Rabu, 26 Oktober 2016

Wanita - Wanita Tangguh Indonesia 2


Perempuan Indonesia Berprestasi di Berbagai Bidang



Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahun. Ini adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Di antara peristiwa-peristiwa historis yang terkait lainnya, perayaan ini memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombangindustrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. 

Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.
Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.

Nah di Indonesia sendiri sekarang ini ada beberapa perempuan yang berprestasi bukan hanya di Indonesia bahkan di mata dunia dari berbagai bidang seperti bidang seni, olahraga, riset bahkan sosial.
Berikut adalah mereka:


1. Griselda Sastrawinata




Griselda Sastrawinata
Tidak hanya pria yang bisa sukses sebagai animator. Wanita asal Indonesia bernama Griselda Sastrawinata ini juga merupakan animator film The Sherk. Griselda juga terlibat dalam penciptaan beberapa tokoh karakter di film animasi ini. 

Karena ketekunan dan kedisiplinannya dalam mencipta karya membuatnya masih bekerja di studio film bergengsi Dreamworks hingga sekarang ini.


2. Rini Sugianto




Rini Sugianto
Satu lagi animator wanita Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional, Rini Sugianto. Salah satu film karyanya adalah “Hobbit 2: The Desolation of Smaug”. Selain Hobbit 2, Rini juga pernah tergabung dalam tim animator film “The Advantures of  Tintin”, “The Avengers”, “Iron Man 3″, “Hunger Games: Catching Fire”, “Hobbit 1″, dan “the Dawn of the Planet of the Apes”. Tidak menyangka ‘kan kalau ternyata ada anak negeri di balik film-film Internasional yang selama ini kita gemari?


3. Marsha Chikita




Marsha Chikita
Putri dari musisi Ikang Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB. 

Namun karena tidak disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University di Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya bekerja di  Las’ Copaque Production. Perusahaan tersebut juga menjadi rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering kita tonton sore hari.

Namun, keberhasilannya di sana tidak membuatnya lupa pada negeri sendiri. Marsha Chikita justru kembali ke Indonesia dan ingin membuka perusahaan animasi sendiri. Semoga nantinya dunia perfilman Indonesia makin maju dengan adanya bakat-bakat muda  yang bertalenta ya.


4. Butet Manurung




Butet Manurung
Adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki keberanian tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat pedalaman. Perempuan yang punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada tahun 2003 memulai merintis sekolah gratis untuk  masyarakat terasing dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang diberi nama Sokola Rimba.

Sistem Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela tinggal berbulan-bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang pedalaman agar bisa membaca dan menulis, agar tidak dianggap lagi sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu. Karena kepeduliannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.


5. Maria Tri Sulistyani




Maria Tri Sulistyani
Papermoon adalah seorang wanita kreatif yang telah menciptakan teater boneka “Papermoon Puppet Theatre” yang telah mendunia. Perempuan yang memiliki nama asli Maria Tri Sulistyani ini mendirikan Papermoon Puppet Theatre sejak tahun 2006. Papermoon Puppet Show sendiri adalah sebuah pertunjukan boneka yang bisa disaksikan oleh penonton dewasa.

Cerita-cerita yang diangkat pun cerita ringan, dan tema yang diangkat adalah cerita sejarah di tahun 1965. Pertunjukan boneka ini mendapat apresiasi yang luar biasa di sejumlah negara loh, seperti Malaysia, Singapura, India, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.


6. Fenny M. Dwivany




Fenny M. Dwivany
Perempuan kelahiran 1972 ini melakukan penelitian mengenai proses pematangan pada pisang ambon. Dengan usaha yang tidaklah mudah ia menghabiskan waktu dua tahun untuk penelitian tersebut. Hasilnya ia menemukan keberadaan hormon etilen yang memiliki peranan penting untuk membuat pisang menjadi matang.

Perubahan warna, tekstur, aroma dan rasa merupakan perubahan pada buah yang ia teliti. Hormon etilen ini menjadi penyebab gen-gen lain yang terlibat dalam pematangan buah. Fenny dengan sengaja saat penelitian melakukan gangguan pada pembentukan etilen sehingga buah tersebut menjadi tidak matang.

Selain mendapatkan penghargaan peneliti perempuan, Fenny juga memperoleh International L’Oreal UNESCO for Women in Science, Endeavour Award dari pemerintah Australia pada 2010 dan paperterbaik Hayati Award 2009.


7. Made Tri Ari Penia Kresnowati





Made Tri Ari Penia Kresnowati
Keinginan Made Tri Ari Penia Kresnowati untuk membuat bioreaktor yang mampu menghasilkan sel darah merah sangat kuat. Ia menuturkan ketika terjadi bencana yang tentunya memerlukan banyak stok darah merah, bioreaktor ini dapat bermanfaat. Bioreaktor yang sedang dirancangnya merupakan ide dari penelitian yang ia lakukan dengan mengamati sel punca. Sel ini merupakan sel yang ada di dalam tubuh yang dapat memproduksi diri menjadi sel darah, sel jantung, dan sel lainnya.

Penia berencana membuat sel punca ini akan memproduksi diri menjadi sel darah merah di luar tubuh dengan teknik bioreaktor. Diperlukan suatu zat yang memicu hal itu terjadi contohnya Cytokine. Penia sebelumnya juga pernah mendapat penghargaan dari L`Oreal-Unesco For Women in Science 2008.


8. Sidrotun Naim



Sidrotun Naim 
Dijuluki dokter udang merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sidrotun Naim. Naim adalah orang Indonesia pertama yang memfokuskan diri untuk meneliti penyakit pada udang. Awal mula ketertarikan Naim saat ia bekerja untuk program Indonesia-Aceh WWF sebagai konsultan program kelautan. 

Saat ia bekerja, ia tidak menemukan ahli udang di Indonesia. Padahal Indonesia merupakan salah negara pengekspor udang terbesar di dunia. Dan saat itu masih banyak petambak udang yang kebingungan apabila udangnya terkena penyakit.

Naim meneliti penyakit udang dan mencari vaksinnya di Departeman Ilmu Hewan dan Mikrobiologi 
University Of Arizona, Amerika Serikat. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah dengan menggabungkan budidaya udang dengan ikan Nila dalam satu tambak. Untuk prestasi lainnya Naim memenangi L’Oreak National Fellowship pada 2009 dan L’Oreal-UNESCO FWIS International 2012.


9. Irene Kharisma Sukandar




Irene Kharisma Sukandar 
Lahir di Jakarta pada tanggal 7 April 1992, 
Ia merupakan Grand Master Catur Putri asal Indonesia. Bakatnya dalam dunia catur memang luar biasa. Ia mengenal catur sejak usia tujuh tahun, tepatnya tahun 1999. 
Dua tahun kemudian, pada tahun 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, prestasinya terus berderet. 
Tahun 2002, ia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW). Bahkan, tahun 2004 ketika berlangsung Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW). Bukan saja itu. 
Ia juga meraih medali perak dalam arena yang melibatkan 864 peserta dari 107 negara. Sebelumnya ia juga meraih Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN (2002) di Singapura. Juara 4 KU 10 tahun 
Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003. Dua medali perak pada SEA Games Vietnam (2003) Peringkat ke-9. 
Kejuaraan Dunia Junior di Yunani (2003) Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol (2003). 
Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani (2004).
Juga medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura (2004). Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke (2005). Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura.

Maju terus perempuan Indonesia, Hormati dan sayangi Ibu dan Bapakmu.


Nantikan kisah berikutnya ..



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity Lightning