Rabu, 19 Oktober 2016

Menyimak Pentingnya Pendidikan Agama Sejak Dini


Pendidikan bertujuan untuk membentuk suatu perilaku yang baik pada generasi muda muslim, yang berdasarkan dengan aqidah Islam serta ketauhidannya kepada Allah swt., bergaul dengan teman yang mempunyai akhlak yang baik pula, memperdalam gama dengan berbagai cara, misalnya saja mempelajari hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum-hukum Islam agar pengetahuannya bertambah semakin luas. Islam mempunyai tujuan untuk menanamkan jiwa kemasyarakatan yang sangat penting dan berguna kelak ketika sudah berkeluarga, dan sekarang seorang pemuda mempunyai tugas untuk berlatih dalam masyasakat sedikit demi sedikit agar kelak tidak kesulitan ketika terjun langsung dalam masyarakat. Hal itu memerlukan kesadaran yang muncul dalam diri sendiri, atau ada juga dorongan dari luar misalnya saja keluarga atau teman di sekelilingnya sehingga dengan begitu ada perasaan yang membangkitkan semangat untuk mau keluar dan belajar bermasyarakat demi tercapainya masa depan yang menjanjikan. Manusia itu dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apapun, kemudian Allah swt. menugaskan manusia untuk mencari tahu apa yang ada di sekelilingnya serta mempelajari setiap perubahan-perubahan yang terjadi melalui panca indra. Sudah seharusnya sebagai generasi muda untuk menerapkannya pada kehidupan sehari-hari dan mencintai setiap proses yang terjadi. Sehingga sejak dini sudah tercipta suatu karakter individu yang bisa menghadapi hambatan-hambatan yang suatu saat pasti akan terjadi. Melalui pendidikan dan pengajaran, berdampak pada akhlak yang baik. Apabila seseorang yang pada awalnya belum begitu mengetahui tentang ilmu agama, kemudian ia mempunyai niat untuk memperdalam ilmu agamanya dengan cara menuntut ilmu di sekolahan yang berbasis agama, maka dengan seiring berjalannya waktu ia akan mengerti tentang ilmu agama. Selain itu moralnya juga menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Kemudian ketika di dalam masyarakat ia sudah siap apabila di minta tolong untuk melakukan suatu hal yang berhubungan dengan agama. Pendidikan juga sebagai sarana untuk mempelajari aspek-aspek dalam kehidupan yang menjadikan para pemuda mempunyai dasar pemikiran yang kokoh. Karena dengan dengan itu seseorang menjadi terbiasa dalam berfikir secara kritis dan dengan dasar-dasar pendidikan agama Islam seseorang dapat berfikir secara jernih dan tidak bingung apabila menghadapi persoalan kehidupan. Dengan terwujutnya suatu karakter pada generasi muda akan berdampak positif baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarnya, dan menjadikan perubahan dalam masyarakat, yang dulunya sangat pasif, tidak mengetahui agama secara keseluruhan, dan berakhlak yang kurang, sekarang menjadi aktif dalam segala hal, berwawasan luas, berakhlak yang baik. Karena jika seseorang kepribadiannya masih sangat kuno, pasti akan banyak sekali masalah-masalah yang muncul yang mengakibatkan pertentangan antar individu atau antar kelompok. Mereka tidak bisa berfikir positif dan menjadi semena-mena dalam menentukan keputusan. Islam memiliki rahasia di dalamnya. Islam membawa kebahagiaan dunia akhirat yang mempunyai dampak yang sangat baik bagi manusia. Islam menjelaskan setiap aspek-aspek dalam kehidupan. Seperti yang dijelaskan oleh (hafidz, kastolani, 2009:11) bahwa agama islam yang hanif merupakan pedoman dalam kehidupan, individu atau masyarakat, aspek material atau spiritual secara bersamaan. Islam memperjelas makna ibadah dan mempertegas nilai kerja, memperhatikan segala aspek kehidupan, mengatur urusan duniawi seluruhnya sebagai jalan satu-satunya menuju kehidupan akhirat.islam memperhatikan seluruh aspek kehidupan dengan berbagai aturannya. Baik aspek ekonomi, politik, pemerintahan, ilmu, kemasyarakatan dan lain sebagainya. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam kehidupan ini ada berbagai macam dan mungkin akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu, misalnya saja kesadaran yang masih sangat lemah, banyaknya pendidikan islam yang belum mengimplikasikan visi dan misinya secara nyata, yang dalam kegiatan di sekolah kurang menerapkan perilaku-perilaku yang telah di ajarkan pada agama islam. Banyak pula teknologi yang semakin maju yang mengakibatkan generasi muda menjadi terlena akan hal itu dan menjadikannya semakin malas untuk beraktifitas dan keluar melihat bagaimana keadaan sekitarnya, bahkan kurangnya motivasi yang mana sebenarnya merupakan faktor yang sangat penting. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Generasi muda harus pintar-pintar dalam melakukan suatu hal, mereka harus berfikir secara matang serta tidak melupakan akibat-akibatnya yang akan terjadi. Karena apabila para pemuda tersebut lalai dalam hal sekecil pun, maka akan mendatangkan suatu penyesalan yang besar nantinya. Maka untuk itu islam mengajarkan solusi-solusinya dari setiap hambatan-hambatan tersebut. Seperti islam mengajarkan kepada umat islam agar tidak berputus asa dalam menghadapi sesuatu dan anjuran untuk bersungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang di inginkannya sehingga apabila generasi muda mulai melemah semangatnya menjadi bangkit kembali karena telah mendapatkan ajaran agama islam tersebut. Pendidikan islam yang masih sangat minim dalam menerapkan visi dan misinya seharusnya meningkatkan upaya-upaya yang berhubungan dengan visi misi tersebut. Atau mungkin para guru lebih memperhatikan peraturan-peraturan dan memberi sangsi apabila ada siswa yang melanggar. Selain itu para guru juga menganjurkan kepada siswanya untuk berpakaian sopan selayaknya tuntunan agama Islam yang harus menutup aurotnya khususnya bagi putri. Para siswa juga perlu untuk diajari tentang bagaimana baca tulis Al-quran secara benar dan dijelaskan pula makna dari setiap ayat Al-Quran, dengan tujuan supaya siswa tidak menghiraukan kitabnya sendiri. Dalam hal ini peran generasi muda adalah selalu memperhatikan cara-cara mendidik siswa yang benar menurut ajaran agama Islam dan dapat diterima secara utuh oleh siswa serta ajaran tersebut dapat direalisasikan secara langsung karena telah mendarah daging dan tertanam dalam jiwa para siswa. Manfaat pendidikan agama Islam utuk masa depan ada banyak sekali, khususnya apabila sudah berkeluarga, pendidikan tersebut berperan sebagai pengetahuan untuk mendidik diri sendiri dan keluarganya kelak, dalam bermasyarakat, dan juga sebagai perisai untuk cobaan-cobaan perkembangan zaman yang semakin beraneka ragam. Semua itu tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada kekuatan iman yang mendasar pada diri generasi muda. Karena dengan iman, seseorang mempunyai pendirian yang akan mempertahankannya dari berbagai situasi dan kondisi yang akan terjadi. Seperti yang dijelaskan oleh (hafidz, kastolani, 2009:157) bahwa sesungguhnya pendidikan Islam merupakan model pendidikan yang telah menumbuhkan generasi beriman, siap mengorbankan dirinya, berkhidmat untuk masyarakat, dan memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada umat manusia, telah menunaikan peran yang istimewa dalam mentransfer nilai-nilai keislaman dan peradaban Islam dari generasi terdahulu kepada generasi mendatang dan dari generasi tua kepada generasi muda. Pendidikan Islam dan peradaban Islamharus bersama-sama sebagai satu kesatuan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif. Hendaknya kaum muslimin dapat menghadapi berbagai tantangan ini dengan sikap konsisten, baik sebagai individu, kelompok, bangsa dan masyarakat, Negara atau pemerintah sehingga dapat menunaikan amanah islam yang telah diamanatkan Allah swt. Maka untuk itu pentingnya pendidikan agama Islam pada generasi muda ialah untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sesuai dengan perintah Allah swt. dan menanamkan Akhlakul Karimah sebagai bekal menuju jalan yang telah disiapkan oleh allah swt. untuk hamba-hambanya yang mau dengan ikhlas belajar sesuai dengan ajaran Islam.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/nurulfatimah/pentingnya-pendidikan-agama-islam-pada-generasi-muda_5563e714967a61a7294f87bf

Masih Pentingkah Pendidikan Agama Islam?

 



Seberapa pentingkah peranan pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari? Khususnya bagi umat Islam? Dalam Islam, agama dikenal dengan istilah “ad-diin” yaitu istilah yang berasal dari bahasa Arab. Secara terminologi, kata “agama” diambil dari bahasa Sansekerta, sebagai pecahan dari kata “A” artinya “tidak” dan “gama” artinya “kacau”, jadi “agama” berarti “tidak kacau”.

Penjelasan tersebut di atas mengandung makna bahwa agama merupakan peraturan yang dijadikan sebagai pedoman hidup yang akan menuntun kita ke jalan yang benar. Sedangkan kata “Islam” sendiri berasal dari bahasa Arab yang merupakan turunan dari kata aslama, yuslimu, islaaman dengan akar kata/kata dasar “salama” yang memiliki arti “selamat”. Kesimpulan dari pernyataan di atas jelaslah sudah bahwa pendidikan agama Islam merupakan pendidikan dasar yang harus diperkenalkan dan diajarkan sejak dini.

Di tengah arus perkembangan zaman seperti sekarang, peran pendidikan agama—khususnya Islam, tak jarang dipandang sebelah mata. Misalnya banyak orang tua yang enggan memasukkan anaknya ke pondok pesantren dengan alasan bahwa pesantren adalah lembaga tradisional yang konservatif, yang cenderung ketinggalan zaman, dipandang tidak modern, dan lain sebagainya. Padahal kalau ditelisik lebih dalam, sekarang telah banyak pesantren modern dengan kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dunia luar, bahkan banyak pesantren yang telah memiliki fasilitas modern dan lengkap untuk menunjang kebutuhan pendidikan para pelajar. Tentunya dengan tidak menghilangkan ciri khan pesantren yang mengkaji kitab-kitab pelajaran klasik Islam (dirasat al-Islamiyyah).

Pendidikan agama Islam sebaiknya mulai diajarkan sejak umur tiga sampai empat tahun. Banyak lembaga-lembaga pendidikan islam yang dapat dijadikan alternatif untuk memasukkan anak-anak ke TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Di TPA, anak tidak hanya diajarkan membaca Al-Qur’an, tapi juga mereka diajarkan bagaimana cara shalat, wudhu, menghafal doa-doa pendek untuk kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, seperti doa makan, doa tidur, doa masuk masjid, dan lain sebagainya. 

Pandai membaca Al-Qur’an saja tentu tak cukup, karena ilmu dalam agama Islam ini banyak macamnya, misalnya di dalam Islam terdapat dua ilmu dasar yang wajib dipelajari oleh setiap Muslim, yaitu ilmu Akidah dan Fikih. Ilmu Akidah mengajarkan tentang rukun Islam dan rukun iman, sedangkan dalam ilmu Fikih membahas tata cara berperilaku—dalam ibadah secara teknis, yakni daik dalam bentuk ibadah kepada Allah seperti shalat, haji, puasa, zakat, jual-beli, pernikahan dan lain sebagainya.

Pertanyaan terakhir yang muncul adalah: “Masih pentingkah pendidikan agama Islam?” jawabannya tentu “masih”. Jika pendidikan agama Islam telah diajarkan dengan benar kepada seseorang, maka tak perlu khawatir, karena setidaknya pendidikan dasar yang dapat dikatakan sebagai fondasi kehidupan telah tertanam. Dengan bekal pendidikan agama, khusunya Islam, kehidupan manusia akan lebih terarah dan teratur dalam kehidupannya.
Disarikan oleh Sani Nurlatifah dari buku “Al-Islam: Pendidikan Agama Islam” 


Pentinngnya Pendidikan Agama Bagi Anak Remaja




Globalisasi (mendunia) merupakan suatu proses atau tatanan yang menyebabkan seseorang, atau suatu Negara saling dihubungkan dengan masyarakat atau Negara lain akibat kemajuan teknologi komunikasi diseluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, dalam era globalisasi, peristiwa-peristiwa yang terjadi disuatu Negara dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa atau Negara lain. Hubungan yang lebih bersih efektif ini menyebabkan unsur-unsur budaya asing menjadi mudah masuk kesuatu Negara
 
Unsur-unsur budaya luar itu tentu tidak semuanya baik dan cocok bagi suatu masyarakat atau negara. Unsur-unsur positif diantaranya adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis, rasional, menghargai waktu dan lain-lain.Masuknya teknologi asing ke Indonesia melahirkan berbagai kegiatan industri, baik yang padat karya maupun yang padat modal. Pertukaran unsur positif antarnegara ini dapat memperkaya dan melengkapi suatu bangsa. Sedangkandampak negatif dari globalisasi diantaranya adalah bergesernya norma dan nilaimoral sehingga menjadi lebih lunak (bisa ditawar).Remaja adalah generasi yang sangat potensial bagi perkembangan Islamsaat ini, karena pada saat ini remaja-remaja lebih cenderung kepada hal-hal yang bisa menjerusmuskan diri mereka kepada perbuatan-perbuatan yang tidak jelas

Oleh karena itu, bagi para penggerak remaja Islam khususnya di Indonesia hendaknya bisa menangkap perkembangan arus globalisasi sekarang ini, agar bisa mengarahkan remaja-remajanya kepada hal-hal yang positif. Mungkin dengan mengadakan sebuah kajian yang sedang hangat/ngetren di dunia remaja saat ini dengan melakukan lewat pendekatan pendidikan Islam. Dengan melalui pendidikan agama Islam ini, para remaja bisa terarahkank epada hal-hal yang positif dan siap bersaing menghadapi arus globalisasi yang serba canggih ini. Karena pada masa sekarang ini jika para remaja Islam tidak dibekali oleh pendidikan agama islam maka lambat-laun generasi-generasi Islam akan meninggalkanya.           

Manusia adalah merupakan suatu makhluk yang mempunyai beberapa kebutuhan baik itu kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya. Kebutuan-kebutuhan itu ada yang sifatnya apabila tidak dipenuhi bisa berpengaruh pada kehiduan. Berkenaan dengan kebutuhan jasmani dan rohani itu ada suatu kebutuhan yang yang bersifat universal atau setiap manusia mempunyai kebutuhan tersebut atau dengan kata lain suatu kebutuhan yang sudah merupakan kodrat. Kebutuhan itu adalah kebutuhan akan agama. Karena dengan adanya kebutuhan ini manusia akan mengetahui siapa dirinya sesungguhnya, dan untuk apa dia diciptakan.
 
Jaman sekarang agama telah menjadi nomer kesekian untuk para remaja. Ini dibuktikan dengan para remaja kini melalaikan kewajibannya pada Allah, mereka mementingapa yang mereka inginkan saja. misalkan ketika adzan telah dikumandangkan seharusnya sebagai orang islam harus menyegerakan untuk sholat, ini disebabkan karena remaja jaman sekarang kurang memahami akan pentingnya pendidikan agama. Bagaimana bisa remaja sekarang memahami lebih tentang agama, di sekolah umum sekarang saja pelajaran agama hanya dua jam dalam seminggu, apalagi dalam kuliah saja jarang mendapatkan mata kuliah agama.
 
Agama sangatlah penting untuk pedoman hidup kita, karena pendidikan agama bisa membuat kita lebih bisa menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, karena dalam pendidikan agama berisi tentang aturan-aturan kehidupan dan pengendali dari dari perbuatan keji dan mungkar. Sutarno (2006:1.40) memberikan penjelasan bahwa “nilai-nilai keagamaan akan merupakan landasan bagi anak untuk kelak menjadi orang yang dapat mengendalikan diri terhadap hal-hal yang bersifat negative”.
 
Jadi, kebutuhan agama perlu ditanamkan pada usia tertentu, agar kelak manusia itu mempunyai suatu pemahaman tentang agama yang baik nantinya. Usia yang baik atau perkembangan jiwa beragama ini agar lebih jelasnya pemakalah akan mencoba menguraikannya dalam makalah yang sederhana ini.

Dan hendaknya pula bagi orang tua khususnya dan juga bagi kita semua untuk menegur sang anak apabila dia membaca sesuatu yang tidak bermanfaat baginya, terlebih lagi apabila dia membaca hal-hal yang tidak pantas untuk dia baca. Dan juga hendaklah kita selalu berusaha untuk menghadirkan atau memberikan buku-buku bacaan yang bermanfaat bagi sang anak, karena hal itu bisa menambah keilmuan sang anak dan juga bisa menghindarkan sang anak dari membaca bacaan-bacaan yang tidak bermanfaat.

Kemudian tidak kalah pentingnya juga adalah mengajari sang anak untuk menegakkan sholat karena sholat merupakan tiang agama ini. Dan sholat ini merupakan pembeda antara seorang yang muslim dan yang kafir. Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): perintahkanlah anak-anak kalian untuk sholat ketika sudah berumur tujuh tahun, dan pukullah (jika mereka enggan) ketika sudah berumur sepuluh tahun. (HR. Ahmad dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya)

Dalam hadits ini walaupun disebutkan tujuh tahun baru diperintah untuk sholat, namun bukan berarti kita membiarkan anak-anak yang belum tujuh tahun untuk meninggalkan sholat. Namun kita tetap berusaha melatih mereka walaupun belum mencapai tujuh tahun untuk mengerjakannya agar mereka terlatih semenjak kecilnya. Dan diantara bentuk mengajari sang anak sholat adalah kita mengajaknya untuk mengerjakan sholat, walaupun mungkin sang anak baru bisa mengikuti gerakan-gerakannya saja, tapi minimalnya ini sudah menggambarkan baginya tentang sholat dan dikemudian hari dia melakukannya dengan yang lebih sempurna.

Dan kita lihat sekarang ini, banyak diantara anak-anak kaum muslimin yang mereka meninggalkan sholat. Mereka sibuk bermain kesana kemari atau dengan hal – hal yang lainnya. Ini adalah diantara akibat sang anak tidak dididik semenjak kecilnya untuk mengerjakan sholat sehingga tatkala telah besar mereka pun dengan mudah meninggalkan sholat.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita semua untuk memperhatikan pendidikan agama bagi anak-anak kita. Dan disana masih banyak lagi hal-hal penting yang sudah sepantasnya diajarkan kepada sang anak semenjak dia kecil. Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini bisa memberikan faidah kepada kita semua. 

Wallahu A'lam bish showab.



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity Lightning