Banyak hal yang harus ku dapatkan saat aku masih remaja, banyak hal yang harus ku persembahkan ketika kelak nanti aku menua. Namun kini aku belum bisa mendapatkan apapun hingga saat yang seharusnya sudah ku dapatkan.
Bahkan kini aku semakin terpuruk dengan semua keadaan, banyak waktu dan konsep hidup yang aku sia-siakan, perjalananku kini masih panjang jika Tuhan masih membiarkanku tetap berada di dunia ini, namun sampai saat ini aku bagai orang yang tak pernah menemukan arah, langkah yang ku pilih selalu salah, bahkan tak jarang malah membuatku merasa putus asa.
Aku merindukan saat-saat itu, di mana aku bisa tersenyum dengan orang-orang yang ku sayangi, aku mendambakan saat itu, di mana aku akan duduk atau berbaring dengan tenang tanpa harus gelisah. Tapi apa itu semua akan datang padaku? Sedangkan aku kini hampir menyerah, aku hampir menyerah dengan keadaan yang ada, keadaan yang membuatku seperti hampir mati.
tunjukan kebesaranMu
jangan Kau biarkan aku tetap terjatuh
bangunkan aku dari mimpi burukku
ku mohon tuntunlah aku
agar selalu tetap dalam naungan keridoanMu
Terlalu indah dunia ini aku pandang
terlalu manis dunia ini untuk aku rasakan
coba untuk melupakan realita
banyak yang belum ku mengerti
membuatku menjadi ngeri
untuk menjalani hidup ini
seperti cawan yang tak berisi
kenyataan yang mengerikan
semua seperti menjadi beban
yang terasa sulit untuk ku abaikan
ku pejamkan mata ini sejenak lamunanku kini hampa aku takut melihat ini semua ini... Aku hanyabisa terdiam dengan penuh harapan
Kenapa Tuhan?
Bergulirnya waktu, sudah terlalu banyak meninggalkan sejuta alasan agar aku tetap bertahan dalam keadaan apapun. Namun dari setiap keadaan yang aku alami, tak jarang aku harus berfikir bagai mana caranya agar aku dapat melakukan lebih dari apa yang saat ini aku miliki, aku ingin itu semua terwujud, namun terkadang ada saja keterbatasan yang menghalangi setiap gerak langkahku.
Dan kini, aku mencoba untuk menjauh dari dunia lamaku, untuk mencoba duniaku yang baru, dunia yang asing dari setiap pola fikirku. Aku berfikir akan mudah, namun kenyataan yang berkata lain, kini aku bagai terdampar di pulau yang tak berpenghuni, hidupku kini hanya sendiri, banyak manusia, namun tak sepaham denganku, dan rasanya begitu hambar, bibir ini coba untuk tersenyum, namun betapa hati ini menjerit bagai santapan yang akan di mangsa sang pembunuh.
Tuhan, ini kah jalan yang memang seharusnya ku tempuh, atau memang Kau mungkin sudah tak lagi memperdulikanku. Tuhan, aku coba untuk menyerukan namaMu, dengan batin yang tersedu, menahan tangis yang seharusnya di wakilkan oleh air mataku.
Aku sadar, aku tak akan mampu menjalani ini semua, namun untuk apa jika sudah tak ada lagi tempat untuk aku berdiam di sana, bukan penyesalan, namun hanya kekhawatiran yang saat ini aku rasakan. Betapa hebat rasa takut yang saat ini aku rasakan, namun harus ke mana aku berlari? Di saat dunia ini seakaan sudah tak perduli dengan keadaanku yang sekarang seperti ini.
Tuhan, maafkan aku jika memang ini adalah salahku, ampuni aku jika ini memang hasil dari semua dosaku. Apa memang sudah tak ada lagi tempat untukku? Jika memang begitu, kenapa Kau tak ambil saja nyawa ini, kenapa tak Kau matikan saja jiwa dan raga ini, dari pada aku harus menderita seperti ini, menahan rasa penasaran yang tak kunjung menepi. Mengapa harus aku Tuhan? Mengapa harus ada hal-hal seperti ini di dunia ini? KebesaranMu tak pernah aku ragukan, namun mengapa yang kau beri padaku selalu ujian? Di mana kebahagiaan? Kebahagiaan yang selama ini aku rindukan, kebahagiaan yang selama ini aku dambakan, apa memang semua ini tak akan pernah aku rasakan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar