampur merata selama ±10 menit.
  2. Kemudian tambahkan kentang yang sudah dihaluskan dan aduk kembali sampai tercampur me
  3. Selanjutnya, tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil diaduk perlahan sampai tercampur me
  4. Kemudian, tambahkan santan, garam, dan margarine yang sudah diencerkan, aduk kembali sampai tercampur me
  5. Siapkan cetakan khusus khusus kue lumpur, panaskan dan olesi dengan margarin. Tuang adonan dalam cetakan panas dan masakn sampai setengah matang atau sekitar ±2 menit.
  6. Lalu beri taburan kismis di atas adonan dan masak kembali selama ±menit atau sampai matang dan bagian atas kue sudah dirasa padat. Angkat dan sajikan
Untuk hasil yang maksimal alangkah baiknya jika adonan disaring terlebih dahulu sebelum dituang ke dalam cetakan supaya tekstur kue menjadi lembut. Selain menggunakan cetakan khusus kue lumpur juga bisa menggunakan cetakan cup cake jika memang kebetulan tidak ada dengan durasi pemanggangan yang sama.

Electricity Lightning