20 Perkara yang Membatalkan Syahadat
أشهد أن لا اله الا الله وأشهد ان محمد رسول الله
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul (utusan) Allah.
Kalimat syahadat merupakan kalima yang menjadi "modal" pertama untuk menjadi seorang muslim. Bahkan kalimat ini menjadi rukun Islam pertama.
Hal apa sajakah yang membuat kalimat ini menjadi batal ?
1. Bertawakal dan bergantung kepada selain Allah.
Hal ini berdasarkan firman Allah pada Surat Al-Maidah ayat 23:
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS. Al-Maidah: 23)
Dalil ini berpedoman pada pengertian Laa Ilahaillallah yang maknanya antara lain tidak akan memohon ketenangan dan kekuatan kepada selain Allah SWT. Tawakkal bukan berarti pasrah tanpa usaha. Bahkan Allah SWT menyuruh kita untuk bekerja dan berusaha. Akan tetapi kita dilarang untuk menggantungkan hidup pada pekerjaan itu. Kita harus mengiringi usaha dan pekerjaan kita dengan keyakinan bahwa hanya Allah SWT sang Pemberi rizki.
Jelasnya, bergantung kepada sebab dan melupakan bahwa yang mengizinkan sebab itu berproses adalah Allah, adalah maksiat dan bergantung kepada sebab dan disertai keyakinan bahwa sebab-sebab itu tidak ada hubungannya dengan Allah SWT adalah syirik yang dapat menghancurkan syahadatain.
2. Mengingkari nikmat Allah,
Nikmat Alloh itu meliputi yang tidak terlihat maupun yang terlihat. Nikmat Alloh ini suaaangggatttt banyak sekali, bahkan kalau Air laut sebagai tinta dan pohon sebagai penanya maka sesungguhnya kita tak akan bisa menghitung nikmat Alloh yang luar biasa banyak.
Salah satu keyakinan yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengucapkan syahadatain adalah meyakini bahwa Allah SWT Maha Pemberi nikmat karena segala nikmat itu datangnya dari Allah, seperti yang Allah firmankan pada Surat Ibrahim ayat 34:
"Dan Ia beri kepada kamu tiap-tiap apa yang kamu minta; dan jika kamu hitung nikmat-nikmat Allah, kamu tidak bisa jumlahkan dia tetapi manusia itu zalim, tidak berterima kasih." (QS Ibrahim: 34)
3. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan karena selain Allah.
Hal ini sangat tidak disukai Allah berdasarkan firman-Nya: "Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah karena Allah, Tuhan bagi sekalian mahluk." (QS. Al-An'am: 162)
Berdasarkan ayat tersebut terdapat penegasan bahwa tidak ada ibadah atau penghambaan yang disembah kecuali Allah SWT. Tidak ada peribadatan yang dipersembahkan kecuali hanya untuk Allah SWT dan karena-Nya.
Pengertian ibadah di sini tidak hanya terbatas pada masalah-masalah shalat, zakat, puasa, dan haji, tetapi mencakup semua pekerjaan yang dilakukan di atas syariat yang ditujukan dan diperuntukkan karena Allah SWT juga termasuk ibadah.
4. Membuat undang-undang menurut kemauan manusia,
Bukan menurut kehendak dan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah.
Perbuatan
ini termasuk melawan Allah SWT karena Allahlah yang mempunyai hak
menetukan undang-undang bagi kehidupan manusia, halal dan haram,
peraturan hidup, kehakiman, dan segala perintah serta larangan. Hal ini
diperkuat dalam firman Allah Surat Al-A'raf ayat 54"
"Bukankah pembikinan dan kekuasaan itu kepunyaan-Nya ? Maha Tinggi Allah, Pengurus Sekalian Mahluk." (QS. Al-A'raf: 54)
5. Memfokuskan segala ketaatan kepada selain Allah SWT dengan cara yang tidak dikehendaki-Nya.
Salah satu makna Laa Ilahaillallah adalah bahwa tidak ada yang dipatuji selain Allah. Maka taat yang dibenarkan dan dikehendaki oleh Allah SWT adalah ketaatan kepada Rasul-Nya karena apabila ia menaati Rasul berarti menaati Allah SWT. Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan kepada orang-orang yang berkuasa dari antara kamu. Maka sekiranya kamu berbantahan di satu perkara, hendaklah kamu kembalikan kepada Allah dan Rasul jika kamu beriman kepada Allah dan Hari kemudian. Yang demikian itu sebaik-baik dan sebagus-bagus takwil." (QS. An-Nisa: 59)
6. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak menggunakan hukum Allah sebagai rujukan dalam semua masalah.
Ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surah Al-maidah ayat 44:
"Karena barangsiapa tidak menghukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah, maka (adalah) mereka itu orang-orang yang kafir." (QS. Al-Maidah: 44)
7. Merasa benci atau menantang salah satu kandungan ajaran Islam, atau membenci seluruh ajaran Islam.
Menentang dalam segala aspek seperti membenci hukum syariah ( kebanyakan orang jaman sekarang ), politik islam, muamalat, sistem perekonomian Islam.
Masih
gak percaya kalau sistem ekonomi dan ajaran islam paling benar ??? Coba
kita mengngat masa lalu ketika andalusia masih dipegang kekuasaan kaum
muslimin. Islah, Yahudi, Kristen hidup damai bukan ?? namun ketika
pasukan kristen memukul mundur Islam di Granada, Spanyol. Apa yang
terjadi ?? ribuan orang non kristen dibaptis secaara paksa.!!!
"Dan orang-orang yang tidak
percaya, maka kecelakaanlah bagi mereka, dan Dia tidak anggap amal-amal
mereka. Yang demikian karena mereka benci kepada apa-apa yang diturunkan
oleh Allah; lantaran itu, Allah gugurkan amal-amal mereka." (QS. Muhammad: 8-9)
8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaannya terhadap akhirat
8. Mencintai kehidupan dunia melebihi kecintaannya terhadap akhirat
Kehidupan dunia sebenarnya hanyalah sebentar palin cuma maximal 90 tahun - 100 tahun tapi kehidupan akhirat selama lamanya. Jadi kita harus lebih mementingkan kehidupan akhirat dan jangan gila dunia.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim ayat 2 dan 3:
"Allah itu ialah (Tuhan) Yang
kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di langit dan di bumi; dan kecelakaan
dari azab yang pedih, adalah bagi orang-orang kafir. (Yaitu) orang yang
lebih menyukai kehidupan akhirat dan menghalang-halangi manusia dari
jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu
berada dalam kesesatan yang jauh." (QS. Ibrahim: 2-3).
Selain itu Allah SWT juga menerangkan balasan bagi orang-orang yang lebih mementingkan dunia dan melupakan Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah. "Katakanlah: "Jika bapak-bapak kamu dan anak kamu dan saudara-saudara kamu dan istri-istri kamu dan keluarga kamu dan harta benda yang kamu dapati dan perdagangan yang kamu takuti mundurnya dan tempat-tempat tinggal yang kamu sukai itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan bersungguh-sungguh di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah datangkan urusan-Nya, karena Allah tidak akan pimpin kaum yang melewati batas." (QS. At-Taubah: 24)
9. Menghina salah satu isi Al-Qur'an atau as-Sunnah
Selain itu Allah SWT juga menerangkan balasan bagi orang-orang yang lebih mementingkan dunia dan melupakan Allah, Rasul, dan jihad fi sabilillah. "Katakanlah: "Jika bapak-bapak kamu dan anak kamu dan saudara-saudara kamu dan istri-istri kamu dan keluarga kamu dan harta benda yang kamu dapati dan perdagangan yang kamu takuti mundurnya dan tempat-tempat tinggal yang kamu sukai itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan bersungguh-sungguh di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah datangkan urusan-Nya, karena Allah tidak akan pimpin kaum yang melewati batas." (QS. At-Taubah: 24)
9. Menghina salah satu isi Al-Qur'an atau as-Sunnah
Termasuk dalam kategori yang membatalkan syahadatain ialah menghina atau mengejek hukum-hukum Al-Qur'an misalnya dengan mengatakan bahwa hukum-hukum tersebut sudah kuno. Juga menghina orang-orang yang menegakkan sholat, atau merendahkan pelajaran agama dan para pelajarnya.
10. Menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau sebaliknya.
Seperti menghalalkan Pacaran ( sudah lazim dilingkungan kita ) ataupun yang lainya. Hal ini sangat dilarang kaena hukum Alloh bersifat mutlak, yang haram ya haram, yang halal ya halal. Tak bisa diganggu gugat.
Perbuatan ini merupakan suatu kebohongan yang paling besar seperti yang firmankan oleh Allah SWT:
"Dan janganlah kamu ucapkan
dusta yang disifatkan oleh lidah-lidah kamu: "Ini halal dan itu haram,"
untuk kamu ada-adakan dusta atas nama Allah; sesungguhnya orang-orang
yang mengada-adakan dusta atas nama Allah tidak akan bahagia. (Yaitu)
perhiasan yang sedikit, tetapi bagi mereka ada azab yang pedih." (QS. An-Nahl: 116-117)
11. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hukum dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Salah sat bukti islam nya seseorang ialah beriman kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena 2 ini yang merupakan penuntun jalan kita agar selamat di yaumul akhir kelak.
11. Tidak beriman dengan seluruh sumber-sumber hukum dari Al-Qur'an dan Sunnah.
Salah sat bukti islam nya seseorang ialah beriman kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Karena 2 ini yang merupakan penuntun jalan kita agar selamat di yaumul akhir kelak.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 85:
"Apakah kamu beriman kepada
sebahagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain ?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan
kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa
yang kamu perbuat."
(QS. Al-Baqarah: 85)
12. Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin
(QS. Al-Baqarah: 85)
12. Mengangkat orang-orang kafir dan munafiqin sebagai pemimpin
Ini sangat menjamur dalam kehidupan kita. Dimana kita sudah biasa melihat gubernur non muslim maupun bupati non musim yang terpilih menjadi pemimpin.
Larangan ini didasarkan pada firman Allah SWT pada Surat Al-Maidah ayat 57: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) diantara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman." (QS. Al-Maidah: 57)
13. Tidak beradab dalam bergaul dengan Rasulullah saw.
Termasuk kategori ini adalah orang yang suka mengejek Rasululloh baik itu melalui tulisan ataupun perkataan. Contohnya mengejek fisik nabi, Banyaknya istri nabi yang dimiliki, Mengejek risalah yang dibawanya ataupun lain sebagainya.
Hal ini diterangkan oleh Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 2: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan jangnlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari." (QS. Al-Hujurat: 2)
14. Rasa takut dan lemah hati dalam menegakkan Tauhid dan merasa senang dan terbuka dalam menegakkan syirik.
Alloh jelas jelas melarang kita untuk menegakkan syrik dan mewajibkan untuk bertauhid kepada-Nya. Hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar ayat 45: "Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati." (QS. Qz-Zumar: 45)
15. Menyatakan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat pertentangan antara ayat yang zahir dengan isi yang terkandung di dalamnya.
Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Alloh melalui nabinya. Kitab ini juga dijamin kebenaranya. Maka dengan begitu kita harus percaya kepada semua isi kandungan yang ada dalam Al-Qur'an
16. Tidak mengenal Allah dengan pengenalan yang benar dan jelas
Serta mengingkari sifat-sifat ketuhanan-Nya atau mengingkari nama-nama-Nya.
Seseorang yang tidak menganggap Alloh tidak memiliki kekurangan past masuk dalam golongan ini.
Padahal Alloh sudah berfirman berfirman: "Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf: 180)
17. Tidak mengetahui atau mengenal Rasulullah secara benar,
Sebagai
muslim, wajib hukumnya untuk mengenal Rasullullah. Kita tidak boleh
menghina rasul karena beliau merupakan suri tauladan yang baik.
Alloh Telah berfirman :
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
(QS. Al-Ahzab: 21)
18. Mengkafirkan orang yang mengucapkan dua kalimah syahadat
Hal ini juga mencakup orang yang tidak mengkafirkan orang yang sudah jelas2 kafir
19. Mengerjakan suatu ibadat bukan karena Allah,
Dalam
Islam, kita diwajibkan untuk beribadah hanya karena Alloh. Kita
dilarang untuk melakukan ibadah untuk orang lain, Jin ata lain
sebagainya. Contohnya menyembelih hewan buat sesajen.
Alloh telah mengingatkan hal ini dalam firmanya yang berbunyi :
"Katakanlah: "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah karena Allah, Rabb sekalian mahluk." (QS. Al-An'am: 162)
"Katakanlah: "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku adalah karena Allah, Rabb sekalian mahluk." (QS. Al-An'am: 162)
20. Terlibat Riya (kegiatan hidupnya ingin pujian manusia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar