Selasa, 23 Agustus 2016

Bagaimana Dengan Ibadah Kita


Orang-orang Yang Didoakan Oleh Para Malaikat 


Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :




1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah
(tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’"
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")



12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)





Sisa Umur Kita






Tiba-tiba saja terfikir suatu hal, yaitu umur manusia. Saya bertanya pada diri saya sendiri, bagaimana kalo saya tahu bahwa umur saya hanya sampai umur 25 tahun, atau 35 tahun, atau 5 hari lagi. saya terpikir banyak hal yang akan saya lakukan. Saya tertarik untuk berbagi kisah ini pada saudara2 pembaca blog ini. semoga kita bisa diskusi dan mendapat banyak manfaat.

jika anda tahu sisa umur anda tinggal 1 tahun, apa saja yang akan anda lakukan untuk mengisi sisa umur itu?

mungkin sebagian akan menjawab:

bersenang-senang
jalan-jalan ke tempat indah yang belum didatangi
makan sepuasnya setiap hari
segera nikah
dll


mungkin sebagian orang yang lain memilih:

 
memperbanyak ibadah shalat dan dzikir
memperbanyak sedekah
memperbanyak silaturahim
bekerja lebih giat
memberikan hak keluarga dan orang-orang disekitarnya
dll


kenapa dua kelompok kegiatan tersebut begitu berbeda dan seolah bertolak belakang?

Saudaraku, salah satu hikmah besar dirahasiakannya bilangan umur kita adalah agar kita tidak tahu kapan kita mati. ketika kita tidak tahu kapan kita akan mati, pada dasarnya kita akan merasa setiap saat bisa jadi ajal kita, maka kita akan selalu berhati-hati dengan tindakan kita. Kita tidak akan tahu kapan kita akan mati. apakah saat remaja? ataukah saat kita sudah tua? dan kita tidak tahu kapan pastinya kita akan mati. apakah hari ini? atau besok? dan kita tidak tahu bagaimana kita akan mati. apakah saat tidur? apakah saat berkendaraan? ataukah ketika kita sedang membaca Al Quran?



Seandainya ALLAH menghendaki semua manusia mengetahui kapan ia mati, dimana ia mati, dan kapan ia mati, akankah kehidupan dunia ini dihiasi kebaikan demi kebaikan? saya rasa tidak.


kemungkinan yang bisa kita bayangkan:

 
sedikit manusia selalu menghiasi umur dengan ibadah
lebih banyak manusia terus menerus berbuat dosa hingga akhir hayatnya
jauh lebih banyak lagi manusia terus berbuat dosa hingga sedikit sisa umurnya ia bertaubat

Saya rasa jenis ketiga akan mendominasi isi dunia. orang-orang seperti ini selalu berfikir bahwa masih ada waktu untuk bertaubat. Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi dunia ini didominasi kejahatan dan kriminalitas, maksiat, hedonis, dan sejenisnya.



Maka segala puji bagi ALLAH Yang Maha Sempurna perhitungannya. ALLAH sangat memahami betapa manusia senantiasa berada antara kecenderungan yang baik dan yang buruk (QS Asy-Syams: 8), maka ia menyelamatkan manusia dari fitrahnya tersebut, dengan jalan menjadikan umur sebagai hal ghaib yang tidak diketahui manusia. untuk apa? agar manusia selalu berhati-hati dalam hidupnya, dan agar manusia selalu berada dalam kebaikan.

 

Cemaskan 5 hal ini



diambil dari nasehat Hasan Basri yang mengajak kita untuk merenungi 5 hal yang paling pantas untuk selalu kita cemaskan. antara lain:

1. Ibadah kita

Adakah ibadah kita selama ini cukup pantas untuk diterima Allah SWT. Ataukah jangan-jangan shalat yang begitu banyak kita kerjakan itu hanyalah gerakan tanpa makna. Dan ataukah puasa dan amal kita hanyalah penghias hasrat semata. Bukankah misi hidup manusia didunia adalah beribadah pada ALLAH? lalu apa gunanya kita jika semua ibadah kita tidak diterima oleh ALLAH. Selayaknya kita selalu meminta pada ALLAH untuk memperbaiki ibadah kita dan terus menjaga niat kita hanya untukNya.

2. Dosa-dosa kita

Sudah berapa banyak dosa yang kita lakukan selama kita hidup? Segala yang besar berasal dari yang kecil. kadang kita tertipu oleh dosa-dosa kecil. merasa dosa kecil tidaklah terlalu besar dampaknya. padahal semua yang besar berasal dari yang kecil. Bagaimana jika ibadah kita yang pas-pasan senantiasa dikikis oleh dosa yang membesar?
Semoga ALLAH senantiasa menjaga kita dari dosa kecil dan besar.

3. Surga dan Neraka

Surga dan neraka adalah konsekuensi dan keniscayaans hidup manusia setelah hari perhitungan. Hanya ada dua tempat itulah tempat kita kembali nanti.
Sudahkah kita tahu betapa dasyatnya siksa neraka? dan sudahkah kita yakin akan kenikmatan surga?

Sudahkah kita pantas memasuki surga? dan sudahkah kita yakin bisa terhindar dari siksa neraka?
Semoga tempat kembali kita adalah tempat terbaik disisi ALLAH SWT

4. Masa lalu dan masa depan

Masa lalu adalah pelajaran berharga yang harus kita ingat baik-baik. sedangkan masa depan adalah sesuatu yang tidak pernah kita ketahui. Untuk itu, setiap hari kita diingatkan oleh ALLAH melalui setiap shalat kita untuk senantiasa diberikan petunjuk menapaki jalan yang lurus.

5. Keridloan Allah atas semua tindakan kita

Dari semua hal yang kita lakukan dahulu, sekarang maupun yang akan datang, adakah kita yakin bahwa semua itu mendatangkan ridlo ALLAH? ataukah hanya hal sekedarnya yang tidak ada nilainya, atau bahkan membawa murka ALLAH? kita perlu senantiasa memperhatikan apa yang sedang dan kita lakukan. bisa jadi hal kecil yang kita lakukan dapat membawa nilai besar disisi ALLAH. baik itu nilai kebaikan, maupun nilai keburukan
Sedikit renungan semoga bermanfaat.



Menolong diri sendiri dengan “menolong” ALLAH




Teringat sebuah ayat motivasi luar biasa,
“Wahai orang-orang yang beriman! jika kamu menolong (agama) ALLAH, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad: 7)

Adakah yang merasa berat menjalankan amanah?

adakah yang merasa terlalu lelah untuk melangkah?


adakah yang ragu pada pertolongan ALLAH?



jika kita membaca ayat diatas lalu mempertanyakan, “apakah benar semua orang yang menolong agama ALLAH akan ditolongNya?” maka kita perlu mengingat kembali kisah-kisah sarat mujizat yang telah membuktikan betapa luar biasa ALLAH membantu hambaNya yang berjuang untuk agamanya, sebagian diantaranya:

- Musa as, saat ALLAH membukakan jalan keluar ketika beliau bersama umat dikejar bala tentara fir’aun. disaat ada kekhawatiran akan keselamatan umatnya, disaat itulah ALLAH menurunkan bantuan luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelum dan sesudahnya, ALLAH membelah lautan merah untuk jalan. dan akhirnya beliau as beserta umatnya selamat. Sedangkan fir’aun dan pasukannya yang terus mengejar akhirnya ditimpa air laut.

- Ibrahim as, disaat ALLAH menyelamatkan beliau dari siksaan api yang siap memanggang beliau.

- Muhammad saw, disaat para malaikat turun ke bumi dan menjadi bagian dari pasukan mujahid melawan kaum quraisy. Pasukan muslim yang hanya 314 orang berhasil menumbangkan kesombongan kaum kafir yang berjumlah seribu orang dengan semua tokoh kaum musyrikin.

- Yunus as, yang diselamatkan ALLAH dari perut ikan paus.

Dan begitu banyak kisah lain yang menjadi bukti nyata betapa ALLAH menurunkan bantuanNya pada hamba-hambaNya yang berjuang membela agamaNya. Keikhlasan dan totalitas perjuangan mereka telah menyentuh kehendak ALLAH untuk menurunkan bantuanNya. Sungguh, tiada keraguan atas apa yang dijanjikan ALLAH pada umat manusia.

pertanyaannya kemudian adalah:

masihkah kita ragu?

masihkah kita enggan?

sudahkah kita menunaikan kehormatan hidup kita sebagai pembela (agama) ALLAH?

Semoga kita senantiasa diistiqomahkan dalam jalan kebenaran. aamiin…

Siapapun kita yang menjalani aktivitas dakwah Ilallah,

Siapapun kita yang senantiasa menjalani rutinitas hidup untuk mencari keridloan ALLAH,

Siapapun kita yang senantiasa berjuang untuk pertemuannya dengan ALLAH,

katakan ” BISMILLAHI ALLAHUAKBAR ! “, lalu biarkan ALLAH membantu kita dengan kuasaNya.


Sabar Menyikapi Musibah




Seorang ulama mendapat ujian hebat dalam hidupnya. Saat itu beberapa saudara mengunjungi beliau untuk menghibur. Dalam kesempatan tersebut, dengan tenang beliau berkata: “Aku telah membuat obat dengan 6 resep”. Yang lain lalu bertanya, “apa itu?”. beliau menjawab:

1. Percaya pada ALLAH

2. Aku tahu segala sesuatu yang ditakdirkan pasti terjadi

3. Kesabaran adalah hal terbaik yang musti dilakukan oleh orang yang sedang dalam ujian ALLAH.

4. Bila aku tidak dapat bersikap sabar, apalagi yang bisa aku lakukan, karena kesedihan tidak akan pernah bisa menolong diriku.

5. Bisa jadi aku tertimpa sesuatu yang lebih buruk dari ini.

6. Dari waktu ke waktu aku hanya menikmati kegembiraan.

SUBHANALLAH..

Betapa indahnya urusan kaum muslim itu. Jika ia mendapat nikmat ia besyukur, itu terbaik baginya. jika ditimpa musibah ia bersabar, itu yang terbaik baginya.



Saudaraku, selalu ada hikmah dibalik musibah. Dan selalu ada balasan dari tiap kesabaran. Mari senantiasa berbaik sangka pada ALLAH, karena sungguh, ALLAH lah yang paling mencintai kita. CintaNya tidak hanya lewat suka dan tawa kita, tapi juga lewat musibah dan bencana. Dan yakinlah, ALLAH yang menguasai segalanya tidak akan zalim pada umatNya.

“kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” ( QS. 23:62 )


“karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94: 5-6 )


Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: Allah swt telah berfirman: “Aku adalah tergantung dalam zhan (prasangka) hamba-Ku kepada-Ku. Sesungguh-nya Aku selalu beserta hamba-Ku selagi dia berdzikir kepada-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Segala puji bagi ALLAH, semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar.



Selalu Ada Kemudahan






Setiap manusia pasti mempunyai masalah. Sering kali kita dihadapkan dengan ujian hidup. Ada yang begitu berat untuk dihadapi, ada yang begitu ringan untuk diselesaikan. Tapi satu hal yang perlu kita sadari, semua orang pasti mendapatkan ujian. semua orang menghadapi masalahnya masing-masing. Yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah seberapa cerdas menyikapinya, seberapa siap menghadapinya, dan seberapa cantik menyelesaikannya.

mari merenungi isyarat dari ALLAH;

“Apakah kamu mengira kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatanya rasul dan orang-orang beriman bersamanya:”Bilakah datangnya pertolongan ALLAH?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan ALLAH itu amat dekat.” (QS. 2:214)

Saudaraku, mari kuatkan keyakinan kita terhadap pertolongan ALLAH. Dan dengan ijinNya, pancaran cahaya akan membantu kita menjalani semua ujian dengan berkah, hingga semua masalah dapat berakhir dengan indah.


mari kembali merenungi ayat cinta dariNya,


“kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.” ( QS. 23:62 )


“karena sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94: 5-6 )



“…Barang siapa bertaqwa kepada ALLAH niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada ALLAH niscaya ALLAH akan mencukupkannya…” ( QS 65: 2-3 )


Tidakkah kita melihat pertolongan yang dijanjikan ALLAH pada seluruh umatNya?


ada 5 tipe manusia yang hidupnya selalu menderita:



Manusia yang mengira bahwa hidup ini selalu mulus.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu menghadapi peristiwa yang diharapkan.
Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu dicintai orang lain.
Manusia yang terlalu mencintai sesuatu.
manusia yang tidak bergantung pada ALLAH SWT.



Untuk itu, jika kita ingin hidup bahagia, kita harus mempunyai kesiapan:



Siap menjalani hidup yang berliku-liku, penuh hambatan dan gangguan.
Siap menjalani peristiwa yang tidak diharapkan.
Siap dibenci orang.
Siap untuk tidak terlalu mencintai benda atau manusia lainnya.
Siap menggantungkan semua hanya pada ALLAH SWT saja.



Baca juga : Diam & Berbuat Baik

Diam & Berbuat Baik

*Kadang Kadang*

Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi komentar...
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam menegur..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memberi nasihat..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam memprotes..
Kadang-kadang kita hanya perlu DIAM dalam persetujuan..

Tapi...

Biarlah DIAM kita mereka faham artinya..
Biarlah DIAM kita mereka terkesan maknanya..
Biarlah DIAM kita mereka maklum maksudnya..
Biarlah DIAM kita mereka terima tujuannya..

Karena...

DIAM kita mungkin disalah tafsir
DIAM kita mungkin mengundang syak wasangka
DIAM kita mungkin disilap terjemah..
DIAM kita mungkin tidak membawa apa-apa maksud..

Maka...

jika kita merasakan DIAM itu terbaik..
seharusnya kita DIAM..
namun seandainya DIAM kita bukanlah sesuatu yang bijak..
berkatalah sehingga mereka DIAM…




Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.
Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.
Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..
Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.
Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.
Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.
Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.
Teruslah berbuat baik... berkata baik...!
Kritisi semua yang tidak baik.
Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...

*Setiap Manusia ada Bahagiannya* 


Asal Usul Bumi Iblis & Manusia

Asal Mula Bumi, Malaikat, Jin, Iblis atau Setan, Adam dan Manusia



Allah telah menciptakan Alam semesta beserta Isinya dengan ini adalah salah satu bukti-bukti keagunganya. Allah menciptakan Makluknya dan juga Segala Ciptaanya tidak lain untuk dihancurkan, seperti dijanjikannya Allah kepada Makluknya bahwa Dunia ini akan berakhir di hari kiamat.
 Kemudian Makluk Ciptaanya seperti Malaikat, Jin Iblis atau Setan, Adam dan Manusia akan hancur. dengan hancurnya, mungkin yang harus diselidiki asal mula makluk Cipaan Allah ini.

Asal Mula diciptakanya Bumi




Bumi diciptakan Allah selama 6 Hari atau satu masa. Bumi diciptakan selama hanya dengan itu  sebuah kalimat yang diucapkan Allah. "Kun" Jadilah. "Kun   Fayakun" , artinya Jadilah maka Jadilah. Bumi diciptakan Selama 6 hari atau seratus tahun bagi perhitungan  Manusia.

Asal Mula Malaikat





Setelah menciptakan Bumi, Allah menciptakan Makhluk yang bernama Malaikat, ia ditempatkan di Surga. Malaikat diciptakan dari Nur atau Cahaya, Malaikat diciptakan Allah sebagai makluk yang paling taat, selalu menyembah dan bertasbih kepada Allah, dan dia juga tidak memiliki Jenis Kelami, tidak makan ataupun Minum. Malaikat hidup dialam Gaib.

Asal Mula Jin, Iblis atau Setan




Jin Diciptakan dari Api yang sangat panas, Jin mulanya adalah makluk Ciptaan Allah yang taat dan juga tinggal di Surga. Jin adalah makluk yang taat, sementara Setan adalah Jin yang membangkan, Kafir dan tidak mau Menyembah Allah.

Asal Mula Adam





Adam diciptakan dengan Tanah Hat dan Lumpur Hitam, adam merupakan manusia Pertama yang di ciptakan Allah, saat Manusia di ciptakan , Malaikat dan makluk tuhan yang lainya hormat kepada manusia kecuali setan. ia beranggapan bahwa ia lebih baik dari manusia sejak itupun Setan tidak taat, karena ia merasa besar karena ia diciptakan dari Api, sementara Adam diciptakan dari Tanah, dari itu dia tidak menghormati Adam dan berjanji bahwa ia akan mengganggu Adam (Manusaia Pertama) dari muka, belakang depan, samping kanan dan samping kiri.
Kemudian adam Tinggal di Surga sendirian, dia merasa kesepian di surga banyak makluk Allah yang diciptakan berpasangan. Akhirnya diciptakanlah Hawa, yang diciptakan dari Tulang rusuk Adam, yang menemani adam di surga.

Asal Mula Manusia




Manusia adalah keturunan-keturunan Adam dan Hawa, manusia ada di bumi, bersama adam. sebelumnya, Adam dan Hawa diusir dari surga karena melanggar Perintah Allah dan karena bujuk rayu setan yang mengusik dari depan, belakang, samping kanan dan samping kiri. saat itu Adam dan Hawa dilarang untuk makan buah Khuldi, namun Adam dan Hawa melanggarnya dan lebih mendengarkan bujuk rayu setan. Adam dan Hawa di keluarkan dari Surga dan hidup di bumi dan isinya yang sebelumnya sudah diciptakan bahkan sebelum Malaikat diciptakan. Manusia hidup di Bumi juga bersama Setan, namun Setan berada di alam Gaib sedangkan Manusia di alam Nyata.


Baca juga : Kita Tidak Diciptakan Sia Sia
           


 

Lailatul Qadar

7 Keistimewaan Lailatul Qadar

 

 






Setiap umat Islam pasti teringin bertemu ‘Lailatul Qadar’ iaitu malam penuh rahmat dan kemuliaan. Malam yang mempunyai 7 keistimewaan ini begitu utama dari malam-malam yang lain kerana ia hanya boleh ditemui setahun sekali sahaja iaitu pada salah satu daripada 10 malam terakhir Ramadhan.

Perkara itu dijelaskan dalam firman Allah سبحانه وتعالى:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢ 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada Malam Al-Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?”
(Surah Al-Qadar; Ayat 1 – 2)
.
.
7 Keistimewaan Lailatul Qadar tersebut adalah:~
.

1. Waktu Diturunkan Al-Quran

.
Lailatul Qadar menunjukkan keistimewaan kerana pada malam inilah Allah سبحانه وتعالى menurunkan kitab suci utama iaitu Al-Quranul Karim.
.
Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al-Quran secara keseluruhan sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul’ Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al-Quran kepada Rasulullah tersebut secara beransur-ansur sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang berlaku sepanjang 23 tahun.”
.
.

2. Lebih Baik Dari 1000 Bulan

.
Keutamaan Lailatul Qadar sungguh luar biasa kerana malam ini lebih baik dari 1000 bulan dan bersamaan dengan 83 tahun.
Allah سبحانه وتعالى berfirman;

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam Lailatul-Qadar (Malam Kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan.”
(Surah Al-Qadar; Ayat 3)
.
An Nakha’I dalam ‘Latha-if Al Ma’arif’ menyatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahawa yang dimaksudkan dengan lebih baik dari seribu bulan adalah solat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari solat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir).
.
.

3. Malam Penuh Keberkatan

.
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keberkatan berdasarkan firman Allah سبحانه وتعالى,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”
(Surah Ad Dukhan; Ayat 3)
.
‘Malam penuh berkat’ ini adalah malam ‘Lailatul Qadar’ dan ini juga menunjukkan keistimewaan malam tersebut. Ramai malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar kerana banyaknya keberkatan pada malam tersebut dan turunnya malaikat menandakan melimpahnya berkat dan rahmat.
.
.

4. Turunnya Jibril Dan Para Malaikat

.
Keistimewaan Lailatul Qadar diiringi juga dengan turunnya para malaikat yang diketuai oleh ‘Ar Ruuh’ iaitu malaikat Jibril pada malam al-Qadr dalam suatu angkatan yang besar, penuh gilang-gemilang untuk memberi taufik dan hidayah kepada orang berpuasa dengan seikhlas hati.
Allah سبحانه وتعالى berfirman,

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم

“Pada Malam itu, turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka.”
(Surah Al-Qadar; Ayat 4)
.
Keistimewaan ‘Ar Ruuh’ atau Malaikat Jibril yang disebut dalam ayat di atas adalah bagi menunjukkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al-Quran, mereka juga akan mengelilingi orang-orang yang berada dalam majlis zikir dan majlis ilmu. Para malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu kerana malaikat sangat mengagungkan mereka. (Tafsir Al-Quran Al ‘Azhim, 14: 407)
.
.

5. Malam Kesejahteraan

.





Lailatul Qadar disifatkan sebagai keutamaan luar biasa dan kesejahteraan kerana pada malam itu malaikat turun untuk mengucapkan “Salam Sejahtera” kepada seluruh penduduk bumi.
Firman Allah سبحانه وتعالى;

سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

“Sejahteralah Malam (yang penuh berkat) itu hingga terbit fajar!”
(Surah Al-Qadar; Ayat 5)
.
Mujahid menyatakan, “Malam tersebut penuh keselamatan di mana syaitan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut, baik berbuat buruk atau mengganggu yang lain.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim). Juga boleh membawa makna bahawa malam tersebut, banyak yang terselamat dari hukuman dan seksaan kerana mereka melakukan ketaatan pada Allah سبحانه وتعالى (pada malam tersebut).
.
.

6. Dicatatkan Takdir Tahunan

.
Lailatul Qadar adalah malam penulisan dan dicatatkan takdir tahunan. Imam Nawawi rahimahullah dalam ‘Syarh Muslim’ bahawa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja didahului oleh ilmu dan penulisan Allah سبحانه وتعالى. Takdir ini nantinya akan diperlihatkan kepada malaikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi dan mereka akan melaksanakan tugas yang diperintahkan untuknya.
.
Allah سبحانه وتعالى berfirman,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”
(Surah Ad Dukhan; Ayat 4)
.
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menerangkan bahawa pada Lailatul Qadar akan diperhalusi di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal maut dan rezeki. Dan turut juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian juga diriwayatkan oleh Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhahhak dan ulama salaf lainnya.
.
Allah سبحانه وتعالى berfirman,

يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).
(Surah Ar Ra’d; Ayat 39)
.
.

7. Dosa Diampunkan

.
Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampunkan oleh Allah سبحانه وتعالى.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Sesiapa melaksanakan solat pada malam lailatul qadar kerana iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampunkan.”
(Hadis Riwayat Bukhari r.a.)
.
Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan bahawa yang dimaksudkan ‘iimaanan’ (kerana iman) adalah membenarkan janji Allah سبحانه وتعالى iaitu pahala yang diberikan kepada orang yang menghidupkan malam tersebut. Manakala ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala dari sisi Allah سبحانه وتعالى, bukan kerana mengharap selainnya seperti berbuat riyak. (Fathul Bari)
.
.
‘Lailatul Qadar’ juga dikenali dengan nama ‘Lailatul Syaraf’ bermaksud malam kemuliaan atau ‘Lailatul Tajalli’ yang bermakna malam Allah سبحانه وتعالى melimpahkan cahaya dan hidayahNya kepada orang berpuasa dan beribadat pada sebelah malamnya.

Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih cerah dan mudah mendapatkan 7 keistimewaan dan kemuliaan malam tersebut kerana ibadahnya bersifat kekal, tetap, ikhlas dan konsisten berbanding dengan orang yang beribadah jarang-jarang.

“Ya Allah! Mudahkanlah bagi kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar di hari-hari terakhir bulan Ramadhan tahun ini dengan kami berupaya mengisinya dengan seikhlas hati bersolat, berzikir dan beramal soleh tanpa rasa mengantuk.”

Aaminnn Yaa Rabbal Alamin…
.
.
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
 (Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)

baca juga : Isra Mi'raj
Electricity Lightning