Sabtu, 03 September 2016

3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM AS.



SEJARAH AWAL BANUL JAN, BANUL BAN, dan IJAJIL, 3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM AS. BAGI UMAT ISLAM KITA HARUS PUNYA KEYAKINAN INI HANYA PENDAPAT YG DI AMBIL DARI AHLI TAFSIR:BAHWA BANGSA ATLANTIS ATAU PUN DINASTI RAMA BUKANLAH DARI RAS MANUSIA KETURUNAN ADAM 
DIALAH YG DI NAMAKAN 3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM YAITU:

BANUL JAN BANUL BANDAN IJAJILDARI GOLONGAN JIN YG TERAKHIR MALAH BERBADAN DAN BERDARAHDARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT. 







mungkin dalam hati Kalian pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
Kalau menurut kepercayaan Ane (Muslim) merujuk :



“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”

Sebelum nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.
manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.

Bentuk basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.

Spoiler forKalau dari segi Archeology:

Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.
Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.


Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.

Sesungguhnya manusia yang pertama kali di jadikan oleh Alahh SWT adalah ” ADAM AS “. Beliau di jadikan dari tanah yang di bentuk manusia, lalu di tiupkan rohkepadanya lantas jadilah berupa manusia ( berupa darah , daging , ruh )berupa Nabi Adam As.
Sebelum ADAM wujud

Sebelum Allah SWT mewujudkan Nabi Adam As ( manusia pertama ) Allah SWT sudah menjadikan dua mahkluk yang berakal , berupa :

1. Mahkluk yang berupa malaikat

2. Mahkluk yang berupa Banul-Jan/Iblis

Adapun asal mula kejadian kedua mahkluk tersebut adalah :

Malaikat :

 di jadikan dari Nur ( cahaya ) yang suci yang berupa ruh dan akal tidak ada syahwatnya. Kerena itu malaikta tidak makan , minum dan juga tidak beristri ( lain dengan manusia ), hidup malaikta semata-mata hanya melaksanakan perintah Allah SWT, laiya tidak di laksanakan.

Banul-Jan :

Dijadikan dari api. Berbentuk sebagai manusia membutuhkan makan , minum dan beristri dan juga mempunyai keturunan yang banyak sekali.
Sedangkan untuk asal mula Nabi Adam As. dijelaskan dalam sebuah ayat ( S.Al Hijr : 28 , dan S. Shood 71-72 ), yakni :

Sesungguhnya Allah Swt.berfirman kepada para malaikat untuk membuat manusia yang asal mula kejadianya dari tanah liat kering ( yang berasal ) dari lumpur hitam yang di beri bentuk. ( S. Al. Hijr : 28 ) Atau kejadian manusia itu dari tanah. (Shood ayat 71-72 )

Sesudah diberi ruh ( nyawa ) kemudian hidup dengan daging , darah dan tulang. Sesudah Nabi Adam As. wujud, maka Allah Swt. memerintahkan pera malaikat intuk bersujud kepada Nabi Adam As. Semua para malaikat sama melaksanakan sujud kecuali iblis yang menolak perintah Allah Swt, Untuk bersujud pada Nabi Adam As. Karena Iblis bersifat takabur , sombong dan merasa lebih mulya dari Nabi Adam As, Sebab dijadikan dari api sedangkan Nabi Adam dari tanah. Karena itu iblis termasuk golongan orang kafir , Karena itu Allah Mengusirnya dari Surga.

Adapun sujudnya para malaikat pada Nabi Adam As. tadi bukanlah sujud ibadah sebagaimana sjudnya orang sholat, tetapi sujud Ta’ata tau tunduk memulyakan atau menghormati Nabi Adam As. Karena Nabi Adam As, mempunya ilmu pengetahuan dari Allah Awt. hingga bisa menberi nama pada barang-barang yang di tanya pada pada Adam. sedangkan malaikat tidak mengetahuinya. Allah berfirman dalam ( surat Shood 71-72 ).

Artintya :


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepafa paramalaikat , sesungguhnya aku mencipatakan manusia dari tanah , maka apabila telah aku semprunkan kejadianya dan kutiupakan kepadanya Ruh ( ciptaanku ) ku. hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya.
Allah Swt. Berfirman dalam ( Surat Al A’raf Ayat 11 ) :


Artinya :

Sesunggunya kami telah menciptakn kamu ( Adam ) lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian kami katakan pada para malaikat :
Bersujudlah kamu kepada Adam , maka merekapun bersujud kecuali Iblis , dia tidak termasuk mereka yang sujud.
Allah bertanya pada Iblis apakah yang menghalangimua untuk bersujud kepada ( Adam As )di waktu aku menyuruhmu? Iblis menjawab : saya lebih baik dari adam , engkau menciptakan aku dari api , sedang dia ( Adam ) engkau ciptakan dari tanah, maka Allah Swt. Berfirman dalam
( surat A’raf ayat 13 ) :

Artinya :

Allah Swt berfirman , turunlah kamu dari Surga itu, karena kamu tak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah. sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.

Sesudah keadaan Iblis di keluarkan oleh Allah dari Surga, Maka Iblis meminta pada Allah agar umurnya di panjangkan ( tidak mati ) hingga datangnya hari kiyamat ( rusaknya semua mahkluk ). Iblis mengancam kepada Nabi Adam dan anak cucunya , akan di bujuk rayu dan disesatkan , dari jalan ( tuntunan ) yang benar, hingga tidak ada yang ( ta’at ) mengikuti perintah Allah swt, dan menjauhi semua larangannya sehingga Iblis dan Syetan bertujuan membjuk dengan bermacam-macam cara dari segala jurusan , baik dari arah (sebelah ) kanan, kiri serta arah muka dan belakang,sampai mengikuti bujuk rayunya serta menjadi temanya hingga bisa masuk bersama-sama ke dalam siksa Allah Swt ke Neraka. Karena itu Allah memberikan perjanjian kepada Adam ( anak cucunya ) siapa yang mengikuti tingkah laku syetan/iblis , maka dia menjadi temanya dan nantinya akan aku masukan , kesisaku yaitu Neraka ( tempat Iblis dan teman-temanya ).
Sesuai dengan firman Allah Swt. ( Surat Al-A’raf : 16 )

Artinya :

Dia menjawab, karena engkau telah menghukum kami tersesat, maka kami akan benar-benar ( menghalangi ) mereka dari jalan ( agama ) engkau yang lurus.
Kemudian saya kan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang merekam dari kanan dan dari kiri mereka, dan mereka tidak akan mendapatkan mereka bersyukur ( taat ) maka Allah berfirman keluarlah kamu dari surga itu. Sebagai orang terhina dan terusir, barang siapa diantara mereka mengikuti kamu , benar-benar aku akan mengisi Neraka jahanam dengan kamu semuanya.





Tidak Ada Paksaan untuk Masuk Islam







Dakwah Islam begitu mulia, kita diajarkan untuk tidak memaksa pemeluk agama lain untuk masuk Islam.

Mendakwahi orang kafir untuk masuk Islam, hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian sudah mendakwahi mereka maka yang lain gugur kewajibannya. Karena mendakwahi mereka berarti telah mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Hal ini bisa dilakukan dengan menjenguk mereka ketika sakit, sebagaimana pernah dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menjenguk anak kecil Yahudi untuk diajak masuk Islam. Akhirnya ia pun masuk Islam.

Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata,

كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِىٌّ يَخْدُمُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَمَرِضَ ، فَأَتَاهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعُودُهُ ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ « أَسْلِمْ » . فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهْوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَسْلَمَ ، فَخَرَجَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – وَهْوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ


“Dulu pernah ada seorang anak kecil Yahudi yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu suatu saat ia sakit. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjenguknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, lalu beliau mengatakan, “Masuklah Islam.” Kemudian anak kecil itu melihat ayahnya yang berada di sisinya. Lalu ayahnya mengatakan, “Taatilah Abal Qosim (yaitu Rasulullah) –shallallahu ‘alaihi wa sallam-”. Akhirnya anak Yahudi tersebut masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak tersebut dari siksa neraka.” (HR. Bukhari no. 1356)

Walau boleh mendakwahi, namun haram memaksa orang Yahudi, Nashrani dan kafir lainnya untuk masuk Islam. Karena Allah Ta’ala berfirman,

لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al Baqarah: 256).

Ibnu Katsir menuturkan, “Janganlah memaksa seorang pun untuk masuk ke dalam Islam. Karena kebenaran Islam sudah begitu jelas dan gamblang. Oleh karenanya tidak perlu ada paksaan untuk memasuki Islam. Namun barangsiapa yang Allah beri hidayah untuk menerima Islam, hatinya semakin terbuka dan mendapatkan cahaya Islam, maka ia berarti telah memasuki Islam lewat petunjuk yang jelas. Akan tetapi, barangsiapa yang masih tetap Allah butakan hati, pendengaran dan penglihatannya, maka tidak perlu ia dipaksa-paksa untuk masuk Islam. Tidak ada manfaat jika masuk Islam dalam keadaan terpaksa. Para ulama telah menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah mengenai kaum Anshar. Namun maksud ayat ini adala umum.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 250).

Cukup dengan sikap baik (ihsan) yang kita tunjukkan pada mereka membuat mereka tertarik pada Islam, tanpa harus memaksa


Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata,


كَانَ غُلاَمٌ يَهُودِىٌّ يَخْدُمُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَمَرِضَ ، فَأَتَاهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَعُودُهُ ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ « أَسْلِمْ » . فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهْوَ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَسْلَمَ ، فَخَرَجَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – وَهْوَ يَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَنْقَذَهُ مِنَ النَّارِ


“Dulu pernah ada seorang anak kecil Yahudi yang mengabdi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu suatu saat ia sakit. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjenguknya. Beliau duduk di dekat kepalanya, lalu beliau mengatakan, “Masuklah Islam.” Kemudian anak kecil itu melihat ayahnya yang berada di sisinya. Lalu ayahnya mengatakan, “Taatilah Abal Qosim (yaitu Rasulullah) –shallallahu ‘alaihi wa sallam-”. Akhirnya anak Yahudi tersebut masuk Islam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahnya dan berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak tersebut dari siksa neraka.” (HR. Bukhari no. 1356)
Walau boleh mendakwahi, namun haram memaksa orang Yahudi, Nashrani dan kafir lainnya untuk masuk Islam. Karena Allah Ta’ala berfirman,


لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ


“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.” (QS. Al Baqarah: 256).
Ibnu Katsir menuturkan, “Janganlah memaksa seorang pun untuk masuk ke dalam Islam. Karena kebenaran Islam sudah begitu jelas dan gamblang. Oleh karenanya tidak perlu ada paksaan untuk memasuki Islam. Namun barangsiapa yang Allah beri hidayah untuk menerima Islam, hatinya semakin terbuka dan mendapatkan cahaya Islam, maka ia berarti telah memasuki Islam lewat petunjuk yang jelas. Akan tetapi, barangsiapa yang masih tetap Allah butakan hati, pendengaran dan penglihatannya, maka tidak perlu ia dipaksa-paksa untuk masuk Islam. Tidak ada manfaat jika masuk Islam dalam keadaan terpaksa. Para ulama telah menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat ini adalah mengenai kaum Anshar. Namun maksud ayat ini adala umum.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 250).
Cukup dengan sikap baik (ihsan) yang kita tunjukkan pada mereka membuat mereka tertarik pada Islam, tanpa harus memaksa





Tempat Tinggal Bangsa Jin


Jin merupakan makhluk ciptaan Allah yang terbuat dari api, dalam golongan jin juga terdapat golongan jin muslim dan jin kafir. Jin-jin kafir itu biasa kita sebut dengan setan. Jin muslim adalah jin yang beribadah dan menyembah Allah SWT, sedangkan jin kafir adalah jin yang menjadi musuh manusia dan selalu berusaha menjebak dan menjerumuskan manusia ke dalam keburukan.
Selayaknya makhluk hidup yang lainnya, jin juga memiliki tempat tinggal layaknya kita sebagai manusia. Namun karena wujudnya yang ghaib, sehingga kita tidak dapat mengetahui keberadaan mereka. Kendati demikian, sebenarnya kita tidak pernah jauh dari bangsa jin. Mungkin saja mereka berada di sekitar kita di manapun kita berada.


Berbicara soal tempat tinggal jin, apakah Anda tahu dimana jin-jin tersebut tinggal? bisa jadi, jin-jin tersebut juga ada di dalam rumah Anda. Dan berikut ini adalah rumah atau 

tempat tinggal para bangsa jin.

1. Di Rumah-rumah

Dari Sa'id Al-Khudri dikatakan Rasulullah SAW bersabda, "Di dalam rumah terdapat penghuni-penghuni (jin) maka jika kamu melihat sesuatu (yang aneh) maka usirlah ia 3 kali, kalau ia pergi maka biarkanlah, tapi jika ia membandel (tidak mau pergi) maka bunuhlah, sebab ia pasti jin kafir," [HR. Muslim]

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada satu rumah orang muslim pun kecuali di atap rumahnya terdapat jin muslim. Apabila ia menghidangkan makanan pagi, mereka (jin) pun ikut makan pagi bersama mereka. Apabila makan sore dihidangkan, mereka (jin) juga ikut makan sore bersama orang-orang muslim. Hanya saja, Allah menjaga dan menghalangi orang-orang muslim itu dari gangguan jin-jin tersebut" [HR. Abu Bakar dalam Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Atsqolani]

2. Di Toilet atau Kamar Mandi

Inilah sebabnya kenapa kita di haruskan membaca do'a sebelum pergi ke WC, ternyata di dalam toilet tersebut adalah tempat tinggal para bangsa jin. Jadi, mulai sekarang biasakanlah untuk membaca do'a sebelum ke kamar mandi agar kita terhindar dari gangguan jin atau setan.

Dalam hadits, Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya jamban-jamban (WC) itu dihuni oleh Jin" [HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad]

3. Di dalam Lubang

Rasulullah sangat melarang kita untuk kencing di lubang-lubang. Baik itu di tanah, batu, atau yang lainnya. Sebab, di dalam lubang-lubang itu terdapat tempat tinggal bangsa jin.
Dari Abdullah bin Sarjas, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah seseorang di antara kalian kencing di lubang", mereka bertanya kepada Qatadah, "Mengapa tidak boleh kencing di lubang?", Qatadah menjawab, "Rasulullah SAW mengatakan karena lubang itu adalah tempat tinggalnya golongan jin." [HR. Nasai dan Ahmad]

4. Di Padang Pasir dan Gua-gua

Kita sering mendengar atau melihat bahwa ada orang-orang syirik yang melakukan pertapaan di dalam gua. Ini ternyata karena di dalam gua terdapat tempat tinggal dari golongan jin. Mereka meminta segala sesuatu dari golongan jin, Astagfirullah.
Dari Ibnu Mas'ud ra. berkata, "Suatu hari kami (para sahabat) berkumpul bersama Rasulullah SAW tiba-tiba kami kehilangan beliau, lalu kami cari-cari di lembah-lembah dan kampung-kampung (akan tetapi kami tidak mendapatkannya). Kami lalu berkata, "Rasulullah SAW telah diculik dan disandera."
Pada malam itu, tidur kami betul-betul tidak menyenangkan. Ketika pagi hari tiba, tampak Rasulullah SAW sedang bergegas menuju kami dari arah sebuah gua yang berada di tengah padang pasir.
Kami lalu berkata, "Ya Rasulullah, malam tadi kami betul-betul kehilangan engkau, lalu kami cari-cari kesana kemari akan tetapi kami tidak menemukan engkau. Lalu kami tidur dengan sangat tidak menyenangkan." Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Malam tadi saya didatangi oleh utusan dari kelompok Jin, ia membawa saya pergi menemui kaumnya untuk mengajarkan al-Qur’an," [HR. Muslim]

5. Di dalam Air

Dari Jabir Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya iblis memiliki singgasana di atas air," [HR. Muslim dan Ahmad]

6. Di Pasar-pasar

Dalam hadits, Rasulullah bersabda, Janganlah kalian menjadi orang yang pertama kali masuk ke pasar atau menjadi orang yang paling akhir keluar dari pasar, karena pasar itu merupakan tempat berseterunya para syaithan. Dan di pasarlah syaithan menancapkan benderanya," [HR. Muslim]


7. Di Masjid-masjid

Jika Anda pernah melihat sebuah penampakan makhluk halus di masjid, maka bisa jadi Anda memang benar-benar melihatnya. Karena di dalam masjid juga terdapat golongan jin-jin muslim.
Kadang-kadang juga sering kita jumpai bahwa ada kisah orang-orang yang tidur di dalam masjid lalu mereka di pindahkan oleh jin saat tidur tanpa sadar.
Maka hal itu mungkin saja karena jin-jin memang juga berada di masjid, terutama jin yang muslim mereka juga ada yang tinggal di masjid dan melaksanakan shalat di masjid.
Dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas ra. berkata bahwa jin telah berkata kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah ijinkahlah kami (para jin) untuk ikut melakukan shalat secara berjamaah bersamamu di masjid mu." Maka Allah menurunkan firman-Nya, "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah, dan janganlah kalian menyembah seorangpun di dalamnya di samping menyembah Allah" [QS. Jin ayat 18] [HR. Ibnu Abi Hatim dalam Tafsir Jalalain Jilid IV]

Iblis atau golongan jin memiliki kerajaan di atas air. Maka tidak heran jika banyak masyarakat yang percaya akan cerita Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul yang di percaya sebagai penguasa atau ratu laut selatan.


KISAH PENCIPTAAN AKAL DAN NAFSU.






Kemudian  Allah menciptakan akal kemudian berfirman :''Wahai akal menghadaplah engkau.''Maka akal pun menghadap Allah.''Kemudian Allah berfirman:''wahai akal berbaliklah engkau.'' lalu akal pun berbalik.''Kemudian Allah berfirman:''wahai akal siapakah aku?''lalu akal menjawab.''engkau adalah tuhan yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-mu yang lemah.''kemudian Allah berfirman:''wahai akal, tidak aku ciptakan makhluk yang lebih mulia dari engkau.''

Setelah itu Allah menciptakan nafsu, Allah-pun berfirman.''Wahai nafsu menghadaplah engkau.''Nafsu tidak menjawab sepatah katapun malah mendiamkan diri.Kemudian Allah berfirman lagi.''wahai nafsu siapa engkau dan siapa aku.?''lalu nafsu berkata.''aku adalah aku dan engkau adalah engkau.''setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang amat panas.!Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka yang sangat dingin.!

Kemudian Allah mengeluarkanya dan berfirman:''Siapakah engkau dan siapakah aku?''lalu nafsu berkata.''aku adalah aku, dan engkau adalah engkau.''lalu Allah berfirman.''masih begitu juga kau nafsu.'' setelah itu Allah menghukum nafsu selama 1000 tahun di neraka dan dilaparkan!Setelah itu Allah berfirman kepada nafsu.''Wahai nafsu siapakah kamu?''lalu nafsu menjawab aku adalah hamba-mu dan engkau adalah tuhanku. lalu Allah berfirman.''wahai nafsu sekarang engkau masuklah bersama tubuh anak adam.''( kitap karangan Ustman bin hasan bin ahmad Asy-Saakir Alkhaubawiyi ,seorang ulama yang hidup dalam abad  ke XIII Hijriyah ).

Akal adalah makhluq suci dengan fitrah Illahi, Akal itu  ibarat kusir yang mengendalikan nafsu.Dimanakah letak Akal dan nafsu?Akal dan nafsu itu terletak di dalam QOLBU, qolbu dalam arti jasmani adalah organ jantung manusia, diterangkan dalam hadtis nabi riwayat muslim, Nabi bersabda :Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan memjadi baik, sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging itu adalah ''Qalbu''''.( Hadist Riwwayat Bukhori )

Qalbu dalam bahasa arab artinya jantung,Nafsu jangan di buang tapi di kendalikan, dan sebaik-baiknya menahan hawa nafsu adalah dengan berpuasa.( semoga bermanfaat bagi semua ).



Baca juga : Asal-usul Bumi, Iblis & Manusia









Asal Mula Bumi, Malaikat, Jin, Iblis atau Setan, Adam dan Manusia



Allah telah menciptakan Alam semesta beserta Isinya dengan ini adalah salah satu Bukti-bukti keagunganya. Allah menciptakan Makluknya dan juga Segala Ciptaanya tidak lain untuk dihancurkan, seperti dijanjikannya Allah kepada Makluknya bahwa Dunia ini akan berakhir di hari kiamat. Kemudian Makluk Ciptaanya seperti Malaikat, Jin Iblis atau Setan, Adam dan Manusia akan hancur. dengan hancurnya, mungkin yang harus diselidiki asal mula makluk Cipaan Allah ini.




Asal Mula diciptakanya Bumi

Bumi diciptakan Allah selama 6 Hari atau satu masa. Bumi diciptakan selama itu hanya dengan sebuah kalimat yang diucapkan Allah. "Kun" Jadilah. "Kun Fayakun" , artinya Jadilah maka Jadilah. Bumi diciptakan Selama 6 hari atau seratus tahun bagi perhitungan  Manusia.




Asal Mula Malaikat

Setelah menciptakan Bumi, Allah menciptakan Makhluk yang bernama Malaikat, ia ditempatkan di Surga. Malaikat diciptakan dari Nur atau Cahaya, Malaikat diciptakan Allah sebagai makluk yang paling taat, selalu menyembah dan bertasbih kepada Allah, dan dia juga tidak memiliki Jenis Kelami, tidak makan ataupun Minum. Malaikat hidup dialam Gaib.




Asal Mula Jin, Iblis atau Setan

Jin Diciptakan dari Api yang sangat panas, Jin mulanya adalah makluk Ciptaan Allah yang taat dan juga tinggal di Surga. Jin adalah makluk yang taat, sementara Setan adalah Jin yang membangkan, Kafir dan tidak mau Menyembah Allah.




Asal Mula Adam

Adam diciptakan dengan Tanah Hat dan Lumpur Hitam, adam merupakan manusia Pertama yang di ciptakan Allah, saat Manusia di ciptakan , Malaikat dan makluk tuhan yang lainya hormat kepada manusia kecuali setan. ia beranggapan bahwa ia lebih baik dari manusia sejak itupun Setan tidak taat, karena ia merasa besar karena ia diciptakan dari Api, sementara Adam diciptakan dari Tanah, dari itu dia tidak menghormati Adam dan berjanji bahwa ia akan mengganggu Adam (Manusaia Pertama) dari muka, belakang depan, samping kanan dan samping kiri.Kemudian adam Tinggal di Surga sendirian, dia merasa kesepian di surga banyak makluk Allah yang diciptakan berpasangan. Akhirnya diciptakanlah Hawa, yang diciptakan dari Tulang rusuk Adam, yang menemani adam di surga.




Asal Mula Manusia

Manusia adalah keturunan-keturunan Adam dan Hawa, manusia ada di bumi, bersama adam. sebelumnya, Adam dan Hawa diusir dari surga karena melanggar Perintah Allah dan karena bujuk rayu setan yang mengusik dari depan, belakang, samping kanan dan samping kiri. saat itu Adam dan Hawa dilarang untuk makan buah Khuldi, namun Adam dan Hawa melanggarnya dan lebih mendengarkan bujuk rayu setan. Adam dan Hawa di keluarkan dari Surga dan hidup di bumi dan isinya yang sebelumnya sudah diciptakan bahkan sebelum Malaikat diciptakan. Manusia hidup di Bumi juga bersama Setan, namun Setan berada di alam Gaib sedangkan Manusia di alam Nyata


Aneka Masakan Bumbu Kacang

Cara Membuat Karedok Sunda Asli Nikmat

 




Bahan:

  • Kembang kol iris-iris halus secukupnya
  • 5 buah terung hijau, iris tipis
  • 1 buah mentimun muda, iris tipis
  • 1 ikat daun kemangi, siangi
  • 100 gram tauge, siangi, buang akarnya
  • 100 ml air matang
  • 1 sendok makan air asam
  • 2 buah jeruk limau, belah menjadi dua pada masing-masingnya
Bumbu:

  • 2 sendok makan kacang tanah, goreng
  • 3 butir bawang putih
  • 10 buah cabai rawit
  • 2 cm kencur
  • 2 sendok makan gula merah sisir
  • Garam seperlunya
Cara membuat karedok:

  1. Pastikan agar semua sayuran sudah melewati proses pencucian hingga bersih dengan air matang, kemudian tiriskan.
  2. Awali pembuatan karedok dengan menempatkan sayur-sayuran ke dalam wadah saji, pisahkan.
  3. Buat bumbu dengan mencampur bumbu kacang dengan air matang, air asam, dan air perasan jeruk limau.
  4. Tuang bumbu kacang ke wadah saji berisi sayur-sayuran, aduk rata, nikmati.

Cara Membuat Resep Gado Gado Betawi Enak dan Spesial

 




Bahan untuk Membuat Resep Gado-Gado Betawi :
– 50 gram Toge
– 150 gram Kangkung
– 100 gram Daun Kol
– 1 buah Pare, kemudian anda belah dua dan keruk bijinya lalu potong- potong
– 1 buah Labu Siam rebus, kemudian potong-potong
– 1 buah Tahu goreng
– 1 buah Tempe goreng

Bahan pelengkap :
– irisan telur rebus
– bawang goreng untuk taburan
– emping atau kerupuk

Bahan untuk Bumbu Kacang Gado-Gado :
– 200 gram Kacang Tanah Goreng
– 2 buah Cabai Merah
– 5 buah Cabai Rawit
– 1 sendok teh Garam
– 1/2 sendok teh Terasi
– 1 sendok makan Gula Merah
– 1 sendok makan Air Asam
– 200 ml Air Matang

Nah semua bahan utama, bahan pelengkap, dan bahan untuk bumbu sudah siap, sekarang silahkan anda simak Cara Membuat Resep Gado-Gado Betawi yang Enak dan Spesial ini.
Cara Membuat Resep Gado-Gado Betawi :
1. Pertama anda rebus terlebih dahulu semua bahan sayurannya hingga matang, kemudian tiriskan.
2. Kemudian anda ulek kacang tanah goreng dan semua bahan bumbu hingga halus.
3. Lalu campurkan semua sayuran, tahu, dan tempe dengan bumbu kacanng dan anda aduk hingga rata.
4. Hidangan dengan bahan pelengkap.



Resep Cara Membuat Ketoprak Khas Betawi

 





Bahan-bahan/bumbu-bumbu:
Bahan:

  • 2 buah tahu putih
  • 1/2 sendok teh garam
  • 2 siung bawang putih, haluskan
  • 100 ml air
  • 4 buah lontong, potong-potong
  • 100 gram taoge, seduh
  • 100 gram bihun, seduh
  • 4 sendok teh kecap manis untuk penyajian
  • 8 sendok teh bawang merah goreng untuk taburan
  • 100 gram kerupuk kanji, goreng
  • 1 buah ketimun, potong 4 bagian, iris
  • minyak untuk menggoreng
Bahan Sambal Kacang:

  • 150 gram kacang tanah kulit, goreng, haluskan
  • 6 buah cabai rawit merah, rebus
  • 1 siung bawang putih
  • 1 sendok teh garam
  • 25 gram gula merah, sisir halus
  • 25 ml air asam (dari 2 sendok teh asam jawa dan 3 sendok makan air)
  • 150 ml air
Cara membuat:

  • Rendam tahu dalam larutan garam, bawang putih, dan air. Goreng sampai matang. Potong-potong.
  • Sambal kacang: ulek cabai rawit merah, bawang putih, garam, dan gula merah. Masukkan kacang tanah. Ulek rata. Tambahkan air dan air asam. Ulek rata.
  • Sajikan lontong, potongan tahu, taoge, bihun, dan sambal kacang. Tambahkan kecap manis.
  • Sajikan setelah ditabur bawang merah goreng dan kerupuk kanji.





Baca Juga : Aneka Kue Dodol


Electricity Lightning