Jumat, 28 Oktober 2016

Wanita - Wanita Tangguh Indonesia 3


Perjalanan Nara Rakhmatia hingga Jadi Diplomat Muda Membanggakan di Sidang PBB

 

 Nara Rakhmatia Masista

 

 

Nara Rakhmatia Masista (34) akhir-akhir ini menjadi perhatian media di Tanah Air. Bahkan sejumlah media sosial menyoroti sosok wanita muda cantik ini. Pasalnya diplomat cantik  ini memperlihatkan kualitas dari diplomat muda Indonesia di Sidang Umum PBB yang diadakan di New York, Amerika Serikat (AS).
Karena ketegasannya serta tutur bahasanya dalam bahasa Inggris yang baik, Nara Rakhmatia menjadi sosok yang dibanggakan dan menjadi panutan para calon diplomat Indonesia di masa depan. Siapa sebenarnya, sosok di balik wanita cantik bersinar di kancang internasional. 

Nara mengenyam pendidikan awalnya di tingkat universitas ketika ia masuk ke jurusan penyiaran di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2000 untuk mendapatkan gelar diplomanya. Ia lulus pada tahun 2003. Namun di tengah-tengah proses kuliahnya, Nara juga mengenyam pendidikan di jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIS) UI pada 2002 hingga 2006. 

Karier Nara Rakhmatia di ranah hubungan internasional dimulai ketika ia menjadi asisten dosen di FISIP UI pada 2005-2006 dan menjadi asisten peneliti Center for East Asia Cooperation Studies di jurusan HI, FISIP UI pada 2006-2007).  Sebelum memutuskan bergabung dengan Kementerian Luar Negeri, Nara menghabiskan waktunya menjadi peneliti di program CERIC (Center for Research on Inter-group Relations and Conflict Resolutions) dan juga Center for East Asia Cooperation Studies. 

Pendidikan Nara Rakhmatia berlanjut ketika ia mengambil studi Conflict and Peace di University of St. Andrew (2009-2010) yang ia lanjutkan di Georgetown University di jurusan Communication and Media Studies pada 2012. 

Setelah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri, alumnus SMA 70 Jakarta itu ditempatkan di Direktorat Kerjasama Antar Kawasan pada Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika. Di Kemlu, spesialisasi Nara nampaknya adalah Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasific APEC dan sempat menjabat Head of Section for The Budget and Management Committee (BMC) APEC sebelum dikirim ke New York untuk menjadi Diplomat Indonesia di PBB. 



Wanita Paling Berpengaruh Dalam Industri Migas

 

Karen Agustiawan



 

Karen Agustiawan
Direktur Utama dan CEO Pertamina

Nama Lengkap : Galaila Karen Agustiawan
Alias : Karen | Galaila | Karen Agustiawan
Profesi : Birokrat
Agama : Islam
Tempat Lahir : Bandung, Jawa Barat
Tanggal Lahir : Minggu, 19 Oktober 1958
Zodiac : Balance
Warga Negara : Indonesia

Suami : Herman Agustiawan

 
BIOGRAFI
 
Galaila Karen Agustiawan, atau akrabnya Karen, merupakan satu dari sekian banyak lulusan ITB yang sukses mengibarkan bendera namanya sendiri dalam bidang industri di Indonesia. Karen mulai menapaki karirnya di sektor energi, khususnya bidang perminyakan, semenjak lulus dari Teknik Fisika ITB pada 1983 silam. Perjalanan karirnya dimulai dari perusahaan minyak Mobil Oil Indonesia hingga 1996 atau ketika perusahaan tersebut diakuisisi oleh Exxon Mobil.

Bakat kepemimpinan dan pengalamannya di bidang migas mulai mendapat perhatian lebih sejak Desember 2006. Karen diangkat sebagai salah satu staf ahli oleh Ari H. Soemarno, tidak lain adalah Dirut Pertamina sendiri saat itu. Pada Maret 2008, ganti pemerintah Indonesia yang mengangkatnya sebagai Direktur Hulu, menggantikan Sukusen Soemarinda. Belum genap setahun menjabat sebagai Direktur Hulu, Karen telah mengampu amanat sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur Utama PT Pertamina.

Berbagai pembaharuan dilakukan istri Heman Agustiawan ini bagi perusahaan minyak nasional Indonesia tersebut. Mulai dari peningkatan lifting minyak mentah, Karen bercita-cita membawa Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia pada 2025 nanti melalui program Energizing Asia. Satu dari 50 wanita pelaku bisnis terkuat se-Asia versi majalah Forbes ini kabarnya juga merintis upaya kerja sama dengan PT PLN untuk pemakaian bio-etanol sebagai pengganti solar.

Karen menegaskan visi pertamina yang baru adalah menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Sedangkan untuk misi perusahaan adalah Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat Visi Dirut Pertamina ini juga merambah bidang pendidikan melalui cita-citanya bekerja sama dengan Institut Européen d’Administration des Affaires (INSEAD) untuk membangun universitas geotermal di Indonesia. Berkomentar seputar lingkungan kerja yang didominasi kaum adam, Karen Agustiawan mengingatkan kaumnya sendiri untuk memiliki penghasilan tersebab pentingnya kemerdekaan finansial bagi perempuan.


Pada 6 Maret 2013, Karen secara resmi menerima surat keputusan perpanjangan masa jabatan sebagai Dirut PT Pertamina (Persero) yang dimulai sejak 5 Maret 2013 sampai dengan diangkatnya dirut definitif.

 
PENDIDIKAN
  • Sarjana Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB).

KARIR
  • Direktur Utama PT Pertamina (Persero), 5 Februari 2009 - sekarang.
  • Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO), Maret 2008 – 5 Februari 2009
  • Staf Ahli Direktur Utama bidang Hulu PT Pertamina (Persero), Desember 2006.
  • Perusahaan konsultan migas Halliburton Indonesia sebagai commercial manager for consulting and project management, 2002-2006
  • Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai business development manager untuk beberapa klien seperti ExxonMobil, Pertamina, BP Migas, dan Ditjen Migas Departemen ESDM, 2000.
  • Landmark Concurrent Solusi Indonesia sebagai spesialis pengembangan pasar dan integrated information management (IIM), 1999.
  • CGG Petrosystems Indonesia, product manager G & G and data management applications, 1998.
  • Mobil Oil Indonesia, project leader di bagian eksplorasi yang menangani seluruh aplikasi studi G & G dan infrastruktur, 1992-1993 dan 1994-1996. University, Dallas, AS.
  • MobilOil Dallas, AS, menjadi seismic processor dan seismic interpreter untuk beberapa proyek di mancanegara, 1989-1992.
  • MobilOil Indonesia, seismic processor and quality controller MobilOil Indonesia untuk beberapa proyek seismik Rokan, Sumatera Utara, dan Madura, 1987-1988.
  • Mobil Oil Indonesia, analis dan programmer dalam pemetaan sistem eksplorasi,1984-1986

PENGHARGAAN
  • Penghargaan '50 Pelaku Bisnis Wanita Paling Kuat se-Asia' versi majalah Forbes
Karier Karen dimulai sebagai Business Development Manager Landmark Concurrent Solusi Indonesia, lalu pindah ke Hailburton Indonesia dengan posisi Commercial Manager for Consulting and Project Management. Kariernya di Pertamina dimulai saat menjadi staf ahli direktur hulu.
Kariernya cemerlang dan pada Maret 2008 Karen ditunjuk sebagai direktur Hulu Pertamina hingga 2009. Kementerian BUMN pun kemudian menunjuknya sebagai presiden direktur Pertamina hingga kini.




▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity Lightning