Inilah 10 Perpustakaan Paling Indah di Dunia
Siapa yang tidak tahu perpustakaan? Tempat ini hampir ada di seluruh
sekolah dan universitas. Masalahnya tidak banyak siswa atau mahasiswa
yang datang berkunjung. Sebab, perpustakaan identik dengan kata ‘kutu
buku’. Namun jangan salah. Jika Anda masuk perpusatakaan-perpustakaan
ini, dijamin tidak akan menyesal. Sebab, ini merupakan perpusatakaan
paling indah di dunia.
Perpustakaan indah pertama ada di Weimar, Thuringia, Jerman.
Pemiliknya adalah Putri Anna Amalia. Dibangun antara 1562-1565 oleh
arsitek Nikolaus Gromann. Isi perpustakaan paling banyak berisi sastra
Jerman dan dokumen sejarah. Terdapat satu juta buku, 10.000 peta dan
4.000 skrip musik.
2 September 2004, perpustakaan nan indah ini terbakar. Sekitar 50.000
buku terbakar dan hanya 6.000-an saja yang bisa diselamatkan. Butuh
tiga tahun untuk meresortasi gedung perpusatakaan ini lagi. Oktober
2007, perpustakaan ini kembali di buka setelah menghabikan 18 juta Euro
(Rp257 miliar).
Delft University of Technology (TU Delft) Library
Perpustakaan indah ini ada di kota Delft, Belanda. Perpustakaan ini
dirancang sebagai ikon dari TU Delft. Arsiteknya bernama Mecanoo. Bagian
atapnya mengerucut ke atas seperti kubah, simbol rekayasa dunia teknik.
Tinggi kubah mencapai 42 meter. Sementara bagian lainnya tertutup
rumput yang menurun seperti slide.
Di dalam perpustakaan, bentuk terbuka dengan langit-langit yang
tinggu. Di bagian luar, tepatnya dibagian rumput, mahasiswa bisa
bersantai. Untuk memudahkan mahasiswa, akan di buat tambahan area
seperti ruang kecil untuk diskusi mahasiswa.
Biblioteca Joanina Library
Perpustakaan ini merupakan bagian dari sejarah Universitas Coimbra di
Portugal. Perpustakaan indah ini dibangun pada abad ke 18 oleh Raja
John V. Awalnya, nama dari perpus cantik ini ialah Casa da Livraria yang
berarti House of the Library.
Seluruh desain dikerjakan oleh seniman Portugis, Simoes Ribeiro dan
Vicente Nunes. Bagian paling menariknya ialah setiap dinding di setiap
rak yang ada terbuat dari kayu marar dan kayu hutan. Disepuh lalu di
cat. Sama dengan cat dibagian langit-langit perpus. Perpustakaan
setinggi tiga lantai ini masih menyimpan puluhan koleksi buku dari abad
18 dan 19.
Bibliotheca Alexandrina Library
Perpustakaan indah berikutnya berada di pantai Laut Mediterania di
kota Iskandariyah, Mesir. Perpustakaan utama dan pusat budaya ini pernah
terbakar 2000 tahun yang lalu. Tahun 1995, barulah pemerintah Mesir
mengkonstruksi ulang. Mereka berharap perpustakaan ini bisa kembali
cemerlang dan menjadi pusat studi pengetahuan masyarakat Mesir.
Pekerjaan konstruksi ini menghabiskan 220 juta US Dollar (Rp2,6 triliun)
dan resmi dibuka kembali pada 16 Oktober 2002.
Di dalam perpustakaan terdapat buku dari tiga bahasa. Ada bahasa
Arab, Inggris, dan Perancis. Tahun 2010, perpustakaan ini mendapat
sumbangan 500.000 buku dari Perpustakaan Nasional Perancis.
Abbey Library of Saint Gall
Nama lain dari perpustakaan ini adalah Stiftsbibliothek St. Gallen.
Bisa dibilang perpustakaan indah ini merupakan salah satu perpustakaan
tertua di dunia. Didirikan sekitar abad ke-8 di Swiss dan terbakar tahun
937. Pendiri dari perpustakaan ini ialah Saint Othmar, pendiri Biara St
Gall. Desainnya memakai gaya Rococo (gaya yang meliputi ornamen).
Selain terdapat puluhan buku, di dalam perpustakaan juga menyimpan
artefak asli Mesir. Tahun 1983, perpustakaan ini masuk dalam salah satu
warisan dunia oleh UNESCO bersama Biara St Gall.
Perpustakaan indah keenam ada di Berlin, Jerman. Tepatnya merupakan
bagian dari Free University of Berlin. Arsiteknya adalah Norman Foster
asal Inggris. Perpustakaan ini terdari enam lantai dengan empat lantai
berventilasi alami. Dibangun menggunakan bahan aluminium, panel kaca,
dan rangka baca.
Salah satu bagian paling menarik dari perpustakaan yang dibuka tahun
2005 ini adalah bagian aula yang membentuk kepala manusia. Sehingga
mahasiswa di sana menyebutnya “The Berlin Brain”. Terdapat 700.000 buku yang siap membantu mahasiswa belajar. Sebab, lingkungan perpustakaan dibuat seramah mungkin.
Library of Congress
Sebagai negara adidaya, rasanya Amerika Serikat pasti memiliki satu
dari perpustakaan indah, bahkan terbesar di dunia. Perpustakaan ini
disingkat LOC. Berada diibukota negara, Washington DC. LOC dibangun
sekitar tahun 1800. Ketika perang dunia, beberapa koleksi bukunya
hilang. Oleh sebab itu, Presiden AS ketiga, Thomas Jefferson menawarkan
koleksi buku dari perpustakaan pribadinya. Tidak lama setelah itu,
perpustakaan indah ini terbakar. Termasuk buku koleksi dari Jefferson.
Puncaknya pada tahun 1888 dan 1894. Banguan perpustakaan dibesarkan
dan menambah karya buku lainnya. Ada puluhan juta buku yang terdiri dari
450 bahasa. Termasuk peta, ilustrasi, dan diagram. Bagian paling
terkenal dari LOC adalah aulanya yang mamakai gaya Renaissance yang
artinya terlahir kembali.
Trinity College Library
Perpustakaan indah ini menyalani dua perguruan tinggi di Dublin,
yaitu Trinity College dan Unversity of Dublin. Ini merupakan
perpustakaan terbesar di Republik Irlandia. Berdiri sekitar tahun 1592,
panjangnya mencapai 65 meter dengan lebar 12 meter. Sehingga mahasiswa
menyebutnya long room.
Tahun 1858, beberapa arsitek meninggikan bagian atas perpustakaan.
Sehingga bagian atas menjadi melengkup. Bahan yang digunakan adalah kayu
oak. Untuk buku, ada sekitar 200.00 buku lama dan ratusan buku terbaru
yang tersebar di setiap rak.
National Library of China
Perpustakaan indah ini merupakan satu dari tujuh perpustakaan
terbesar di dunia. Dengan terdapat sekitar 30 juta jenis buku. Didirikan
pada pada 9 September 1809 saat dinasti Qing masih berkuasa.
Nama awalnya perpustakaan ini adalah Perpustakaan Ibukota. Mengingat
lokasinya berada di Beijing. Namun pada 1928 diganti menjadi
Perpustakaan Beijing. Tahun 1998, pemerintah China mulai memberinya nama
National Library of China.
Joe and Rika Mansueto Library
Inilah perpustakaan indah terakhir sekaligus yang paling terbaru.
Baru dibuka pada 2011, perpustakaan ini merupakan bagian dari University
of Chicago di Amerika Serikat. Nama perpustakaan ini diambil dari
pendirinya, Joe dan Rika Mansueto dengan menyumbang 25 juta US Dollar
(Rp326 miliar).
Perancangnya ada arsitek kelahiran Jerman-Amerika, Helmut Jahn.
Desain dirancang seperti di bawah kubah kaca mengkilap dengan sumbu
miring. Arah perpustakaan mengarah pada monumen Henry Moore. Ini
merupakan perpustakaan masa depan. Bertujuan mendorong mahasiswa belajar
serius dengan buku serta teknologi canggih.
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Tidak ada komentar:
Posting Komentar