Rabu, 24 Agustus 2016

Sup Jagung Ayam & Almond Kental Ala China

Cara Memasak Sup Jagung Ayam & Almond  Kental Ala China


Sup kental jagung dengan ayam dan almond ini merupakan salah satu hidangan di negara cina, selain itu hidangan ini merupakan salah satu hidangan yang banyak di sukai orang di negara cina. hidangan yang satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Sup kental jagung dengan ayam dan almond ini memiliki bahan utama yaitu jagung dan ayam. Jagung merupakan salah satu tanaman yang memiliki beberapa manfaat untuk tubuh. berikut adalah manfaat jagung untuk kesehatan tubuh.
Cara memasak sup kental jagung dengan ayam dan almond, resep sup kental jagung dengan ayam dan almond



10 Manfaat jagung untuk kesehatan tubuh :
  • Mengurangi resiko wasir
  • Sumber kalori
  • Kaya mineral
  • Sumber vitamin
  • Melindungi jantung
  • Sifat antioksidan
  • Mencegah anemia
  • Vitamin A
  • Menurunkan kolestrol LDL
  • Mengontrol diabetes dan hipertensi
Nah itulah manfaat jagung untuk kesehatan tubuh, bagaimana anda pasti ingin tahu bukan dengan resep dan cara membuat sup kental jagung dengan ayam dan almond ini ? Buat anda yang ingin mencoba membuatnya sendiri jangan khawatir dengan resep dan tips memasak-nya. Karena kali ini saya akan berbagi resep dan tips membuatnya. berikut adalah uraian-uraian resep dan tips memasaknya.

Bahan untuk membuat sup kental jagung dengan ayam dan almond :
  • Siapkan krim jagung (dalam kemasan kaleng dengan berat masing-masing sekitar 250 gram) sekitar 2 kaleng
  • Siapkan kaldu ayam sekitar 1 liter
  • Siapkan dada ayam sekitar 2 bh (di cincang halus)
  • Siapkan tepung maizena sekitar 2 sendok makan
  • Siapkan arak tape sekitar 2 sendok makan
  • Siapkan almond panggang sekitar 50 gram
  • Siapkan garam dan lada secukupnya
Cara memasak sup kental jagung dengan ayam dan almond ala cina :
1. Krim jagung di campurkan bersama kaldu ayam, dan juga daging ayam, di dalam wadah yang cukup besar dan dalam.
2. Kemudian tutup (sebagian) masak sekitar 3 sampai 5 menit/ sampai daging ayam agak matang.
3. Tepung maizena di campurkan bersama arak tape, kemudian di masukan ke dalam sup tadi.
4. Kemudian masak sekitar 2 sampai 3 menit sampai sup kental serta bening.
5. Terakhir tambahkan almond di atasnya beserta garam, juga lada. lalu angkat dan hidangkan.
Note :
  • Waktu yang di butuhkan untuk persiapan ini sekitar 15 menit, dan waktu yang di gunakan untuk memasak adalah kurang lebih 5 sampai 8 menit.
Nah itulah resep sup kental jagung dengan ayam dan almond. Cara membuatnya sangatlah mudah dan praktis, dan rasanya tak kalah enak dengan olahan sup lainnya . Resep sup kental jagung dengan ayam dan almond yang saya bagikan kali ini menghasilkan untuk 4 porsi. Mungkin anda ingin mencoba membuatnya sendiri dengan porsi yang lebih banyak lagi, caranya sangat mudah karena anda cukup menambah bahan-bahan dengan sesuai kebutuhan. Sekian resep dari kami, semoga bermanfaat untuk anda semua dan selamat untuk mencoba.



                    Bebek Panggang Beijing (Special)




Bebek Saus Nanas Ala China

Cara Memasak Bebek Saus Nanas Ala China



Bebek (itik) merupakan salah satu unggas yang banyak di olah menjadi berbagai hidangan. Mungkin di indonesia bebek sudah tidak asing lagi, karena sudah banyak berbagai hidangan yang di olah dari daging bebek yang di olah dengan berbagai resep misalnya, Sup bebek, bebek cabe hijau dan bebek masak bumbu rujak, dan lainnya lagi. Nah pernahkah anda mencicipi olahan daging bebek ala cina ? Bebek saus nanas merupakan salah satu olahan daging bebek ala cina, hidangan ini juga banyak di minati oleh masyarakat cina. Nah pastinya anda yang belum pernah mencicipi bebek saus nanas ala cina ini ingin mencoba membuatnya sendiri dan menghidang kan-nya kepada keluarga anda bukan ? Anda jangan khawatir, karena anda bisa  membuatnya sendiri dan menyantapnya bersama keluarga, tentang resep dan tips membuatnya anda jangan khawatir karena kali ini kami akan berbagi resep beserta tips membuatnya.



Cara memasak bebek saus nanas ala cina, resep bebek saus nanas



Bahan-bahan untuk membuat bebek saus nanas :

  • Siapkan nanas dalam kemasan kaleng sekitar 200 gram (nanas segar bsekitar 1 bh), nanas di kupas, kemudian di haluskan.
  • Siapkan tepung maizena sekitar 1,5 sendok teh (cairkan menggunakan air sekitar 1 sendok makan)
  • Siapkan kecap asin cair sekitar1 sendok makan
  • Siapkan gula sekitar 1,5 sendok teh
  • Siapkan anggur putih sekitar 1 sendok makan
  • Siapkan jahe segar sekitar 1 potong (di parut)
  • Siapkan garam secukupnya
  • Siapkan daging bebek sekitar 2,250 gram
  • Siapkan minyak goreng sekitar 2 sendok makan
  • Siapkan kecap asin sekitar 2 sendok makan
Untuk garnis (hiasan) :
  • Gunakan beberapa helai daun kucai (di potong-potong)
Cara memasak bebek saus nanas ala cina :
1. Bila anda memakai nanas segar, nanas di haluskan dengan cara di blender. kemudian campurkan kedalam wadah yang cukup dalam, bersama bahan-bahan saus yang lainnya. lalu di masak dengan api sedang sekitar 4 menit, sampai semua bahan saus menjadi kental, serta bening.
2. Kuliti bebek, kemudian yang di ambil hanya bagian daging paha serta dada-nya saja, lalu di iris-iris hingga tipis.
3. Pinggan tahan microwave di panaskan di atas api sedang sekitar 5 menit, kemudian bebek di lumuri minyak, setelah itu simpan di dalam pinngan, masak di atas api sedang sekitar 4 menit (tanpa di tutup).
4. Kemudian campurkan kecap, lalu pinggan di tutup serta kurangi kapasnya sampai medium. dan masak lagi sekitar 3 menit/ sampai daging bebek benar-benar empuk.
5. Terakhir, daging bebek di pindahkan ke atas piring saji, diamkan panas. Kemudian daging bebek di siram dengan saus nanas, serta taburi daun kucai di atasnya, lalu hidangkan dengan nasi.
Note :
  • Waktu untuk persiapan sekitar 20 menit, dan waktu memasak-nya dalam microwave sekitar 9 sampai 10 menit.

 baca juga : BUNDA KITCHEN
                     Bebek Panggang Beijing (Special)


Bersyukur Di Tengah Pengorbanan





Jangan mengeluh atas masalahmu, karena Tuhan punya tujuan untuk perjuanganmu saat ini. Pelajarilah apa yang hendak Tuhan ajarkan.

Hidup mungkin tak sesuai dengan rencanamu, namun selama itu sesuai dengan rencana Tuhan, hidupmu akan terencana dengan baik!

Apapun yang kamu terima adalah buah dari upaya yang kamu lakukan. Jangan berharap lebih jika kamu tak berupaya lebih.

Tak peduli masalah apa yang kamu hadapi, jangan lupa untuk berikan dirimu sendiri sebuah penghargaan, untuk bisa lebih baik ke depan.

Ketika kamu mengatakan hal yang salah, melakukan hal yang salah, membuat pilihan yang salah, Tuhan selalu memaafkan dan menolongmu.

Belajar melihat hal baik dlm segala sesuatu, karena slalu ada hal baik dlm segala sesuatu jika km mau melihatnya


Ketika kamu menaruh harapan dan kepercayaan kepada Tuhan, kamu tak akan pernah dikecewakan. Yakin dan percayalah padaNya.

Hidup itu bukan tentang mengejar kesempurnaan, namun tentang menjalaninya dengan segala ketidaksempurnaanmu

Ketika kehidupan tidak kamu jalani dengan penuh kesungguhan, maka kamu akan menjalaninya dengan penuh kelemahan

.Ketika semua arah tidak dapat memberi jalan, pandanglah sejenak keatas. Mohon petunjuk pada Tuhan karena Dia pasti memberi kemudahan.

Menahan diri bukanlah suatu kekalahan, tapi mengalah untuk menghargai diri sendiri dan meyakini adanya keadilan Tuhan.


Apapun yang kamu dapati, syukuri dengan hati. Jangan pernah kamu kecewakan Sang Maha Pemberi. Doaku hari ini: Tuhan, terima kasih atas pencobaan yang Kau beri, aku sadar mereka hanya membuat diriku lebih kuat dan bijaksana.


baca juga : Nasehat Bunda

Innamal A'malu Bin Niat

https://privatebundas.blogspot.co.id/2016/08/innamal-amalu-bin-niat.html






Dahulu ada seseorang dari Bani Israil yang alim dan rajin beribadah kepada Allah SWT. Suatu ketika ia didatangi sekelompok orang. Mereka berkata, ”Di daerah ini ada suatu kaum yang tidak menyembah Allah, tapi menyembah pohon.” Mendengar hal itu ia segera mengambil kampak dan bergegas untuk menebang pohon itu. Melihat gelagat tersebut, iblis mulai beraksi dan berusaha menghalangi niat orang alim itu. Ia mengecohnya dengan menyamar sebagai orang tua renta yang tak berdaya. Didatanginya orang itu setelah ia tiba di lokasi pohon yang dimaksud.

”Apa yang hendak kau lakukan?” tanya iblis. Orang alim itu menjawab, ”Aku mau menebang pohon ini!”

“Apa salahnya pohon ini?” tanya iblis lagi.

“Ia menjadi sesembahan orang-orang selain Allah. Ketahuilah ini bukan termasuk ibadahku.” Jawab orang alim itu.

Tentu saja iblis tidak menginginkan niat orang itu terlaksana dan tetap berusaha untuk menggagalkannya.

Karena iblis berusaha menghalang-halanginya, orang alim itu membanting iblis dan menduduki dadanya. Di sinilah iblis yang licik mulai beraksi. ”Lepaskan aku supaya aku dapat menjelaskan maksudku yang sebenarnya,” kata iblis.

Orang alim itu kemudian berdiri meninggalkan iblis sendirian. Tapi ia tidak putus asa. ”Hai orang alim, sesungguhnya Allah telah menggugurkan kewajiban ini atas dirimu karena engkau tidak akan menyembah pohon ini. Apakah engkau tidak tahu bahwa Allah mempunyai Nabi dan Rasul yang harus melaksanakan tugas ini.”

Orang alim tersebut tak mempedulikannya dan tetap bersikeras untuk menebang pohon itu. Melihat hal itu, iblis kembali menyerang. Tapi orang alim itu dapat mengalahkanya kembali. Merasa jurus pertamanya gagal, iblis menggunakan jurus kedua. Ia meminta orang alim itu untuk melepaskan injakan di dadanya.

”Bukankah engkau seorang yang miskin. Engkau juga sering meminta-minta untuk kelangsungan hidupmu,” tanya iblis.

”Ya, memang kenapa,” jawab orang itu tegas, menunjukkan bahwa ia tak akan tergoda.

“Tinggalkan kebiasaan yang jelek dan memalukan itu. Aku akan memberimu dua dinar setiap malam untuk kebutuhanmu agar kamu tidak perlu lagi meminta-minta. Ini lebih bermanfaat untukmu dan untuk kaum muslimin yang lain daripada kamu menebang pohon ini,” kata Iblis merayu.

Orang itu terdiam sejenak. Terbayang berbagai kesulitan hidup seperti yang didramatisasi iblis.

Rupanya bujuk rayu iblis manjur. Ia pun mengurungkan niatnya. Akhirnya ia kembali ke tempatnya beribadah seperti biasa. Esok paginya ia mencoba membuktikan janji iblis. Ternyata benar. Diambilnya uang dua dinar itu dengan rasa gembira. Namun itu hanya berlangsung dua kali. Keesokan harinya ia tidak lagi menemukan uang. Begitu juga lusa dan hari-hari selanjutnya. Ia pun marah dan segera mengambil kapak dan pergi untuk menebang pohon yang tempo hari tidak jadi ditebangnya.

Lagi-lagi iblis menyambutnya dengan menyerupai orang tua yang tak berdaya.

”Mau ke mana engkau wahai orang alim?”

”Aku hendak menebang pohon sialan itu,” jawabnya emosi.

“Engkau tak akan mampu untuk menebang pohon itu lagi. Percayalah! Lebih baik engkau urungkan niatmu,” jawabnya melecehkan.

Orang alim itu berusaha melawan Iblis dan berupaya untuk membantingnya seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.

”Engkau tak akan dapat mengalahkanku,” sergah iblis.

Kemudian iblis melawannya dan berhasil membantingnya.

Sambil menduduki dadanya, iblis berkata, ”Berhentilah kamu menebang pohon ini atau aku akan membunuhmu.”

Orang alim itu kelihatannya tidak punya tenaga untuk mengalahkan iblis seperti yang pernah dilakukannya sebelum itu.

”Engkau telah mengalahkan aku sekarang. Lepaskan dan beritahu aku, mengapa engkau dapat mengalahkanku,” tanya orang alim.

Iblis menjawab, ”Itu karena dulu engkau marah karena Allah dan berniat demi kehidupan akhirat. Tetapi kini engkau marah karena kepentingan dunia, yaitu karena aku tidak memberimu uang lagi.”

Kisah yang diuraikan Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub itu memberi pelajaran bahwa betapa pentingnya nilai sebuah keikhlasan, yakni berbuat kebajikan tanpa pamrih kecuali hanya mencari ridho Allah SWT. Ikhlas ini merupakan ruh ibadah kepada Allah SWT. Karena itu untuk mewujudkan ibadah yang berkualitas kepada Allah SWT kita harus pandai-pandai menata niat. Niat inilah yang akan membawa konsekuensi pada diterima atau tidaknya suatu ibadah yang kita lakukan.

Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya, seseorang itu akan memperoleh apa yang telah diniatkannya. Barang siapa hijrahnya itu karena Allah dan rasulnya, maka ia akan memperoleh pahala dan barang siapa hijrahnya itu karena harta atau wanita, maka ia akan memperoleh apa yang telah diniatkanya itu.”

Asal muasal hadits ini adalah ketika Rasulullah SAW berdakwah di negeri Mekah merasa sulit karena selalu mendapatkan perlawanan hebat dari kaum Quraisy. Beliau akhirnya mendapat perintah untuk hijrah ke Yatsrib (Madinah). Beliau pun memerintahkan para sahabat untuk berhijrah. Tapi para sahabat ternyata punya motivasi yang berbeda-beda dalam melakukan hijrah. Mulai dari sahabat yang ikhlas mencari keridhoan Allah SWT hingga alasan wanita, harta, dan benda. Karena itu Rasulullah menginstruksikan kepada para sahabat untuk menata niat mereka melalui hadits itu.

Memang niat mudah diucapkan namun sukar untuk dipraktikkan. Saat kita punya niat baik, maka saat itu juga iblis telah bersiap siaga untuk menjerumuskan dan merusaknya. Padahal awalnya niat itu murni karena Allah. Itulah sebabnya, Ibnu Qoyim mengatakan bahwa ikhlas itu membutuhkan keikhlasan (al-ikhlashu yahtaju ilal ikhlash).

Niat itu bersarang dalam hati. Agar ia tetap terjaga utuh, seseorang harus menata niatnya sebelum melakukan amal, ketika melakukannya, dan sesudah selesai. Dan hal itu bisa dimiliki dengan melalui berbagai latihan (riyadhah) mental yang intensif, yakni berusaha menata niat, karena ia tidak akan serta merta bersih dengan sendirinya.

Yang perlu diwaspadai, iblis menggoda manusia sesuai dengan kualitas ketaatannya kepada Allah. Semakin berkualitas seseorang kepada Allah, maka akan digoda oleh iblis kelas berat. Di sinilah pentingnya kita selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT untuk menjaga niat.

Apalagi manusia memiliki nafsu yang cenderung mengarahkan kepada hal-hal yang buruk dan jahat. Bila ia tidak diarahkan sebagaimana mestinya, maka ia akan bekerja sama dengan iblis untuk merusak niat seseorang, baik itu lewat penyakit ujub, riya, dan sum’ah.


Kunci ibadah adalah ikhlas. Dan ikhlas itu ada di dalam hati orang yang melakukan amal 
tersebut. Maka sah atau tidaknya pahala amal itu, tergantung pada niat ikhlas atau tidak hati pelakunya. Jika dalam melakukan amal itu hatinya bertujuan untuk mendapat pujian dari manusia, maka hal itu berarti tidak ikhlas. Akibatnya amal ibadah yang diusahakannya tidak menerima pahala dari Allah.

Kita benar-benar diperintahkan oleh Allah untuk memasang niat dengan ikhlas dalam setiap ibadah kita. Jangan dicampuri niat itu dengan hal yang lain, yang nantinya akan merusak pahala amal ibadah tersebut. Allah berfirman:

”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (Q.S Al-Bayyinah: 5)

Sebagai seorang muslim, kita harus bercermin dari kisah antara iblis dan orang alim dari Bani Israil di atas.

Note: Artikel ini berasal dari berbagai sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak   mencantumkan sumbernya dikarenakan telah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik asli yang sudah bersusah payah lagi ikhlas membuat artikel ini. Aamiin. 




kisah Tangisan Rosul

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy



Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya:“Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.

“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:

“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa
Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.
‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda:

Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.


 baca juga : Jangan Mengharap "Terima Kasih" Dari Seseorang

Jangan Mengharap "Terima Kasih" dari Seseorang




Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang
menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.

Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari
kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan.

Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka. "
"Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka."
(QS. At-Taubah: 74)

Coba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan: syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. la memberinya makan, pakaian dan minum,
mendidikanya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan. Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.

Ajakan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikitpun oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.

Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus
bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah. 
"Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih."
(QS. Al-Insan: 9)

Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikiranya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Ilahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan: 
"Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan."
(QS. Yunus: 12) 

Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tak usab kaget, bila orang yang Anda beri tongkat
untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.



Baca juga : Sentuhan Hati Yang Ikhlas, Sehat Lahir Batin


Electricity Lightning