Rabu, 26 Oktober 2016

Wanita - Wanita Tangguh Indonesia 2


Perempuan Indonesia Berprestasi di Berbagai Bidang



Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahun. Ini adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Di antara peristiwa-peristiwa historis yang terkait lainnya, perayaan ini memperingati kebakaran Pabrik Triangle Shirtwaist di New York pada 1911 yang mengakibatkan 140 orang perempuan kehilangan nyawanya.

Gagasan tentang perayaan ini pertama kali dikemukakan pada saat memasuki abad ke-20 di tengah-tengah gelombangindustrialisasi dan ekspansi ekonomi yang menyebabkan timbulnya protes-protes mengenai kondisi kerja. Kaum perempuan dari pabrik pakaian dan tekstil mengadakan protes pada 8 Maret 1857 di New York City. Para buruh garmen memprotes apa yang mereka rasakan sebagai kondisi kerja yang sangat buruk dan tingkat gaji yang rendah. Para pengunjuk rasa diserang dan dibubarkan oleh polisi. 

Kaum perempuan ini membentuk serikat buruh mereka pada bulan yang sama dua tahun kemudian.
Di Barat, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tahun sekitar tahun 1910-an dan 1920-an, tetapi kemudian menghilang. Perayaan ini dihidupkan kembali dengan bangkitnya feminisme pada tahun 1960-an. Pada tahun 1975, PBB mulai mensponsori Hari Perempuan Internasional.

Nah di Indonesia sendiri sekarang ini ada beberapa perempuan yang berprestasi bukan hanya di Indonesia bahkan di mata dunia dari berbagai bidang seperti bidang seni, olahraga, riset bahkan sosial.
Berikut adalah mereka:


1. Griselda Sastrawinata




Griselda Sastrawinata
Tidak hanya pria yang bisa sukses sebagai animator. Wanita asal Indonesia bernama Griselda Sastrawinata ini juga merupakan animator film The Sherk. Griselda juga terlibat dalam penciptaan beberapa tokoh karakter di film animasi ini. 

Karena ketekunan dan kedisiplinannya dalam mencipta karya membuatnya masih bekerja di studio film bergengsi Dreamworks hingga sekarang ini.


2. Rini Sugianto




Rini Sugianto
Satu lagi animator wanita Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional, Rini Sugianto. Salah satu film karyanya adalah “Hobbit 2: The Desolation of Smaug”. Selain Hobbit 2, Rini juga pernah tergabung dalam tim animator film “The Advantures of  Tintin”, “The Avengers”, “Iron Man 3″, “Hunger Games: Catching Fire”, “Hobbit 1″, dan “the Dawn of the Planet of the Apes”. Tidak menyangka ‘kan kalau ternyata ada anak negeri di balik film-film Internasional yang selama ini kita gemari?


3. Marsha Chikita




Marsha Chikita
Putri dari musisi Ikang Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB. 

Namun karena tidak disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University di Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya bekerja di  Las’ Copaque Production. Perusahaan tersebut juga menjadi rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering kita tonton sore hari.

Namun, keberhasilannya di sana tidak membuatnya lupa pada negeri sendiri. Marsha Chikita justru kembali ke Indonesia dan ingin membuka perusahaan animasi sendiri. Semoga nantinya dunia perfilman Indonesia makin maju dengan adanya bakat-bakat muda  yang bertalenta ya.


4. Butet Manurung




Butet Manurung
Adalah salah satu pahlawan wanita yang memiliki keberanian tinggi dalam memperjuangkan pendidikan bagi masyarakat pedalaman. Perempuan yang punya nama asli Saur Marlina Manurung ini pada tahun 2003 memulai merintis sekolah gratis untuk  masyarakat terasing dan mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang diberi nama Sokola Rimba.

Sistem Sokola Rimba yang telah ia kembangkan saat ini diterapkan juga di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. Butet rela tinggal berbulan-bulan di pedalaman rimba demi mengajar orang-orang pedalaman agar bisa membaca dan menulis, agar tidak dianggap lagi sebagai orang yang bodoh dan mudah ditipu. Karena kepeduliannya tersebut, dia pernah menerima penghargaan sebagai salah satu Pahlawan Asia dari Majalah TIME di tahun 2004.


5. Maria Tri Sulistyani




Maria Tri Sulistyani
Papermoon adalah seorang wanita kreatif yang telah menciptakan teater boneka “Papermoon Puppet Theatre” yang telah mendunia. Perempuan yang memiliki nama asli Maria Tri Sulistyani ini mendirikan Papermoon Puppet Theatre sejak tahun 2006. Papermoon Puppet Show sendiri adalah sebuah pertunjukan boneka yang bisa disaksikan oleh penonton dewasa.

Cerita-cerita yang diangkat pun cerita ringan, dan tema yang diangkat adalah cerita sejarah di tahun 1965. Pertunjukan boneka ini mendapat apresiasi yang luar biasa di sejumlah negara loh, seperti Malaysia, Singapura, India, Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.


6. Fenny M. Dwivany




Fenny M. Dwivany
Perempuan kelahiran 1972 ini melakukan penelitian mengenai proses pematangan pada pisang ambon. Dengan usaha yang tidaklah mudah ia menghabiskan waktu dua tahun untuk penelitian tersebut. Hasilnya ia menemukan keberadaan hormon etilen yang memiliki peranan penting untuk membuat pisang menjadi matang.

Perubahan warna, tekstur, aroma dan rasa merupakan perubahan pada buah yang ia teliti. Hormon etilen ini menjadi penyebab gen-gen lain yang terlibat dalam pematangan buah. Fenny dengan sengaja saat penelitian melakukan gangguan pada pembentukan etilen sehingga buah tersebut menjadi tidak matang.

Selain mendapatkan penghargaan peneliti perempuan, Fenny juga memperoleh International L’Oreal UNESCO for Women in Science, Endeavour Award dari pemerintah Australia pada 2010 dan paperterbaik Hayati Award 2009.


7. Made Tri Ari Penia Kresnowati





Made Tri Ari Penia Kresnowati
Keinginan Made Tri Ari Penia Kresnowati untuk membuat bioreaktor yang mampu menghasilkan sel darah merah sangat kuat. Ia menuturkan ketika terjadi bencana yang tentunya memerlukan banyak stok darah merah, bioreaktor ini dapat bermanfaat. Bioreaktor yang sedang dirancangnya merupakan ide dari penelitian yang ia lakukan dengan mengamati sel punca. Sel ini merupakan sel yang ada di dalam tubuh yang dapat memproduksi diri menjadi sel darah, sel jantung, dan sel lainnya.

Penia berencana membuat sel punca ini akan memproduksi diri menjadi sel darah merah di luar tubuh dengan teknik bioreaktor. Diperlukan suatu zat yang memicu hal itu terjadi contohnya Cytokine. Penia sebelumnya juga pernah mendapat penghargaan dari L`Oreal-Unesco For Women in Science 2008.


8. Sidrotun Naim



Sidrotun Naim 
Dijuluki dokter udang merupakan kebanggaan tersendiri bagi Sidrotun Naim. Naim adalah orang Indonesia pertama yang memfokuskan diri untuk meneliti penyakit pada udang. Awal mula ketertarikan Naim saat ia bekerja untuk program Indonesia-Aceh WWF sebagai konsultan program kelautan. 

Saat ia bekerja, ia tidak menemukan ahli udang di Indonesia. Padahal Indonesia merupakan salah negara pengekspor udang terbesar di dunia. Dan saat itu masih banyak petambak udang yang kebingungan apabila udangnya terkena penyakit.

Naim meneliti penyakit udang dan mencari vaksinnya di Departeman Ilmu Hewan dan Mikrobiologi 
University Of Arizona, Amerika Serikat. Salah satu solusi yang sedang dikembangkan adalah dengan menggabungkan budidaya udang dengan ikan Nila dalam satu tambak. Untuk prestasi lainnya Naim memenangi L’Oreak National Fellowship pada 2009 dan L’Oreal-UNESCO FWIS International 2012.


9. Irene Kharisma Sukandar




Irene Kharisma Sukandar 
Lahir di Jakarta pada tanggal 7 April 1992, 
Ia merupakan Grand Master Catur Putri asal Indonesia. Bakatnya dalam dunia catur memang luar biasa. Ia mengenal catur sejak usia tujuh tahun, tepatnya tahun 1999. 
Dua tahun kemudian, pada tahun 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, prestasinya terus berderet. 
Tahun 2002, ia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW). Bahkan, tahun 2004 ketika berlangsung Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW). Bukan saja itu. 
Ia juga meraih medali perak dalam arena yang melibatkan 864 peserta dari 107 negara. Sebelumnya ia juga meraih Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN (2002) di Singapura. Juara 4 KU 10 tahun 
Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003. Dua medali perak pada SEA Games Vietnam (2003) Peringkat ke-9. 
Kejuaraan Dunia Junior di Yunani (2003) Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol (2003). 
Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani (2004).
Juga medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura (2004). Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke (2005). Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura.

Maju terus perempuan Indonesia, Hormati dan sayangi Ibu dan Bapakmu.


Nantikan kisah berikutnya ..



▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬


Selasa, 25 Oktober 2016

Wanita - Wanita Tangguh Indonesia 1



Sarah Widyanti Kusuma, Pilot Muda dan Cantik Garuda Indonesia 

 





Pilot wanita indonesia ini bernama Sarah Widyanti Kusuma, tak hanya masih berusia muda 24 tahun ternyata berparas cantik juga. Dan diusia muda nya, Sarah sudah berhasil menjadi pilot penerbang pesawat Maskapai komersial Garuda Indonesia.
 

Mungkin ini menjadi tanda tanya juga bagi kita yang awam dunia penerbangan, mampukah sarah mengemban tanggung jawab sedemikian besar ?. 
Ternyata kita tertipu dengan usia muda nya, gadis yang pernah menjajaki dirinya di kontes Indonesian idol ini saat ini menerbangkan pesawat jenis boeing. Jam terbangnya pun tak tanggung-tanggung, sudah 2200 jam terbang ia catat di angkasa.





Gadis cantik kelahiran 3 Maret 1988 ini telah mengangkasa memimpin pesawatnya sejak umur 21 tahun. Iapun tercatat sebagai pilot termuda di maskapai Garuda Indonesia.  Hal yang sangat membanggakan, mengingat dunia pilot biasanya didominasi kaum pria.
Lalu apakah dengan tubuh mungil dan paras cantiknya, Sarah sering mendapatkan cibiran? Justru tidak. Wanita cantik ini ternyata memiliki sifat yang tomboy sejak kecil.

 
Sifat tomboy itu ternyata berlanjut ketika ia menjadi satu-satunya siswa perempuan di Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan Curug (STPI). Di STPI, Sarah harus tampil seperti ayam jago, julukan bagi anak laki-laki siswa STPI. Rekan-rekannya akan meledek setiap kali dia ingin menangis.
Ketinggian jelajah terbang Sarah kala itu memang di antara 1.000-3.000 kaki. Kebalikannya, setelah Sarah menjadi pilot, rekan-rekan sesama lulusan STPI menuntutnya untuk tampil lebih ”cewek”. Mereka sampai membelikannya gaun hingga sepatu hak tinggi.
Kini, Sarah kembali sekolah untuk persiapan pindah pesawat dari tipe pesawat kecil, Boeing, ke tipe yang lebih mutakhir, Airbus. Setelah tahapan dua bulan sekolah ini dilalui, Sarah akan menerbangkan Airbus ke rute menuju Jepang, Korea, Australia, China, Belanda, Uni Emirat Arab, dan Jeddah.

Tanggung jawab kepada penumpang ketika menerbangkan Boeing ataupun Airbus tetaplah sama. Selama ini, Sarah menerbangkan pesawat Boeing dengan rute domestik dan rute pendek ke luar negeri, seperti ke Singapura, Bangkok, dan Taiwan.


Kendaraan apa pun di tangan Sarah memang terasa sangat mudah dikemudikan. Jika punya waktu libur dua hingga tiga hari, Sarah sudah melesat pergi untuk menyelam. Seusai menyelam, ia akan mengambil alih kemudi speed boat. Jika sudah tiba di suatu kota dan beristirahat minimal 15 jam di hotel, Sarah akan mengisi waktu dengan menonton film, berenang, dan tidur.Hanya sesekali ia menyempatkan diri melihat suasana kota sambil mencari makan.
 350075711753569240 13350075711753569240 Fariana, Sumber: wwwperempuanlangit.blogspot.com FARIANA DEWI DJAKARIA Perempuan kelahiran Pariaman Provinsi Sumatera Barat ini mengaku, sejak dulu ingin menjadi penerbang. Cita-citanya menjadi penerbang, begitu kuat, apalagi selama ini dia banyak mendengar kalau perempuan tidak bisa menjadi penerbang helicopter. Dia adalah pilot helikopter pertama di TNI AU. Sejak berdiri pada 12 Agustus 1963, Wanita angkatan udara (WARA) tidak lagi sekadar bertugas di belakang meja sebagai staf administrasi, guru bahasa, dokter atau bidang hukum. Para srikandi udara itu kini telah banyak yang berkiprah sebagai teknisi, pengawas lalu lintas udara dan penerbang. Untuk penerbang, para srikandi udara itu mayoritas dipercaya memegang kemudi pesawat angkut ringan seperti CN-235 dan Cassa 212. Tentang impian lainnya, Fariana yang kini menjadi bagian dari Skadron 7 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Suryadharma, Subang, bercita-cita menjadi instruktur penerbang wanita pertama.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vanessa/mengenal-9-srikandi-penerbang-indonesia_551006eca33311ae2dba85f6
13350075711753569240 13350075711753569240 Fariana, Sumber: wwwperempuanlangit.blogspot.com FARIANA DEWI DJAKARIA Perempuan kelahiran Pariaman Provinsi Sumatera Barat ini mengaku, sejak dulu ingin menjadi penerbang. Cita-citanya menjadi penerbang, begitu kuat, apalagi selama ini dia banyak mendengar kalau perempuan tidak bisa menjadi penerbang helicopter. Dia adalah pilot helikopter pertama di TNI AU. Sejak berdiri pada 12 Agustus 1963, Wanita angkatan udara (WARA) tidak lagi sekadar bertugas di belakang meja sebagai staf administrasi, guru bahasa, dokter atau bidang hukum. Para srikandi udara itu kini telah banyak yang berkiprah sebagai teknisi, pengawas lalu lintas udara dan penerbang. Untuk penerbang, para srikandi udara itu mayoritas dipercaya memegang kemudi pesawat angkut ringan seperti CN-235 dan Cassa 212. Tentang impian lainnya, Fariana yang kini menjadi bagian dari Skadron 7 Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Suryadharma, Subang, bercita-cita menjadi instruktur penerbang wanita pertama.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vanessa/mengenal-9-srikandi-penerbang-indonesia_551006eca33311ae2dba85f6


Bripda Nina Octaviana, Anggota Gegana Penjinak Bom Polri yang Cantik 

 




Berseragam serba hitam hingga penutup wajah dan helm baja, perempuan itu tampil anggun dan gagah di antara sejumlah prajurit pria. Senapan mesin jenis Steyr AUG tetap ditentengnya. Di lengan baju, terdapat lambang korps Brimob. Dialah Bripda Nina Octaviana, anggota Gegana Brimob Polda Aceh.

Jumat 30 Januari 2015, ia bersama sejumlah anggota Brimob pria lainnya mengikuti latihan bersama dengan Prajurit Rider 112 Iskandar Muda. Bripda Nina satu-satunya perempuan yang ikut dalam latihan antiteror. Dengan penuh semangat, Bripda Nina berlatih layaknya prajurit laki-laki.




Meski sudah bergabung dengan Brimob sejak tujuh bulan lalu, dara kelahiran Aceh Besar 21 tahun silam ini tetap mengenakan jilbab dalam bertugas. Baginya, kerudung akan membuatnya tampil lebih rapi dan tidak mengganggu dirinya sebagai aparat penegak hukum.
"Sama sekali gak ribet dan gak mengganggu. Malahan dengan pakek jilbab saat tugas terlihat lebih rapi," kata Nina




Usai mengikuti sekolah Polisi Wanita (Polwan) pada tahun 2013, Nina akhirnya memilih menjadi pasukan Brimob sejak Juli 2014. Di Brimob, ia bergabung dengan Gegana, pasukan khusus yang memiliki kemampuan seperti antiteror, dan penjinakan bom.

Walaupun belum pernah terjun langsung ke lapangan, tapi Bripda Nina mengaku sangat bangga karena mendapat latihan yang terbilang menantang bagi dirinya seperti Perlawan Teror (Wanteror). Kemampuan itu hanya dimiliki pasukan Brimob.

"Ilmu Wanteror itu sangat menarik dan menantang bagi saya karena tidak didapat di polisi umum," jelasnya.





Menjadi pasukan Gegana memang kadang harus berhadapan dengan teror seperti bom maupun jenis teror lainnya. Orangtua Bripda Nina tetap mendukung tugas anaknya yang terbilang menantang tersebut.
"Orangtua sih mendukung aja. Terserah pada saya, kalau saya nyaman dengan pekerjaan saya, orangtua mendukung," ungkap Bripda Nina.



 

Serda Syalsabilla Intan, Dara Manis Pasukan Perdamaian PBB 

 



Segala atribut militer tak menghilangkan keayuan Sersan Dua Syalsabilla Intan. Meski seragam loreng dan sepatu bot tentara yang menempel di tubuhnya menambah kesan perkasa gadis 20 tahun tersebut.
Dara asal Bogor itu kini bertugas di Direktorat Kesehatan TNI AD. 
Dalam misi perdamaian di Lebanon nanti, Syalsabilla akan bertugas menjadi perawat.
 
Namun gara-gara terpilih menjadi anggota Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon itu, prajurit cantik TNI itu harus rela diputus kekasihnya.
"Pacar, ehm baru diputusin kemarin. Mungkin dia tidak bisa kalau jalin hubungan jarak jauh. Karena tugas ini kan setahun," ujar Syalsabilla di acara pelepasan pasukan perdamaian PBB Kontingan Garuda, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 10 Desember 2014.

 

Serda Ni Putu, Anggota Kowad Penerjun Payung Cantik & Berprestasi 

 



Tak banyak kaum hawa yang bernyali besar melakukan terjun freefall (terjun payung) dari ketinggian 8.000 feet. Namun, tidak bagi Serda Kowad, Ni Putu Irma Purnama Dewi.Wanita kelahiran 5 September 1990 Dili Timor-Timor ini mengaku awalnya tergugah mencintai olahraga ekstrem tersebut tahun 2011. Kala itu dirinya tengah menyaksikan demo freefall dan langsung terkagum-kagum melihat para penerjun payung tersebut."Pertama kali saya tertarik saat lihat demo terjun payung, kayaknya asik juga kalau ikutan. 

Ya sudah saya putuskan 2011 ikutan latihan di Batujajar Kopassus selama 1 bulan," kata Ni PutuNamun, wanita yang akrab disapa Putu tersebut, mengaku sempat ketakutan dan sangat tegang ketika pertama kali mencoba latihan terjun payung."Jujur waktu awal pertama terjun tegang dan takut banget, namanya juga manusia ya wajar takut dari ketinggian. 

Tapi dari awal saya punya niat dan tertarik menggeluti olahraga ini, rasa takut dan tegang saya jadiin motivasi dan tantangan. Alhamdulillah sekarang jadi rileks dan udah jadi hobi saya olahraga ini," ujarnya.Jerih payah dan tekadnya yang bulat membuat wanita ini tergabung di Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) dan terbayarkan dengan segudang prestasi. Prestasi paling anyar adalah Medali Emas Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat yang berlangsung di Kabupaten Bekasi bulan November lalu, dalam kategori akurasi ketinggian 4.000 feet. Selain itu wanita berparas manis ini juga pernah menyabet juara dunia junior CSIM di Solo September 2014.

Namun, dari begitu banyaknya prestasi yang ditorehkannya itu, Putu mengaku paling berkesan melakukan terjun payung di Aceh."Waktu di Aceh 17 Agustus 2013 kemarin itu baru ngerasain terjun pakai senjata dan dibawa kontainer. Karena memang disuruhnya seperti itu buat antisipasi adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Nah, waktu sebelum terjun sampai ngebayangin, nanti pas terjun gimana ya kalau tiba-tiba ada yang nembak," imbuh Putu sambil tersipu malu.

Serda TheresiaPramugari Cantik Pesawat Kepresidenan RI 

 

 

Wanita cantik ini bernama lengkap Theresia Mariana Susanti, Theresia merupakan anggota TNI-AU yang ditugaskan menjadi pramugari di dalam pesawat kepresidenan Republik Indonesia.
 

Bila melihat akun Facebook miliknya, wanita berkulit putih tersebut mengunggah beberapa foto dirinya berseragam TNI-AU.

Dalam salah satu foto, tampak Theresia tengah bersalaman dengan mantan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono. Selain foto berseragam militer, wanita pemilik rambut sebahu ini juga mengunggah foto dirinya berpakaian sipil.





Dalam akun Facebook, Theresia tercatat berdinas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kecantikan Theresia kemudian mengundang komentar dari pengguna Facebook.
Ada yang menyamakannya dengan selebritis. "Mirip artis tapi siapa ya?" tulis akun Pandu Udara.


Sayangnya, bagi pria yang mencoba menggoda Theresia, mereka harus patah hati. Pasalnya, wanita berpangkat Serda ini telah memiliki kekasih.


Berdasarkan informasi yang tercantum di halaman Facebooknya, Theresia Mariana Susanti merupakan alumni SMA Negeri 1 Denpasar, Bali. Kini ia tinggal di Ibu Kota, Jakarta dan bekerja di Indonesian Air Force

 

Wanita Indonesia Ini Pilot Helikopter Pertama di Asia Tenggara

 

 

 

Rambutnya pendek, ringkas, praktis. Perawakannya nggak jauh beda sama kamu. Namanya Fariana Dewi Djakaria. Di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), gampang banget dikenali sebab dia satu-satunya pilot helikopter tempur wanita. Fariana, kelahiran Pariaman, Sumatera Barat itu juga tak menyangka dirinya bakal memiliki profesi yang luar biasa ini.

 

Awalnya Fariana tercatat sebagai mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung. Hingga dia duduk di semester IV, nasibnya terbalik. Seorang saudaranya yang bekerja di TNI AU mengabarkan bakal ada perekrutan Wanita Angkatan Udara (WARA). Saat itulah dia tergerak untuk mencoba lantaran tawaran ajaib ini tak bakal datang dua kali.





Seleksi demi seleksi diikutinya. Fariana pun lulus menjadi WARA. Namun tidak langsung diberikan hak untuk terbang. Dia ditempatkan di bagian keuangan, baru ikutan tes seleksi penerbang. Dari 14 WARA, hanya 2 orang yang lolos termasuk Fariana.





Dibandingkan pesawat, Fariana memilih menerbangkan helikopter. Tak sembarangan, yakni helikopter tempur! Ternyata menerbangkan helikopter lebih sulit dari pesawat, lho guys. Bahkan Fariana tercatat sebagai satu-satunya wanita pengendara helikopter di Indonesia dan Asia Tenggara, WOW! Sungguh prestasi yang membanggakan dan mendobrak arus dominasi para lelaki. Kamu keren banget, Fariana!









Nantikan kisah berikutnya ..


▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
                                                                                                                              privatebundas.blogspot.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Electricity Lightning