Bacaan Niat Puasa Senin Kamis
Adapun untuk bacaan doa niat puasa sunah senin kamis adalah sebagai berikut :
Bacaan Arab Niat Puasa Sunah Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TANA’ALA
Artinya :Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.
Dan untuk bacaan niat puasa senin kamis untuk hari kamis, bacaannya adalah sebagai berikut:
Bacaan Arab Niat Puasa Sunah Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAA’ALA
Artinya :Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.
Itulah bacaan lafadz niat puasa sunnah hari senin dan puasa hari kamis dalam bahasa arab, latin dan artinya. Silakan teman-teman baca berulang-ulang kali untuk menghafalkannya.
Tahukah Anda, kenapa Baginda Nabi Muhhamad SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunah senin kamis? Ternyata, hari senin dan hari kamis merupakan hari yang di dalamnya memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Diantaranya yaitu, segala amal perbuatan manusia pada hari senin dan kamis di periksa oleh malaikat.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :
Segala amal perbuatan manusia pada hari Senin dan Kamis akan diperiksa oleh malaikat, karena itu aku senang ketika amal perbuatanku diperiksa aku dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Selain itu, puasa sunnah senin kamis juga memiliki keistimewaan tersendiri di mata Allah SWT. Bagi setiap umat muslim yang mau mengerjakannya , Allah SWT akan memberikan pahala puasa secara langsung kepada yang mengerjakannya. Seperti yang telah diterangkan oleh Allah SWT dalam hadits Qudsi-Nya:
Puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sebanyak 10 kali lipat. (HR. Bukhari dan Abu Daud).Dalam hadist diatas , maksud dari "Puasa" yaitu puasa secara umum, baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Tidak terkecuali puasa sunnah senin kamis ini.
Maka dari itu sangat baik untuk melaksanakan puasa sunnah di kedua hari tersebut, yaitu puasa sunnah hari senin dan hari kamis. Apakah teman-teman sudah melaksanakannya? Semoga dengan adanya sedikit ulasan tentang manfaat dan keutamaan puasa senin kamis ini dapat membuka hati para pembaca semua untuk menjalankannya.
Lafadz Niat Puasa Ramadhan
Salah satu rukun puasa adalah niat. Adapun untuk niat puasa ramadhan
dilakukan pada malam hari, biasanya setelah selesai shalat tarawih,
namun yang pasti puasa di bulan ramadhan niatnya harus sebelum subuh
atau sebelum masuk waktu fajar dan/atau sebelum imsak.
Puasa ramadhan adalah puasa wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki
maupun perempuan yang sudah baligh dan berakal. Kewajiban perintah puasa
ramadhan telah diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183
yang artinya "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
sekalian untuk berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu sekalian bertaqwa".
Adapun lafadz niat puasa wajib di bulan ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin lengkap dengan artinya adalah sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Itulah bacaan niat puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan
latin dan artinya, silakan dihafalkan. Seperti yang diketahui, bahwa
puasa ramadhan adalah wajib bagi orang muslim (laki-laki dan perempuan)
yang sudah baligh dan berakal. Maka apabila meninggalkannya sungguh
berdosa dan diwajibkan untuk membayar/mengganti dan/atau mengqadhanya.
Dilingkungan saya (di kampung) umumnya setelah selesai shalat tarawih para jama'ah bersama-sama membaca niat puasa ramadhan, ini dilakukan selama 1 bulan. Padahal niat puasa ramadhan
juga bisa diniatkan cukup sekali saja di awal bulan puasa ramadhan,
tetapi apabila puasanya terputus maka diharuskan untuk niat puasa
ramadhan lagi, karena telah memutus bulan ramadhan yaitu dengan
meninggalkan puasa.
bahwasanya Syaikhul Islam pernah ditanya "Bagaimana penjelasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang niat puasa Ramadhan; apakah kita harus berniat setiap hari atau tidak?"
Jawaban beliau:
كُلُّ مَنْ عَلِمَ أَنَّ غَدًا مِنْ رَمَضَانَ وَهُوَ يُرِيدُ صَوْمَهُ
فَقَدْ نَوَى صَوْمَهُ سَوَاءٌ تَلَفَّظَ بِالنِّيَّةِ أَوْ لَمْ
يَتَلَفَّظْ . وَهَذَا فِعْلُ عَامَّةِ الْمُسْلِمِينَ كُلُّهُمْ يَنْوِي
الصِّيَامَ
Artinya :
“Setiap orang yang tahu bahwa esok hari adalah Ramadhan dan dia ingin berpuasa, maka secara otomatis dia telah berniat berpuasa. Baik dia lafalkan niatnya maupun tidak ia ucapkan. Ini adalah perbuatan kaum muslimin secara umum; setiap muslim berniat untuk berpuasa.” (Majmu’ Fatawa, 6:79)
Jadi, dalam sebulan penuh selama ramadhan kita bisa niat puasa hanya
sekali saja yaitu tepat di awal bulan atau saat shalat tarawih pertama
dan/atau saat makan sahur, yang terpenting adalah sebelum masuk waktu
fajar (subuh) dan apabila ditengah jalan kita tidak puasa, maka
diharuskan untuk niat puasa ramadhan lagi.
Niat Puasa Syawal Sunah 6 Hari
Seperti diketahui, yang namanya sunnah yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Namun sangat disayangkan, apabila kita meninggal puasa sunnah syawal 6 hari, karena puasa syawal pahalanya sangat besar yaitu sama seperti kita berpuasa selama satu tahun penuh. Sungguh sangat disayangkan apabila meninggalkan puasa sunnah yang satu ini. Maka dari itu, meskipun kita baru saja menyelesaikan Puasa Wajib 1 bulan penuh yakni Puasa Ramadhan, namun alangkah lebih baik lagi kita menjalankan puasa sunnah syawal 6 hari setelah lebaran idul fitri yaitu pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 syawal. Jika ditanggal tersebut diatas belum sempat untuk berpuasa, maka kita bisa melakukan puasa sunnah syawal selama 6 enam hari pada tanggal atau hari lainnya selama masih di bulan syawal.
Berikut adalah bacaan niat puasa syawal sunnah 6 hari lengkap arab, latin dan terjemahannya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَالَي
NAWAITU SHOUMA GHODIN 'ANSITTATIN MIN SYAWAALI SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat berpuasa sunnah enam haru bulan Syawal karena Allah
Dalil/Hadits Puasa Sunah Syawal selama 6 Hari
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya :
Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
جعل الله الحسنة بعشر أمثالها فشهر بعشرة أشهر وصيام ستة أيام تمام السنة
Artinya :
Allah menjadikan kebaikan dengan 10 kali lipat. Maka satu bulan sama dengan 10 bulan. Dan puasa enam hari sama dengan setahun penuh. (HR. Nasa'i)
صيام شهر رمضان بعشرة أمثالها وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة
Artinya :
Puasa sebulan Ramadan pahalanya 10x lipat. Puasa enam hari bulan Syawal sama dengan dua bulan. Maka jumlahnya sama dengan setahun penuh. (HR. Ibnu Khuzaimah)
Itulah Lafadz Niat Puasa Sunah Syawal Selama 6 Hari Lengkap Dalilnya
yang dapat kami share. Perlu dicatat, bawah ulama fiqih berpeda
pendapat tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal. Apakah harus berpuasa
langsung sehari setelah Idul Fitri yaitu mulai tanggal 2 bulan Syawal
karena ada kata [أتبعه] dalam hadits atau asalkan dilakukan pada bulan
Syawal?
Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa
puasa Syawal tidak harus dilakukang langsung sehari setelah hari raya
dan tidak harus berturut-turut. Yang penting dilakukan selama bulan
Syawal maka akan mendapat keutamaan (fadhilah) puasa Syawal seperti
disebut dalam hadits.
Seperti diketahui, puasa di bulan dzulhijjah adalah sunnah pada 10 hari pertama.
Waktu pelaksanaannya yaitu sejak tanggal 1 sampai tanggal 9 dzulhijjah.
Namun yang paling utama yakni tanggal 8 dzulhijjah yang disebut puasa tarwiyah serta tanggal 9 dzulhijjah yang biasa disebut puasa arafah.
Adapun untuk lafadz bacaan niatnya secara lengkap adalah sebagai berikut :
Niat Puasa Sunah Tanggal 1 - 7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala
Niat Puasa Tarwiyah Tanggal 8 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMAT TARWIYATA SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta'ala
Niat Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA 'AROFATA SUNNATAN LILLAAHI TA'AALA
Artinya :
Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta'ala
Itulah Bacaan Niat Puasa Dzhulhijjah, Puasa Sunnah Tarwiyah dan Puasa Arofah yang patut kita hafalkan dan amalkan. Rasulullah SAW bersabda; "Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun". (HR. Bukhari)
Niat Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa sunnah yang dikerjakan secara selang-seling atau bergonta-ganti. Misalnya hari ini puasa maka besoknya tidak puasa, besoknya puasa lagi dan besokkannya tidak puasa, begitu juga seturusnya. Untuk lafadz niat puasa sunnah daud secara lengkap akan kami share dibawah ini dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya. Perlu kita ketahui, bahwa sebaik-baiknya puasa yaitu Puasa daud, puasa ini memiliki derajat paling tinggi. Jika kita sanggup dan mampu, puasa daud dapat dilakukan sepanjang tahun, namun apabila memasuki hari-hari yang diharamkan (dilarang) untuk berpuasa, maka puasa daud pun harus berhenti terlebih dahulu. Berikut adalah bacaan niatnya lengkap arab, latin dan artinya
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA
Artinya :
Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta'ala
Seperti yang telah kami sebutkan diatas, bahwa puasa daud adalah sebaik-baiknya puasa. Hal ini berdasarkan dalil berikut ini. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan padanya:
أَحَبُّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ –
وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ ، وَكَانَ يَنَامُ
نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ ، وَيَصُومُ
يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya :
Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya. (HR. Bukhari)
Itulah lafadz niat puasa sunnah daud lengkap arab, latin dan artinya
yang dapat kami share pada kesempatan ini. Jika kita sudah terbiasa
mengamalkan puasa sunnah senin kamis, Insya Allah akan lebih mudah
ketika mengamalkan puasa daud, karena sebelumnya sudah terbiasa dengan
puasa senin kamis.
Niat Puasa Sunah Sya'ban
Salah satu bulan dimana Rasulullah SAW paling banyak mengamalkan puasa sunnah yaitu bulan sya'ban. Rasulullah SAW sangatlah suka berpuasa di bulan sya'ban karena pada bulan inilah berbagai amalan-amalan manusia dinaikkan atau diangkat kepada Allah SWT. Jadi, sebagai umat Nabi Muhammad, dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah sya'ban sesuai kemampuan kita (lebih banyak lebih bagus), sebagaimana yang Rasulullah SAW amalkan selama bulan sya'ban.
Banyak hikmah dan keutamaan dibalik puasa sya'ban.
Salah satunya yaitu puasa di bulan Sya’ban sebagai latihan atau
pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa
berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih
bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Adapun untuk lafadz bacaan niatnya adalah sebagai berikut :
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya :
Saya niat puasa bulan sya’ban sunnah karena Allah ta’ala
Para Ulama berselisih pendapat tentang dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Sya’ban,
mengingat adanya banyak riwayat tentang puasa sunnah ini. Pendapat
yang paling kuat adalah keterangan yang sesuai dengan hadis dari Usamah
bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban". Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ،
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ،
فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya :
Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Sebagaiamana yang kita ketahui, bahwa bulan sya’ban adalah bulan
kedelapan pada penanggalan tahun hijriah atau bulan setelah bulan rajab,
sementara Ramadhan bulan kesembilan. Jadi Sya’ban posisinya sebelum
Ramadhan. Rasulullah SAW puasa secara penuh selama satu bulan hanya di
bulan Ramadhan. Sementara , bulan Sya’ban adalah bulan yang paling
banyak diisi dengan puasa sunnah oleh Nabi SAW, seperti puasa
senin-kamis, shaum daud, dan puasa sunnah lainnya.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ
يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ
رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ
رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di antara rahasia kenapa Nabi SAW banyak berpuasa di bulan Sya’ban adalah karena puasa Sya’ban
adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah
wajib). Sebagaimana shalat rawatib adalah shalat yang memiliki keutamaan
karena dia mengiringi shalat wajib, sebelum atau sesudahnya,
demikianlah puasa Sya’ban. Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat
dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa
ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Niat Puasa Sunah Rajab
Terdapat beberapa keutamaan dan manfaat bagi orang yang berpuasa di bulan rajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Barang
siapa berpuasa pada bulan rajab sehari maka laksana ia puasa selama
sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka
jahannam, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan
bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya". (HR. At-Tabrhani).Selain itu masih banyak lagi keutamaan-keutamaan dari puasa di bulan rajab.
Namun pada kesempatan kali ini kami tidak akan membahasnya lebih jauh tentang keutamaan puasa rajab (mungkin dipertemuan berikutnya). Dan berikut adalah lafadz niatnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHOUMA GHODIN FII SYAHRI RAJABI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALAA
Artinya :
Itulah Lafadz Niat Puasa Rajab Lengkap Arab, Latin dan Artinya. Jadi, mulai malam ini kita bisa mengamalkannya, membaca niat puasa rajab saat sahur, karena besok (9 April 2016) sudah memasuki awal bulan rajab.
Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah karena Allah Ta'ala
Seperti yang kita ketahui, bulan rajab merupakan bulan ke-tujuh
dari tanggalan hijriyah. Dimana beberapa bulan lagi berarti umat muslim
akan memasuki bulan Suci Ramadhan. Maka dari itu, menunaikan ibadah puasa sunnah rajab selain banyak keutamaan yang dapat diperoleh, puasa bulan ini juga sebagai bentuk dalam mempersiapkan rohani untuk Ramadhan.
Lafadz Niat Qadha Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dilakukan oleh semua muslim yang sudah baligh dan berakal. Jika seorang muslim tidak berpuasa di bulan ramadhan, misalnya karena sakit dan/atau bahkan karena disengaja, maka diwajibkan untuk mengganti, membayar atau mengqadha puasa ramadhan.
Mungkin salah satu dari kita sering meninggalkan puasa ramadhan dengan
berbagai alasan. Maka dari itu, sebelum bulan ramadhan datang kembali,
hendaknya kita sudah membayar atau mengqadha puasa ramadhan dan hukumnya
adalah wajib. Adapun untuk lafadz niat mengganti / mengqadha puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN QADAA'IN FARDHO ROMADHOONA LILLAHI TA'ALAA
Artinya :
Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala
Itulah niat qadha puasa ramadhan. Jika Anda memiliki hutang
puasa ramadhan tahun lalu, silakan segera dibayar hutang tersebut
sebelum datang kembali puasa ramadhan tahun ini.
Ingat...!!! Orang yang meninggalkan puasa ramadhan sama halnya memiliki
hutang kepada Allah SWT. Dan setiap hutang wajib hukumnya untuk diayar,
terlebih hutangnya kepada Allah SWT yakni hutang puasa ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Berhutang kepada Allah lebih
berhak untuk ditunaikan (HR. Muslim)".