Ciri-Ciri Anak Durhaka Terhadap Orang Tuanya
Serta Penyebab dan Akibat
Anak durhaka terhadap orang tuanya yakni
bisa di tunjukan dengan sikap tidak berkenannya seorang anak dalam
mematuhi perintah maupun kemauan orang tuanya. Meskipun demikian namun,
tidak semua sikap penolakan anak bisa dikategorikan durhaka karena
apabila kedua orang tua justru memberikan perintah kepada anak untuk
berbuat mungkar seperti musyrik, membuka aurat dan melakukan perbuatan
yang dilarang dalam islam, maka seorang anak mempunyai kewajiban untuk
menolak serta memberitahukan kepada orang tua untuk kembali ke jalan
yang benar. Hanya saja yang perlu diperhatikan yakni cara dakwah atau
penyampaian kepada orang tua yang tetap harus dijaga.
Orang tua adalah sosok yang mempunyai peran besar terhadap kehidupan
kita di dunia. Untuk itu, durhaka kepada mereka sangat tidak
diperbolehkan oleh agama islam. Bahkan di dalam al qur’an itu sendiri
telah dijelaskan bahwa sebagai anak, kita harus berbakti kepada orang
tua dan jangan sekalipun berbuat hal yang tidak baik terhadapnya.
Membentak, bersifat kasar, atau menghardik adalah beberapa sikap durhaka
yang wajib dihindari oleh anak. Agama islam sangat melarang perbuatan
durhaka kepada orang tua baik secara lahiriah maupun batiniah.
Contoh perbuatan durhaka secara lahiriah yakni membentak, menyakiti
perasaan orang tua, bahkan bersikap kasar. Sedangkan durhaka yang
dilakukan secara batiniah salah satunya yakni mendoakan hal buruk
seperti kematian terhadap orang tua dengan tujuan mendapatkan harta
warisan. Tentunya perbuatan-perbuatan yang diindikasikan sebagai sifat
durhaka ini selain di labeli sebagai dosa besar namun dapat juga
mendatangkan azab bagi pelakunya.
Indikasi Anak Durhaka Terhadap Orang Tua
Durhaka terhadap kedua orang tua merupakan salah satu dosa besar yang
harus secepatnya ditebus dengan meminta maaf dan keridha-an orang tua
terhadap anaknya. Ciri-ciri anak yang durhaka salah satunya yakni dengan
melakukan perbuatan atau perkataan yang menyakiti hati orang tuanya.
Perbuatan jahat kepada orang tua bisa jelas hukumnya haram dan
digolongkan pada dosa besar. Berikut ini Indikasi anak yang durhaka
terhadap orang tuanya :
- Selalu melakukan perbuatan yang justru menyusahkan kedua orang tua dengan sengaja
- Menghardik atau berkata ah atau uf ketika berbicara dengan kedua orang tua
- Tidak menghargai orang tua serta menolak perintah dengan serta merta
- Melakukan perbuatan yang menyakiti hati orang tua seperti menghina masakan, mengajak bahkan mengatakan bodoh kepada orang tua.
- Tidak memenuhi kebutuhan orang tua ketika seorang anak sudah berkecukupan
- Tidak memperhatikan semua perkataan terutama nasihat dari orang tua
- Tidak mau mengakui kedua orang tuanya karena beragam sebab yang tidak
- Bersikap kasar atau main tangan terhadap orang tua
- Merasa menyesal terlahir dari orang tuanya.
- Terlalu banyak menuntut akan hal-hal yang justru membebani orang tua
- Mengharapkan kematian orang tua demi semakin cepatnya harta warisan berpindah tangan.
- Melepaskan hubungan dengan tidak pernah mengunjungi atau bersilaturahmi
- Tidak pernah mendoakan kebaikan untuk orang tuanya.
- Tidak mau melayani atau merawat orang tua bahkan memberikan perintah kepada orang tua untuk menjadi pelayan bagi dirinya.
- Mengumbar kekurangan orang tua di depan umum
- Menghardik, mencaci maki bahkan melaknat orang tua
- Ketika emosi karna suatu hal, menatap orang tua dengan tatapan tajam penuh amarah.
- Menyakiti dan membuat perasaan orang tua merasa sedih karna hal tertentu yang dilakukan anak
- Tidak mau mengakui orang tua karna beberapa sebab, salah satunya malu dengan kondisi orang tua.
- Meninggikan suara ketika berselisih faham dengan orang tua
- Tidak menghargai orang tua dengan tidak pernah mencium tangan bahkan hanya sekedar meminta izin untuk suatu hal.
- Selalu bermuka masam di hadapan orang tua karena tidak suka dengan kehadiran orang tua.
- Lebih mendahulukan kepentingan dan kebutuhan orang lain padahal orang tua juga sangat membutuhkan hal serupa.
Penyebab Anak Durhaka Terhadap Orang Tua
Durhaka terhadap orang tua pada dasarnya tidak semata-mata terbentuk
dari si anak saja. Namun ada beberapa sebab durhakanya anak terhadap
orang tua karna faktor yang berasal dari orang tua itu sendiri. Misalkan
adanya kesalahan orang tua dalam mendidik anak di masa kecil bahkan
adanya kesalahan orang tua yang di benci oleh anaknya hingga dewasa.
Untuk itu, sebaiknya orang tua mendidik anak tidak hanya mengenai
keduniawian semata supaya nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi
yang peduli pada agama. Sehingga perbuatan-perbuatan yang mengerucut
pada durhaka terhadap orang tua dapat terhindari.
Contoh penyebab lain yang menjadikan anak durhaka yakni posisi dan
sikap orang tua yang tidak bisa dijadikan panutan, seperti mengabaikan
kewajibannya dalam mengurus anak, bersikap tidak adil, kasar dalam
mendidik. Semua perbuatan tersebut akan terekam di memori otak anak
sehingga ketika dewasa anak ini akan berlaku serupa dengan orang tuanya.
Anak-anak yang tumbuh di antara keretakan rumah tangga kedua orang
tuanya biasanya juga akan mempunyai sifat yang kurang baik dibandingkan
anak yang tumbuh dengan didikan dan kasih sayang kedua orang tuanya.
Selain itu, orang tua yang hanya disibukkan dengan pekerjaan sehingga
jauh dari anak-anaknya dan tidak mempunyai ikatan perasaan antar
keduanya juga berpotensi membentuk paradigma anak nantinya ketika
dewasa. Bahkan sebaliknya, perilaku orang tua yang menunjukan kasih
sayang berlebihan dengan terlalu memanjakan anak juga dapat berimbas
pada pola pikir anak menjadi egois dan tidak ingin direpotkan nantinya
ketika orang tua sudah renta. Untuk lebih jelasnya,
erikut beberapa penyebab anak durhaka terhadap orang tuanya :
- Buruknya Sistem Pendidikan Bagi Anak
Mendidik anak dengan pola asuh yang benar merupakan amanah terbesar
bagi orang tua. Untuk itu, memilih sistem atau pola bagaimana mendidik
anak ketika masih kecil akan membentuk kepribadian yang bagus bagi anak
nantinya. Buruknya pendidikan anak ketika dalam masa pertumbuhan akan
berpengaruh pada pola pikir anak nantinya. Sebaiknya sebagai orang tua
tetap mengajari dan mendampingi anak di masa pertumbuhan. Memberikan
perhatian dan pengertian mengenai pendidikan agama kepada anak supaya
nantinya si anak tersebut faham bagaimana adab atau bersikap kepada
orang lain terutama orang tua.
- Kebiasaan Membeda-bedakan Pemberian
Orang tua tidak semestinya berlaku tidak adil terhadap anak-anaknya.
Baik dalam hal pemberian barang maupun kasih sayang. Perlakuan orang tua
yang membeda-bedakan ini lah akan memicu timbulnya pengaruh buruk bagi
anak. Orang tua akan dipandang tidak baik sehingga nantinya anak yang
merasa dibedakan akan berlaku buruk (durhaka) kepada orang tuanya di
kemudian hari. Berlaku adil tidak selamanya harus memberikan suatu
barang sama persis, namun sebaiknya tetap diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan anak.
- Mendidik Terlalu Keras
Orang tua sebenarnya menginginkan pendidikan anak yang terbaik dengan
cara apapun namun terkadang metode yang diterapkan justru meninggalkan
dampak yang buruk. Anak-anak cederung takut untuk menolak perintah dari
orang tua yang selalu bersikap keras seperti membentak bahkan memukul.
Namun hal ini tidak menjamin bahwa anak menjadi benar-benar patuh pada
aturan yang anda terapkan. Mendidik anak terlalu keras bahkan akan
meninggalkan trauma mendalam bahkan memicu si anak untuk meniru sikap
yang ia terima ketika kecil kepada orang lain, tak terkecuali kepada
orang tuanya di masa mendatang. Untuk itu, cara mendidik yang lembut dan
penuh kasih sayang mampu membentuk kepribadian anak menjadi lebih taat
kepada orang tua tanpa adanya paksaan.
- Adanya Keretakan Rumah Tangga
Orang tua secara tidak langsung adalah figur yang akan dicontoh oleh
anak-anak nantinya. Namun apabila orang tua justru disibukkan dengan
masalah rumah tangga seperti pertikaian bahkan hingga perceraian maka
dampaknya juga akan berimbang pada psikologi anak. Bahkan beberapa kasus
membuktikan pertikaian yang terjadi didalam keluarga akan menjadikan
anak sebagai sasaran kemarahan atau kekecewaan pada pasangannya.
Anak-anak akan mengingat kejadian menyakitkan di masa kecil sampai
kapanpun terutama menyangkut orang tua. Misalkan terpaksa keputusan
paling akhir adalah perceraian maka sebaiknya orang tua tidak menanamkan
kebencian pada salah satu anak. Tetap menjalin silaturakhim antar orang
tua anak sebaiknya tetap dipertahankan sehingga anak bisa belajar
menghargai orang tuanya.
- Orang Tua yang Menyia-nyiakan anak
Dosa besar tidak hanya terdapat pada anak yang durhaka terhadap orang
tuanya saja namun begitupun sebaliknya, orang tua juga bisa saja
terlimpahi dosa yang besar apabila menyia-nyiakan anak yang telah
diamanahkan Tuhan. Anak yang tumbuh tanpa kepedulian bahkan kasih sayang
orang tuanya, maka ketika dewasa nantinya akan memberontak bahkan tidak
mempunyai rasa kasih sayang terhadap orang tuanya. Sehingga nantinya
anak ini bisa saja durhaka terhadap orang tuanya. Misalkan seorang ayah
yang dengan teganya meninggalkan anaknya karena suatu sebab di masa
kecil, maka ketika dewasa nantinya anak tidak akan mengakui kehadiran
ayahnya kembali. Ini tentunya akan merugikan bagi pihak orang tua itu
sendiri karena durhakanya anak bersumber dari sikap orang tuanya
sendiri.
- Tidak adil dalam Memberikan Kasih Sayang
Kasih sayang dan perhatian orang tua merupakan suatu hal yang sangat
diharapkan oleh anak di masa kecil. Tentunya anak yang tumbuh dengan
penuh kebencian terhadap seseorang tak terkecuali orang tuanya maka
sudah bisa dipastikan nantinya si anak ini akan durhaka terhadap orang
yang dibencinya semasa kecil. Munculnya rasa benci pada anak-anak bisa
saja disebabkan karena adanya hubungan keluarga tambahan seperti
poligami.
Sehingga anak-anak dari salah satu ibu biasanya kurang mendapatkan
kasih sayang ayahnya. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan kasih
sayang dan nafkah secara adil terhadap anggota keluarga. Jangan sampai
salah satu anggota keluarga merasa ditinggalkan bahkan kehilangan kasih
sayang salah satu orang tuanya. Kondisi dimana salah seorang anak merasa
ditinggalkan ini nantinya akan menumbuhkan perasaan benci pada diri
anak-anak dan tentu saja akan menjerumuskan anak untuk durhaka kepada
orang tuanya.
- Orang Tua Tidak Bisa dijadikan Teladan yang Baik
Pada dasarnya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang di
sekitarnya, tak terkeculi orang tuanya. Orang tua adalah figur yang
biasa dicontoh oleh anak-anak. Untuk itulah mengapa peran orang tua
sebagai teladan yang baik ini sangat perlu ada di dalam sebuah keluarga.
Hak-hak anak yang tidak terpenuhi karena kesibukan orang tua misalnya
akan menjadikan si anak merasa tidak diutamakan oleh orang tuanya.
Sehingga nantinya ketika ia dewasa pun akan melakukan hal serupa
terhadap orang tuanya.
Orang tua yang durhaka tentunya akan membentuk anak yang durhaka
terhadapnya di kemudian hari. Anak adalah aset paling berharga yang
manusia miliki, untuk itu sudah seharusnya kita menjaga dan mendidiknya
menjadi ahli surga nantinya. Salah satu caranya yakni dengan menjadi
teladan yang baik bagi anak-anak serta mampu mengamalkan apa yang kita
ajarkan kepada anak.
- Kurang Membekali Pengetahuan Agama Terhadap Anak
Anak-anak kita boleh saja bergelar doktor namun akidahnya juga harus
mampu menggiringnya menuju jalan yang lurus. Pengetahuan umum bisa saja
anak dapatkan dari bangku pendidikan formal namun pengetahuan agama akan
anak dapatkan dari sekolah pertamanya di dalam keluarga. Anak-anak akan
mulai mengenal apa yang dilarang dan diperintahkan agama semenjak kecil
supaya nilai-nilai tersebut dapat tertanam didalam hati. Orang tua yang
kurang membekali pengetahuan agama terhadap anak akan menyesal di
kemudian hari karena sifat dan watak anaknya yang durhaka karena
minimnya pengetahuan mengenai hak dan kewajiban anak terhadap orang
tuanya.
- Kurangnya Pengawasan Terhadap Pergaulan Anak
Sesibuk apapun orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk menjaga
anak-anak dari pergaulan yang salah. Orang tua dapat mempertimbangkan
lingkungan di mana anak-anak bergaul dan dengan siapa ia berteman. Hal
ini karena anak-anak masih dalam masa labil sehingga mudah terbawa arus
pertemanan. Dimana ia akan cepat sekali meniru apa yang dilakukan oleh
orang-orang di sekitarnya terutama temannya.
Untuk itu, tetap mengawasi anak kita berteman dengan orang baik
aqidahnya serta sehat pergaulannya adalah kunci utama menjauhkan anak
kita dari hal-hal yang tidak baik. Sebagai orang tua, kita juga harus
memperhatikan ruang lingkup pergaulan anak supaya tetap kondusif.
Mengingatkan selalu kepada anak untuk tetap memelihara keimanan,
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menjauhkan diri dari
permainan yang merusak moral anak.
Azab bagi Anak yang Durhaka Terhadap Orang Tua
Dalam hadits shahih telah jelas dijelaskan bahwa durhaka terhadap
orang tua merupakan salah satu dosa besar serta sangat di benci oleh
Alloh SWT. Itulah mengapa terdapat marabahaya dan azab bagi anak yang
durhaka terhadap orang tuanya. Bahkan anak yang durhaka terhadap orang
tuanya tidak hanya akan disiksa di akherat saja namun ia akan mendapat
azab secara langsung di dunia.
Orang tua adalah sosok yang paling mulia bagi seorang anak. Untuk
itu, wajib hukumnya bagi seorang anak untuk menghormati dan taat
terhadap orang tua selama apa yang diperintahkan tidak menyalahi ajaran
agama. Di dalam islam itu sendiri sebenarnnya sudah di jabarkan
bagaimana tata krama seorang anak terhadap orang tuanya. Dosa kecil yang
kita perbuat terhadap orang tua apabila sampai menyakiti hati mereka
maka hal tersebut juga sudah masuk pada indikasi durhaka. Utuk itulah
sebagai anak sudah seharusnya berhati – hati secara lisan maupun
tindakan yang membuat orang tua tidak ridha terhadap anaknya. Berikut
bahaya dan azab bagi anak yang durhaka terhadap orang tuanya :
- Diharamkan Masuk Surga
Dalam islam telah disebutkan beberapa sebab yang menjadikan manusia
haram masuk surga. Salah satunya yakni anak yang durhaka terhadap orang
tuanya. Sebaik apapun amal perbuatan yang telah dilakukan namun apabila
ia melakukan hal – hal yang menyakiti orang tuanya tentunya akan
berdampak pada gugurnya kebaikan.
- Mendapat Murka Alloh SWT
Tidak ridha-nya orang tua tentunya akan memunculnya ketidak ridha-an
Tuhan. Begitupun sebaliknya, murka nya orang tua dapat menyebabkan
seorang anak dimurkai oleh Alloh SWT. Untuk itu, sebagai anak sudah
sepatutnya tetap menjaga komunikasi yang baik terhadap orang tuanya
serta memperlakukan orang tua dengan baik.
- Tidak Akan Diterima Shalatnya
Shalat merupakan suatu amalan yang akan di hisab (hitung) pertama
kali ketika di akherat nantinya. Namun anak yang durhaka terhadap orang
tuanya tidak akan diterima amal ibadahnya selama masih ada kebencian dan
bersikap aniaya terhadap kedua orang tuanya.
- Bergelar Sebagai Kafir
Anak yang durhaka terhadap orang tuanya akan digelari sebagai kafir
selama ia masih membenci dan mengabaikan orang tuanya. Untuk itu,
meminta maaf terhadap orang tua dan memohon ampun terhadap Tuhan dapat
menggugurkan gelar kafir ini.
- Mendapat Azab di Dunia
Durhaka terhadap orang tua tidak hanya dihukumi dosa besar yang
menyebabkan seseorang di azab di akherat nantinya. Namun durhakanya anak
terhadap orang tua akan membuat murka Allah diturunkan ketika masih
hidup di dunia. Allah SWT akan menyegerakan azab dan siksa yang pedih
pada hidup anak durhaka sebelum ia meninggal dunia.
- Tidak Mendapat Ampunan untuk Dosanya
Durhaka terhadap orang tua akan menyebabkan tidak diampuninya semua
dosa yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Untuk itu, sebaiknya
sebagai anak kita harus berbakti terhadap orang tua.
- Akan Terputus Rizkinya
Ketika anak mulai durhaka terhadap orang tuanya maka jalinan rizkinya
akan terputus dan tidak akan sampai kepadanya sebelum ridha orang tua
jatuh terhadapnya. Sebagai seorang anak, selain bersifat baik dalam
memperlakukan orang tua tentunya kita juga mempunyai tanggung jawab
untuk mendoakan kebaikan bagi orang tua.