Senin, 12 September 2016

Setiap Satu Helai Rambut Qurban Adalah Satu Kebaikan


Satu Helai Rambut dan Bulunya Adalah Satu Kebaikan




DEFINISI KURBAN

Kurban (Bahasa Arab: قربن, transliterasi: Qurban), atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan. Sedangkan ritual kurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakuka50n penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.


DALIL-DALIL KURBAN
 

Ayat dalam Al Qur’an tentang ritual kurban antara lain :
surat Al Kautsar ayat 2: Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (anhar)
Sementara hadits yang berkaitan dengan kurban antara lain:


– “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat Ied kami.” HR. Ahmad dan ibn Majah.

Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah


– “Jika masuk tanggal 10 Dzul Hijjah dan ada salah seorang di antara kalian yang ingin berkurban, maka hendaklah ia tidak cukur atau memotong kukunya.” HR. Muslim

– “Kami berkurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.



KEUTAMAAN :

Allah SWT berfirman :


إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) ]الكوثر : 1-3
 
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat karunia yang sangat banyak. Maka sholatlah karena tuhanmu dan berkurbanlah. Sungguh orang yang membencimu akan terputus (dari rahmat Allah SWT).

Dalam surat Alkautsar ini, yang pertama kali Allah SWT sebutkan adalah ni’mat karunia yang sangat banyak yang Allah SWT berikan kepada manusia baik nikmat badan , usia yang panjang dan kesehatan yang terus menerus juga ni’mat harta dan kekayaan. Kedua ni’mat ini harus kita syukuri agar ni’mat itu terus diberikan kepada kita dan bahkan akan ditambahkan lebih banyak lagi.
Allah SWT berfirman :


لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ [إبراهيم: 7]
 
Artinya : Sungguh jika kamu bersyukur niscaya Kami pasti akan menambahkan ni’mat itu kepadamu.
Kita diperintahkan mensyukuri ni’mat badan, usia panjang dan sehat wal ‘afiyat dengan melakukan sholat dan ibadah ritual lainnya. Sedangkan mensyukuri ni’mat harta dan kekayaan dengan berqurban dan ibadah sosial lainnya.

Allah SWT berfirman


فصلّ لربك وانحر ]الكوثر : 2 [
 
Dari ayat diatas kita fahami bahwa :

Pertama : redaksi berqurban (انحر) diungkapkan dalam bentuk fi’il amr atau perintah. Sama dengan perintah sholat (صلّ) yang juga dalam bentuk fi’il amar atau kata kerja perintah.
Kedua : Bahwa perintah berqurban diungkapkan berdampingan dengan perintah sholat. Maka kedua hal ini menujukkan bahwa berqurban itu merupakan ibadah yang sangat penting.
Keutamaan dari pada berqurban ini juga disabdakan oleh Rasululloh SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA :


«ما عمل ابن آدم يوم النحر عملاً أحب إلى الله تعالى من إراقة الدم، إنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأظلافها وأشعارها، وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض، فطيبوا بها نفساً»

(رواه الحاكم وابن ماجه والترمذي، وقال: هذا حديث حسن غريب) .
 
Artinya : (( Tidak ada satu perbuatan yang dilakukan manusia pada hari nahr (hari raya idul adha) yang lebih dicintai oleh Allah SWT daripada penyembelihan hewan qurban, sungguh qurban itu akan hadir pada hari kiamat lengkap dengan tanduk, kuku dan bulunya. Dan sungguh darahya telah sampai kepada Allah Azza wa Jalla sebelum darah itu menyentuh tanah, maka berbahagialah dengan sembelihan kalian ))
Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh Anas RA :


«ضحى رسول الله صلّى الله عليه وسلم بكبشين أملحين، أقرنين، فرأيته واضعاً قدميه على صِفَاحها، يُسمِّي ويكبِّر، فذبحهما بيده»

(رواه الجماعة، ورواه أحمد أيضاً عن عائشة (نيل الأوطار: 119/5، 121)) .
 
Artinya : (( Rasululloh SAW menyembelih 2 kambing besar yang gemuk dan bertanduk. Dan aku melihat beliau meletakkan kedua kakinya pada bagian atas badan kambing itu, lalu beliau membaca bismillah, bertakbir dan menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri))

Umat islam sepakat bahwa berqurban itu disyariatkan dalam islam, sesuai dengan hadits diatas. Dan berqurban itu merupakan amal yang paling utama dan paling dicintai oleh Allah swt pada hari nahr (hari idul adha). Ia merupakan sunnah ‘amaliyyah yang dilakukan dan dicontohkan oleh Rasululloh SAW dan juga meurpakan sunnah Nabiyulloh Ibrohim.

Seperti yang difirmankan Allah SWT :


وفديناه بذبح عظيم [الصافات:107/37].

Artinya : Dan kami gantikan ismail itu dengan sembelihan yang besar.


7 keutamaan Berqurban


Keutamaan Berkurban

Di antaranya sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam,



مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ



“Tidak ada satu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari nahar (hari penyembelihan) yang lebih dicintai oleh Alah 'Azza wa Jalla daripada mengalirkan darah. Sungguh dia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, kuku dan rambutnya. Sesunggunya darahnya akan sampai kepada Allah 'Azza wa Jalla sebelum jatuh ke tanah… ” (HR. Ibnu Majah dan al-Tirmidzi, beliau menghassankannya)



Dan sabda beliau ketika di tanya apakah sembelihan ini, maka beliau menjawab, “Tuntunan ayah kalian Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan?” Beliau menjawab, "Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan.” Lantas mereka bertanya, "Bagaimana dengan bulu (domba)?” Maka beliau menjawab, "Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya)



Berikut  7 keutamaan qurban:


  1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
  2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorangDari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah] 
  3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh AllahDari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
  4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]. 
  5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2).  [Qur’an Surat Al Kautsar : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”Dan adapun dalil menyembelih hewan Qurban dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah : "Sesungguhnya yang pertama kali kita mulai pada hari ini adalah shalat. Kemudian kita pulang lalu menyembelih hewan qurban. Barangsiapa berbuat demikian maka dia telah sesuai dengan sunnah kami, dan barangsiapa yang telah menyembelih sebelumnya maka itu hanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah nusuk sedikitpun." (HR. Al-Bukhari no. 5545 dan Muslim no. 1961/7) .“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]. Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”
  6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]. 
  7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]



Dalil dan Keutamaan berkurban;


  • Allah SWT berfirman, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah” (QS Al-Kautsar: 1-2). Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan shalat di sini adalah shalat hari `Idul Adha, sedangkan yang dimaksud dengan menyembelih adalah menyembelih hewan qurban.
  • Diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, Ibnu Majah dan al Hakim dari Zaid bin Arqam, bahwsanya Rasulullah saw bersabda : “ Al Udhiyah (binatang kurban), bagi pemiliknya (yang berkurban) akan diberi pahala setiap satu rambut binatang itu satu kebaikan “.
  • Diriwayatkan oleh imam Abul Qasim Al Ashbahani, dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah saw bersabda: “ Wahai Fathimah, bangkitlah dan saksikan penyembelihan binatang kurbanmu, sungguh bagimu pada awal tetesan darah binatang itu sebagai pengampunan untuk setiap dosa, ketahuilah kelak dia akan didatangkan (di hari akhirat) dengan daging dan darahnya dan diletakkan diatas timbangan kebaikanmu 70 kali lipat “.
  • Rasulullah saw bersabda : “ Barang siapa berkurban dengan lapang dada (senang hati) dan ikhlas hanya mengharap pahala dari Allah, maka dia akan dihijab dari neraka (berkat udhiyahnya) “. (HR. Ath Thabarani dari Al Husein bin Ali)
  • Dalil dari hadits, dari Siti Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), ‘Tiada amal anak-cucu Adam pada waktu Hari Raya Qurban yang lebih disukai Allah daripada mengalirkan darah (berqurban). Dan bahwasanya darah qurban itu sudah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah sebelum jatuh ke tanah. Maka laksanakan qurban itu dengan penuh ketulusan hati.” (HR. At Tirmidzi)
  • Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan qurban bahwasanya qurban itu akan menyelamatkan pemiliknya dari kejelekan dunia dan akhirat. Beliau juga bersabda (yang artinya), “Barang siapa telah melaksanakan qurban, setelah orang itu keluar dari kubur nanti, ia akan menemukan qurbannya berdiri di atas kuburannya, rambut qurban itu terdiri dari belahan emas, matanya dari yaqut, kedua tanduknya dari emas pula. Lalu ia terheran-heran dan bertanya, ‘Siapa kamu ini? Aku belum pernah melihat sesuatu seindah kamu.’Hewan itu menjawab, “Aku adalah qurbanmu yang engkau persembahkan di dunia sekarang. Naiklah ke alas punggungku”. Kemudian ia naik dan berangkatlah mereka sampai naungan Arasy, di langit yang ketujuh”
  • Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Perbesarlah qurban-qurban kalian, sebab qurban itu akan menjadi kendaraan-kendaraan dalam melewati jembatan AshShirat menuju surga” (HR Ibnu Rif’ah).
  • Dalam satu riwayat disebutkan, Nabi Dawud AS pernah bertanya kepada Allah SWT tentang pahala qurban yang diperoleh umat Nabi Muhammad SAW. Allah SWT menjawab, “Pahalanya adalah, Aku akan memberikan sepuluh kebajikan dari setiap satu helai rambut qurban itu, akan melebur sepuluh kejelekan, dan akan mengangkat derajat mereka sebanyak sepuluh derajat. Tahukah engkau, wahai Daud, bahwa qurban-qurban itu adalah kendaraankendaraan bagi mereka di hari kiamat nanti, dan qurban-qurban itu pula yang menjadi penebus kesalahan-kesalahan mereka.”
  • Sayyidina Ali RA berkata, “Apabila seorang hamba telah berqurban, setiap tetesan darah qurban itu akan menjadi penebus dosanya di dunia dan setiap rambut dari qurban itu tercatat sebagai satu kebajikan baginya”.

 

Baca juga : Makna Hari Raya Qurban

 


Minggu, 11 September 2016

Makna Hari Raya Qurban


Pengertian Hari Raya Qurban, Makna dan Kata Ucapan Selamat Idul Adha 1437 H Tahun 2016




Tidak lama lagi sebuah hari yang sangat istimewa untuk umat Islam di seluruh dunia, sebuah hari yang penuh berkah akan segera tiba, hari tersebut ialah Hari Raya Idul Adha 1437 H. Idul Adha adalah diantara hari raya umat Islam yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah di takwim Hijriyah. Ini jadi peristiwa buat setiap umat Islam lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta serta mengagungkan-Nya dengan mengumandangkan takbir. Idul Adha memberi banyak sekali arti buat setiap umat muslim. Banyak arti yg dapat didapatkan dari Hari Raya Idul Adha pastinya tak terlepas dari sejarahnya.


Idul Adha sangatlah berkaitan dengan momen qurban yang kala itu Nabi Ibrahim dengan keteguhan imannya serta kerelaan hatinya, beliau akan mengorbankan putranya, Ismail dengan akan menyembelihnya yang tidaklah lain hal tersebut dilaksanakan Nabi Ibrahim buat ketaatan pada Allah SWT. Nabi Ismail juga dengan keikhlasan hatinya ikhlas buat disembelih. Akan tetapi, waktu Nabi Ibrahim telah bersiap buat menyembelih putranya, Allah menggantikannya dengan seekor domba.


Peristiwa tersebut memberikan makna yang mendalam untuk seluruh umat. Jelas saja, Nabi Ismail yang merupakan putra satu-satunya dari Nabi Ibrahim dan kemudian Nabi Ibrahim diuji ketaatannya dengan perintah untuk menyembelih putranya itu. Akan tetapi dengan didasari ketaqwaan Nabi Ibrahim yang begitu kuat, beliau pun menjalankan perintah Allah yang kemudian ternyata kerelaan hatinya tersebut diberikan ganti yang terindah berupa Nabi Ismail yang tak jadi disembelih, melainkan seekor domba yang besar. Sebagaimana ini telah dijelaskan dalam Surah Ash Shaffat Ayat 102-109.


Dalam momen Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat Id di pagi hari. Kemudian juga melakukan penyembelihan hewan qurban sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta dan juga sebagai wujud perhatian kepada sesama umat untuk saling berbagi. Berqurban mempunyai makna untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan arti lainnya adalah kesungguhan dengan menyerahkan segala hal kepada yang Maha Kuasa.


Dengan berqurban, umat muslim akan diajarkan untuk senantiasa saling berbagi kepada sesama muslim yang lain, terlebih berbagi kepada mereka-mereka yang kurang mampu. Kemudian juga dengan berqurban, keikhlasan hati manusia akan diuji, terlebih diuji dari sifat yang tamak dan berlebih-lebihan. Berqurban akan mengajarkan bahwa apa yang didapatkan manusia saat ini tidaklah lain merupakan titipan dan sudah sepatutnya titipan tersebut dimanfaatkan secara baik dengan turut berbagi kepada sesama agar saling merasakan nikmat yang serupa.


Kata Ucapan Selamat Hari Raya Qurban Idul Adha


Kala takbir berkumandang
Ayam dan bebek lari kekandang
sapi dan kambing menjadi kurban 

Kerbau hanya tersenyum malu karena tidak jadi kurban
Selamat hari raya idul adha

Qurban adalah semangat berbagi.
Damai di hati. Damai di bumi.
Selamat Idul adha

Idul Adha adalah saat untuk merayakan
semangatmu dalam berkurban
harapanmu pada ampunan
dan keteguhanmu dalam beriman.

Semoga hidupmu dipenuhi kelezatan,
selezat sate kambing di hari raya qurban.
Imanmu dipenuhi ketegaran,
setegar Ismail dan domba sembelihan.
Serta hari-harimu dalam bimbingan,
seperti Ibrahim sang Kekasih ALLAH.

Semoga Menjadi Haji yang Mabrur
kurban menjadi tunggangan terbaik di Shirat kelak
Selamat Idul Adha 1437 H


Aamiin 


Baca juga :5 Rukun Islam & 6 Rukun Iman







Sabtu, 10 September 2016

Sehat Lahir Batin



Ciri-ciri Orang Sehat Lahir Batin





Semua orang pasti ingin sehat lahir batin sehingga dapat terbebas dari stres dan sakit. Perasaan emosional ini tidak hanya dipengaruhi oleh gen semata, tapi banyak hal lainnya yang bisa bikin bahagia. Ketahui tanda-tanda orang yang merasa bahagia.


Kebahagian adalah salah satu hal yang ingin dicapai oleh semua orang, tapi tanpa disadari banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan suasana hati tersebut.


Dikutip dari Prevention, Kamis (8/7/2010) ada beberapa tanda yang membuat seseorang lebih bahagia dibanding pemikirannya, yaitu:


Memiliki wajah tersenyum
Seseorang yang memiliki wajah senyum lebar dalam foto buku tahunannya 5 kali lebih sedikit untuk diceraikan dibanding yang senyumnya sedikit. Hasil ini berdasarkan studi dari DePauw University. Senyum yang positif bisa menarik orang lain terutama pasangan untuk ikut merasakan kebahagian.


Memiliki kakak perempuan
Orang yang setidaknya memiliki satu saudara perempuan akan memiliki dukungan sosial yang lebih baik, lebih optimisme dan lebih mampu mengatasi masalah. Hal ini dikarenakan saudara perempuan mendorong untuk berkomunikasi dan kedekatan dalam keluarga.


Tidak terpaku pada televisi
Orang yang paling bahagia akan menghabiskan waktu kurang dari 30 persen untuk berada di depan televisi. Berdasarkan studi dari University of Maryland, orang-orang ini lebih cenderung menghabiskan waktu untuk bersosialisasi, membaca atau melakukan hal lain yang terkait dengan peningkatan suasana hati dan kesehatan.


Meletakkan barang kenangan
Orang-orang yang menggunakan foto atau barang-barang kenangan untuk mengingatkan diri tentang saat-saat indah dalam hidupnya akan lebih menghargai hidup dan bahagia. Kenangan indah ini akan mengingatkan seseorang mengenai potensi kebahagian dalam dirinya dan berusaha untuk mencapai hal tersebut.


Menjadikan latihan (olahraga) sebagai prioritas
Orang yang kurang latihan cenderung lebih stres, tertekan dan tidak puas dengan kehidupannya. Misalnya orang yang jogging akan mengurangi tingkat stres hingga 70 persen. Latihan selama 17-34 menit sehari bisa meningkatkan kebahagiaan.


Memiliki kehidupan percintaan yang sehat
Keintiman fisik turut berkontribusi terhadap kebahagiaan, salah satunya adalah dengan melakukan hubungan seks. Hal inilah yang memungkinkan orang yang telah menikah akan merasa lebih bahagia.


Bersosialisasi dengan orang yang bahagia
Bersosialisasi dengan orang yang ceria akan meningkatkan kemungkinan untuk ikut bahagia. Hal terpenting lainnya adalah seberapa sering berkumpul dengan orang-orang tersebut, semakin dekat tinggal dengan orang tersebut maka kesempatan untuk bertemunya juga makin sering.


Mengonsumsi coklat hangat
Mengonsumsi coklat hangat bisa memunculkan perasaan positif di dalam diri seseorang. Hal ini karena kehangatan fisik akan mempengaruhi kehangatan emosional, sehingga membuat seseorang merasa lebih bahagia dan percaya diri.


Memiliki 2 orang sahabat
Sebuah studi menunjukkan memiliki 2 teman dekat selain pasangan hidupnya bisa membuat seseorang memiliki mental yang lebih baik dan merasa lebih sejahtera. Kehadiran sahabat ini bisa menambah kebahagiaan seseorang selain dengan pasangannya.


DOA AGAR DIBERI SEHAT BADAN, PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN:


اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَصَرِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ



(Alloohumma 'aafinii fii badanii, wa 'aafinii fii sam'ii, wa 'aafinii fii bashorii. Laa ilaaha illaa Anta)

Artinya :
Ya Allah, aku memohon kepadamu diberikan sehat badanku, sehat pendengaranku, sehat pengelihatanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau.

Silakan dibaca do'a ini setiap pagi petang (lebih bagus lagi setelah sholat subuh & magrib) min. 3x, dengan sungguh-sungguh Insya Allah akan senantiasa diberikan sehat lahir batin, amiiin..

Atau ada tips lain disaat anda minum obat bacakan doa ini sambil ditiupkan ke air minum dan obat yang akan diminum, Insya Allah lebih mujarab dan manjur.


Bila dirasa sakitnya cukup berat coba lakukan tips berikut :

1. Ambil Air Putih 1 gelas
2. Bacakan S. Alfatehah, Al-Ihlas, Al-Falaq, An-Nas 3x, kemudian ditutup dgn ayat kursy 1x
3. Tiupkan ke air minum tadi gelas/botol minum, sambil memohon kepada Allah agar air ini dijadikan sebagai obat yang ampuh bagi penyakit kita.
4. Baca doa di atas 3x dan bersyukurlah
5. Minum air obat tadi, Insya Allah semoga menjadi obat yang mujarab dan akan mendapatkan kesembuhan atas izin Allah SWT.



Baca juga : Hanya Kepada Allah Aku Bersandar





Mata Hati




PANDANGLAH DENGAN MATA HATI, BUKAN DENGAN MATA LAHIR





Orang yang mata hatinya sudah buta, lebih merbahaya daripada mata lahir yang buta, orang yang buta mata lahir dia sendiri yang menaggung kesusahan tapi orang yang buta mata hati ramai orang lain yang akan menanggung kesusahan darinya.

Kalau dari pandangan mata terhadap gunung-ganang, lautan dan daratan, langit dan bumi tidak terasa kuasa Tuhan, jika setiap peristiwa dan kejadian, tidak terasa kebesaran-Nya, setiap nikmat tidak terasa anugerah Tuhan, kejadian malam dan siang tidak terasa pentadbiran dan bijaksana-Nya, Orang yang senang tiba-tiba jadi susah, orang yang susah tiba-tiba jadi senang, tidak terasa ketentuan Tuhan. Orang yang hina jadi mulia, yang mulia jadi hina. Tidak terasa Qudrat dan Iradat Tuhan. Air banjir, gunung berapi, gempa bumi melenyapkan sekelip mata apa yang ada. Tidak terasa lagi hebatnya Tuhan, kemampuan, Jabbar dan Qahhar-Nya. Kematian yang berlaku setiap hari tidak diambil pengajaran. Apakah lagi yang boleh membangunkan jiwa manusia dari tidurnya? Apakah lagi yang boleh menyedarkan jiwa manusia dari kelalaiannya? Apa lagi agaknya dan macam mana lagi gerangannya untuk menginsafkan manusia? Memang tidak ada jalan lagi buat manusia. Segala lorong dan jalan telah buntu. Untuk manusia menempuh jalan kebenaran. Hati memang telah buta. Lebih-lebih lagi hati nuraninya telah mati. Segala yang dilihat daripada berbagai-bagai peristiwa tidak merasa apa-apa. Perasaan dan sensitivitinya sudah tiada. Macamlah anggota lahir yang lumpuh. Apa sahaja yang disentuhnya sudah tidak terasa apa-apa. Inilah akibatnya tidak menjaga mata kepala. Menjadikan mata hati buta atau mati.

Setiap manusia mempunyai dua mata, mata lahir dan mata batin. Ertinya semua manusia oleh memandang dengan dua cara iaitu pandangan dengan mata dan pandangan dengan hati. Sebagai contoh, cuba kita pandang ibu kita, semasa dia masih mudah dan semasa dia sudah tua. Mata memandang ibu masa mudanya cantik dan bergaya tapi masa tuanya buruk dan lemah sekali. Tentu mata suka memandang ibu masa mudanya daripada waktu tuanya. Tapi hati memandang ibu masa mudah sama saja dengan waku tuanya malah lebih kasih, sayang, simpati dan pertolongan kita akan lebih ketika ibu tua daripada masa mudahnya.


Begitu penilaian mata berbeza dengan penilaian hati, mata menilai lahir seseorang sedang hati menilai hakikat seseorang (budi, jasa, dan kebaikannya). Ertinya pandagan mata tidak setajam pandangan hati.

Di dalam Al Quran Allah SWT banyak menganjurkan manusia agar menggunakan hati dalam memandang dan menilai. Antara FirmanNya: “Mengapa kamu tidak memandang (dengan hati).” “Mengapa kamu tidak mengambil iktibar.” “Mengapa kamu tidak berfikir.” Ali Imran : 65.
Allah tidak berkata kenapa kamu tidak gunakan matamu? Sebab pandangan mata lahir gagal memandang kebenaran dan hakikat sesuatu sedangkan mata hati mempu berbuat begitu. Sebab itu terhadap orang-orang yang tidak menerima kebenaran dan tidak beriman dengan Allah, Al Quran mengatakan: “Bukan mata yang buta tapi hati.” Al Haj : 46.
Di dalam mencari kebenaran mata lahir bukanlah hakim yang adil. Sebab itu dalam mengambil sesuatu sikap dan pendirian, janganlah kita bersandar pada pandangan lahir semata-mata, sebab pandangan lahir sekali-sekala menipu kita.
Misalnya kalau kita berjalan di jalan raya bertar dalam terik matahari, dalam jarak yang jauh di depan, mata kita akan nampak air di atas jalan itu. Kita pun segera mendekati tempat itu tetapi didapati tiada air di sana. Ertinya mata kita telah memberi maklumat yang salah pada kita. Begitu juga kita memandang gunung dari jauh, nampaknya cantik, tetapi kalau didekati, kecantikan tadi tiada lagi. Yang tinggal ialah batu-batu dan pokok-pokok besar, tajam dan menakutkan.
Sekali lagi mata kita menipu kita. Banyak lagi contoh-contoh dan pengalaman hiudp kita yang membolehkan kita yakin bahawa penilaian mata lahir terhadap setengah-setengah perkara adalah salah sama sekali.
Sebaliknya pandangan hati dapat menembus hakikat kewujudan sesuatu. Malah hati-hati yang benar-benar hidup bukan saja boleh nampak hikmah dan kebenaran sesuatu tetapi juga dapat meninjau alam ghaib.
Sesuatu yang di luar alam nyata yang mata lahir langsung tidak dapat memandangnya, dapat dijangkau oleh mata hati. Misalnya tentang Allah, tentang syurga, dan tentang neraka. Hati yang hidup sentiasa nampak dan terbayang-bayang. Tetapi kalau hati buta, orang itu bukan saja tidak nampak, malah percaya pun tidak. Sebab itu tidak hairan kalau terdapat perbezaan yang besar antara umat Islam di zaman salafussoleh dengan umat Islam di zaman kita ini.
Para salafussoleh mempunyai mata hati yang hidup terang-benderang sedangkan kita mempunyai mata hati yang mati, kaku dan buta (yang celik hanya mata lahir). Mereka nampak alam akhirat sedangkan kita tidak tahu-menahu tentangnya. Sebab itu mereka korbankan dunai mereka sebagai tebusan pada kebahgiaan akhirat. Sedangkan hati kita menjual akhirat untuk membeli dunia yang sempit ini. Tetapi apa yang terjadi?
Pemburu-pemburu akhirat dapat jadi tuan di dunia, menawan tiga perempat dunia, sedang kita pemburu-pemuru kehidupan dunia resah gelisah dan papa-kedana. Sebelum Allah campakkan dalam neraka akhirat, kita telah campakkan diri kita dalam neraka dunia. Demikian pandangan hati memimpin manusia untuk hidup sebagaimana sepatutnya di dunia yang sementara ini, sedangkan pandangan lahir membuatkan manusia tertipu di mana-mana tidak puas-puas, tidak cukup-cukup dan mati tidak membawa sesen pun. Sebab itu dalam usaha menilai kehidupan dunia, kita tidak boleh menilai dengan pandangan lahir semata-mata, sebab mata hanya memandang lahir yang cantik, yang menawan, yang mempesonakan, konon membahagiakan manusia.
Mata tidak dapat melihat apa yang ada di sebalik kecantikan lahir itu. Iaitu sifatnya yang sementara yang akan ditinggalkan bila kita mati. Dan sifatnya yang menipu, sentiasa memujuk rayu agar ktia terpesona dengannya hingga kita lalai dari Tuhan. Dan sifatnya yang tidak pernah memberi kepuasan pada kita, sudah dapat mahu lagi, umpama meminum air laut, makin diminum makin haus. Atau umpama fatamorgana yang bila di dekati, menghilangkan diri. Dunia yang kalau kita menyerah diri padanya, maka akan ditunggangnya kita semahunya atau ikut kemahuannya.
Jadi untuk apa kita berkorban pada dunia yang palsu dan menipu ini? Bukankah lebih baik kita berkorban untuk akhirat yang menjanjikan kebahagiaan yang abadi?
Tetapi untuk jadi begitu, hati kita mesti hidup, celik dan berfungsi. Bila hati dapat memandang, barulah kita dapat memandang hakikat dan rahsia hidup di dunia ini. Dan kalau begitu barulah kita akan dapat kekuatuan untuk memandang dunia ini sebenarnya tidak ada apa-apa.
Untuk menghidupkan hati, kita kenalah beriman. Iman yang menyampaikan kita pada apa yang diceritakan oleh Allah dalam FirmanNya: “Orang yang sentiasa mengingati Allah ketika berdiri, duduk dan ketika berbaring. Dan sentiasa berfikir tentang penciptaan langit dan bumi.” Ali Imran : 191
Kesan dari berfikir menggunakan mata hati, manusia akan mengenal dirinya dan sekaligus mengenal Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa mengenal dirinya, nescaya dia mengenal Tuhannya.”
Bila seseorang sudah sampai ke tahap kenal Allah (bukan setakat tahu tentang Allah) nanti orang itu akan mampu memilih dan melaksanakan jalan hidup (syariat) yang ditentukan oleh Allah SWT dalam agamaNya, Islam. Dan itulah satu-satunya jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya seseorang yang tidak menggunakan mata hatinya dalam menentukan kehidupan, nanti orang itu akan sesat di dunia, yakni tidak kenal Allah dan tidak ikut agama Allah, dan di akhirat Allah akan lontarkan ke dalam neraka.
Firman Allah: “Sesungguhnya Kami masukkan ke dalam neraka Jahannam kebanyakan jin dan manusia yang mereka ada hati tetapi tidak melihat (kebenaran), ada telinga tidak mendengar (kebenaran) dan ada mata tidak melihat (Al Quran). Mereka itu seperti binatang ternakan, bahkan lebih sesat lagi.” Al Araf : 179.
MATA HATI YANG BUTA
Tuhan! Setiap detik engkau memberi oksigen kepada manusia

Membolehkan mereka menyambung hidup
Mereka tidak pula nampak nikmat itu dari-Mu
Setiap masa mereka menggunakan mata untuk melihat keindahan alam-Mu
Setiap masa juga mereka mendengar berbagai-bagai berita dan ilmu
Menggunakan telinga yang Engkau anugerahkan pada mereka
Namun mereka tidak terasa apa-apa bahawa itu pemberian-Mu
Mereka hidup begitu sahaja tanpa memikirkannya
Mereka tanpa malu-malu dengan-Mu,
nikmat yang begitu besar Engkau beri kepada mereka
Seolah-olah Engkau tidak memberi apa-apa kepada mereka

Mereka boleh berfikir dengan akal anugerah dari-Mu

Dengan akal ini, bermacam-macam rahsia alam-Mu yang mereka temui
Ilmu demi ilmu, penemuan demi penemuan yang mereka peroleh dari-Mu
Walaupun begitu tidak terasa juga oleh mereka kuasa-Mu dan anugerah-Mu
Mereka tidak terasa kasih sayang-Mu dan nikmat dari-Mu
Rupanya mata kepala mereka sahaja yang celik
Mata otak mereka sahaja yang terbuka
Mata hati mereka sudah buta
Hampir merata manusia hidup di dunia begini keadaannya
Engkau sebagai Tuhan mereka melupakannya

Lantaran itulah berbagai-bagai cara Engkau hukum mereka

Dengan bencana alam, kemiskinan, tidak ada kasih sayang sesama mereka
Engkau hukum mereka dengan berbagai-bagai jenayah, pergaduhan dan peperangan menyusahkan mereka
Engkau dera mereka dengan didatangkan berbagai-bagai penyakit merbahaya
Namun masih belum lagi mereka insaf dan sedar
Mereka tidak akan sedar selagi mata hati mereka buta

Tuhan! Setiap detik engkau memberi oksigen kepada manusia. Membolehkan mereka menyambung hidup. Mereka tidak pula nampak nikmat itu dari-Mu. Setiap masa mereka menggunakan mata untuk melihat keindahan alam-Mu


 Baca juga : Hikmah Dibalik Musibah





Penduduk Surga Akan Melihat Wajah Allah




Anda akan melihat Allah s.w.t di surga sebagaimana anda melihat bulan purnama. Setiap orang akan dapat melihat wajah Allah s.w.t. Hadiah terbaik dari surga bukanlah surga, melainkan hadiah terbaik dari surga adalah sesuatu yang melebihi surga itu sendiri.Allah berfirman:

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (Qs. Yunus[10]: 26)
Apakah yang dimaksud tambahannya dalam ayat di atas?  Rasulullah s.a.w menjelaskan ayat ini,dan beliau bersabda “Ketika penduduk surga telah memasuki surga, Allah s.w.t akan bertanya pada mereka ‘Wahai hamba-hamba-Ku, apakah kalian bahagia?’ Penduduk surga akan berkata ‘Ya Allah, kami bahagia.’

Allah akan berfirman ‘Wahai hamba-hamba-Ku, apakah ada lagi yang kalian inginkan?’ Penduduk surga akan berkata “Apakah mungkin ada yang kami inginkan melebihi ini ya Allah? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga?’

Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda bahwa Allah s.w.t akan membuka tabirnya. Penduduk surga akan memandang wajah Allah. Dan mereka tidak akan merasakan kenikmatan yang lebih baik dan lebih mulia daripada memandang wajah-Nya. Dan inilah yang disabdakan Rasulullah s.a.w tentang hal yang kenikmatannya melebihi surga.
Allah berfirman dalam Quran:
wamaa tunfiquuna illaa ibtighaa-a wajhi allaahi.” (Qs. Al-Baqarah[2]: 272).

Artinya: “Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari wajhi(wajah/keridhaan) Allah.”
Jadi kita membelanjakan harta kita fi sabilillah untuk melihat wajah Allah. Allah berfirman bahwa kita berbaik hati kepada kerabat, menjadi orang yang sabar dengan tujuan untuk melihat wajah-Nya.

Dan ketika kita memandang wajah Allah, wajah kita akan menjadi berseri-seri dan benderang. Kita semua tahu ayatnya:
Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. ” (Qs. Al-Qiyaamah[75]: 22-23)

Wajah kita akan bersinar terang karena memandang Allah. Hal ini menunjukkan bahwa memandang wajah Allah s.w.t adalah rahmat terbesar yang diberikan pada kita. Dan wajah-Nya dijelaskan sebagai Dzul jalali wal ikramJalal berarti kebesaran/kehormatan, dan ikram berarti kemuliaan. Wajah Allah adalah wajah kehormatan dan wajah kemuliaan. Kenapa? Karena siapapun yang melihat wajah itu telah diberi kehormatan dan kemuliaan yang tidak dimiliki orang lain.
Dan wajah Allah tidak akan kita lihat di dunia ini. Musa meminta untuk melihatnya tapi Allah berfirman, “Kau tidak punya kemampuan untuk melihatnya. Kemampuan itu hanya ada di akhirat.”

Dan sebuah hadist terkenal dari Abu Dzar al-Ghifari dalam sahih Muslim meriwayatkan ketika Isra’ Mi’raj Rasulullah s.a.w naik ke atas langit dan pergi ke tempat yang lebih tinggi daripada Jibril.Jibril membawanya ke langit dan berkata “Aku tidak bisa naik lagi, sekarang kau harus naik seorang diri. Aku tidak diizinkan melewati tempat ini.” Jadi Rasulullah s.a.w naik lebih tinggi daripada makhluk manapun kemudian dia turun kembali. Abu Dzar al-Ghifari bertanya padanya,“Ya Rasulullah, apakah kau melihat Tuhanmu?” Dan Rasulullah s.a.w menjawab, “Ada cahaya dimana-mana! Bagaimana mungkin aku bisa melihat-Nya?

Cahaya apa yang dimaksud? Cahaya apakah ini? Rasulullah s.a.w menjelaskannya dalam hadist lainnya, dan hadist ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam Sahih Muslim. Dia bersabda “Allah Azza wa Jalla menggunakan sebuah hijab dari cahaya. Hijab disini maksudnya tabir. Bagi kita hijab digunakan untuk menutupi keindahan, namun bagi Allah s.w.t, hijab itu sendiri adalah keindahan, dan apa yang ditutupinya tak dapat kita bayangkan. Apa yang ditutupinya jauh melebihi bayangan kita.

Jadi Rasulullah s.a.w bersabda “Hijab Allah adalah cahaya. Jika Allah mencabut hijab itu, cahaya dari wajah Allah akan menghancurkan apapun yang dilihatnya.” Keindahan dari cahaya Allah s.w.t begitu kuat sampai-sampai makhluk pun tidak sanggup melihatnya. Karena makhluk tidak sanggup melihatnya, dikarenakan kasih sayang-Nya terhadap makhluk, Allah telah menghijabkan diri-Nya dari kita di dunia ini. Dan apakah hijab/tabir-Nya? Tabir-Nya adalah cahaya.


 Baca juga : Apakah ALLAH  Memiliki Wajah ???

 


Electricity Lightning