Sabtu, 27 Agustus 2016

Resep Coto Makassar

Resep Coto Makassar Dan Cara Membuatnya

 


Bahan-bahan Coto Makassar :
  • Minyak 3 sendok makan ( digunakan untuk menumis )
  • Daging sapi bagian has dalam 250 gram ( direbus hingga empuk, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter, sisihkan air rebusannya untuk digunakan sebagai kaldu, bila perlu tambahkan dengan air hingga jumlahnya 1 1/2 liter.
  • Hati sapi 250 gram ( rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter )
  • Usus sapi 250 gram ( rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter )
  • Limpa sapi 250 gram ( rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter )
  • Jantung sapi 250 gram ( rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter )
  • Babat sapi 250 gram ( rebus, tiriskan, potong dadu ukuran 1 centi meter )
  • Kacang tanah 250 gram ( sangrai, haluskan )

Bumbu Halus Coto Makassar :

  • Ketumbar butiran 5 sendok makan ( sangrai )
  • Jintan bubuk 1 sendok makan
  • Merica bubuk 1 sendok makan
  • Serai 5 btang ( ambil bagian putihnya, iris tipis )
  • Lengkuas 4 centi meter
  • Bawang putih 5 siung
  • Garam 1 1/2 sendok teh garam

Sambal Tauco Coto, Haluskan :

  • Tauco/taoco 5 sendok makan
  • Bawang merah 4 butir ( goreng )
  • Cabai merah 4 buah ( goreng )
  • Cabai rawit merah 4 buah ( goreng )

Bahan Pelangkap Coto Makassar :

  • Bawang daun 2 batang ( iris tipis )
  • Daun seledri 2 baang ( cincang halus )
  • Cuka masak 1 sendok teh
  • Jeruk nipis 1 sendok teh
  • Bawang merah goreng 2 sendok makan ( siap pakai )

Cara Membuat Coto Makassar :

  1. Langkah awal panaskan minyak, kemudian tumis bumbu halus hingga harum dan matang. masukkan daging, hati, usus, limpa, jantung dan babat, aduk hingga rata.
  2. Setelah itu tuangkan kaldu daging sapi, didihkan. masak hingga semua bahan matang, angkat.
  3. Coto Makassar siap untuk disajikan selagi panas dengan sambal tauco, bahan pelengkap dan taburan bubuk kacang tanah diatasnya.





Resep Singkong Thailand

Resep Singkong Thailand dan Cara Membuat

 

 

 Bahan-bahan Singkong Thailand :


  • Singkong 800 gram ( potong-potong sepanjang 5 centi meter, belah dua, buang serat tengahnya )
  • Air 1.500 mili liter
  • Daun pandan 2 lembar ( potong sepanjang 5 centi meter )
  • Gula pasir 200 gram
  • Vanili ekstrak 1 sendok teh
  • Garam 1/2 sendok teh

Bahan-bahan Saus Santan :


  • Santan kental 500 mili liter dari 1 butir kelapa
  • Garam 1 sendok teh
  • Tepung maizena 1 sendok makan ( larutkan dengan 3 sendok makan santan )
  • Daun pandan 2 lembar ( potong sepanjang 5 centi meter )

Toping Singkong Thailand :


  • Keju cheddar ( parut )

Cara Membuat Singkong Thailand :


  1. Langkah awal rebus air hingga mendidih lalu masukkan singkong dan daun pandan, masak hingga singkong bener-bener empuk berwarna hampir transparan dan air menyusut. masukkan gula pasir, valini ekstrak dan garam, lalu rebus kembali hingga gula benar-benar larut. jangan lupa gunakan api kecil ya.
  2. Jika air yang digunakan untuk merebus singkong habis namun singkong belum empuk, anda dapat menambahkan sedikit air panas untuk melanjutkan perebusan singkong agar empuk hingga air hampir habis namun singkong masih terlihat basah. angkat, sisihkan.

Cara Membuat Saus Santan :


  1. Rebus santan, garam, daun pandan, dan larutan tepung maizena. jangan lupa rebus menggunakan api kecil ya, sambil terus diaduk-aduk hingga santan mengeluarkan letupan-letupan kecil dan santan mengental. lanjutkan merebus hingga 2 menit, aduk-aduk agar santan tidak pecah, angkat.

Penyajian Singkong Thailand Keju Lembut :


  1. Susun singkong rebus diatas piring saji, kemudian siram dengan saus santan yang kental dan wangi, lalu taburkan keju parut diatasnya.
  2. Singkong Ala Thailand pun siap disantap selagi hangat.

Baca juga : Resep Kolak Pisang

Resep Kolak Pisang

Resep Kolak Pisang Enak Manis Mudah

 




Resep cara membuat kolak pisang enak ini mudah praktis dan sederhana kok. Kombinasi kolang-kaling, ubi merah, labu kuning, Nangka, dan bahan lain menjadikan kolak pisang lebih spesial. Resep kolak pisang komplet wajib untuk anda coba. baik kolak pisang disajikan hangat , maupun kolak pisang dengan Es, tetap sajian kolak pisang menggoda selera

Bahan-bahan/bumbu-bumbu kolak pisang  :

2 buah pisang tanduk, dipotong miring
100 gram kolang kaling
200 gram ubi merah, dipotong-potong
200 gram labu kuning, dipotong kotak
200 gram singkong, dipotong-potong

50 gram nangka, dibelah dua memanjang
400 gram gula merah, disisir halus
2 lembar daun pandan, disimpulkan
1 sendok teh garam
1.500 ml air
800 ml santan dari 1 butir kelapa

Cara membuat kolak pisang :

Rebus air, ubi, labu kuning, dan singkong sampai matang. Masukkan gula merah, dan daun pandan. Masak kolak sampai mendidih.
Tambahkan pisang dan kolang kaling. Masak kolak pisang sampai meresap.
Masukkan nangka, garam, dan santan. Masak kolak pisang sampai mendidih.

Baca juga : Bunda Kitchen 5

Resep Steak Daging Sapi

Resep Steak Daging Sapi Empuk Saus enak

 



Resep Cara Membuat masakan Steak Daging Sapi ( bistik ) saus enak berikut praktis, mudah dan sederhana cara memasaknya, mari kita simak

BAHAN resep Steak Daging Sapi Saus enak :

400 gr daging has dalam, iris tipis lalu pukul2

BAHAN RENDAMAN resep Steak Daging Sapi Saus enak:( campur)

3 siung bwg putih haluskan
3 sdm minyak goreng
1 sdt gula pasir
garam secukupnya
>> rasa agak manis jadi banyaknya gula tergantung selera

BAHAN SAYUR resep Steak Daging Sapi Saus enak :





1 bh wortel besar
2 bh kentang
1 bh kembang kol
daun selada kriting

DAGING steak :

■setelah daging dipukul, rendam daging kedalam rendaman.
■kebiasaan saya menyimpan daging dalam rendaman adalah 1 hari didalam lemari es supaya bumbu lebih meresap.
■siap penggorengan anti lengket, taruh daging diatasnya sampai airnya keluar, pindahkan air tsb (jangan dibuang).
■taruh penggorengan kering diatas api beri mentega, panaskan daging hingga matang, tidak usah terlalu lama.
■angkat daging bila telah matang.

SAUS steak daging:

■panaskan penggorengan tahan panas tuang air daging tadi dan sisa rendaman daging, masak hingga kental, atau tambahkan tepung maizena, dapat juga tambahkan jamur
.
SAYUR pelengkap steak:

■potong wortel – kentang menjadi 4 bagian
■panaskan air beri gula setelah mendidih masukkan wortel, rebus sampai agak empuk, angkat.
■kemudian masukkan kembang kol, rebus sampai agak empuk juga, angkat.
■panaskan air dipanci beri garam, masukkan kentang rebus sampai agak empuk, angkat.
demikian resep cara membuat masakan steak daging sapi / bistik saus enak, selamat mencoba


Baca juga : Bunda Kitchen 10






Resep Bebek Peking

Resep masakan bebek peking khusus bagi anda yang ingin menyajikannya di rumah ala chef ibu rumah tangga. Lantas apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan dan bagaimana cara memasak bebek peking? Simak resep bebek peking empuk gurih selengkapnya berikut :




Resep Bebek Peking 


Bahan-bahan Bebek Peking

  • Bebek muda (ukuran sedang besar), 1 ekor
  • Madu, 7 sdm
  • Jahe (kupas lalu parut), 1ruas jari
  • Air bersih, 250 ml
  • Garam dapur, 1 sdt
Bahan Saus Bebek Peking

  • Kecap hitam manis, 6 sdm
  • Gula pasir putih, 6 sdm
  • Air bersih, 125 ml
  • Garam dapur, 1 sdt
  • Minyak wijen, 2 ½ sdm

Cara Memasak Bebek Peking




  1. Bersihkan daging bebek dari bulu-bulu yang masih menempel pada daging serta jeroan dan kotoran dalam perutnya. Cuci dan keringkan.
  2. Rebus air sampai mendidih lalu rendam sejenak daging bebek yang sudah dibersihkan ke dalam air mendidih tersebut. Angkat dan keringkan.
  3. Selanjutnya campur dalam satu wadah, jahe, madu, air serta garam. Aduk merata.
  4. Kemudian lumuri daging bebek dengan campuran bahan di atas sampai merata lalu simpan dalam kulkas atau mesin pendingin selama sekitar 2 jam.
  5. Setelah didinginkan, kemudian simpan daging bebek dalam Loyang dan panggang dalam oven dengan stelan suhu sekitar 145°C selama sekitar 50 menit. setelah itu balikan posisi daging bebek lalu panggang kembali dalam oven dengan suhu seperti tadi selama sekitar 40 menit.

Cara Menyajikan Saus Bebek Peking



  • Tuang semua bahan saus bebek peking (exp. Minyak wijen) dalam satu wadah, lalu aduk dan campur merata kemudian goreng dalam minyak wijen panas sampai menjadi kental. Angkat dan tiriskan.
  • Sajikan saus bebek peking sebagai hidangan pelengkap bebek peking.
Note :

Umur bebek yang tergolong muda akan menghasilkan cita rasa daging bebek yang empuk dan gurih setelah diolah sedangkan umur bebek yang sudah tergolong tua akan menghasilkan daging ebek yang cenderung terasa keras dan tidak gutih.


baca juga : Bebek Saus Nanas Ala China

Teladan Abu Bakar As Shiddiq

Meneladani Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu

 




Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling utama bahkan ia adalah manusia paling mulia setelah para nabi dan rasul. Abu Bakar memeluk Islam tatkala orang-orang masih mengingkari Nabi.

Ammar bin Yasir radhiallahu ‘anhu mengatakan, “(Di awal Islam) Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya bersama lima orang budak, dua orang wanita, dan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhum ‘ajmain.” (Riwayat Bukhari).

Sebagaimana telah masyhur, laqob ash-shiddiq disematkan padanya karena ia selalu membenarkan apa yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana pada pagi hari setelah kejadian isra mi’raj orang-orang kafir berkata kepadanya, “Temanmu (Muhammad) mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam”. Abu Bakar menjawab, “Jika ia berkata demikian, maka itu benar”.

Keutamaan Abu Bakar

Pertama, dijamin masuk surga dan memasuki semua pintu yang ada di sana, padahal saat itu beliau masih menjejakkan kaki di muka bumi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah, mereka yang berpuasa akan dipanggila dari pintu puasa, yaitu pintu Rayyan. Lantas Abu Bakar bertanya; “Jika seseorang (yang masuk surga) dipanggil dari salah satu pintu, itu adalah sebuah kepastian. Apakah mungkin ada orang akan dipanggil dari semua pintu tersebut wahai Rasulullah?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Benar, dan aku berharap kamu termasuk diantara mereka, wahai Abu Bakar.” (HR. al-Bukhari & Muslim).

Kedua, Abu Bakar adalah laki-laki yang paling dicintai oleh Rasulu shallallahu ‘alaihi wa sallam. ‘Amr bin Al Ash radhiallahu’anhu bertanya kepada Nabi shallallahu’alahi wa sallam, “Siapa orang yang kau cintai?. Rasulullah menjawab: ‘Aisyah’. Aku bertanya lagi: ‘Kalau laki-laki?’. Beliau menjawab: ‘Ayahnya Aisyah’ (yaitu Abu Bakar)” (HR. Muslim).

Ketiga, Allah mempersaksikan bahwa Abu Bakar adalah orang yang ikhlas dalam mengamalkan ajaran Islam. Allah Ta’ala berfirman,

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى. الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ. وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ. إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ. وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, Padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan” (QS. Al Lail: 17-21)

Para ulama, di antaranya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di ketika menafsirkan ayat ini beliau berkata, sebab turun ayat ini adalah berkaitan dengan Abu Bakar ash-Shiddiq (Tafsir as-Sa’di, Hal: 886).

Keempat, orang-orang musyrik menyifati Abu Bakar sebagaimana Khadijah menyifati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Bakar adalah salah seorang sahabat yang diperintahkan Rasulullah untuk berhijrah ke negeri Habasyah. Meskipun Abu Bakar lebih senang berada di sisi Rasulullah, namun Rasulullah mengkhawatirkan keselematan Abu Bakar karena kabilahnya termasuk kabilah yang lemah, tidak mampu melindunginya dari ancaman orang-orang kafir Quraisy.

Dalam perjalanan menuju Habasyah, saat sampai di suatu wilayah yang bernama Barku al-Ghumad, Abu Bakar berjumpa dengan seseorang yang dikenal dengan Ibnu Dughnah yang kemudian menanyakan perihal tentangnya.
Lalu Ibnu Dughnah mengajaka Abu Bakar kembali ke Mekah dan ia berkata kepada kafir Quraisy, “Apakah kalian mengusir orang yang suka menghilangkan beban orang-orang miskin, menyambung silaturahim, menanggung orang-orang yang lemah, menjamu tamu, dan selalu menolong di jalan kebenaran?” (Riwayat Bukhari)

Sifat yang sama seperti sifat yang dikatakan Ummul Mukminin Khadijah tatkala menenangkan Rasulullah tatkala pertama kali menerima wahyu.
Oleh karena itu, tidak heran sampai-sampai Umar bin al-Khattab menyifati keimanan Abu Bakar dengan permisalan yang sangat luar biasa. Umar mengatakan, “Seandainya ditimbang iman Abu Bakar dengan iman seluruh penduduk bumi, niscaya lebih berat iman Abu Bakar.” (as-Sunnah, Jilid 1 hal. 378).

Meneladani Abu Bakar




Pertama, meneladani kecintaannya kepada Rasulullah.
Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia menceritakan, setiap harinya Rasulullah selalu datang ke rumah Abu Bakar di waktu pagi atau di sore hari. namun pada hari dimana Rasulullah diizinkan untuk berhijrah, beliau datang tidak pada waktu biasanya. Abu Bakar yang melihat kedatangan Rasulullah berkata, “Tidaklah Rasulullah datang di waktu (luar kebiasaan) seperti ini, pasti karena ada urusan yang sangat penting”. Saat tiba di rumah Abu Bakar, Rasulullah bersabda, “Aku telah diizinkan untuk berhijrah”. Kemudian Abu Bakar menanggapi, 

“Apakah Anda ingin agar aku menemanimu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Iya, temani aku”. Abu Bakar pun menangis.
Kemudian Aisyah mengatakan, “Demi Allah! Sebelum hari ini, aku tidak pernah sekalipun melihat seseorang menagis karena berbahagia. Aku melihat Abu Bakar menangis pada hari itu”.

Abu Bakar kemudian berkata, “Wahai Nabi Allah, ini adalah kedua kudaku yang telah aku persiapkan untuk hari ini”. Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Subhanallah! Abu Bakar menangis bahagia karena bisa hijrah bersama Rasulullah. Padahal hijrah dari Mekah ke Madinah kala itu benar-benar membuat nyawa terancam, meninggalkan harta, meninggalkan keluarga; anak dan istri yang ia cintai, tapi cinta Abu Bakar kepada Rasulullah membuatnya lebih mengutamakan Rasulullah daripada harta, anak, istri, bahkan dirinya sendiri.

Kedua, menangis saat membaca Alquran.
Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang amat lembut hatinya sehingga tatkala membaca Alquran, matanya senantiasa berurai air mata. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit menjelang wafatnya, beliau memerintahkan Abu Bakar agar mengimami kaum muslimin. 

Lalu Aisyah mengomentari hal itu, “Sesungguhnya Abu Bakar adalah seorang yang sangat lembut, apabila ia membaca Alquran, ia tak mampu menahan tangisnya”. Aisyah khawatir kalau hal itu mengganggu para jamaah. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan agar Abu Bakar mengimami kaum muslimin.

Karena bacaan Alqurannya pula, orang-orang kafir Quraisy mengeluh kepada Ibnu Dhughnah orang yang menjamin Abu Bakar- agar ia meminta Abu Bakar membaca Alquran di dalam rumahnya saja, tidak di halaman rumah, apalagi di tempat-tempat umum. Mereka khawatir istri-istri dan anak-anak mereka terpengaruh dengan lantunan ayat suci yang dibaca oleh Abu Bakar.

Ketiga, berhati-hati terhadap harta yang haram atau syubhat.
Dikisahkan pula dari Aisyah radhiallahu’anha, ia berkata:

“Abu Bakar ash-Shiddiq memiliki budak laki-laki yang senantiasa mengeluarkan kharraj (setoran untuk majikan) padanya. Abu Bakar biasa makan dari kharraj itu. Pada suatu hari ia datang dengan sesuatu, yang akhirnya Abu Bakar makan darinya. Tiba-tiba sang budak berkata, ‘Apakah Anda tahu dari mana makanan ini?’. Abu Bakar bertanya, ‘Dari mana?’ Ia menjawab, ‘Dulu pada masa jahiliyah aku pernah menjadi dukun yang menyembuhkan orang. 

Padahal bukannya aku pandai berdukun, namun aku hanya menipunya. Lalu si pasien itu menemuiku dan memberi imbalan buatku. Yang Anda makan saat ini adalah hasil dari upah itu. Akhirnya Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya hingga keluarlah semua yang ia makan.” (HR. Bukhari).

Kami tutup tulisan ini dengan sebuah hadits dari Anas bin Malik. Ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?

”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Anas mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”Anas pun mengatakan, “Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” (HR. Bukhari).





Roqib dan ‘Atid

 Malaikat Roqib dan ‘Atid

 


 
Roqib dan ‘Atid bukanlah nama malaikat, namun menunjukkan sifat malaikat. Sifat roqib itu menunjukkan malaikat yang senantiasa mengawasi manusia, berada di sisi kiri dan kanan. Sedangkan ‘atid menunjukkan malaikat yang selalu hadir di mana pun kita berada.

Allah Ta’ala berfirman,

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 17-18).

Ayat di atas menerangkan adanya malaikat yang mencatat amalan manusia. Setiap yang diucapkan oleh manusia pasti dicatat oleh malaikat yang selalu dekat dan selalu hadir. Malaikat tersebut tidaklah meninggalkan satu kata pun kecuali akan dicatat. Sebagaimana pula Allah menyebutkan dalam ayat lain,

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Infithar: 10-12).

Para ulama berselisih pendapat apakah yang dicatat adalah seluruh ucapan. Al Hasan Al Bashri dan Qotadah mengatakan seluruh ucapan dicatat baik kebaikan, keburukan dan ucapan yang sifatnya mubah. Sedangkan Ibnu ‘Abbas berpendapat yang dicatat adalah ucapan yang bernilai pahala dan bernilai dosa (hukuman). Namun tekstual ayat menunjukkan seluruh ucapan dicatat, bukan hanya yang bernilai pahala dan dosa saja.
Dari Thowus, Imam Ahmad berkata,

يكتب الملك كل شيء حتى الأنين. فلم يئن أحمد حتى مات رحمه الله

Malaikat akan mencatat segala sesuatu sampai pun keluh kesah ketika sakit.” Oleh karena itu, Imam Ahmad tidak pernah berkeluh kesah ketika sakit sampai beliau rahimahullah menghembuskan nafas terakhir.

Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat (yang artinya), “(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri”, lalu ia berkata, “Wahai manusia, telah dibentangkan padamu catatan amalan. Di sisi kalian ada dua malaikat yang mulia yang satunya berada di sisi kanan, yang lainnya di sisi kiri.

Yang berada di sisi kanan, itulah yang mencatatat amalan kebaikan. Sedangkan yang berada di sisi kiri, itulah yang mencatat amalan kejelekan. Jadi beramallah semaumu. Baik sedikit maupun banyak, semuanya akan dicatat dalam catatan amalanmu. Dan itu akan bersamamu di lehermu hingga engkau di kubur sampai engkau keluar untuk dihisab pada hari kiamat.

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu“.” (QS. Al Isra’: 13-14). Al Hasan kemudian berkata, “Kelak engkau akan menghisab dirimu sendiri.”

Pembahasan di atas disarikan dari Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir.
Jika kita lihat dari perkataan para ulama, yang dimaksud dengan roqib dan ‘atid bukan nama malaikat namun menunjukkan sifat malaikat. Roqib adalah malaikat yang sifatnya selalu mengawasi. Sedangkan ‘atid adalah malaikat yang sifatnya selalu hadir di sisi manusia. Sebagaimana diterangkan dalam Tafsir Al Jalalain karya Jalaluddin Al Mahalli dan Jalaluddin As Suyuthi.

Begitu pula diterangkan dalam Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi bahwa roqib adalah sifat malaikat yang senantiasa mengawasi di sisi kanan atau sisi kiri. Sedangkan menurut Az Zujaaj, ‘atid adalah malaikat yang memiliki sifat selalu hadir di mana pun seseorang berada.

Dari sini, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa setiap kita akan diawasi oleh dua malaikat yang bertugas mencatat amalan yang baik dan buruk. Jika memahami demikian, semestinya kita semakin serius untuk beramal kebaikan dan berusaha menjauhi kejelekan di mana pun kita berada. Karena ingatlah semuanya akan dicatat!

Hanya Allah yang memberi hidayah untuk beramal sholih dan meninggalkan keburukan.

Baca juga :



Electricity Lightning