Membuat Musibah Menjadi Anugerah
Sebagai makhluk yang
Allah beri kesempurnaan fisik dan akal, manusia tidak pernah lepas dari
ujian. Setiap manusia yang hidup pasti pernah merasakan ujian. Baik
ujian yang baik atau buruk.
Musibah
merupakan bentuk dari ujian yang Allah hadirkan di tengah kehidupan di
dunia. Bukan tanpa sebab Dia memberikannya, karena selalu ada hikmah
yang terselip setelahnya. Dan, kebanyakan dari kita selalu menyadarinya
setelah musibah itu berlalu.
Sakit,
kehilangan harta dan kehilangan orang-orang tercinta adalah beberapa
musibah yang sering kita alami. Saat sakit menghampiri, sesungguhnya
Allah sedang menggugurkan dosa-dosa kita. Jika bersabar menerimanya,
Allah pun akan mendatangkan keberkahan-Nya.
Tidak
ada salahnya jika berdoa memohon kesembuhan, tapi bukankah lebih elok
jika doa yang kita panjatkan adalah mohon diberi kesabaran yang lebih
banyak dalam menghadapai penyakit. Karena Allah berfirman: Innallaha Ma’ashabirin, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Bagaimana
jika musibah itu berupa kehilangan harta benda? Kebanyakan orang
berpikir, harta benda yang mereka dapatkan adalah karena kerja kerasnya
di dunia. Tatkala harta yang mereka kumpulkan hilang atau habis, mereka
akan frustasi. Menyiksa diri sendiri dan menyesali takdir.
Allah-lah
yang memberikan harta untuk kita. Allah pulalah yang berhak
mengambilnya kembali jika Dia sudah berkehendak. Apapun yang kita
usahakan untuk menjaga harta benda kita di dunia agar tidak hilang dan
habis, jika Allah menginginkan semuanya lenyap maka tidak ada satupun
yang berkuasa menghalanginya.
Semua yang ada di dunia merupakan titipan.
Ibarat sebuah benda yang dititipkan kepada kita, jika sang pemilik
memintanya kembali, apakah kita berhak menahannya? Tentu tidak. Yang
harus kita lakukan adalah mengembalikannya, bukan? Begitupun dengan
harta yang kita miliki. Semuanya adalah titipan yang harus dijaga
sebaik-baiknya.
Musibah demi musibah
yang mewarnai kehidupan manusia boleh jadi adalah bukti dari kasihsayang
Allah. Banyak cara Allah membuktikan cinta-Nya
kepada kita, salah satunya dengan memberikan musibah. Musibah yang
datang silih berganti janganlah kita anggap sebagai takdir buruk.
Sebagai orang beriman, maknailah musibah itu dengan bijak.
Jika
musibah menimpa diri kita, ingatlah bahwa saat itu Allah sedang
menunjukan cinta-Nya. Allah ingin kita bersabar. Karena dengan kita
bersabar, Allah akan memberikan keberkahan. Allah ingin menggugurkan
dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Dosa-dosa yang ditumpuk tanpa
kita sadari. Allah ingin kita berdoa pada-Nya. Memohon dan meminta.
Allah ingin kita bersujud, menderaikan airmata yang kita punya hanya
untuk-Nya.
Allah menghadirkan musibah
bukan karena Dia benci. Tapi karena cinta-Nya terlalu besar untuk kita.
Musibah yang Allah datangkan tidak seberapa bila dibandingkan dengan
musibah yang Allah hadirkan untuk Rasulullah dan para sahabat. Ya,
jangan bandingkan diri kita yang kerdil dengan Rasulullah dan umat
terdahulu. Karena, kita tidak ada apa-apanya.
Jadikan musibah yang menerpa kehidupan sebagai muhasabah
diri. Melihat lebih dalam dosa-dosa yang ditabung tanpa kita sadari.
Yakinkan dalam hati, bahwa musibah adalah cara Allah menyayangi kita.
Berdoa dan bersabarlah. Insya Allah akan lapang hati kita dalam menghadapainya.
|
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Tidak ada komentar:
Posting Komentar