Kamis, 13 Oktober 2016

Menuju Ketenangan Hati & Meraih Ketenangan Jiwa


Kunci Menuju Ketenangan Hati

 

 

1. Jangan tergantung pada orang lain.

 

Tergantunglah pada diri sendiri dan bersikaplah mandiri. Jangan bergantung pada orang tua, jangan hanya mengandalkan bantuan teman-teman terdekatmu. Hanya Tuhan-lah satu-satunya zat dimana kamu dapat menggantungkan hidup.

 

2. Jangan berburuk sangka orang lain akan membicarakan/menghinamu. 

 

Berfikirlah positif, hal ini mungkin tidak menyelesaikan SEMUA masalahmu. Tapi kegiatan ini AKAN mengusir sifat pembenci dalam dirimu dan kemudian kamu dapat melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat.

3. Jangan selalu mengingat penyesalan di masa lalu.

 

Oleh karena itu hiduplah sebaik-baiknya. Hidup itu mudah teman :

Buatlah SEBUAH KEPUTUSAN.. dan JANGAN PERNAH menyesalinya.

Ambilah hikmah positif di setiap peristiwa yang sedang kamu jalani, jika kamu tidak menemukan hikmah positif itu, ubahlah sudut pandangmu terhadap kehidupan ini sampai kamu menemukannya.

4. Jangan menyimpan kemarahan, dendam, iri hati dan kebencian.

 

Resep ketenangan hati adalah jangan pernah menyimpan kebencian. Dendam itu bagaikan racun. Ia bisa menguasai hidupmu. Sebelum kamu menyadarinya, dendam itu bisa mengubahmu menjadi seorang yang jahat. Sebaiknya, jika kamu merasa harimu saat ini sungguh berat, maka percayalah bahwa di setiap kesulitan PASTI selalu ada ada kemudahan.

 

5. Jangan membiasakan sikap terburu buru. Oleh karena itu kelola-lah waktumu.

 

Aset utama dan terpenting dalam kehidupan bukanlah uang, intan, permata ataupun berlian, tetapi adalah WAKTU. Ingatlah bahwa mesin waktu itu tidak pernah ada, kita tak akan bisa membeli waktu, memutar waktu, ataupun menghentikan waktu. Dan demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian yang sangat besar apabila mereka tidak dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

 

6. Jangan pernah khawatir akan hari esok.

 

Inilah salah satu kunci ketenangan hati dan jiwa. Ingatlah bahwa Tuhan menjanjikan masa depan, dan harapan kita tidak akan pernah lenyap. Bukankah cinta, hidup dan mati itu ada di tangan Tuhan?
Ia telah menuliskan takdir manusia jauh saat sebelum kita di lahirkan. Ia tahu apa yg terbaik bagi kita, maka dari itu jangan pernah sesali apa yang terjadi meskipun terasa perih bagi kita. Pada akhirnya setiap manusia akan di ciptakan untuk saling berpasang pasangan, maka dari itu jangan pernah kuatir akan cintamu. Segala sesuatu akan indah.. pada waktunya. Percayalah. Sudah banyak orang yang pernah mengalaminya

 

7. Berdo'a memohon ridho Allah.

 

Ingatlah pada-Nya, maka Ia akan mengingatmu. Berdoalah, maka keluh kesahmu akan didengarkan. Mintalah sesuatu dengan tulus dan ikhlas, maka Ia akan memberikan sesuatu melebihi apa yang kau minta. Percayalah.


 Bagaimana Cara Mendapat Ketenangan Jiwa ???

1. Membaca dan mendengarkan al-Quran


Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud, salah seorang sahabat utama Rasulullah. Dia mengeluh:
 

“Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Seharian hidupku penuh dengan perasaan tidak tenteram, jiwa gelisah dan fikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak.”
Ibnu Mas’ud menjawab: “Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat.
 

Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua, engkau pergi ke majlis pengajian yang mengingatkan hatimu kepada Allah.
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi. Di sana, engkau bertafakur mengabdikan diri kepada Allah. Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang itu.
 

Apabila sampai di rumah, segera dia berwuduk kemudian diambilnya al-Quran dan dibacanya dengan penuh khusyuk. Selesai membaca, dia mendapati hatinya bertambah tenteram dan jiwanya tenang, fikirannya segar, hidupnya terasa baik kembali.
Padahal, dia baru melaksanakan satu daripada tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah itu.


2. Menyayangi orang miskin


Rasulullah memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin.
Ternyata, sikap dermawan itu boleh mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis menjelaskan bahawa malaikat selalu mendoakan orang yang dermawan:
 

“Setiap pagi hari dua malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan doa: Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang berinfak. Dan malaikat yang kedua pun berdoa: Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kikir itu kebinasaan.”
 

Daripada hadis berkenaan dapat disimpulkan bahawa orang yang dermawan itu akan memperoleh dua balasan.
Pertama, dia mendapat ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain.
Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan daripada Allah.

3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat ke atas


Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah meskipun tampak sedikit.
Rasa syukur itu akan muncul apabila kita senantiasa melihat orang yang keadaannya lebih rendah daripada kita, baik dalam hal kebendaan, kesihatan, rupa, pekerjaan dan pemikiran.
Betapa banyak di dunia ini orang yang kurang beruntung. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga ganjaran daripada Allah.


4. Menjaga silaturahim


Manusia adalah makhluk yang perlu menjalinkan hubungan yang baik dengan manusia lain. Pelbagai keperluan hidup takkan mungkin boleh diraih tanpa adanya bantuan daripada orang lain.
 

Dalam hadis Rasulullah diperintahkan untuk tetap menjalin silaturahim sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan kepada kita. Rasulullah bersabda bahawa silaturahim dapat memanjangkan umur dan mendatangkan rezeki.
Hubungan yang baik di dalam keluarga, mahupun dengan tetangga akan menciptakan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan meleraikan sifat dengki, buruk sangka, iri hati, besar diri dan sebagainya.


5. Banyak mengucapkan “La hawla wa la quwwata illa billah“


Sumber ketenangan jiwa yang hakiki bersumber daripada Allah. Oleh itu, hendaklah kita selalu menghadirkan Allah dalam segala keadaan, baik dalam keadaan senang ataupun susah.
Kuatnya hubungan kita dengan Allah akan membuatkan jiwa seseorang itu menjadi kuat, tidak mudah goyah. Apabila kita lalai mengingati Allah, maka ia membuka peluang bagi syaitan mempengaruhi fikiran kita.


6. Mengatakan yang haq (benar) sekalipun pahit


Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangkan.
Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan tercapai apabila kita tidak melanggar nilai kebenaran.
Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang yang kerap melakukan maksiat dalam hidupnya, mereka akan berasa gelisah walaupun nampak senang dan ceria.



7. Tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asalkan yang kita lakukan benar kerana Allah


Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah kerana selalu mengikuti penilaian orang terhadap dirinya.

Seorang akan memiliki pendirian kuat jika berpegang kepada prinsip yang datang daripada Allah.

8. Tidak meminta kepada orang lain


“Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah” adalah hadis Rasulullah yang merangsang setiap mukmin untuk hidup berdikari.
Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain kerana orang yang berdikari jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan.
Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah.


9. Menjauhi hutang


Dalam sebuah hadis, Rasulullah dengan tegas mengatakan:
“Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasai ketenangan!”
Sahabat bertanya: “Bagaimana boleh terjadi seperti itu!”
Sabdanya: “Kerana hutang.”
Begitulah kenyataannya. Orang yang berhutang akan senantiasa dihantui ketakutan kerana dia dikejar-kejar untuk segera membayarnya.
Inilah salah satu faktor yang membuat ramai orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah juga mengatakan:
“Hendaklah kamu jauhi hutang kerana hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari.”


10. Selalu berfikir positif


Mengapa seseorang mudah berasa tertekan? Salah satu faktornya kerana dia selalu dibayangi fikiran negatif, selalu mencela dan menyesali kekurangan diri.
Padahal, kita diberikan Allah pelbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah ungkapan keluh kesah yang membuat muka berkerut, badan lemas, ubahlah dengan ungkapan senang.
Bukankah di sebalik kesulitan dan kegagalan itu ada hikmah yang boleh jadi pengajaran?
 



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Electricity Lightning