Sahabat dunia islam, Pengasuh Pondok Pesantren Al Muawanah Fajaresuk, Pringsewu KH Tamrin Mahera pada Ngaji Ahad (Jihad) pagi (30/8) mengupas kandungan makna yang termaktub dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 30. Yaitu dialog antara malaikat dengan Allah SWT tentang manusia sebagai khalifah di bumi.
Kiai Tamrin menerangkan bahwa pada
mulanya para malaikat tidak setuju jika manusia didaulat sebagai
khalifah di bumi karena akan berbuat kerusakan dan saling menumpahkan
darah.
Hal ini berbeda jauh dengan para malaikat yang senantiasa bertasbih
dengan memuji dan mensucikan Allah SWT. Protes malaikat ini dijawab
dengan firmanNya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.”Mendengar hal itu, para malaikat pun merasa bersalah dan kemudian mengelilingi Arsy sebanyak tujuh kali sebagai upaya untuk menebus kesalahannya sembari mengucapkan tasbih mengagungkan Allah SWT.
Dari penjelasan itu, menurut Kiai Tamrin, manusia seharusnya mencontoh para malaikat yang ketika berbuat kesalahan segera menebus kesalahannya dengan berbuat sesuatu. “Semakin takut kepada Allah semakin bagus. Ketakutan harus ditunjukkan dengan perilaku, tidak berdiam diri saja,” ujarnya.
Sikap seperti ini harus dilakukan siapapun dan dimanapun. “Mari Beristighfar sebagai upaya untuk menunjukkan rasa bersalah kita sekaligus mengharap apa yang sudah kita lakukan akan diampuni oleh Allah,” ajaknya.
Sumber: NU Online
Baca juga : Nama-nama Malaikat & Tugasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar