Sabtu, 24 September 2016

MAKAM 25 NABI & ROSUL



Umur Dan Lokasi Makam Para Nabi & Rosul


Dari 25 nabi dan rasul Allah yang wajib kita ketahui, sedikit yang mengetahui detail umur dan tempat di mana mereka dimakamkan. Bahkan ternyata dari 25 nabi dan rasul tersebut, ada 3 nabi yang masih hidup sampai sekarang yakni Nabi Idris, Nabi Ilyas dan Nabi Isa As. Ditambah lagi satu nabi (bukan rasul) yang masyhur bagi kita, Nabi Khidir As.

1. Nabi Adam As. Umur 1000 tahun selama mendiami bumi. Makam di India, menurut satu pendapat di Makkah dan pendapat lain di Baitul Maqdis Palestina.
 


2. Nabi Idris (Akhnukh) As. Pernah diwafatkan 2 kali, saat minta diperlihatkan surga dan saat minta diperlihatkan neraka. Diangkat ke surga dan ke langit 4 saat umur 365 tahun. Bisa masuk dan merasakan kenikmatan surga sekaligus bisa masuk ke langit saat hendak beribadah.


3. Nabi Nuh (Yasykur/Abdul Ghaffar) As. Umur 950 tahun. Makam di Masjid Kufah, menurut satu pendapat di al-Jabal al-Ahmar (Gunung Merah), pendapat lain di kota dekat al-Kurk dan pendapat lain di dalam Masjidil Haram Makkah.
 

4. Nabi Hud As. Umur 464 tahun. Tinggal di al-Ahqaf Rubu' al-Khali Yaman dan hijrah ke Hadhramaut. Makam di atas sebuah bukit (menurut satu pendapat disebut Jabal 'Ad), di suatu tempat lebih kurang 50 km dari kota Seiwun Hadhramaut Yaman.
 

5. Nabi Shaleh As. Umur 180 tahun. Makam di sekitar Ka’bah dekat Maqam Ibrahim Makkah.
 

6. Nabi Ibrahim As. Umur 175, pendapat lain 200 tahun. Lahir 1.273 tahun setelah peristiwa banjir bandang masa Nabi Nuh As. Makam di Kota al-Khalil Palestina dimakamkan bersama istri pertamanya, Siti Sarah.
 
 



7. Nabi Luth As. Umur belum diketahui. Makam di Gharurah Zaghr, wafat sezaman dengan Nabi Ibrahim As.
 

8. Nabi Isma’il As. Umur 137 tahun. Saat hendak disembelih berumur 20 tahun. Makam di bawah Mizab Ka'bah, di samping makam ibundanya, Siti Hajar.
 

9. Nabi Ishaq As. Umur 160 tahun. Lahir 30 tahun setelah lahirnya Nabi Isma'il As. Makam di Kota al-Khalil Palestina bersama ayahandanya, Nabi Ibrahim As.
 
 
 
10. Nabi Ya’qub As. Umur 137 tahun. Wafat di Mesir dan berwasiat kepada salah satu putranya, Nabi Yusuf As., agar jenazahnya dipindah dan dimakamkan di Kota al-Khalil Palestina.
 

11. Nabi Yusuf As. Umur 120 tahun. Wafat di Mesir dan dimakamkan secara rahasia di sekitaran sungai Nil. Hingga kemudian jenazahnya terkubur di dasar sungai Nil selama 300 tahun. Lalu Allah mewahyukan Nabi Musa As. agar memindahkan jenazah Nabi Yusuf As. dan memakamkannya di samping Nabi Ibrahim As., di Kota al-Khalil Palestina. Nabi Musa lahir 500 tahun dari kewafatan Nabi Yusuf As.
 

12. Nabi Ayyub As. Umur 73, pendapat lain 100 tahun. Makam di Hauran atau di Desa Syaikh Sa’d, dekat Kota Damasykus Syria.
 

13. Nabi Syu’aib As. Umur belum diketahui. Makam di Desa Hathin dekat Kota Thabariyah Syria.
 

14. Nabi Musa As. Umur 120 tahun. Lahir 500 tahun setelah wafatnya Nabi Yusuf As. Wafat di daerah gunung Thursina dan dimakamkan di sana.
 

15. Nabi Harun As. Umur 122 tahun. Wafat di daerah gunung Thursina dan dimakamkan di sana.
 

16. Nabi Dzul Kifli As. Umur belum diketahui. Lahir di Mesir dan wafat di daerah gunung Thursina, menurut salah satu pendapat Makamnya di samping ayahandanya di salah satu kota di Syam (Syria).
 

17. Nabi Dawud As. Umur 100 tahun. Menjadi raja dan nabi saat umur 40 tahun.  Makamnya di Thabariyah Syria, pendapat lain di samping makam ayahnya di Masjid Baitul Maqdis Palestina.
 

18. Nabi Sulaiman As. Umur 180 tahun. Mewarisi kerajaan ayahandanya saat umur 23 tahun. Makamnya di Masjid Baitul Maqdis Palestina, pendapat lain di 'Antab.
 

19. Nabi Ilyas As. Dilahirkan setelah masuknya Bani Israel ke Palestina. Nabi Ilyas As. belum wafat sampai sekarang, dan akan diwafatkan bersama Nabi Khidir As. tatkala al-Quran tiada lagi di bumi ini. Setiap tahun Nabi Ilyas As. dan Nabi Khidir As. bertemu saat musim haji di Arafah dan Masjid al-Khaif di Mina.


20. Nabi Ilyasa’ As. Umur belum diketahui. Daerah yang dituju setelah kaumnya ingkar adalah ke Kota Banyas. Makamnya di Palestina.
 

21. Nabi Yunus As. Umur belum diketahu. Makam di Kufah, pendapat lain di dekat Kota Shaida Syria.
 

22. Nabi Zakariya As. Umur 300 tahun, pendapat lain kurang dari itu. Memohon kepada Allah Swt. dikaruniai anak lelaki saat umurnya 120 tahun. Wafat dibunuh dengan cara digergaji saat dirinya dilindungi di dalam pohon oleh orang yang telah menyembelih putranya, Nabi Yahya As. Makam di Nablus, lalu dipindahkan ke Halb.
 

23. Nabi Yahya As. Umur 95 tahun. Lahir di tahun yang sama dengan kelahiran Nabi Isa As. Wafat di Palestina ketika sedang berada di Mihrab dengan cara disembelih oleh utusan seorang wanita jahat dari pihak kerajaan yang dzalim. Tubuhnya dimakamkan di Palestina, kepalanya dimakamkan di Masjid Jami’ al-Amawi Damaskus Syria, tangannya dimakamkan di Beirut, dan kakinya dimakamkan di Shaida Syria.
 

24. Nabi Isa al-Masih As. Umur 33 tahun di bumi, kemudian Allah mengangkatnya ke langit setelah 3 tahun diangkat menjadi nabi. Dikatakan bahwa ibunda Nabi Isa As., Siti Maryam, hidup 6 tahun setelah Nabi Isa diangkat ke langit. Umur Siti Maryam 53 tahun. Jarak antara Nabi Isa As. dengan Nabi Muhammad Saw. adalah sekitar 600 tahun, pendapat lain 540 tahun.
 

25. Nabi Muhammad Saw. Lahir di Makkah tahun 570 M dan wafat ketika berumur 63 tahun. Wafat dan dimakamkan di rumah Siti Aisyah di Masjid Nabawi Madinah.
 

 
Rumah penuh sejarah itu kini menjadi sarana haji
 


Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Mekkah dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan kecaman pelbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pelbagai pusat belanja, hotel, dan gedung jangkung.


Rumah kelahiran Nabi Muhammad yang kini menjadi bangunan perpustakaan
 

Di sana kini terdapat kompleks Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini, Saudi membuldoser benteng Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Di kompleks ini ada rumah nabi kini berubah menjadi perpustakaan masjid.

Perluasan Masjid Al-Haram, selain ada rumah nabi yang kini berubah jadi perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri baginda Rasulullah. Lebih parah dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW, bangunan didiamin Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet. Di rumah ini pula putri kesayangan Rasulullah s.a.w. yakni Siti Fatimah Azzahra dilahirkan






21 April 1925, pemakaman Jannatul Baqi tempat keluarga Nabi Muhammad dimakamkan dihancurkan oleh Raja Abdul Aziz bin Saudi dari Arab Saudi. Di sini terbaring Shafiah (bibi Rasulullah), Ibrahim, putra baginda nabi, dan masih banyak lagi, termasuk putra Umar bin Khattab, dan ibu Ali bin Abi Thalib, Fatimah binti Asad


Pada 1925, Raja Abdul Aziz bin Saudi menghancurkan makam Imam Hasan bin Ali terletak di kompleks pemakaman Jannatul Baqi. Kuburan Hasan yang terdiri dari bangunan putih, rata dengan tanah. Kejadian ini menimbulkan protes dari masyarakat Muslim dunia.

Imam Hasan bin Ali merupakan salah satu cucu Rasulullah. Beliau anak dari sepupu nabi, Ali bin Abi Thalib yang menikahi anak perempuan nabi, Fatima Az Zahra.

 
Makam Setelah dihancurkan: dari kiri ke kanan : Imam Hasan ra, Imam Zainal Abidin ra., Imam Muhammad Al Baqir ra., Imam Ja'far Shodiq ra.

HAZRAT BIBI AMENA , Outside Macca

Makam Siti Aminah - Ibunda Rasul Muhammad SAW

HAZRAT BIBI HALEEMA, Outside Madina.




Makam Halimah - Madin

HAZRAT ABU TALEB, Uncle of Prophet Mohammed P.B.U.H, Macca

Makam Abu Thalib - Paman Rasul - di Mekah

HAZRAT BIBI KHADIJA (Ummul Moamineen), Macca

Makam Siti Khadijah - Istri Rasul - di Mekah

HAZRAT BIBI FATIMA ZAHRA

Makam Siti Fatimah Zahra

HAZRAT BILAL HABASHI, Damascus

Makam Bilal - Damaskus


Makam Nabi Khidir as.

Makam Imam Hasan as.

Makam Yusya’ bin Nun

Makam Yuwsya
Yuwsya‘ bin Nūn (Arab:يوشع) adalah salah seorang nabi yang memimpin Bani Israelmemasuki kota Yareho. Yusha‘ bin Nūn membawa ajaran Musa pada pertama kali tiba di “Tanah Yang di Janjikan”.

Ia mengatur penempatan kedua belas suku Israel setibanya di Kanaan. Yusha dikenal sebagai Joshua didalam Taurat. Namanya tidak disebutkan secara langsung tetapi Al-Qur’an mereferensikannya bersama dengan kisah Musa didalam surah Al-maidah, Al Kahfi dan Waqi’ah.

Kisah Yusha‘

Sesudah Harun dan Musa wafat, kaum Bani Israil dipimpin oleh Yusha‘ bin Nūn, yang memang telah ditunjuk oleh Musa untuk menggantikannya sesaat sebelum kewafatannya. Berkat kepemimpinan Yusha‘ bin Nūn mereka dapat menguasai tanah Palestina dan bertempat tinggal di istana.

Namun setelah Yusha‘ bin Nūn wafat, mereka terpecah belah, dalam ajaran Islam dikatakan bahwa isi kitab Taurat mereka rubah dan ditambah-tambah. Mereka sering bersilang pendapat sesama mereka sendiri, hingga akhirnya hilanglah kekuatan persatuan mereka, yang mengakibatkan tanah Palestina diserbu dan dikuasai oleh bangsa lain. Segi positifnya adalah ketika dia meninggal, semua tugas untuk mengatur kedua belas suku tersebut telah selesai sesuai dengan kehendak Allah.

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), QS Ali-Imran :33)

Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Firaun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. QS. Yunus: 74


Wallahu alam ,

Penutup :

Kubur mengingatkan kita tentang "mati" dan kita dianjurkan menziarahi kuburan untuk mengingatkan kita kepada kematian dan juga perkara yang berlaku di alam barzakh serta hari kemudian nanti.

Dalil: Dari Buraidah bin al-Husayb ra, Rasulullah saw bersabda, “Aku pernah menghalang kamu dari menziarahi kubur. Sekrang, ziarahilah(kubur), kerana ia akan mengingatkan kamu akan hari kemudian….”[Hadis riwayat Muslim, an-Nasai dan lain-lain


وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلا رِجَالا نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
 
 
Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
 
وَمَا جَعَلْنَاهُمْ جَسَدًا لا يَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوا خَالِدِينَ
 
 
Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal. (QS. Al-Anbiya : 7-8)

Makam makam diatas adalah salah satu bukti bahwa para nabi pernah berada di muka bumi ini, mereka bisa membuktikan bahwa apa yang manusia anggap selama mereka hidup mustahil ternyata terjadi karena kehendak Allah, mudah-mudahan dengan bukti ini kita akan semakin yakin akan adanya nabi dan rasul-rasul allah yang juga akan meningkatkan keimanan kita kepada Allah yang telah mengutus mereka. Amin..
 
 
 
 
 

Jumat, 23 September 2016

SIAPA SAJAKAH PENGHUNI LANGIT ?


Jumpa penduduk langit





Walaupun dalam kisah mi’raj yang didengar terdapat keterangan mengenai naik-turunnya Rasulullah, seorang muslim tidak boleh menyangka bahwa antara hamba dan Tuhannya terdapat jarak tertentu, karena hal itu termasuk perbuatan kufur. Na’udzu billah min dzalik.

Naik dan turun itu hanya dinisbahkan kepada hamba, bukan kepada Tuhan.
Meskipun Nabi shallallahu alaihi wasallam pada malam Isra’ sampai pada jarak dua busur atau lebih pendek lagi dari itu, tetapi beliau tidak melewati maqam ubudiyah (kedudukan sebagai seorang hamba).

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan Nabi Yunus bin Matta alaihissalam, ketika ditelan hiu dan dibawa ke samudera lepas ke dasar laut adalah sama hal ketiadaan jarak Allah Ta’ala dengan ciptaan-Nya, ketiadaan-arahNya, ketiadaan menempati ruang, ketidak-terbatasanNya dan ketidak-tertangkapNya.
Menurut suatu pendapat ikan hiu itu membawa Nabi Yunusalaihissalam sejauh perjalanan enam ribu tahun. Hal ini disebutkan oleh alBaghawi dan yang lainnya.

Apabila anda telah mengetahui hal itu, maka yang dimaksud bahwa Nabi Shallallahu walaihi wasallam naik dan menempuh jarak sejauh itu adalah untuk menunjukkan kedudukan beliau di hadapan penduduk langit dan beliau adalah makhluk Allah yang paling utama.

Pengertian ini dikuatkan dengan dinaikkannya beliau diatas Buraq oleh Allah Ta’ala dan dijadikan sebagai penghulu para Nabi dan Malaikat, walaupun Allah Mahakuasa untuk mengangkat beliau tanpa menggunakan buraq.

Ketahuilah bahwa bolak-baliknya Nabi Muhammad shallallahualaihi wasallam antara Nabi Musa alaihissalam dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada malam yang diberkahi itu tidak berarti adanya arah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mahasuci Allah dari hal itu dengan sesuci-sucinya.
Ucapan Nabi Musa alaihissalam kepada beliau, “Kembalilah kepada Tuhanmu,” artinya: “kembalilah ke tempat engkau bermunajat kepada Tuhanmu.

Maka kembalinya Beliau adalah dari tempat Beliau berjumpa dengan Nabi Musa alaihissalam ke tempat beliau bermunajat dan bermohon kepada Tuhannya.

Tempat memohon tidak berarti bahwa yang diminta ada di tempat itu atau menempati tempat itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala suci dari arah dan tempat.
Maka kembalinya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam kepadaNya adalah kembali Beliau meminta di tempat itu karena mulianya tempat itu dibandingkan dengan yang lain.
Sebagaimana lembah Thursina adalah tempat permohonan Nabi Musa alaihissalam di bumi.
Walaupun beliau pada malam ketika mi’rajkan sampai menempati suatu tempat di mana Beliau mendengar gerak qalam, tetapi Beliau shallallahualaihi wasallam dan Nabi Yunus alaihis salam ketika ditelan oleh ikan dan dibawa keliling laut hingga samapai ke dasarnya adalah sama dalam kedekatan dengan Allah Ta’ala. 

Karena Allah Azza wa Jalla suci dari arah, suci dari tempat, dan suci dari menempati ruang.
Al Qurthubi di dalam kitab at-Tadzkirah, mengutip bahwa AlQadhi Abu Bakar bin al-’Arabi al Maliki mengatakan,





‘Telah mengabarkan kepadaku banyak dari sahabat-sahabat kami dari Imam al-Haramain Abu al Ma’ali Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf al Juwaini bahwa ia ditanya, “Apakah Allah berada di suatu arah?” Ia menjawab, “Tidak, Dia Mahasuci dari hal itu” Ia ditanya lagi, “Apa yang ditunjukkan oleh hadits ini?” Ia menjawab, “Sesungguhnya Yunus bin Matta alaihis salam menghempaskan dirinya kedalam lautan lalu ia ditelan oleh ikan dan menjadi berada di dasar laut dalam kegelapan yang tiga. Dan ia menyeru, “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim,” sebagaimana Allah Ta’ala memberitakan tentang dia.

Dan ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam duduk di atas rak-rak yang hijau dan naik hingga sampai ke suatu tempat di mana Beliau dapat mendengar gerak Qalam dan bermunajat kepada Tuhannya lalu Tuhan mewahyukan apa yang Dia wahyukan kepadanya, tidaklah Beliau shallallahu alaihi wasallam lebih dekat kepada Allah dibandingkan Nabi Yunus alaihis salam yang berada dikegelapan lautan. 
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dekat dengan para hambaNya, Ia mendengar doa mereka, dan tak ada yang tersembunyi atasNya, keadaan mereka bagaimanapun mereka bertindak, tanpa ada jarak antara Dia dengan mereka“.
Jadi, Ia mendengar dan melihat merangkaknya semut hitam di atas batu yang hitam pada malam yang gelap di bumi yang paling rendah sebagaimana Ia mendengar dan melihat tasbih para pengemban ‘Arsy di atas langit yang tujuh.

Tidak ada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Ia mengetahui segala sesuatu dan dapat membilang segala sesuatu.


Allah Ta’ala mustahil berada di sebuah arah dan tempat. 
Dan itu merupakan keyakinan kaum muslimin yang benar. Maksudnya, Allah Ta’ala itu qadim (yang paling awal dan wujudnya tanpa sebab), bahwa mereka menetapkan sifat qidam (yang dahulu, awal) kepada Allah secara Dzatiyah. Dalam artian dzat Allah tidak diawali dengan wujud yang lain atau tidak ada yang lebih awal dari wujud Allah, sebagaimana terkandung dalam firmanNya yang artinya “Dialah yang awal” (QS Al Hadiid [57]:3)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda “Engkaulah Dzat yang Awal maka tiada sesuatupun sebelum Engkau” (HR Muslim)

Sifat Qidam berarti menafikan adanya wujud lain yang mendahului wujud Allah atau wujud lain yang bersamaan dengan wujud Allah. Oleh karena itu, sifat Qidam menghilangkan substansi pendahuluan bagi makhluk sebelum Allah. Begitupula dengan sifat-sifat Allah, semuanya qadiimah, tidak berubah dengan penciptaan makhluk yang sifatnya hadits (baru).

Menetapkan arah dan tempat kepada Allah mengandung pengertian bahwa sesungguhnya Allah tidaklah bersifat fauqiyah (di atas) kecuali setelah Allah menciptakan alam semesta. Maka, sebelum penciptaan itu, Allah Ta’ala tidak berada di arah ‘atas’ karena belum adanya sesuatu yang berada di arah ‘bawah’. Dengan demikian, keberadaan di tempat ‘atas’ merupakan sifat baru yang dihasilkan dengan adanya sesuatu yang baru. Oleh karena itu, sifat yang seperti ini tidak layak disematkan bagi Allah.

Kaum muslimin juga meyakini bahwa Allah Ta’ala berbeda dengan segala sesuatu yang bersifat baru, maksudnya dalam konteks hakikatnya. Maka dari itu, sifat jirmiyah (zat), aradhiyah (sifat), kulliyah (keumuman), juz’iyyah (kekhususan), dan juga hal-hal yang melekat pada keempat sifat itu tidak dapat dialamatkan kepada Allah. Hal yang melekat pada jirmiyah membutuhkan arah dan tempat, sementara aradhiyah butuh kepada zat lain agar bisa terwujud. Adapun kulliyah merupakan hal yang besar dan bisa dibagi , sedangkan yang melekat pada juz’iyyah adalah kecil, dan lain sebagainya.

Berangkat dari itu, jika setan datang membisikan hati seseorang, “Andaikan Allah itu tidak jirim, aradh, kulli, atau juz’i, lantas apa hakikat Allah sebenarnya?” Maka jawablah godaan itu dengan, “Tidak ada yang tahu hakikat Allah kecuali hanya Allah semata”

Perbedaan sifat Allah dengan makhlukNya itu tertuang dalam firmanNya yang artinya “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat” (QS Asy Syuura [42] : 11)
Dan juga diambil dari sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra, 

 “Sesungguhnya kaum musyrikin pernah berkata, “Wahai Muhammad, jelaskan kepada kami hakikat 

Tuhanmu” Lalu Allah Ta’ala menurunkan ayat yang berbunyi

“Katakanlah: “Dia lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. (QS Al Ikhlas 1-2)

“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (QS Al Ikhlas 3-4)

Untuk ayat ketiga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan, “Karena sesungguhnya tidak ada satupun yang dilahirkan kecuali ia akan mati. Dan tidak ada sesuatu yang mati itu kecuali ia akan diwarisi. Sedangkan Allah itu adalah Zat yang tidak mati, dan juga tidak diwarisi”

Sedangkan untuk ayat keempat dijelaskan oleh beliau, “Tidak ada satupun yang bisa menyamai dan menandingi Allah. Dan tiada sesuatupun yang menyerupai-Nya”

Dari dalil di atas, Allah Ta’ala mensifati diriNya dengan menghilangkan sifat sepadan dan sifat-sifat lain yang tidak pantas dimiliki oleh-Nya. Begitupula yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dari sini kaum muslimin dapat memahami bahwa pada hakekatnya Allah Ta’ala berbeda dengan segala sifat yang dimiliki semua makhluk.

Dengan demikian, tidak boleh hukumnya mensifati Allah dengan sifat-sifat yang baru, termasuk juga bertanya dengan beberapa pertanyaan yang bisa mengarah ke sana. Tidaklah boleh bertanya tentang Allah dengan pertanyaan seperti, “Di manakah Allah?” dengan tujuan untuk mengetahui arah dan tempat di mana Zat Allah Ta’ala berada. Akan tetapi, boleh menanyakan hal itu dengan bertujuan untuk mengetahui kekuasaan Allah Ta’ala atau malaikat yang bertugas untuk-Nya

Baca juga : Isra Mi'raj


Kamis, 22 September 2016

RINTIHAN TAUBAT






Yaa Allah
...
Maafkanlah segala kekuranganku.
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak merugikan-Mu.
begitu pula semua ketaatanku tidak menguntungkan-Mu”

Yaa Allah...,
 
pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!  
Ya Allah,
 
Walaupun aku begitu jauh dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku
untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

 
YA ALLAH
 
Yang Maha Mulia,muliakanlah kami dengan ketakwaan…
 
Ya Rabb…
 
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkan ku
Selain penyelamatan dari MU

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku dimasa lalu,
sekarang dan yang akan datang

 
Ya Rabb…
 
Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini….
Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

 
Ya Allah…
 
Aku takut….
Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang
Saat Engkau menegakkan keadilan-MU
Bagaimana aku menghadap-MU?
Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

 
Yaa Rabb…
 
Andai waktu masih ada
Di sisa usia ini ….
Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu
Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku Merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

 
Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

 
YA ALLAH… YA Tuhanku,
sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung
dan menjumlahkannya
Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabardan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)“

 
Ya Tuhanku ,
tak layak bagikumenghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim.
Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
karena hanya Engkaulah yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

 
Ya Allah
 
Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan


رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).
Dalam tautan Susi Amatul Qudus


MENUJU AMPUNAN ALLAH





MENUJU AMPUNAN ALLAH

وَسَارِعُوْا اِلىَ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموتُ وَالاَرْضُ
اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ]ال عمران:133[


Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu dan bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS: Ali Imran; 133)





Dalam menjalani hidup ini, bimbingan suara hati nurani yang cenderung baik tidak jarang dikalahkan oleh situasi dan kondisi yang pada umumnya cederung menjerumuskan. Maka dorongan untuk hidup pada jalan kebenaran tidak jarang juga dikalahkan dan membuat hidup menjadi tergelincir dan menjauh dari norma agama. Sungguh beruntung bagi mereka yang segera sadar dan segera kembali. Namun, kenyataannya terkadang tidak mudah mengalahkan ‘godaan’ situasi; awalnya mungkin terasa terpaksa, namun lama-kelamaan terbiasa juga.



Jika sudah menjadi sedemikian ini, ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama suara hati nurani sudah benar-benar tak terdengar lagi. Ibarat kaca cermin (dengan mengikuti pendapat Imam al-Ghazali), hati yang demikian ini,  sudah sedemikian kotor, sehingga sudah tidak dapat dipakai bercermin lagi. Kedua, terjadi ‘pertarungan’ antara suara hati nurani dan kehendak untuk menuruti ‘ajakan’ situasi kondisi yang bersuara lain.

Di sinilah orang kemudian mengalami keadaan yang dilematis; ketika suara ‘ajakan’ itu muncul dengan kerasnya, syukur, kalau suara hati nurani dapat menolaknya, namun jika tidak, berarti ajakan ‘lain’ telah dijadikan pembimbing dalam hidupnya. Ini artinya suara kebaikan telah kalah, tidak berkutik lagi. Selanjutnya ketika suara hati nurani menguat, perasaan gelisah seringkali muncul, misalnya: apakah saya ini masih diterima oleh masyarakat; apakah saya masih diterima oleh sesama jamaah di masjid itu; apakah dosa-dosa ini masih bisa diampuni; apakah masih bisa saya menjalani hidup yang baru; apakah Allah berkenan menerima taubat ini?

Kegelisahan hati seperti ini memang bisa saja  terjadi, namun secepatnya harus segera bisa teratasi. Sebab bagaimanapun keadaannya, selama masih bersungguh-sungguh, mudah-mudahan Allah berkenan menyambutnya. Inilah firmanNya:

Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS: Ali Imran; 133)
Ayat ini menunjukkan bahwa pintu ampunan dan surga Allah selalu terbuka, bahkan dengan kalimat “bersegaralah” sebagaimana ayat di atas, Allah swt ‘mengajak’ untuk tidak ragu-ragu kembali ke jalan yang benar. Maka apa lagi yang membuat keraguan, jika kesadaran atas perbuatan dosa sudah disambut dengan ampunan dan surga. Dalam ayat yang selanjutnya, Allah menegaskan:


وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاخِشَةً اَوْ ظَلَمُوْا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوْا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوْ الِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ  ]135[  اُولئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنّتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الاَنْهَرُ خلِدِيْنَ فِيْهَا وَنِعْمَ اَجْرُ الْعمِلِيْن َ ]136[
Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau berbuat dzalim pada dirinya sendiri, mereka mengingat Allah lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahuinya. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah sebaik-baik pahala. (QS: Ali Imran; 135-136)

Sebagai manusia yang penuh khilaf, apalagi tidak mungkin manusia hidup sendirian, sudah tentu sulit bagi kita untuk benar-benar sterile dari perbuatan salah, namun sebagai muslim kita harus tetap sadar terhadap apa yang kita perbuat dengan selalu mengingat Allah (dzikrullah) dan memohon ampunNya (istighfar) atas segala kekhilafan.

Berdasarkan beberapa penjelasan ayat di atas, mestinya sudah tidak ada lagi bayangan bahwa Allah tidak mengampuni dosa hambaNya, selama mereka menyadari dan mengikutinya dengan mengingat Allah dan memohon ampunanNya. Dan sudah semestinya mulai dilakukan, belajar untuk mendengar suara hati nurani. Jika suara itu terdengar kecil, maka mencobalah dan berusahalah supaya suara itu terdengar lebih besar lagi. Ketika itulah seorang hamba sedang berjalan menuju ampunan Allah. [ ]


KUMPULAN DOA dalam ALQURAN


Kumpulan Doa

DOA KESELAMATAN ~AL-BAQARAH 286:
RABBANA LA TU-AKHIDZNA IN NASINA AU AKHTHA’NA RABBANA WALA TAHMIL ‘ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU ‘ALALLADZINA MIN QABLINA, RABBANA WALA TUHAMMILNA MA LA THAQATA LANA BIH, WA’FU ‘ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
“YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU HUKUM KAMI JIKA KAMI LUPA ATAU KAMI TERSALAH. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN KEPADA KAMI BEBAN YANG BERAT SEBAGAIMANA ENGKAU BEBANKAN KEPADA ORANG-ORANG SEBELUM KAMI. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU PIKULKAN KEPADA KAMI APA YANG TAK SANGGUP KAMI MEMIKULNYA. BERI MA’AFLAH KAMI; AMPUNILAH KAMI; DAN RAHMATILAH KAMI. ENGKAULAH PENOLONG KAMI, MAKA TOLONGLAH KAMI TERHADAP KAUM YANG KAFIR.”)


DOA KETABAHAN~ AL- BAQARAH 250:
RABBANA AFRIG ‘ALAINA SHABRAW WA SABBIT AQDAAMANA WANSHURNA ‘ALAL-QAUMIL-KAFIRIIN..
“YA TUHAN KAMI, TUANGKANLAH KESABARAN ATAS DIRI KAMI, DAN KOKOHKANLAH PENDIRIAN KAMI DAN TOLONGLAH KAMI TERHADAP ORANG-ORANG KAFIR.”


MENGHINDARI KESESATAN ~ ALI-IMRAN 8:
RABBANA LA TUZIGH QULUBANA BA’DA IZ HADAITANA WAHAB LANA MIL LADUNKA RAHMAH, INNAKA ANTAL WAHAB.
“YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU JADIKAN HATI KAMI CONDONG KEPADA KESESATAN SESUDAH ENGKAU BERI PETUNJUK KEPADA KAMI, DAN KARUNIAKANLAH KEPADA KAMI RAHMAT DARI SISI ENGKAU; KARENA SESUNGGUHNYA ENGKAU-LAH MAHA PEMBERI (KARUNIA)”.


KEKUATAN IMAN ~ ALI IMRAN 16:
RABBANA INNANA AMANNA FAGFIR LANA ZUNUBANA WA QINA ‘AZABAN-NAR.
(YA TUHAN KAMI, SESUNGGUHNYA KAMI TELAH BERIMAN, MAKA AMPUNILAH SEGALA DOSA KAMI DAN PELIHARALAH KAMI DARI SIKSA NERAKA,”)
KEKUATAN IMAN ~ ALI IMRAN 53:
RABBANA AMANNA BIMA ANZALTA WATTABA’NAR RASULA FAKTUBNA MA’ASY-SYAHIDIN.
(. YA TUHAN KAMI, KAMI TELAH BERIMAN KEPADA APA YANG TELAH ENGKAU TURUNKAN DAN TELAH KAMI IKUTI RASUL, KARENA ITU MASUKANLAH KAMI KE DALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG MENJADI SAKSI (TENTANG KEESAAN ALLAH)”.


KESEMPURNAAN CAHAYA IMAN ~ AT-TAHRIM 8:
RABBANA ATMIN LANA NURANA WAGFIR LANA INNAKA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR.
(YA RABB KAMI, SEMPURNAKANLAH BAGI KAMI CAHAYA KAMI DAN AMPUNILAH KAMI; SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA KUASA ATAS SEGALA SESUATU


KEKUATAN IMAN ~ ALI IMRAN 147:
RABBANAGHFIR LANA ZHUNUBANA WA ISRAFANA FI AMRINA WA SABBIT AQDAMANA WANSURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
( “YA TUHAN KAMI, AMPUNILAH DOSA-DOSA KAMI DAN TINDAKAN-TINDAKAN KAMI YANG BERLEBIH-LEBIHAN DALAM URUSAN KAMI[235] DAN TETAPKANLAH PENDIRIAN KAMI, DAN TOLONGLAH KAMI TERHADAP KAUM YANG KAFIR”.)


HUSNUL KHATIMAH ~ ALI IMRAN 193-194:
RABBANA INNANA SAMI’NA MUNADIYAY YUNADI LIL IMANI AN AMINU BIRABBIKUM FA-AMANNA. RABBANA FAGHFIRLANA ZUNUBANA WA KAFFIR ‘ANNA SAYYI’ATINA WATAFFANA MA’AL ABRAR. RABBANA WA ATINA MA WA’ATTANA ‘ALA RASULIKA WA LA TUKHZINA YAUMAL-QIYAMAH, INNAKA LA TUKHLIFUL MI’AD.
( YA TUHAN KAMI, SESUNGGUHNYA KAMI MENDENGAR (SERUAN) YANG MENYERU KEPADA IMAN, “BERIMANLAH KAMU KEPADA TUHANMU”, MAKA KAMIPUN BERIMAN. YA TUHAN KAMI, AMPUNILAH BAGI KAMI DOSA-DOSA KAMI DAN HAPUSKANLAH DARI KAMI KESALAHAN-KESALAHAN KAMI, DAN WAFATKANLAH KAMI BESERTA ORANG-ORANG YANG BANYAK BERBAKTI. YA TUHAN KAMI, BERILAH KAMI APA YANG TELAH ENGKAU JANJIKAN KEPADA KAMI DENGAN PERANTARAAN RASUL-RASUL ENGKAU. DAN JANGANLAH ENGKAU HINAKAN KAMI DI HARI KIAMAT. SESUNGGUHNYA ENGKAU TIDAK MENYALAHI JANJI.”)


PENYESALAN ~ AL-A’RAF 23:
RABBANA ZALAMNA ANFUSANA WA ILLAM TAGFIRLANA WA TARHAMNA LANAKUNANNA MINAL KHASIRIN.
“YA TUHAN, KAMI TELAH MENGANIAYA DIRI KAMI SENDIRI, DAN JIKA ENGKAU TIDAK MENGAMPUNI KAMI DAN MEMBERI RAHMAT KEPADA KAMI, NISCAYA PASTILAH KAMI TERMASUK ORANG-ORANG YANG MERUGI).


MOHON KESELAMATAN ~ YUNUS 85-86:
RABBANA LA TAJ’ALNA FITNATAN LIL QAUMIZH ZALIMIN, WA NAJJINA BIRAHMATIKA MINAL QAUMIL KAFIRIN.
( YA TUHAN KAMI; JANGANLAH ENGKAU JADIKAN KAMI SASARAN FITNAH BAGI KAUM YANG’ZALIM. DAN SELAMATKANLAH KAMI DENGAN RAHMAT ENGKAU DARI (TIPU DAYA) ORANG-ORANG YANG KAFIR.”)



MOHON PERLINDUNGAN ~ HUD 47 :
RABBI INNI A’UZUBIKA AN AS-‘ALAKA MA LAISA LIBIHI ‘ILMUN, WA ILLA TAGFIR LI WA TARHAMNI AKUN MINAL KHASIRIN.
(YA TUHANKU, SESUNGGUHNYA AKU BERLINDUNG KEPADA ENGKAU DARI MEMOHON KEPADA ENGKAU SESUATU YANG AKU TIADA MENGETAHUI (HAKEKAT)NYA. DAN SEKIRANYA ENGKAU TIDAK MEMBERI AMPUN KEPADAKU, DAN (TIDAK) MENARUH BELAS KASIHAN KEPADAKU, NISCAYA AKU AKAN TERMASUK ORANG-ORANG YANG MERUGI.”)



KELUARGA MASLAHAH ~ IBRAHIM 40-41:
RABBIJ’ALNI MUQIMAS SALATI WA MIN ZURRIYYATI, RABBANA WA TAQABBAL DU’A. RABBANAGFIRLI WA LIWALIDAYYA WALIL MU’MININA YAUMA YAQUMUL HISAB.
(YA TUHANKU, JADIKANLAH AKU DAN ANAK CUCUKU ORANG-ORANG YANG TETAP MENDIRIKAN SHALAT, YA TUHAN KAMI, PERKENANKANLAH DOAKU. YA TUHAN KAMI, BERI AMPUNLAH AKU DAN KEDUA IBU BAPAKU DAN SEKALIAN ORANG-ORANG MUKMIN PADA HARI TERJADINYA HISAB (HARI KIAMAT)”.




MOHON TEMPAT YG BAIK ~ AL-ISRA’ 80:
RABBI ADKHILNI MUDKHALA SIDQIW WA AKHRIJNI MUKHRAJA SIDQIW WAJ’ALLI MIL LADUNKA SULTANAN NASHIRA.
(“YA TUHAN-KU, MASUKKANLAH AKU SECARA MASUK YANG BENAR DAN KELUARKANLAH (PULA) AKU SECARA KELUAR YANG BENAR DAN BERIKANLAH KEPADAKU DARI SISI ENGKAU KEKUASAAN YANG MENOLONG).



DIBERI KEMUDAHAN ~ AL-KAHFI 10:
RABBANA ATINA MIL LADUNKA RAHMATAW, WA HAYYI’ LANA MIN AMRINA RASYADA.
( “WAHAI TUHAN KAMI, BERIKANLAH RAHMAT KEPADA KAMI DARI SISI-MU DAN SEMPURNAKANLAH BAGI KAMI PETUNJUK YANG LURUS DALAM URUSAN KAMI (INI).”




KELAPANGAN HATI ~ THAHA 25-27:
RABBISYRAHLI SADRI, WA YASSIRLI AMRI, WAHLUL ‘UQDATAM MIL LISANI YAFQAHU QAULI.
(“YA TUHANKU, LAPANGKANLAH UNTUKKU DADAKU, DAN MUDAHKANLAH UNTUKKU URUSANKU, DAN LEPASKANLAH KEKAKUAN DARI LIDAHKU,)



TERHINDAR MUSIBAH ~ AL-MUKMINUN 97-98:
RABBI A’UZU BIKA MIN HAMAZATISY SYAYATINI WA A’UZU BIKA RABBI AY YAHDURUN.
(“YA TUHANKU AKU BERLINDUNG KEPADA ENGKAU DARI BISIKAN-BISIKAN SYAITAN. DAN AKU BERLINDUNG (PULA) KEPADA ENGKAU YA TUHANKU, DARI KEDATANGAN MEREKA KEPADAKU”)



MOHON KEMULIAAN ~ AL-FURQAN 65:
RABBANASRIF ‘ANNA ‘AZABA JAHANNAM(A) INNA ‘AZABAHA KANA GARAMA.
(“YA TUHAN KAMI, JAUHKAN AZAB JAHANNAM DARI KAMI, SESUNGGUHNYA AZABNYA ITU ADALAH KEBINASAAN YANG KEKAL”).



KELUARGA YG TAQWA~ AL-FURQAN 74 :
RABBANA HABLANA MIN AZWAJINA WA ZURRIYATINA QURRATA A’YUNIW WAJ’ALNA LIL MUTTAQINA IMAMA.
(“YA TUHAN KAMI, ANUGRAHKANLAH KEPADA KAMI ISTERI-ISTERI KAMI DAN KETURUNAN KAMI SEBAGAI PENYENANG HATI (KAMI), DAN JADIKANLAH KAMI IMAM BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA).



MENSYUKURI NIKMAT~ AN-NAML 19:
RABBI AUZI’NI AN ASYKURA NI’MATAKALLATI AN’AMTA’ALAYYA WA ‘ALA WALIDAYYA WA AN A’MALA SALIHAN TARDAHU, WA ADKHILNI BIRAHMATIKA FI’IBADIKAS-SALIHIN.
(“YA TUHANKU BERILAH AKU ILHAM UNTUK TETAP MENSYUKURI NIKMAT MU YANG TELAH ENGKAU ANUGERAHKAN KEPADAKU DAN KEPADA DUA ORANG IBU BAPAKKU DAN UNTUK MENGERJAKAN AMAL SALEH YANG ENGKAU RIDHAI; DAN MASUKKANLAH AKU DENGAN RAHMAT-MU KE DALAM GOLONGAN HAMBA-HAMBA-MU YANG SALEH”).




KELUASAN RAHMAT ~ AL-MUKMIN 7-9:
RABBANA WASI’TA KULLA SYAI-IR RAHMATAW WA’ILMAN, FAGHIR LILLAZINA TABU WATTABBA‘U SABILAKA WA QIHIM ‘AZABAL JAHIM. RABBANA WA ADKHILHUM JANNATI ‘ADNINILLATI WA’ATTAHUM WA MAN SALAHA MIN ABA’IHIM WA AZWAJIHIM WA ZURRIYYATIHIM INNAKA ANTAL ‘AZIZUL HAKIM. WA QIHIMUSSAYYI’AT(I) WA MAN TAQIS SAYYI’ATI YAUMA’IZIN FAQAD RAHIMTAH(U) WA ZALIKA HUWAL FAUZUL ‘AZIM.
(“YA TUHAN KAMI, RAHMAT DAN ILMU ENGKAU MELIPUTI SEGALA SESUATU, MAKA BERILAH AMPUNAN KEPADA ORANG-ORANG YANG BERTAUBAT DAN MENGIKUTI JALAN ENGKAU DAN PELIHARALAH MEREKA DARI SIKSAAN NERAKA YANG MENYALA-NYALA. YA TUHAN KAMI, DAN MASUKKANLAH MEREKA KE DALAM SYURGA ‘ADN YANG TELAH ENGKAU JANJIKAN KEPADA MEREKA DAN ORANG-ORANG YANG SALEH DI ANTARA BAPAK-BAPAK MEREKA, DAN ISTERI-ISTERI MEREKA, DAN KETURUNAN MEREKA SEMUA. SESUNGGUHNYA ENGKAULAH YANG MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA. DAN PELIHARALAH MEREKA DARI (BALASAN) KEJAHATAN. DAN ORANG-ORANG YANG ENGKAU PELIHARA DARI (PEMBALASAN) KEJAHATAN PADA HARI ITU MAKA SESUNGGUHNYA TELAH ENGKAU ANUGERAHKAN RAHMAT KEPADANYA DAN ITULAH KEMENANGAN YANG BESAR”).



JAUH DARI DENGKI ~ AL-HASYR 10:
RABBANAGHFIR LANA WA LI-IKHWANINAL LAZINA SABAQUNA BIL IMAN(I), WALA TAJ’AL FI QULUBINA GILLAN LILLAZINA AMANU, RABBANA INNAKA RA’UFUR RAHIM.
(“YA RABB KAMI, BERI AMPUNLAH KAMI DAN SAUDARA-SAUDARA KAMI YANG TELAH BERIMAN LEBIH DULU DARI KAMI, DAN JANGANLAH ENGKAU MEMBIARKAN KEDENGKIAN DALAM HATI KAMI TERHADAP ORANG-ORANG YANG BERIMAN; YA RABB KAMI, SESUNGGUHNYA ENGKAU MAHA PENYANTUN LAGI MAHA PENYAYANG”).




TAWAKAL PADA ALLAH ~ AL-MUMTAHANAH 4-5:
RABBANA ‘ALAIKA TAWAKKALNA WA ILAIKA ANABNA WA ILAIKAL MASHIR. RABBANA LA TAJ’ALNA FITNAL LILLADZINA KAFARU, WAGHFIR LANA, RABBANA INNAKA ANTAL ‘AZIZUL HAKIM.
(“YA TUHAN KAMI HANYA KEPADA ENGKAULAH KAMI BERTAWAKKAL DAN HANYA KEPADA ENGKAULAH KAMI BERTAUBAT DAN HANYA KEPADA ENGKAULAH KAMI KEMBALI. “YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU JADIKAN KAMI (SASARAN) FITNAH BAGI ORANG-ORANG KAFIR. DAN AMPUNILAH KAMI YA TUHAN KAMI. SESUNGGUHNYA ENGKAULAH YANG MAHA PERKASA LAGI MAHA BIJAKSANA”).



LINGKUNGAN YG BAIK ~ AN-NISA 75:
RABBANA AKHRIJNA MIN HAZIHIL QARYATIZH ZALIMI AHLUHA WAJ’AL LANA MIL LADUNKA WALIYYAN WAJ’AL LANA MIN LADUNKA NASIRA.
(“YA TUHAN KAMI, KELUARKANLAH KAMI DARI NEGERI INI YANG ZALIM PENDUDUKNYA DAN BERILAH KAMI PELINDUNG DARI SISI ENGKAU, DAN BERILAH KAMI PENOLONG DARI SISI ENGKAU!”).



DICINTAI UMAT ~ QS.IBRAHIM 37:
RABBANA INNI ASKANTU MIN ZURRIYYATI BI WADIN GAIRI ZI ZAR’IN ‘INDA BAITIKAL MUHARRAM, RABBANA LIYUQIMUS SALATA FAJ’AL AF-IDATAN MINAN NASI TAHWI ILAIHIM WARZUQHUM MINAS SAMARATI LA’ALLAHUM YASYKURUN.
(YA TUHAN KAMI, SESUNGGUHNYA AKU TELAH MENEMPATKAN SEBAHAGIAN KETURUNANKU DI LEMBAH YANG TIDAK MEMPUNYAI TANAM-TANAMAN DI DEKAT RUMAH ENGKAU YANG DIHORMATI, YA TUHAN KAMI (YANG DEMIKIAN ITU) AGAR MEREKA MENDIRIKAN SHALAT, MAKA JADIKANLAH HATI SEBAGIAN MANUSIA CENDERUNG KEPADA MEREKA DAN BERI REZKILAH MEREKA DARI BUAH-BUAHAN, MUDAH-MUDAHAN MEREKA BERSYUKUR).




KEDUDUKAN MULIA ~ AL-MUKMINUN 29:
RABBI ANZILNI MUNZALAM MUBARAKAW WA ANTA KHAIRUL MUNZILIN.
(YA TUHANKU, TEMPATKANLAH AKU PADA TEMPAT YANG DIBERKATI, DAN ENGKAU ADALAH SEBAIK-BAIK YANG MEMBERI TEMPAT“).



DIBERI HIKMAH ~ ASY-SYU’ARA 83-85:
RABBI HABLI HUKMAW WA ALHIQNI BIS SALIHIN, WAJ’AL LI LISANA SIDQIN FIL AKHIRIN, WAJ’ALNI MIW WARASATI JANNATIN NA’IM. (“YA TUHANKU, BERIKANLAH KEPADAKU HIKMAH DAN MASUKKANLAH AKU KE DALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG SALEH, DAN JADIKANLAH AKU BUAH TUTUR YANG BAIK BAGI ORANG-ORANG (YANG DATANG) KEMUDIAN, DAN JADIKANLAH AKU TERMASUK ORANG-ORANG YANG MEMPUSAKAI SURGA YANG PENUH KENIKMATAN).



BANGUNAN INDAH DLM SURGA ~ AT-TAHRIM 11:
RABBIBNI LI ‘INDAKA BAITAN FIL JANNATI WA NAJJINI MIN FIR’AUNA WA ’AMALIHI WA NAJJINI MINAL QAUMIZ ZALIMIN.
(“YA RABBKU, BANGUNKANLAH UNTUKKU SEBUAH RUMAH DI SISI-MU DALAM FIRDAUS, DAN SELAMATKANLAH AKU DARI FIR’AUN DAN PERBUATANNYA, DAN SELAMATKANLAH AKU DARI KAUM YANG ZHALIM).



MOHON CURAHAN RIZKI ~ AL-MAIDAH 114:
ALLAHUMMA RABBANA ANZIL ‘ALAINA MA-IDATAM MINAS SAMA’I TAKUNU LANA ‘IDAN LI AWWALINA WA AKHIRINA WA AYATAM MINKA WARZUQNA WA ANTA KHAIRUR RAZIQIN.
“YA TUHAN KAMI TURUNKANLAH KIRANYA KEPADA KAMI SUATU HIDANGAN DARI LANGIT (YANG HARI TURUNNYA) AKAN MENJADI HARI RAYA BAGI KAMI YAITU ORANG-ORANG YANG BERSAMA KAMI DAN YANG DATANG SESUDAH KAMI, DAN MENJADI TANDA BAGI KEKUASAAN ENGKAU; BERI RZEKILAH KAMI, DAN ENGKAULAH PEMBERI REZKI YANG PALING UTAMA”).



AMPUNAN DOSA AL-HADIS :
ALLAHUMMAQH FIRLI KHATHI-ATI WA JAHLI WA ISRAFI FI AMRI KULLIH, WAMA ANTA A’LAMU BIHI MINNI. ALLAHUMMAQH FIRLI KHATHAYAYA WA ‘AMDI WA JAHLI WA HAZLI WA KULLU DZALIKA ‘INDI. ALLAHUMMAQH FIRLI MA QADDAMTU WAMA AKHKHARTU WAMA ASRARTU WAMA A’LANTU, ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MUAKHKHIRU, WA ANTA ‘ALA KULLI SYAI-IN QADIR.
(YA ALLAH, AMPUNILAH KESALAHAN, KEBODOHAN DAN KETERLALUANKU DALAM SEGALA URUSAN DAN AMPUNI PULA SEGALA DOSA YANG ENGKAU LEBIH MENGETAHUI DARIPADA AKU. YA ALLAH, AMPUNI KESALAHAN, KESENGAJAAN, KEBODOHAN DAN KETERLALUANKU, SERTA SEGALA DOSA YG TERDAPAT PADA DIRIKU. YA, ALLAH AMPUI DOSAKU YG TELAH LALU MAUPUN YG AKAN DATANG, YG RAHASIA MAUPUN YG TERANG2AN. ENGKAU MAHA TERDAHULU DAN MAHA TERAKHIR DAN ENGKAU MAHA KUASA SEGALA SESUATU).



KEBAIKAN DUNIA AKHIRAT :
ALLAHUMMA ASHLIH LI DINI ALLAZI HUWA ‘ISHMATU AMRI WA ASHLIH LI DUN-YAYA ALLATI FIHA MA’ASYI, WA ASHLIH LI AKHIRATI ALLATI FIHA MA’ADI, WAJ’ALLIL HAYATA ZIYADATAN LI FI KULLI KHAIRIN, WAJ’ALIL MAUTA RAHATAN LI MIN KULLI SYARRIN.
(YA ALLAH PERBAIKILAH URUSAN AGAMAKU YG MENJADI PEGANGAN BAGI SETIAP URUSANKU, PERBAIKILAH DUNIAKU YG DISITULAH URUSAN KEHIDUPANKU. PERBAIKILAH AKHIRATKU YG KESANALAH AKU AKAN KEMBALI. JADIKANLAH KEHIDUPANKU INI SEBAGAI TAMBAHAN KESEMPATAN UTK MEMPERBANYAK AMAL KEBAJIKAN, DAN JADILANKAH KEMAITIANKU SEBAGAI TEMPAT PERISTIRAHATAN DARI SETIAP KEJAHATAN).


LEPAS DARI KESULITAN ~ AL-ANBIYA 87: 87.
LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINAZ ZALIMIN (“TIDAK ADA TUHAN SELAIN ENGKAU. MAHA SUCI ENGKAU, SESUNGGUHNYA AKU ADALAH TERMASUK ORANG-ORANG YANG ZALIM.”



DOA UNTUK KESEMBUHAN :
“ALLAHUMMA RABBANNAAS, ISYFI ANTA ASSYAAFI, WA AAFI ANTAL MU’AAFII, LAA SYIFAA’ ILLA SYIFAA’UK, SYIFAA’AN LAA YUGHAADIRU SAQAMAN WALA ALAMA”
(WAHAI ALLAH TUHAN SELURUH MANUSIA, SEMBUHKANLAH DAN ENGKAU MAHA MENYEMBUHKAN, DAN SEHATKAN DAN MAAFKANLAH KARENA ENGKAULAH YANG MAHA MEMAAFKAN DAN MENYEHATKAN, TiIADA KESEMBUHAN KECUALI KESEMBUHAN YANG DATANG DARIMU, KESEMBUHAN YANG TAK MEMBAWA KESIALAN DAN KESAKITAN“)





Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes


4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes

 

Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes  – Mempunyai perut buncit merupakan hal yang tidak di inginkan oleh banyak orang, karena akan mengganggu penampilan dan bingung memilih pakaian. Seiringnya bertambah usia maka tidak menutup kemungkinan perut anda membuncit, karena sistem pencernaan dan metabolisme dalam tubuh semakin menurun. Oleh karena itu, akan memberikan solusi, selain melakukan  aktivitas berolah raga, anda dapat melakukan langkah alternatif untuk membuat perut kempes dengan mengonsumsi makanan yang sangat mudah dicerna oleh tubuh sehingga dapat mewujudkan keinginan memiliki perut rata dan langsing secara alami dan aman tentunya.
Anda bisa memanfaat 4 makanan ini sebagai cemilan sehari-hari yang bermanfaat untuk melangsingkan bagian perut buncit anda dan menjadikan badan anda ideal dan sehat tentunya. Langsung saja ulasannya.


Biji bunga matahari (kuaci)

4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes

Banyak yang belum tahu akan manfaat mengonsumsi biji bunga matahari ini bagi kesehatan tubuh kita. Biji yang berwarna ke abu-abuan ini makanan yang sangat baik untuk kecukupan gizi. Kandungan minyak tidak jenuh nya bagus untuk kesehatan jantung, selain itu juga bagi yang sedang melakukan program diet dan ingin mengecilkan perut buncit, anda bisa memanfaatkan biji bunga matahari ini sebagai cemilan waktu luang anda karena mampu mengurangi lemak yang tertimbun dalam tubuh.

Teh hijau

4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes

Minuman yang satu ini memang sangat cocok dijadikan teman saat beristirahat, selain itu kandungan nutrisinya mampu membakar lemak dalam tubuh. Dengan meminum teh secara rutin dan konsisten dapat membantu mengecilkan perut buncit anda dan membantu meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Hasil penelitan bahwa teh mampu menyerap 70% lemak dalam tubuh anda. Namun perlu diperhatikan konsumsi teh ini tanpa gula.

Buah Pir

4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes

Untuk melakukan aktivitas alangkah baiknya diawali dengan mengonsumsi buah pir terlebih dahulu. Karena antioksidan di dalamnya bermanfaat untuk menjaga tubuh dari radikal bebas dan menghindari timbunan lemak dalam perut. Salah satu hasil studi menunjukan bahwa, wanita yang rutin mengonsumsi 3 buah pir dalah satu hari dapat mengonsumsi kalori lebih sedikit dan penurunan berat badan lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsinya.

Kacang Hitam


4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes

Hampir semua jenis kacang-kacangan sangat baik untuk kesehatan tubuh. Karena kandungan protein didalamnya yang memang sangat diperlukan oleh tubuh untuk kecukupan gizi. Walaupun banyak yang berpendapat bahwa mengonsumsi kacang sangat tidak baik untuk diet karena terdapat lemak didalamnya. Namun tidak semua jenis kacang mampu membuat berat badan naik, ada salah satu jenis kacang yang khasiatnya sangat baik untuk membantu menurunkan berat badan dan mengecilkan perut buncit yaitu kacang hitam. Kelebihan dari kacang ini adalah antioksidan yang lebih tinggi dibanding dengan kacang yang lain, selain itu kandungan seratnya mampu mengontrol berat badan dan membuat metabolisme dalam tubuh menjadi lancar.

Itulah 4 Makanan Yang Mampu Membuat Perut Kempes secara alami. Kini, selain menjalankan aktivitas olahraga kamu juga dapat memilih macam-macam makanan yang bisa digunakan sebagai pelangsing untuk dikonsumsi sehingga dapat membantu mewujudkan impian anda memiliki badan ideal dan sehat. Terima kasih




Electricity Lightning