Sabtu, 20 Agustus 2016

Aneka Resep Ice Cream

Pancake Ice Cream




Bahan-bahan

  1. 100 gr tepung terigu
  2. 1 sdt baking powder
  3. 2 sdm margarin (lelehkan)
  4. 2 sdm gula
  5. 1 butir telur
  6. 100 ml susu cair
  7. sedikit garam

Langkah

  1. Masukan telur, susu cair, gula dan sedikit garam. Aduk hingga rata

  2. Campurkan tepung terigu dan baking powder, aduk rata

  3. Lalu campurkan kedua bahan tersebut, beri margarin yang telah dilelehkan lalu aduk agar rata (jangan terlalu banyak mengaduk lakukan -+ 7x)
  4. Panaskan teflon anti lengket dan olesi sedikit margarin. Masukan 1 sendok adonan


  5. Hidupkan api kecil, tunggu sampai bagian luarnya agak kering dan ada gelembung diatasnya kemudian dapat di balik





  6. Angkat bila pancake sudah kuning kecoklatan, ulangi hal yang sama hingga adonan habis




  7. Susun pancake, beri ice cream, skm vanilla, selai blueberry dan kismis (optional) kalian bisa mengganti topping sesuai selera, selamag mencoba 









    Ice Cream Oreo




    Bahan-bahan

    1. 300 ml susu cair dingi
    2. 150 ml SKM (full cream)
    3. 1 sdt SP
    4. 1 sdm pasta strowberry
    5. 10 pasang oreo tanpa cream

    Langkah

    1. Mixer skm dan sp dg sped tinggi sampe kaku
    2. Tuangkan susu cair sedikit demi sedikit,smpe mengembang tinggi.kemudian masukan pasta strowberry aduk dg sped rendah.
    3. Sebelum ny oreo dimasukan ke dlam plastik ditumbuk pakai ulekan tp tdk sampai bener2 halus biarin sdikit kasar.stelah selesai di mixer tambahkan oreo aduk balik,tata diloyang (sengaja saya pakai loyang brownies biar klo pas dikeluarin dr freezer,dingin nya bs tahan sdkit lbh lama)


    Ice Cream Duren Coklat





    Bahan-bahan

    1. 3 saset susu bendera putih / susu cair
    2. 1 sachet susu dencow / susu bubuk
    3. 1 sendok ovalet
    4. 2 sdm maizena
    5. 3 gelas air
    6. 1 gelas gula pasir
    7. secukupnya garam
    8. 2 sachet pop ice rasa duren
    9. 2 sachet pop ice rasa coklat

    Langkah

    1. Masak gula pasir, maizena, susu cair, susu bubuk, air dan garam jd satu. Aduk sampai mendidih
    2. Tuang di wadah tunggu dingin lalu masukan ke freezer sampai setengah beku.
    3. Mixer adonan dengan kecepatan sedang selama 15 menit. Masukan ovalet yg sudah di lelehkan, mixer lg sampai mengembang.

    4. Bagi adonan menjadi 3 untuk diberi warna. Masukan pop ice rasa duren di adonan pertama, masukan pop ice rasa coklat di adonan kedua. Biarkan adonan ke 3 untuk rasa vanila





    5. Beri hiasan sesuai selera. Masukan ke freezer sampai membeku. Lalu siap dihidangkan





    Ice Cream Kw 

     

    Bahan-bahan

    1. 2 sachets susu dancow
    2. 1 sachet skm
    3. 2 1/2 gelas air
    4. 3 sdm tepung kanji
    5. 1 sdm cokelat bubuk
    6. 1 sdt sp (tim sampai mencair)
    7. 9 sdm gula pasir (jika kurang manis tambahkan saja gulanya)

    Langkah


    1. Larutkan susu bubuk+skm+tepung kanji dgn sedikit air, kalau sudah larut masukan air semuanya ke dalam panci tambahkan gula.
    2. Masak di atas api sedang sambil terus menerus di aduk, sampai mengental dan meletup-letup. Matikan api
    3. Pindahkan adonan ice tersebut ke dalam wadah lain, biarkan disuhu ruang dulu sampai dingin. Setelah dingin masukan ke freezer dan diamkan sampai membeku kurang lebih 2-3 jam (aku plastikin adonan ice nya supaya cepat beku)
    4. Setelah adonan ice mengeras, segera keluarkan dari freezer. Kemudian hancurkan pakai garpu sambil ditusuk2 & digaruk2.
    5. Pindahkan ke baskom yg lebih besar, lalu tambahkan sp yg sudah ditim (yg masih mencair) mixer dgn speed tinggi sampai lembut & mengembang 2x lipat (20menit sudah cukup)
    6. Bagi adonan jadi 2 bagian, yg satu bagian tambahkan cokelat bubuk. Jika ingin banyak variasi rasa bagi beberapa bagian (bisa ditambahkan perisa pasta) aduk sampai rata / mix pelan.
    7. Kemudian masukan ke dalam wadah, simpan di freezer sampai membeku

    8. Siap santap









Es krim Santan Kacang Ijo 

 





Bahan-bahan

  1. 2 sdm tepung maizena
  2. 1/2 sdt garam
  3. 100 gram gula pasir
  4. 1/2 sdt vanili bubuk
  5. 1/2 sdm sp
  6. 1 gelas santan
  7. 100 gram kacang ijo kupas
  8. 1/2 sdt pewarna makanan bila suka

Langkah


  1. rebus santan,gula pasir,garam,dan vanili bubuk sampai mendidih
  2. larutkan maizena dgn 1/2 gelas air.
  3. masukan larutan maizena ke dalam santan yang telah mendidih,aduk smp kental,sisihkan dan dinginkan
  4. adonan yang telah dingin masukkan ke dalam freezer sampai 1/2 beku
  5. mixer adonan 1/2 beku dengan sp yang telah di tim selama 15 menit atau sampai mengembang
  6. kacang hijau di rebus sampai empuk dan di haluskan
  7. tambahkan kacang hijau yang telah halus ke dalam adonan yang telah mengembang,aduk rata
  8. adonan siap d bekukan di dalam freezer


Ice cream mangga





Bahan-bahan

  1. 160 ml Susu skm
  2. 3-4 SDM Tepung maizena
  3. 6-7 SDM Gula pasir
  4. 1/2 sdt Ovelet
  5. 2 biji mangga
  6. 400-500 ml air
  7. Skm chocolat dan mesis ceres sebagai hiasan

Langkah

  1. Campur tepung maizena gula dan air adok rata biar encer tepung nya ,





     

  2. Lalu rebus sampai mengental gelembung mendidih angkat taruh dlm mangkok agar cepat dingin boleh  taruh di kulkas






     
     
  3. Keluarkan dr kulkas akan menjadi seperti jeli





     

  4. Stim ovelet sampai meleleh
    Angkat dan diamkan , setelah dingin ovelet akan kembali seperti semula lengket lagi





     
  5. Kupas mangga lalu blender setelah lembut keluarkan taruh dlm mangkok






     
  6. Setelah itu blender tepung maizena yg sudah menjadi jeli tambahkan susu dan ovelet blender sampai bercampur rata dan tambahkan mangga halus blender sampai mengembang
  7. Setelah bercampur rata tuang dalam cetakan sesuai selera anda








  8. Masukan friser selama kurang lebih 8 jam











  9. Setelah 8 jam bisa di nikmati dengan selera kesukaan anda Hemm mantaf yummi




















    Ice Cream Chocolate 



    Bahan-bahan

    1. 400 ml whipped cream
    2. 1 kaleng susu kental manis coklat
    3. 2 sdm pasta cokelat (kalau saya pake cap kupu2)
    4. Toping apa aja (oreo/ coklat batang/ meses dll) sesuai selera masing2

    Langkah


    1. Semua bahan di mixer. kalo gak da mixer di blender aja.
    2. Tuang ke box plastik. Lalu masukan ke dalam freezeer. biar kan beku.
    3. Tinggal di sadikan dengan topping deh. Kalau aku topping nya pake coklat batang yang di cincang asal2an.



    Rainbow Ice Cream 

     



    Bahan-bahan

    1. 200 gr Whipped Cream Bubuk
    2. 500 ml Susu UHT Vanila (beku/berbunga es)
    3. 1/2 Kaleng Susu Kental Manis Putih/Vanila (kemanisan sesuai selera yaa,boleh ditambah susunya)
    4. Perisa/Pewarna makanan :
    5. Kuning/perisa nangka
    6. Merah/Perisa stawbery
    7. biru (pewarna makanan)

    Langkah


    1. Hancurkan susu UHT beku masukkan dalam wadah,kemudian campur jadi satu dengan bahan lainnya..Kocok dengan speed tinggi selama 20-30 menit hingga mengembang kental dan putih.
    2. Bagi adonan menjadi 3 wadah dan masing-masing beri perisa/pewarna makanan, aduk rata..siapkan cup ice cream kemudian tuang dengan masing-masing adonan warna..lakukan hingga adonan ice cream habis. Bekukan dalam frezer
    3. Setelah beku ice cream siap disajikan.
      Si adek pasti syukak banget nih..


baca juga : Aneka Camilan (Pastel)

Menangislah Hingga Dosa Terampuni



Menangis Hingga Dosa ini Terkikis








Bismillaahirrahmaanirrahiim… 
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan segala nikmat kepada setiap makhlukNya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan untuk Nabi kita, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembawa risalah kepada seluruh umat agar dapat mengelola setiap nikmat yang telah Allah beri.
***
Salah satu nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada manusia dibanding dengan hewan maupun tumbuhan adalah kemampuan manusia untuk merasa dan mengungkapkan perasaan. Manusia begitu bebas berekspresi dalam menggambarkan suasana hati yang tengah mereka rasakan.
Misalnya saja, seorang anak yang melompat-lompat kegirangan karena mendapatkan hadiah dari kedua orangtuanya, seorang bayi yang sedang rewel karena kehausan, seseorang yang tertawa karena suatu hal yang lucu, seorang pedagang keliling yang kecewa karena hingga larut malam dagangannya belum juga habis, dan masih banyak lagi yang lain.
Tak sedikit pula yang mengungkapkan suatu perasaan dengan menangis. Menangis adalah respon fisiologis yang terkait dengan emosi. Seseorang dapat menangis ketika ia sedang sedih, bahagia, atau bahkan untuk sekedar tangisan pura-pura.
Menangis bukanlah sebuah aktivitas yang tidak boleh dilakukan, karena tak dapat dipungkiri bahwa menangis adalah fitrah setiap manusia.
وَأَنَّهُ هُوَأَضْحَكَ وَأَبْكَى
“dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. (QS. An Najm: 43)
Dalam menafsirkan ayat tersebut, Imam Al Qurthubi berkata,
“Yaitu Allah menetapkan sebab-sebab tertawa dan menangis. Berkata Atha’ bin Abi Muslim, “Allah membuat gembira dan membuat sedih, karena kebahagiaan bisa membuat tertawa dan kesedihan bisa membuat menangis.”
***
Ada begitu banyak alasan yang mendasari tangisan seseorang. Tangisan itu bermacam-macam. Ibnul Qayyim sendiri membagi tangisan menjadi 10 macam dalam bukunya, Za’adul Ma’ad. Tangisan seseorang menyimpan berjuta makna, dan diantara tangisan itu ada tangisan yang mengantarkan seseorang menuju surga.
لاَيَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِى الضَّرْعِ وَلاَيَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِى سَبِيل ِاللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ
“Tidak akan masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, hingga air susu dapat kembali kepada kambingnya (kantong kelenjar susu binatang ternak), dan tidak akan berkumpul antara debu medan jihad fii sabiilillaah dengan asap Neraka Jahannam.” (HR Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani)
Mata orang-orang yang menangis karena takut kepada Allah akan dijauhkan dari api neraka.
عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
“Dua mata yang tidak akan disentuh api Neraka, yakni mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga karena siaga (saat berjihad) di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani)
Air mata yang membasahi pipi seorang hamba karena takut kepada penciptaNya merupakan air mata yang mulia. Ia bermakna tinggi dihadapan Allah, ia akan mendapatkan kasih sayang Allah.
لَيْسَ شَىْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوعٍ فِى خَشْيَةِ اللَّهِ وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهَرَاقُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ. وَأَمَّا الأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَأَثَرٌ فِى فَرِيضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah selain dua tetesan dan dua bekas. Yaitu, tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang mengalir (saat jihad) di jalan Allah. Adapun dua bekas, yaitu bekas dari berjihad di jalan Allah dan bekas dari menunaikan salah satu kewajiban yang telah Allah tetapkan.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani)

Jadi, tangisan yang mengantarkan seseorang kepada surga dan menjauhkan seseorang dari api neraka adalah tangisan karena takut kepada Allah. Air mata tersebut merupakan lambang ketakutan karena takut akan dosa-dosa yang telah ia perbuat, atau takut membayangkan kehidupan akhirat, takut karena kerasnya hati, dsb.
Air mata itu merupakan tameng bagi dirinya dari api neraka. Karena dengannya, ia akan sadar atas hakikat kehidupan. Pemilik air mata itu akan selalu berusaha menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah.
***
Begitu juga dengan teladan-teladan kita pada zaman dahulu. Hati mereka begitu lembut hingga mudah menumpahkan air mata karena ketakutan-ketakutan atas azab Allah. Ketundukan dan ketakutan yang dalam kepada Allah menjadikan mereka tak enggan bercucuran air mata. Yang mereka tangisi bukanlah tendensi dunia dan materi, melainkan tangisan yang lebih hanya terfokus pada kehidupan setelah kematian.
Dan yang paling banyak menangis adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Ubaidullah bin Umair rahimahullah, suatu saat dia pernah bertanya kepada Aisyah radhiallahu ’anha“Kabarkanlah kepada kami tentang sesuatu yang pernah engkau lihat yang paling membuatmu kagum pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. Maka ‘Asiyah pun terdiam lalu mengatakan, “Pada suatu malam, beliau (Nabi) berkata, 
ياعائشة ذريني أتعبد الليلة لربي
‘Wahai Aisyah, biarkanlah malam ini aku sendirian untuk beribadah kepada Rabbku.’
Kata Aisyah,” Aku sampaikan, ‘Demi Allah, sesungguhnya saya sangat senang dekat dengan anda. Namun saya juga merasa senang apa yang membuat anda senang. ’Aisyah menceritakan, ‘Kemudian beliau bangkit lalu bersuci dan kemudian mengerjakan shalat. ’Aisyah berkata, ‘Beliau terus menerus menangis sampai-sampai basahlah bagian depan pakaian beliau!’. Aisyah mengatakan, ‘Ketika beliau duduk [dalam shalat] maka beliau masih terus menangis sampai-sampai jenggotnya pun basah oleh air mata!’.
Aisyah melanjutkan, ‘Kemudian beliau terus menangis sampai-sampai tanah [tempat beliau shalat] pun menjadi ikut basah [karena tetesan air mata]!”. Lalu datanglah Bilal untuk mengumandangkan adzan shalat (Subuh). Ketika dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, Bilal pun berkata, ‘Wahai Rasulullah, anda menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa anda yang telah berlalu maupun yang akan datang?!’.
Lalu Nabi pun menjawab,
أفلا أكون عبدا شكورا لقد نزلت علي الليلة آية ويل لمن قرأها ولم يتفكرفيها { إن في خلق السموات والأرض }
‘Apakah aku tidak ingin menjadi hamba yang pandai bersyukur?! Sesungguhnya tadi malam telah turun sebuah ayat kepadaku, sungguh celaka orang yang tidak membacanya dan tidak merenungi kandungannya! Yaitu ayat (yang artinya), “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi….dst sampai selesai” (QS. Ali Imran : 190).” (HR. Ibnu Hiban dan selainnya. Dishahihkan oleh Al-Albani).

Dalam Al Quran, Allah juga mengisahkan kondisi orang-orang shalih yang menangis karenaNya.
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُ رِّيَّةِ آَدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آَيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub), dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.” (QS Maryam 19:58)
Begitu pula dengan Abu Hurairah radhiallahu anhu yang tiba-tiba saja menangis pada saat sakitnya menjelang sakaratul maut. Kemudian ada yang bertanya kepada beliau, “Apa yang membuatmu menangis?”. Beliau pun menjawab, “Aku bukan menangis karena dunia yang akan aku tinggalkan ini. Tapi aku menangis karena jauhnya perjalanan yang akan aku lalui sedangkan bekalku teramat sedikit, sementara bisa jadi nanti sore aku harus mendaki jalan ke surga atau neraka, dan aku tidak tahu akan kemana kah digiring diriku nanti? 
***
Bagaimana dengan orang-orang zaman sekarang? Bagaimana dengan kita, wahai saudariku? Menangis memang bukanlah suatu kewajiban, tetapi menangis karena takut kepada Allah menjadi tolok ukur kelembutan hati seorang hamba. Menjadi indikator penyeselan seorang hamba atas dosa-dosa yang telah ia perbuat.
Begitu keraskah hati kita hingga tidak dapat menyesali perbuatan dosa yang telah kita lakukan? Begitu keraskah hati kita hingga tak mampu menyadari bahwa azab Allah sangat mengerikan? Begitu keraskah hati kita hingga tak mampu menghadirkan secuil saja rasa takut karena Allah di dalamnya?
Saudariku, sungguh hendaknya kita selalu memohon ampun kepada Allah. Mintalah pertolongan Allah dimanapun dan kapanpun, termasuk pertolongan agar dijauhkan dari kerasnya hati.
Menangislah…. Menangislah, 
Menangislah dengan syahdu.
Tangisi segala noktah-noktah hitam yang telah kita torehkan dalam dada ini. Tangisi begitu besar dosa yang telah kita timbun sementara kantung pahala kita belumlah terisi. Tangisi akan kehidupan akhirat kita yang telah menanti, keselamatan ataukah kejerumusan yang akan menghampiri.
Menangislah karena takut kepada Allah…
***
Jangan pernah sekalipun membiarkan mata ini berhenti menangis. Sesungguhnya dalam jasad ini terdapat banyak dosa. Dan anggota tubuh ini berhak untuk mendapatkan hukuman atas kesalahan yang telah ia lakukan.
Maka teruslah menangis…
Hingga diri ini sadar bahwa tak pantas bagi seorang muslim untuk menggores setitik dosa dalam buku amalnya.

Sentuhan Hati Yang Ikhlas

 

Hati Yang Ikhlas





Hati yang ikhlas, yang tidak memandang kedudukan dan tidak pula mengharapkannya. Itulah hati yang ikhlas, yang tidak peduli di depan atau di belakang, selagi dia tetap teguh

Itulah hati yang ikhlas, yang tidak memandang kedudukan dan tidak pula mengharapkannya.
Itulah hati yang ikhlas, yang tidak peduli di depan atau di belakang, selagi dia tetap teguh di jalan ilmu, amal dan dakwah kepada Allah Ta’ala.
Itulah hati yang ikhlas, yang tidak mau berpangku tangan, tidak merasa bosan atau gundah, dan yang menyibukkan diri dalam aktivitas dakwah.
Ya Allah, sibukkanlah kami dalam kebenaran dan janganlah Engkau sibukkan kami dalam kebatilan.
Itulah hati yang ikhlas, yang tak kenal waktu dalam melakukan dakwah, dan selalu menjadikan setiap detik kehidupannya untuk berdakwah dan mewakafkan diri untuk dakwah.
Itulah hati yang ikhlas, yang tak pernah berbuat untuk kepentingan pribadi tertentu maupun kelompok, serta tidak untuk mendapatkan kesenangan dunia. Namun, dia berbuat demi keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Itulah hati yang ikhlas, yang maju ketika orang lain mundur, yang teguh ketika orang-orang tergelincir, yang sabar ketika orang-orang terguncang, yang lembut ketika orang-orang bertindak bodoh, yang memberi maaf ketika orang-orang merampas haknya.
Itulah hati yang ikhlas, yang di dalamnya tidak ada tempat sekecil jarum pun untuk ditempati kedengkian terhadap orang muslim.
Itulah hati yang ikhlas, yang tidak hanya memperhatikan diri sendiri, tapi juga memperhatikan orang lain.
Itulah hati yang ikhlas, yang tidak bisa tidur memikirkan kondisi Islam.
Pada akhirnya hati semacam ini menemukan dan menyadari, bahwa tidak ada pilihan dalam perjalanan berikutnya selain memberi tanpa harus menerima, lalu menunggu kedatangan akhirat, di saat yang haq dipisahkan dari  yang batil.
Pertolongan pasti akan mendatanginya di dunia. Ia akan merasa aman untuk melaksanakan amanat Ilahiah. Hati semacam inilah yang layak mengemban amanat semenjak ia diciptakan, bukan untuk mendapatkan kesenangan di dunia. Tujuannya benar-benar murni untuk Allah, demi  mencari keridhaan-Nya.



TAWAKAL

TAWAKAL: Kunci Kekuatan dan Kelapangan Hati Seorang Mukmin

Seringkali dijumpai dalam firman-Nya, Allah Ta’ala menyandingkan antara tawakal dengan orang-orang yang beriman. Hal ini menandakan bahwa tawakal merupakan perkara yang sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh …





Seringkali dijumpai dalam firman-Nya, Allah Ta’ala menyandingkan antara tawakal dengan orang-orang yang beriman. Hal ini menandakan bahwa tawakal merupakan perkara yang sangat agung, yang tidak dimiliki kecuali oleh orang-orang mukmin. Bagian dari ibadah hati yang akan membawa pelakunya ke jalan-jalan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Diantara firman-Nya tentang tawakal ketika disandingkan dengan orang-orang beriman, “… dan bertaqwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang beriman bertawakal” (QS. Al Ma’idah: 11).
Dan firman-Nya,” Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabla dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambahlah imannya, dan hanya kepada Rabb mereka bertawakal” (QS. Al Anfal : 2).
Tentunya masih banyak ayat lain dalam Al Qur’an yang berisi tentang tawakal, demikian pula sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun apakah itu sebenarnya tawakal? Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas lebih terperinci mengenai tawakal.
Definisi tawakal
Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Hakikat tawakal adalah hati benar-benar bergantung kepada Allah dalam rangka memperoleh maslahat (hal-hal yang baik) dan menolak mudhorot (hal-hal yang buruk) dari urusan-urusan dunia dan akhirat
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Tawakal adalah menyandarkan permasalahan kepada Allah dalam mengupayakan yang dicari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi, disertai percaya penuh kepada Allah Ta’ala dan menempuh sebab (sebab adalah upaya dan aktifitas yang dilakukan untuk meraih tujuan) yang diizinkan syari’at.”
Tawakal Bukan Pasrah Tanpa Usaha
Dari definisi sebelumnya para ulama menjelaskan bahwa tawakal harus dibangun di atas dua hal pokok yaitu bersandarnya hati kepada Allah dan mengupayakan sebab yang dihalalkan. Orang berupaya menempuh sebab saja namun tidak bersandar kepada Allah, maka berarti ia cacat imannya. Adapun orang yang bersandar kepada Allah namun tidak berusaha menempuh sebab yang dihalalkan, maka ia berarti cacat akalnya.
Tawakal bukanlah pasrah tanpa berusaha, namun harus disertai ikhtiyar/usaha. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan contoh tawakal yang disertai usaha yang memperjelas bahwa tawakal tidak lepas dari ikhtiyar dan penyandaran diri kepada Allah.
Dari Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Al Hakim. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 310)
Tidak kita temukan seekor burung diam saja dan mengharap makanan datang sendiri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan ini, jelas sekali bahwa seekor burung pergi untuk mencari makan, namun seekor burung keluar mencari makan disertai keyakinan akan rizki Allah, maka Allah Ta’ala pun memberikan rizkiNya atas usahanya tersebut.
Syarat-Syarat Tawakal
Untuk mewujudkan tawakal yang benar dan ikhlas diperlukan syarat-syarat. Syarat-syarat ini wajib dipenuhi untuk mewujudkan semua yang telah Allah janjikan. Para ulama menyampaikan empat syarat terwujudnya sikap tawakal yang benar, yaitu:
1. Bertawakal hanya kepada Allah sajaAllah berfirman: “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Rabb-mu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Huud: 123).
2. Berkeyakinan yang kuat bahwa Allah Maha mampu mewujudkan semua permintaan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya dan semua yang didapatkan hamba hanyalah dengan pengaturan dan kehendak Allah. Allah berfirman,“Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.” (QS. Ibrahim: 12).
3. Yakin bahwa Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan seorang hamba apabila ia mengikhlaskan niatnya dan menghadap kepada Allah dengan hatinya. Allah berfirman, “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.“ (QS. Ath-Thalaq: 3).
4. Tidak putus asa dan patah hati dalam semua usaha yang dilakukan hamba dalam memenuhi kebutuhannya dengan tetap menyerahkan semua urusannya kepada Allah. Allah berfirman, “Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah, ‘Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki ‘Arsy yang agung.’”(QS. At-taubah: 129).
Apabila seorang hamba bertawakal kepada Allah dengan benar-benar ikhlas dan terus mengingat keagungan Allah, maka hati dan akalnya serta seluruh kekuatannya akan semakin kuat mendorongnya untuk melakukan semua amalan. Dengan besarnya tawakal kepada Allah akan memberikan keyakinan yang besar sekali bahkan membuahkan kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan ujian yang berat. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan apabila Allah menimpakan kepadamu suatu bahaya maka tidak ada yang bisa menyingkapnya selain Dia, dan apabila Dia menghendaki kebaikan bagimu maka tidak ada yang bisa menolak keutamaan dari-Nya. Allah timpakan musibah kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107)
Dengan mendasarkan diri pada keyakinan bahwa hanya Allah saja yang dapat memberikan kemudharatan maka seorang mukmin tidak akan gentar dan takut terhadap tantangan dan ujian yang melanda, seberapapun besarnya, karena dia yakin bahwa Allah akan menolong hambaNya yang berusaha dan menyandarkan hatinya hanya kepada Allah. Dengan keyakinan yang kuat seperti inilah muncul mujahid-mujahid besar dan ulama-ulama pembela agama Islam yang senantiasa teguh di atas agama Islam walaupun menghadapi ujian yang besar, bahkan mereka rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk agama Islam.
Tawakal yang sebenarnya kepada Allah Ta’ala akan menjadikan hati seorang mukmin ridha kepada segala ketentuan dan takdir Allah, yang ini merupakan ciri utama orang yang telah merasakan kemanisan dan kesempurnaan iman. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha dengan Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya dan islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya
Setiap hari, dalam setiap sholat, bahkan dalam setiap raka’at sholat kita selalu membaca ayat yang mulia, ‘Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in’; hanya kepada-Mu ya Allah kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan… Oleh sebab itu bagi seorang mukmin, tempat menggantungkan hati dan puncak harapannya adalah Allah semata, bukan selain-Nya. Kepada Allah lah kita serahkan seluruh urusan kita.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada Allah saja hendaknya kalian bertawakal, jika kalian benar-benar beriman.” (QS. al-Ma’idah: 23). Ayat yang mulia ini menunjukkan kewajiban menyandarkan hati semata-mata kepada Allah, karena tawakal adalah termasuk ibadah.
Tawakal yang Salah
Kesalahan dalam memahami dan mengamalkan tawakal akan menyebabkan rusaknya iman dan bisa menyebabkan terjadi kesalahan fatal dalam agama, bahkan bisa terjerumus dalam kesyirikan, baik syirik akbar (syirik besar) maupun syirik asghar (syirik kecil). Adapun kesalahan dalam tawakal yang menyebabkan terjerumus dalam syirik akbar adalah seseorang bertawakal kepada selain Allah, dalam perkara yang hanya mampu diwujudkan oleh Allah. Misalnya: bertawakal kepada makhluk dalam perkara kesehatan, bersandar kepada makhluk agar dosa-dosanya diampuni atau bertawakal kepada makhluk dalam kebaikan di akhirat atau bertawakal dalam meminta anak sebagaimana yang dilakukan para penyembah kubur wali.
Adapus jenis tawakal yang termasuk dalam syirik asghar adalah bertawakal kepada selain Allah yang Allah memberikan kemampuan kepada makhluk untuk memenuhinya. Misalnya: bertawakalnya seorang istri kepada suami dalam nafkahnya, bertawakalnya seorang karyawan kepada atasannya. Termasuk dalam syirik akbar maupun asghar keduanya merupakan dosa besar yang tidak akan terampuni selama pelakunya tidak bertaubat darinya.
Ini semua menunjukkan kepada kita bahwa kesempurnaan iman dan tauhid seorang hamba ditentukan oleh sejauh mana ketergantungan hatinya kepada Allah semata dan upayanya dalam menolak segala sesembahan dan tempat berlindung selain-Nya. Jika kita yakin bahwa Allah ta’ala yang menguasai hidup dan mati kita, mengapa kita menyandarkan hati kita kepada makhluk yang lemah yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada kita.




Electricity Lightning