Senin, 03 Oktober 2016

Pemutih Wajah Alami


Daftar Pemutih Wajah Alami Dari Bahan Tradisional

 

Pemutih wajah alami 

Dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk dijadikan masker. Beberaba bahan tradisonal ternyata juga bisa digunakan untuk memutihkan wajah secara alami jadi nggak perlu memakai bahan kimia yang ujung – ujungnya kalau kulit sobat nggak cocok malah bisa menimbulkan efek yang berbahaya. Disini akan kita berikan beberapa bahan alami yang bisa sobat gunakan sebagai pemutih wajah yang alami.





Wajah putih dan berseri serta bebas dari jerawat pasti dambaan setiap orang. Segala cara dan upaya akan dilakukan untuk membuat kulit wajah menjadi putih merona dan bercahaya. Untuk memutihkan wajah nggak harus mahal kok. Bahan alami yang terdapat di sekitar kita juga bisa untuk memutihkan wajah, nggak berbahaya, aman dan pasti murah meriah. Bahan – bahan lami yang berasal dari tumbuhan disekitar sobat bisa sobat manfaatin untuk membuat masker wajah, jadi sobat nggak perlu merogoh kocek yang cukup dalam untuk membeli krim pemutih wajah.

Nggak semua krim pemutih wajah itu aman dan cocok untuk wajah sobat. Kalau krim pemutih yang sobat pilih itu nggak cocok sama kulitnya sobat bukannya putih malah justru wajah sobat bisa timbul jerawat. Hiii nggak mau kan. Jadi lebih aman kita pake yang mede in sendiri aja, hehehe. Aman dan bebas mercuri, karena krim yang mengandung mercuri itu berbahaya bagi tubuh kita. Supaya sobat nggak beli itu krim yang mengandung mercuri, sobat harus tahu bagaimana ciri krim yang bermerkuri, supaya nggak merugikan diri sendiri.

Pemutih Wajah Alami Dari Herbal

Ini nih beberapa bahan yang bisa sobat gunakan untuk membuat masker pemutih wajah alami. Bahan – bahan ini mudah harganya relatif murah dan biasanya mudah didapatkan karena ada disekitar kita. Bahan yang bisa sobat gunakan untuk membuat masker pemutih wajah alami antara lain jeruk nipis, bengkuang, tomat, mentimun dan juga beras. Bahan – bahan terebut sangat mudah didapatkan bukan? Dan tentu harganya nggak semahal harda krim pemutih yang dijual di pasaran.

Masker Pemutih Wajah Yang Alami dan Tradisional

Bahan – bahan yang sudah saya sebutin di atas itu tadi bisa digunakan sebagai masker yang bisa dipakai untuk memutihkan wajah. Untuk mendapatkan masker yang akan kita gunakan sebaga pemutih wajah alami itu kita pasti peru membuatnya, disini nanti kita akan bahas satu per satu cara untuk membuat masker pemutih wajah alami.

Masker Pemutih Wajah dari Jeruk Nipis

 





Siapkan dulu satu butir telur ambil putihnya saja untuk telur yang kuning bisa sobat goreng dan dijadikan lauk makan malam :D. Lalu siapkan juga jeruk nipis peras dan ambil airnya. Selanjutnya campurkan putih telur tadi dengan air perasan jeruk nipis.

Gunakan campuran telur dan jeruk nipis sebagai masker dengan cara mengoleskan ke bagian wajah secara merata namun sobat harus hati – hati jangan  sampai terkena mata, karena akan terasa perih jika sampai mengenai mata.

Diamkan masker selama kurang lebih 15 menit atau sampai masker terasa kering dan kencang. Lalu bilas masker tersebut menggunakan air hangat dan yang terakhir keringkan dengan handuk lembut. Treatment ini bisa sobat lakukan sebelum tidur dan bisa diulangi setiap satu minggu sekali.


Masker Pemutih Wajah dari Tomat

 





Si bulet yang dikenal kaya antioksidan ini ternyata juga bermanfaat untuk mencerahkan dan mendinginkan wajah. Untuk menggunakan tomat sebagai masker sebaiknya sobat memilih tomat yang masih segar dan berwarna merah, karena kualitas tomat akan sangat berpengaruh terhadap hasil treatment. Untuk mendapatkan masker tomat sobat ambil beberapa butir tomat segar, lalu rebus tomat dalam air selama kurang lebih 3 menit.

Saat sobat merebus tomat pastikan semua tomat masuk terendam dalam air. Ambil tomat yang sudah direbus tadi kemudian haluskan. Tomat yang sudah dihaluskan tersebut bisa digunakan untuk masker. Jangan lupa cuci muka dulu ya sebelum dikasih masker. Oleskan masker tomat secara merata jangan sampai kena mata. Diamkan masker selama kurang lebih 15 menit lalu bilas dengan air dingin. Yang terakhir keringkan dengan handuk lembut.

Atau jika sobat tidak suka merebus tomat terlebih dahulu, sobat bisa langsung menghaluskan tomat kemudian menjadikannya masker pada wajah.


Masker Pemutih Wajah dari Bengkuang

 

 




Bengkuang diketahu mengandung vitamin B1 dan vitamin C. Bengkuang juga dapat berfungsi untuk menghilangkan noda hitam pada wajah. Untuk memutihkan wajah dengan menggunakan bengkuang, sobat ambil dulu beberapa butir bengkuang. Kupas bengkuang lalu cuci sampai bersih.

Bengkuang yang sudah dikupas tadi kemudian di diparut dan diambil lalu diperas. Perasan bengkuang tersebut didiamkan selama 20 menit – 30 menit hingga tampak endapan di bagian dasar wadah.

Endapan tersebut diambil dan digunakan untuk masker pemutih wajah alami dengan dijadikan masker. Oleskan sari bengkuang ke wajah secara merata lalu diamkan sampai masker mengering, selanjutnya bilar dengan air bersih dan yang terakhit keringkan dengan handuk lembut.

Selain dijadikan untuk pemutih wajah, bengkoang juga sangat berguna untuk menghilangkan dan juga mencerahkan daerah ketiak. Penasaran bagaimana caranya, yuk baca di cara menghilangkan bulu ketiak secara cepat.


Masker Pemutih Wajah dari Beras

 

Beras selain sebagai makanan pokok ternyata juga bisa digunakan sebagai masker pemutih wajah alami. Untuk mendapatkan masker beras pertama ambil satu genggam beras kemudian rendam beras tersebut dalam waktu satu malam. Beras yang sudah direndam tersebut lalu di tumbuk atau di blender hingga halus. Ambil 2 sendok tepung beras kemudian campur dengan satu sendok madu.

Gunakan campuran tepung beras dan madu tadi sebagai masker. Diamkan selama kurang lebih 15 menit – 20 menit lalu bilas dengan air bersih dan yang terakhir keringkan dengan handuk lembut. Cara ini daapat sobat lakukan 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.






Itulah beberapa bahan tradisional yang bisa sobat gunakan untuk memutihkan kulit wajah sobat dengan bahan alami, jangan sampai makai krim bermerkuri ya, bahaya soalnya. Kalau sobat mau tahu bahaya apa saja yang mengintai karena krim bermercuri.






Mengatasi Ngantuk Berat


Cara Mengatasi Ngantuk Berat Saat Bekerja atau Belajar

 

 

Cara mengatasi ngantuk

Mengantuk adalah penyakit yang menular, pernah denger statment itu? Sebenernyapernyataan itu nggak sepenuhnya salah tapi juga nggak sepenuhnya benar. Mengantuk itu bukanlah suatu penyakit, melainkan respon tubuh karena penurunan oksigen di otak. Dan mengantuk disebut menular karena kalau temen kita ngantuk, pasti bawaannya kita juga akan ikut ngantuk, jadi sebenarnya bukan tertular ngantuk melainkan respon tubuh kita sendiri. Melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi terlalu lama misal saat belaja, bekerja atau mengendarai motor ngantuk selalu menjadi masalah utama.rasa ngantuk yang timbul disaat-saat seperti itu tentu sangat mengganggu terlebih saat berkendara, mengantuk sangat membahayakan. Bahkan pak polisi pun sudah memberikan himbauan agar beristirahat sejenak saat mengantuk karena mengantuk merupakan penyebab utama dari kecelakaan.

Cara Mengatasi Ngantuk Berlebihan

Sebelum kita tahu bagaimana cara mengatasi ngantuk, nggak ada salahnya kalau kita juga mencari tahu hal – hal apa saja yang dapat menyebabkan kantuk ini. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan kantuk:

Kurang olahraga

Olahraga yang cukup akan membuat badan menjadi segar dan juga membuat peredaran darah menjadi lancar. Tubuh yang lemas, tidak berenergi bisa juga disebabkan karena kurangnya olahraga, namun melakukan olahraga terlalu berat pun juga akan menjadikan tubuh kelelahan yang akan memicu rasa kantuk.

Terlalu kenyang

Terlalu banyak asupan karbohidrat juga bisa menyebabkan kantuk, setiap kali sobat makan kekenyangan sudah dipastikan sobat akan merasa ngantuk.

Konsentrasi dan kegiatan yang monoton

Berkonsentrasi dan juga melakukan kegiatan yang monoton akan membuat otak merasa jenuh, sealin itu konsentrasi yang berlebih jjuga bisa membuat kadar oksigen dalam darah ikut turun.

Anemia

Penyakit yang satu ini juga dapat mempengaruhi rasa ngantuk. anemia merupakan suatu penyakit dimana zat besi kurang dari normal sehingga oksigen yang diankut oleh sel darah merah tidak cukup untuk menyuplai otak, hal ini juga bisa memicu timbulnya rasa ngantuk.

Diabetes

Penyakit diabetes atau kemcing manis ini juga dapat memicu timbulnya rasa ngantuk. pada orang yang menderita diabetes, akan cenderung merasa lemas dan mengantuk karena kekurangan energi. Hal ini terjadi karena gula yang merupakan sumber energi tidak bisa diserap oleh tubuh. Diabetes merupakan penyakit yang belum ditemukan obatnya, namun kita tetap bisa hidup sehat dengan diabetes.

Cara Mengatasi Ngantuk Saat Belajar

Setelah tahu penyebab mengantuk, sekarang kita cari tahu cara mengatasi ngantuk tersebut. Yang pertama kita bahas adalah cara mengatasi ngantuk saat belajar.

Cara mengatasi ngantuk sambil ngemil

Agar otak tidak monoton selalu terpusat konsentrasinya pada buku pelajaran yang kita hadapi, selingi dengan sedikit camilan. Dengan mengkonnsumsi sediikit camilan akan membuat otak tidak terfokus hanya pada buku pelajaran.

Cara mengatasi ngantuk dengan belajar tidak monoton

Jangan hanya belajar satu mata pelajaran untuk waktu yang cukup lama karena akan membuat otak merasa bosan. Ganti dengan pelajaran baru yang lebih ringan.

Cara mengatasi ngantuk dengan olahraga ringan

Lakukan olahraga ringan dengan berjalan-jaln keluar sebentar sambil melihat pemandangan yang hijau. Hal ini akan membuat otak kembali rileks.

Cara mengatasi ngantuk mengatur posisi

Atur posisi dan ubah posisi senyaman mungkin agar sobat tidak merasa lelah dan bosan.

Cara Mengatasi Ngantuk Saat Bekerja

Mengantuk saat bekerja juga dapat mengganggu, pekerjaan tidak selesai karena kita selalu merasa ngantuk. Bagaimana mengatasinya, lihat yuk.

Cara mengatasi ngantuk dengan olahraga ringan

Lakukan sedikit olahraga ringan saat sobat mulai merasa mengantuk dan bosan dengan rutiitas kerjaan agar sobat tidak merasa ngantuk. gerakan olahraga bisa sobat lakukan misalnya dengan berjalan kecil, meregangkan badan.

Cara mengatasi ngantuk dengan melihat pemandanagan hijau

Sobat bisa melihat pemandangan hijau yang ada di luar jendela. Dengan melihat pemandangan hijau diluar akan membuat pikiran kembali menjadi fresh.

Cara mengatasi ngantuk dengan minum cukup air

Dehidrasi dapat menyebabkan rasa ngantuk, karena itu minum cukup air putih akan membantu mengatasi rasa ngantuk. sobat juga bisa menggganti dengan makan buah yang mengandung banyak air.

Cara mengatasi ngantuk minum kopi

 


Tentu sudah tidak aneh dengan hal yang satu ini, cafein dalam kopi dapat membantu meningkatkan kerja jantung. Hal ini dapat membantu kita mengurangi rasa ngantuk. Nah itu tadi beberapa tips cara mengatasi ngantuk. selamat mencoba semoga berhasil.



Sabtu, 01 Oktober 2016

Silsilah Keluarga Nabi Muhammad SAW


Silsilah Keluarga Nabi Muhammad SAW : Ayah, Ibu, Paman, Bibi, Ibu Susuan, Istri dan Anak

 


Nabi Muhammad Saw lahir di Mekah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Dengan demikian, jarak kelahiran antara Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Isa as adalah 571 tahun. Sedangkan jarak kelahiran Nabi Isa as dengan Nabi Musa as sekitar 1716 atau 1900 tahun.
Jarak kelahiran antara Nabi Musa as dengan Nabi Ibrahim as adalah 545 tahun. Jarak kelahiran antara Nabi Ibrahim as dengan Thufan sekitar 1080 tahun. Kemudian jarak kelahiran antara Thufan dan Nabi Adam as sekitar 2242 tahun.
Dengan demikian, jarak kelahiran Nabi Muhammad Saw dengan Nabi Adam as menurut pendapat yang akurat dan terkenal di kalangan para sejarawan adalah sekitar 6155 tahun.
 

1 Silsilah Nasab Nabi Muhammad dari Sisi Ayah

 

Nabi Muhammad putra Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoyyi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nazhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan.
 

2 Silsilah Nasab Nabi Muhammad dari Sisi Ibu

 
Nabi Muhammad putra Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Inilah silsilah Nabi Muhammad Saw yang wajib diketahui oleh setiap orang mukallaf, yaitu sampai ke Adnan.
 

3 Ibu Susuan Nabi Muhammad Saw

 
Sudah menjadi tradisi bangsa Arab perkotaan untuk menyusukan anaknya di daerah gunung dan pedalaman dengan maksud untuk meneguhkan pendiriannya, menguatkan fisiknya dan kefasihan bahasanya.
Atas dasar inilah, Abdul Muthallib mengirimkan cucunya yang bernama Muhammad, kepada seorang perempuan Bani Saad, yaitu Halimah putri Dhuaib As-Sa’diyah untuk disusuinya.
Halimah Sa’diyah merupakan salah satu wanita yang pernah menyusui Nabi Muhammad Saw. Selain Halimah, wanita yang pernah menyusui Nabi Muhammad ialah Aminah, ibu kandungnya sendiri, kemudian Tsuwaibah Al Aslamiyyah, bekas budaknya Abu Lahab yang dimerdekakan ketika Nabi Muhammad lahir.
Halimah Sa’diyah ketika menyusui dan merawat Nabi Muhammad sering merasakan dan menyaksikan beberapa keistimewaan dan keanehan pada diri Nabi Muhammad Saw, yang belum pernah terjadi pada anak-anak lain yang pernah dia susui.
Peristiwa pengoperasian Nabi Muhammad oleh dua malaikat membuat Halimah takut dan khawatir atas keselamatan Muhammad. Apalagi dia pernah didatangi oleh orang-orang kristen Ethiopia yang meminta agar Muhammad diserahkan kepada mereka.
Atas kejadian-kejadian ini, kemudian Halimah memutuskan untuk menyerahkan kembali Nabi Muhammad kepada keluarganya.
 

4 Nama Anak Nabi Muhammad Saw

 
Nabi Muhammad Saw memiliki 7 anak, 3 diantaranya laki-laki dan 4 perempuan. Adapun urutan putra-putri Nabi Muhammad Saw adalah sebagai berikut : Al Qasim, Zainab, Ruqaiyah, Fatimah Az Zahra, Ummu Kultsum, Abdullah dan Ibrahim dari istrinya yang bernama Mariyah Al Qibtiyah.

  1. Al Qasim, wafat di Mekkah dalam usia 2 tahun.
  2. Zainab, menikah dengan  Abu Al ‘Ash bin Ar Robi’, anak bibinya sendiri yang bernama Halah binti Khuwailid. Dia mempunyai anak bernama Ali dan Umamah. Zainab wafat pada tahun 8 Hijriyah.
  3. Ruqaiyah, menikah dengan Utsman bin Affan. Ruqaiyah wafat pada waktu sedang terjadi Perang Badar, yaitu bulan Ramadhan tahun 2 Hijriyah.
  4. Fatimah Az Zahra, menikah dengan Ali bin Abi Thalib ketika masih berusia 15 tahun, sedangkan Ali berusia 21 tahun 5 bulan. Mereka dikaruniai enam anak. Tiga anak laki-laki, yaitu : Al hasan, Al Husain, Al Muhassin dan tiga anak perempuan, yaitu : Zainab, Ummu Kultsum dan Ruqaiyah. Fatimah wafat 6 bulan setelah Nabi Muhammad wafat, tepatnya pada tanggal 3 Ramadhan tahun 11 Hijriyah.
  5. Ummu Kultsum, menikah dengan Utsman bin Affan setelah ditinggalkan oleh Ruqaiyah. Ummu Kultsum wafat pada tahun 7 Hijriyah.
  6. Abdullah, yang memiliki gelar Thayib dan Thahir. Dia wafat di Mekkah ketika masih kecil.
  7. Ibrahim, lahir pada bulan Dzulhijah tahun ke 8 Hijriyah. Ibu Ibrahim adalah Mariyah Al Qibthiyah (bangsa Mesir). Ibrahim wafat pada tahun ke 10 Hijriyah dalam usia satu tahun empat bulan. Ada juga yang mengatakan satu tahun delapan bulan.


5 Nama Istri-Istri Nabi Muhammad Saw

 

Istri Nabi Muhammad Saw total semuanya ada sebelas. Ketika beliau wafat, meninggalkan sembilan istri. Sedangkan yang dua sudah wafat sebelum Nabi Muhammad wafat. Dua istri Nabi yang wafat sebelum beliau yaitu :

  1. Siti Khadijah, merupakan istri Rasulullah Saw yang pertama. Nabi Muhammad menikahi Khadijah di Mekkah sebelum beliau diutus menjadi Rasul. Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad, Khadijah sudah pernah menikah dengan Abu Halah dan mempunyai anak bernama Zainab dan Hindun. Sebelum menikah dengan Abu Halah, Khadijah sudah pernah menikah dengan  ‘Atiq Al Mahzumi dan mempunyai anak bernama Abdullah dan Jariyah.Rasulullah Saw membina rumah tangga dengan Siti Khadijah hingga Khadijah wafat, dan selama itu tidak kawin dengan wanita lain, kecuali setelah Khadijah meninggal dunia.
  2. Zainab binti Khuzaimah, terkenal dengan panggilan Ummu Masakin atau ibunya orang-orang miskin. Hal ini disebabkan karena beliau sangat cinta dan penuh kasih sayang kepada orang-orang miskin. Zainab mendampingi Nabi Muhammad sebagai istri hanya sekitar dua atau tiga bulan, lalu meninggal dunia.
Adapun istri Nabi Muhammad Saw yang masih hidup ketika beliau wafat itu ada sembilan. Mereka itu ialah :

  1. Aisyah, merupakan putri dari Abu Bakar Ash Shiddiq. Aisyah menikah dengan Rasulullah Saw di Mekkah pada bulan Syawal dalam usia 7 tahun. Dua tahun kemudian, yaitu ketika Aisyah berusia 9 tahun, Aisyah diajak ke Madinah, tepatnya bulan Syawal, delapan bulan setelah Hijrah.Aisyah adalah satu-satunya wanita yang ketika dikawin oleh Nabi Saw masih dalam keadaan gadis. Aisyah adalah istri yang paling dicintai Nabi Saw. Aisyah wafat dalam usia 67 tahun, pada bulan Ramadhan tahun 58 Hijriyah.
  2. Hafshah, putri dari Umar bin Khathab. Hafshah menikah dengan Rasulullah Saw setelah suaminya yang bernama Khunais As Sahimi meninggal dunia dan gugur sebagai syahid dalam Perang Badar. Hafshah menikah dengan Rasulullah Saw pada usia 20 tahun dan wafat dalam usia 60 tahun pada tahun 48 Hijriyah.
  3. Saudah, putri dari Zam’ah. Saudah adalah janda dari suami yang bernama As Sakron bin Amr, salah seorang anggota rombongan yang hijrah ke Habasyah, lalu kembali ke Mekkah dan meninggal dunia. Saudah yang janda itu dinikahi oleh Rasulullah Saw pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yakni setelah Khadijah wafat. Saudah wafat pada akhir pemerintahan Umar bin Khathab.
  4. Shofiyah, putri dari Huyai bin Akhthob seorang tokoh Bani Nadhir. Sebelum menikah dengan Rasulullah Saw, Shofiyah sudah pernah menikah dengan Sallam bin Masykam, seorang Yahudi, lalu menikah dengan Kinanah. Masykam dan Kinanah adalah penyair yang terkenal.Kinanah meninggal ketika terjadi Perang Khaibar, dan Shofiyah, istrinya jatuh ke tangan kaum muslimin sebagai tawanan. Karena Shofiyah tokoh Bani Quraidhah, maka persoalannya diserahkan kepada Rasulullah Saw. Oleh Rasulullah Saw diberi dua tawaran, yaitu :
    • Merdeka dan menikah dengan Rasulullah Saw,
    • Dibebaskan begitu saja dan bisa kembali kepada keluarganya.
    Shofiyah memilih merdeka dan menjadi istri Rasulullah Saw. Ketika itu Shofiyah baru berusia 17 tahun. Setelah menikah dengan Rasulullah, banyak dari kaumnya yang kemudian masuk islam. Shofiyah wafat pada bulan Ramadhan tahun 50 Hijriyah.
  5. Maimunah, seorang putri dari Harits Hilaliyah. Maimunah menikah dengan Rasulullah Saw pada tahun ke-7 Hijriyah, dalam perjalanan Umrah Qadha. Maimunah meninggal pada tahun 51 Hijriyah dalam usia 80 tahun. Maimunah merupak wanita yang paling akhir yang dikawin Rasulullah Saw.
  6. Ummu Habibah, nama aslinya adalah Romlah putri Abu Sufyan. Dia adalah janda dari Ubaidillah bin Jahesy yang meninggal di Ethiopia. Ummu Habibah menikah dengan Rasulullah Saw pada tahun ke-7 Hijriyah dengan maskawin pemberian Raja Najasyi sebanyak 4000 dirham
  7. Ummu Salamah, nama aslinya adalah Hindun putri dari Abu Umaiyah bin Mughirah Al Mahzumi. Dia janda dari Abu Salamah, anak bibi Rasulullah Saw yang bernama Barroh, dengan empat anak. Ummu Salamah menikah dengan Rasulullah Saw pada bulan Syawal tahun ke-4 Hijriyah, ketika itu dia berusia 30 tahun. Ummu Salamah wafat dalam usia 84 tahun pada tahun 60 Hijriyah.
  8. Zainab putri Jahesy, putri dari bibi Rasulullah Saw yang bernama Umaimah. Zainab menikah dengan Rasulullah Saw pada tahun ke-5 Hijriyah. Sebelum dikawin Rasulullah, Zainab adalah istri dari Zaid bin Haritsah. Pernikahan Rasulullah Saw dengan Zainab merupakan pernikahan yang dilandasi firman Allah : “Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluannya terhadap istrinya (menceraikannya), maka Kami kawinkan kamu dengan dia.”Oleh karena itu, Zainab sering merasa bangga dengan dirinya sebagai istri Rasulullah Saw, yang dikawinkan langsung oleh Allah dengan turunnya ayat tersebut.
  9. Juwairiyah, putri dari Al Harits seorang tokoh Bani Musththoliq. Juwairiyah adalah janda Musafi’ bin Shofwan, orang yang paling semangat memusuhi islam dan paling menentang Dakwah Nabi Muhammad Saw. Musafi’, suami Juwairiyah terbunuh dalam perang Al Muraisisi dan Juwairiyah menjadi tawanan kaum muslimin, bersama beberapa kabilah dan keluarganya.Juwairiyah ingin dirinya bebas dari tawanan dengan cara menebus dirinya, lalu dia menghadap kepada Rasulullah Saw hendak meminta bantuan uang untuk menebus dirinya. Rasulullah Saw memberikan apa yang diinginkannya dan beliau menawarkan hendak mengawininya.Juwairiyah menerima tawaran dari Rasulullah Saw, lalu menikahlah keduanya. Orang-orang islam pada waktu itu banyak yang memegang tawanan Bani Mushtholiq. Sehingga ketika mereka mengetahui bahwa Juwairiyah, janda tokoh bani Mushtholiq telah dikawin oleh Rasulullah Saw, maka kaum muslimin merasa tidak pantas menawan Bani Mushtholiq. Lalu mereka  ramai-ramai membebaskan dengan cara memerdekakan mereka. Ketika Bani Mushtholiq mengetahui yang demikian itu, maka mereka berbondong-bondong masuk Islam.
Pernikahan Rasulullah Saw dengan lebih dari empat itu boleh dan itu hanya khusus untuk Nabi. Sedangkan untuk umatnya, hanya boleh menikah dengan empat istri saja.
 

6 Nama Paman-Paman Nabi Muhammad Saw

 

Paman Nabi Muhammad Saw jumlahnya ada 12 orang, mereka itu ialah :

  1. Hamzah, dia adalah singa Allah. Hamzah ikut berjuang membela Islam dan mengikuti Perang Badar dan Uhud. Hamzah gugur syahid dalam Perang Uhud ketika dibunuh oleh Wahsyi.
  2. Abbas, dia adalah paman Nabi Muhammad Saw yang paling muda. Abbas ikut Perang Badar bersama orang-orang musyrik. Tetapi dia berhasil ditawan oleh kaum muslimin dan akhirnya menebus dirinya, kemudian masuk islam seketika itu pula.Abbas disuruh oleh Rasulullah Saw untuk menyembunyikan keislamannya dan disuruh untuk tetap tinggal di Mekkah untuk memantau segala kegiatan orang-orang musyrik. Abbas tetap menyembunyikan keislamannya hingga hari pembebasan kota Mekah. Abbas wafat pada tahun 32 Hijriyah dalam usia 88 tahun.Abu Thalib, pelindung Nabi Muhammad Saw sedari beliau berusia 8 tahun hingga besar. Abu Thalib senantiasa melindungi Nabi Muhammad Saw dari tekanan orang kafir Quraisy.
  3. Abu Lahab, nama aslinya adalah Abdul ‘Uzza. Abu Lahab sangat gigih dalam menentang dakwah Rasulullah Saw. Abu Lahab meninggal dunia akibat serangan penyakit sejenis cacar yang terkenal ganas dan menular.Ketika meninggal dunia, tidak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Anak-anaknya pun menjauhinya. Kemudian anak-anaknya dengan terpaksa membuat galian, karena takut dimaki oleh orang banyak.Lalu mereka mendorong mayat Abu Lahab dengan alat yang panjang hingga masuk pada galian. Setelah itu mereka melemparinya dengan batu-batu hingga galian itu penuh batu dan menutupi mayat Abu Lahab.
  4. Al Harts, putra Abdul Muthalib yang paling tua. Al Harts meninggal sebelum agama islam datang atau sebelum Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt.
  5. Az Zubair, sudah meninggal sebelum Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt.
  6. Jahl, nama aslinya adalah Al Maghirah.
  7. Abdul Ka’bah, sudah meninggal sebelum Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt.
  8. Qutsam, meninggal dunia di waktu kecil.
  9. Dhiror, meninggal dunia pada hari turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad Saw, tetapi belum sempat masuk Islam.
  10. Al Ghoidaq, nama aslinya adalah Mushab.
  11. Al Muqowwin.
 

7 Nama Bibi Nabi Muhammad Saw

 
Adapun bibi Nabi Muhammad Saw itu ada 6 orang, mereka itu ialah,

  1. Shofiyah, saudara kandung dari Hamzah. Shofiyah wafat pada tahun 20 Hijriyah, yaitu pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khathab dalam usia 73 tahun dan dimakamkan di Baqi.
  2. Arwa
  3. ‘Atikah
  4. Ummu Hakim
  5. Barroh
  6. Umaimah
Paman Nabi Muhammad Saw yang satu ayah dan ibu dengan Abdullah, ayah Nabi ada tiga, yaitu : Abu Thalib, Az Zubair dan Abdul Ka’bah. Sedangkan bibi Nabi Muhammad yang satu ayah dan ibu dengan ayah Nabi yaitu : Arwa, ‘Atikah, Ummu Hakim, Barroh dan Umaimah.

Nabi Muhammad Saw wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 633 Masehi. Nabi Muhammad Saw wafat dalam usia 63 tahun lebih 3 hari menurut kalender Qomariyah. Sedangkan menurut kalender Syamsiyah, usia beliau 61 tahun lebih 84 hari.



Tahun Baru Islam 1 Muharam


Tahun Baru Islam Muharam, Makna dan Sejarahnya

 


Muharam adalah bulan pertama dalampenanggalan Hijriyah. Muharram berasal dari kata yang artinya ‘diharamkan’ atau ‘dipantang’, yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Tanggal 1 Muharram adalah hari Tahun Baru dalam agama Islam.

1 Muharram 1438 H atau Tahun baru Islam 2016 diperingati dengan berbagai kegiatan ibadah seperti berpuasa Asyura, melakukan pengajian dan berdo’a agar diberikan anugrah hidup dan penghidupan yang lebih baik dunia dan akhirat, dan tak jarang dikomunitas seperti pesantren-pesantren melakukan kegiatan pawai menyambut tahun baru islam dengan membawa obor dan rebana sebagai upaya memperingati 1 Muharram 2016. Ibadah puasa sunnah memasuki bulan muharram selaras dengan anjuran dan hadis nabi, 

Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah oleh Rasulullah SAW kepada umat islam berdasarkan sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurariroh, berkata, ”Rasulullah saw bersabda, ’Puasa yang paling afdhol setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah al Muharram dan shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” Imam Nawawi mengatakan bahwa bulan ini (Muharram) adalah bulan yang paling utama untuk berpuasa.

Pendapat ulama mengatakan bahwa yang paling utama untuk melakukan ibadah berpuasa dibulan Muharram ini adalah pada 10 hari pertama, sebagaimana dikatakan oleh al Mardawi didalam kitab “al Inshaf” yang paling pokok dari bulan Muharram adalah hari kesepuluh atau puasa Asyu’ra kemudian pada hari kesembilan atau tasuua’a lalu sepuluh hari pertama.

Sejarah Tahun Baru Muharam

Di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, kaum muslimin belum mengenal pergantian tahun hijriyah. Sehingga ketika itu, tidak ada istilah tahun baru hijriyah. Mereka menggunakan kalender qamariyah sebagai acuan kegiatan dan pencatatan sejarah. Mengikuti kalender yang sudah digunakan oleh masyarakat arab sejak sebelum islam. Hanya saja, di zaman mereka belum ada angka tahun dan acuan tahun.  

Hingga akhirnya di zaman Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, tepatnya di tahun ketiga beliau menjabat sebagai khalifah, beliau mendapat sepucuk surat dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, yang saat itu menjabat sebagai gubernur untuk daerah Bashrah. Dalam surat itu, Abu Musa mengatakan:

 إنه يأتينا من أمير المؤمنين كتب، فلا ندري على أيٍّ نعمل، وقد. ا كتابًا محله شعبان، فلا ندري أهو الذي نحن فيه أم الماضي “

Telah datang kepada kami beberapa surat dari amirul mukminin, sementara kami tidak tahu kapan kami harus menindaklanjutinya. Kami telah mempelajari satu surat yang ditulis pada bulan Sya’ban. Kami tidak tahu, surat itu Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.” Kemudian Umar mengumpulkan para sahabat di Madinah, dan beliau meminta, ضعوا للناس شيئاً يعرفونه “Tetapkan tahun untuk masyarakat, yang bisa mereka jadikan acuan.” Ada yang usul, kita gunakan acuan tahun bangsa Romawi. Namun usulan ini dibantah, 

 karena tahun Romawi sudah terlalu tua. Perhitungan tahun Romawi sudah dibuat sejak zaman Dzul Qornain. (Mahdhu ash-Shawab, 1/316, dinukil dari Fashlul Khithab fi Sirati Ibnul Khatthab, Dr. Ali Muhammad ash-Shalabi, 1/150)

Kemudian disebutkan oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak, dari Said bin al-Musayib, beliau menceritakan: Umar bin Khattab mengumpulkan kaum muhajirin dan anshar radhiyallahu ‘anhum, beliau bertanya: “Mulai kapan kita menulis tahun.” 

Kemudian Ali bin Abi Thalib mengusulkan: “Kita tetapkan sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah, meninggalkan negeri syirik.” 

Maksud Ali adalah ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah. Kemudian Umar menetapkan tahun peristiwa terjadinya Hijrah itu sebagai tahun pertama Hijriyah. (al-Mustadrak 4287 dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi). 

Dengan memahami latar belakang di atas, ada kesimpulan yang bisa kita berikan garis tebal, Bahwa di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr tidak dikenal tahun baru hijriyah. Alasan Umar menetapkan acuan tahun hijriyah adalah untuk menandai setiap peristiwa dan menertibkan kegiatan korespondensi dengan wilayah lain. Atau dengan bahasa sederhana, latar belakang penetapan tahun hijriyah di zaman Umar, lebih terkait pada kepentingan administrasi dan tidak ada hubungannya dengan ibadah. Segala bentuk ritual ibadah, baik shalat di malam pergantian tahun atau doa tahun baru, atau puuasa akhir tahun, dst, sama sekali tidak pernah dikenal di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sahabat.

Ketika Umar menetapkan tanggal 1 Muharram sebagai hari pergantian tahun, beliau tidak memerintahkan masyarakat untuk memeriahkan hari itu sebagai hari istimewa. Karena itulah, para ulama sejak masa silam, mereka tidak pernah menganjurkan adanya ibadah khusus, apapun bentuknya, di tahun baru hijriyah. bahkan para ulama mengingkarinya.

لا يثبت في الشرع شيء من دعاء أو ذكر لآخر العام، وقد أحدث الناس فيه من الدعاء، ورتبوا ما لم يأذن به الشرع، فهو بدعة لا أصل لها. 

Tidak terdapat dalil dalam syariat yang menyebutkan tentang doa atau dzikir akhir tahun. Masyarakat membuat-buat kegiatan doa, mereka susun kalimat-kalimat doa, yang sama sekali tidak diizinkan dalam syariat. Doa semacam ini murni bukan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak ada dasarnya. (Tashih ad-Dua, hlm. 108).

Keterangan yang sama juga disampaikan Syaikh Khalid Abdul Mun’im Rifa’i, 

ينبغي للمسلم اجتناب تخصيص نهاية العام أو بداية العام الجديد بشيء من العبادات؛ فكل خير في اتباع من سلف 

Selayaknya bagi setiap muslim untuk tidak mengkhususkan akhir tahun atau awal tahun baru dengan ibadah apapun. Karena kebaikan itu ada pada mengikuti ulama terdahulu.  
Memahami keterangan di atas, satu prinsip yang layak kita pahami bersama, tidak ada doa tahun baru hijriyah. Sementara doa yang tersebar di masyarakat, yang bunyinya,

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ.الخ.  

Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam…dst.  

Doa ini shahih, diriwayatkan Ahmad, Turmudzi dan yang lainnya, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth. Hanya saja, doa ini bukan doa awal tahun, namun doa awal bulan. Dianjurkan untuk dibaca setiap awal  bulan qamariyah. Mengkhususkan doa ini hanya ketika tahun baru hijriyah, termasuk menyalahi fungsi dari doa tersebut.

Amalan di bulan Muharam
  • Doa Akhir tahun dibaca setelah asar pd hari Sabtu 1 oktober 2016. Doa dibaca 3 kali.
  • Doa Awal tahun dibaca setelah maghrib pada hari Sabtu 1 oktober 2016. Doa dibaca 3 kali
  • Tgl 1 Muharram 1438 H insyaallah jatuh pada hari Ahad 2 oktober 2016.
  • Puasa sunnah 10 hari pertama bulan Muharram mulai hari Ahad 2 oktober 2016 ( 1 muharram) sampai dg selasa 11 okt 2016 (10 muharram).
  • Puasa hari Tasu’ah 9 Muharram jatuh pada Senin 10 Oktober 2016.
  • Puasa hari Asyuro 10 Muharram jatuh pada Selasa 11 okt 2016.
  • Disunnahkan berpuasa minimal 2 hari, yaitu hari Tasu’a & Asyuro (Senin & Selasa 10-11 Okt 2016).
  • Jika hari Tasu’a tidak bisa puasa, maka berpuasalah tgl 10 & 11 Muharram (Selasa & Rabu 11-12 okt 2016).
  • Dianjurkan memperbanyak puasa sunnah selama bulan Muharram. Karena “sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram” (HR Muslim).
  • Dianjurkan memperbanyak sedekah di bulan Muharram, terutama Hari Asyura 
Makna Tahun Baru Muharam
  • Menghindari kultus individu, maka penentuan tahun baru itu bukan didasarkan pada kelahiran, tetapi pada peristiwa, ini menunjukkan Islam sebagai agama yang progresif, bergerak maju, tidak stagnan, dia bergerak dari satu peristiwa ke peristiwa lain, sesuai kebutuhan zaman, kebutuhan tempat dan kebutuhan manusia pada saat itu.
  • Hijrah itu sendiri artinya berpindah, bisa jadi berpindah dari satu tempat ketempat lain, atau berpindah dari suatu peristiwa ke peristiwa lain, atau berpindah dari perilaku satu ke perilaku lain, menuju pada hal yang lebih baik dari sebelum perpindahan. Jadi, jika umat Islam stagnan pada satu kondisi, apakah perilaku, kondisi, dan wilayah dan tidak menunjukkan perubahan pada sesuatu yang lebih baik, maka sesungguhnya dia telah meninggalkan ruh, hijrah itu sendiri.
  • Muharram itu sendiri, artinya yang diharamkan atau sangat dihormati. Pada bulan haram itu, -umat Islam memiliki empat bulan Haram-, umat Islam diharamkan untuk berperang, pada bulan itu, genjatan senjata dilakukan, dengan kata lain semangat Muharram adalah semangat perdamaian. Sehingga mereka yang mengenal esensi tahun hijriah yang dimulai pada 1 Muharram, adalah mereka yang memiliki kesadaran akan perdamaian, sebagai kasih sayang pada seluruh umat manusia, menjadikan kehadirannya sebagai berkah bagi alam semesta.
  • Perubahan pada sesuatu yang menuju pada kebaikan, pada kemajuan dan kemanfaatan bagi seluruh manusia, pada seluruh alam semesta dengan semangat damai sejahtera penuh kasih sayang, sehingga tujuan Allah menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin
  • Doa Rasulullah SAW di awal tahun seperti disebutkan Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ 

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm. 

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. 

Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”


Jumat, 30 September 2016

Surat Al Mulk


Keutamaan Surat Al Mulk, Takut pada Allah Di Kala Sepi

 

 

Berikut kita akan melanjutkan beberapa faedah lagi dari surat Al Mulk. Semoga kita bisa lebih memahami tersebut dan mengamalkan kandungan di dalamnya.


Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (12) وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (13) أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14) هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ (15)

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya di saat mereka tidak tampak di hadapan yang lainnya, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 12-15)



Keutamaan Taat dan Takut pada Allah Di Kesunyian

Setelah sebelumnya Allah menyebutkan keadaan orang-orang fajir (kafir), selanjutnya Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang berbuat baik dan akan menuai kebahagiaan.
Dalam surat Al Mulk ayat 12, penulis Tafsir Al Jalalain menjelaskan, “Mereka itu takut pada Allah di kesunyian ketika mereka tidak nampak di hadapan manusia lainnya. Mereka pun taat pada Allah dalam keadaan sembunyi-sembunyi. Tentu saja dalam keadaan terang-terangan, mereka pun lebih taat lagi pada Allah.[1]”

Intinya mereka itu taat pada Allah meskipun di kesunyian. Syaikh As Sa’di menjelaskan, “Mereka takut pada Allah dalam setiap keadaan sampai-sampai pada keadaan yang tidak ada yang mengetahui amalan mereka kecuali Allah. Mereka tidak melakukan maksiat dalam kesunyian. Mereka pun tidak mengurangi ketaatan mereka ketika itu.”[2]
Namun kita mungkin sangat jauh dari sifat baik semacam ini. Di kala sepi kita berani berbuat maksiat, padahal Allah menyaksikan kita dan di kala terang-terangan kita pun berani mendurhakai Allah dengan riya’ tatkala melakukan amalan. Semoga Allah menunjuki kita pada sifat yang mulia ini.
Ingatlah keutamaan yang mulia yang diperoleh oleh orang yang beramal dan takut pada Allah di kala sepi, yaitu:
  1. Akan mendapatkan ampunan dari setiap dosa, begitu pula akan dilindungi dari kejelekan dan siksa neraka.
  2. Mereka akan mendapatkan ganjaran besar yaitu berbagai kenikmatan yang Allah janjikan di surga.

Keutamaan Ihsan dalam Ibadah

Untuk ayat,
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ

terdapat penafsiran lainnya dari para ulama. Intinya, ada  empat penafsiran mengenai ayat ini:
  1. Mereka takut pada Allah, namun mereka tidak melihat-Nya”. Inilah pendapat mayoritas ulama.
  2. “Mereka sangat takut akan siksa Allah walaupun mereka tidak melihat-Nya”. Inilah pendapat Maqotil.
  3. Mereka takut pada Allah ketika tidak ada satu pun yang menyaksikan mereka”. Inilah pendapat Az Zujaj.
  4. Mereka takut pada Allah jika mereka bersendirian (tidak tampak di hadapan manusia) sebagaimana mereka takut jika mereka berada di hadapan manusia”. Inilah pendapat Abu Sulaiman Ad Dimasyqi.[3]
Tafsiran ketiga telah dijelaskan pada point sebelumnya. Tafsiran ketiga ini hampir sama dengan tafsiran keempat.
Sedangkan tafsiran pertama dan kedua hampir sama. Untuk tafsiran pertama inilah yang kita sering lihat pada terjemahan Al Qur’an (termasuk terjemahan DEPAG RI) sebagaimana pendapat jumhur (mayoritas) ulama. Sehingga biasanya ayat tersebut diartikan:

إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka.” (QS. Al Mulk: 12)

Berdasarkan tafsiran menunjukkan keutamaan dari orang yang berbuat ihsan. Mereka akan mendapatkan dua keutamaan yang disebutkan dalam lanjutan ayat,

لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Mulk: 12)

Lalu apa yang dimaksud ihsan? Pengertian ihsan dalam ibadah sebagaimana ditafsirkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits jibril. Ketika ditanya oleh Jibril –yang berpenampilan Arab Badui- mengenai ihsan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, Allah akan melihatmu”.[4][5]

Dalam pengertian ihsan ini terdapat dua tingkatan. Tingkatan pertama disebut tingkatan musyahadah yaitu seseorang beribadah kepada Allah, seakan-akan dia melihat-Nya. Perlu ditekankan bahwa yang dimaksudkan di sini adalah bukan melihat zat Allah, namun melihat sifat-sifat-Nya. Apabila seorang hamba sudah memiliki ilmu dan keyakinan yang kuat terhadap sifat-sifat Allah, dia akan mengembalikan semua tanda kekuasaan Allah pada sifat-sifat-Nya. Dan inilah tingkatan tertinggi dalam derajat Ihsan.
Tingkatan kedua disebut dengan tingkatan muroqobah yaitu apabila seseorang tidak mampu memperhatikan sifat-sifat Allah, dia yakin Allah melihatnya. Dan tingkatan inilah yang banyak dilakukan oleh banyak orang. Apabila seseorang mengerjakan shalat, dia merasa Allah memperhatikan apa yang dia lakukan, lalu dia memperbagus shalatnya.[6]

Keutamaan Beriman pada yang Ghoib

Berdasarkan salah satu penafsiran surat Al Mulk ayat 12, ayat ini menunjukkan keutamaan beriman pada yang ghoib dan keutamaan meyakini adanya kedekatan Allah ketika sendirian atau pun terang-terangan.[7]

Khouf (Takut) yang Membuat Seseorang Menjauh dari Maksiat

Dari ayat ini juga menunjukkan bahwa dengan rasa khouf (takut) membuat seseorang menjauh dari maksiat. Sehingga ketika seseorang mau terjerumus dalam maksiat hendaklah ia memperkuat rasa takut pada Allah. Jangan malah ketika mau terjerumus dalam maksiat ia kedepankan roja’ (harap) pada Allah. Ketika berbuat maksiat malah ia ingat-ingat bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat. Ini sikap yang keliru, malah ia akan terus menerus dalam dosa. Yang benar, ketika seseorang dalam keadaan mau terjerumus dalam maksiat, hendaklah ia kedepankan rasa khouf (takut) pada Allah. Namun ketika ia dalam kondisi sudah terjerumus dalam berbagai maksiat, maka hendaklah ia kedepankan rasa roja’ (harap) ketika itu.

Tujuannya apa? Tujuannya, jika seseorang mengedapankan rasa takut pada Allah ketika hendak berbuat maksiat, maka ia pasti akan mengurungkan berbuat maksiat. Sedangkan mengedepankan rasa harap ketika bergelimang dosa akan membuatnya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Perhatikanlah perbedaan dua hal ini.

Rasa Takut pada Allah Membuat Seseorang Mendapat Naungan-Nya

Keutamaan orang yang takut pada Allah di kesunyian juga disebutkan dalam sebuah hadits muttafaqun ‘alaih (disepakati Bukhari dan Muslim),

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِى ظِلِّهِ ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ اللَّهِ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِى خَلاَءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسْجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا ، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

Tujuh golongan yang di mana mereka akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya, yaitu: [1] pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah pada Allah, [3] seseorang yang mengingat Allah di kesunyian lalu meneteslah air matanya, [4] seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, [5] seseorang yang saling mencintai karena Allah, [6] seseorang yang diajak oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan untuk menyetubuhinya namun ia katakan, “Aku takut pada Allah, [7] seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh tangan kanannya.”[8] Lihatlah orang yang mengingat Allah di kesunyian (tanpa ada yang melihatnya kecuali Allah) lalu ia meneteskan air mata dan orang yang diajak berzina namun ia takut pada Allah. Inilah keutamaan dari orang yang beribadah dan takut pada Allah sedangkan manusia-manusia tidak mengetahuinya, mereka akan mendapatkan naungan ‘Arsy[9] Allah.[10]

Luasnya Ilmu Allah

Segala sesuatu itu sama di sisi Allah baik yang dilirihkan maupun yang dikeraskan. Tidak ada yang samar sedikit pun baginya. Allahh Ta’ala berfirman,

وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” (QS. Al Mulk: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada dalam hati berupa berbagai niat dan keinginan. Bagaimanakah lagi dengan perkataan dan perbuatan yang Allah dengar dan lihat?!
Inilah dalil logika yang menunjukkan keluasan ilmu Allah.[11] Kemudian Allah membuktikan hal ini dengan mengatakan,

أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (14)

Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (QS. Al Mulk: 14). Maksud ayat ini adalah: “Apakah mereka tidak mengetahui Allah yang Maha Lathif dan Khobir?”[12]

Allah Itu Lathif dan Khobir

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan,

أَنَّهُ لَطِيفٌ يُدْرِكُ الدَّقِيقَ خَبِيرٌ يُدْرِكُ الْخَفِيَّ وَهَذَا هُوَ الْمُقْتَضِي لِلْعِلْمِ بِالْأَشْيَاءِ

“Allah itu Lathif, maksudnya mengetahui segala sesuatu secara detail. Dan Khobir, maksudnya mengetahui segala yang tersembunyi (samar). Hal ini menunjukkan luasnya ilmu Allah terhadap segala sesuatu.”[13]
Syaikh Musthofa Al ‘Adawi hafizhohullah mengatakan makna Al Lathif itu ada 2:
  1. Allah mengetahui segala sesuatu secara detail.
  2. Allah selalu berbuat baik, penyayang terhadap hamba-hambaNya.[14]

Allah Menundukkan Bumi dan Beri Kemudahan untuk Dijelajahi

Allah Ta’ala selanjutnya berfirman,

هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya.” (QS. Al Mulk: 15).
Manakibiha” dalam ayat di atas ada tiga tafsiran, yaitu:
  1. Jalan, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di segala jalan.” Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas dan Mujahid.
  2. Gunung, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap gunung.” Jika gunung saja mampu ditempuh, maka lebih-lebih daerah yang rendah di bawahnya. Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas lainnya, pendapat Qotadah dan Az Zujaj.
  3. Penjuru, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap penjuru bumi.” Ini adalah pendapat Maqotil, Al Farro’, Abu ‘Ubaidah, dan Ibnu Qutaibah.[15] Makna inilah yang dipakai oleh terjemahan DEPAG RI.
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan ayat di atas, “Sesungguhnya Allah yang menundukkan bumi bagi kalian agar kalian bisa memenuhi berbagai kebutuhan (hajat) kalian.”[16] Ini menunjukkan nikmat Allah dengan memberikan segala kemudahan bagi setiap manusia. Maka Allah-lah yang pantas dipuji dan disanjung.

Tawakkal Bukan Berarti Meninggalkan Kerja dan Usaha

Dalam surat Al Mulk ayat 15 di atas juga menunjukkan disyariatkannya berjalan di muka bumi untuk mencari rizki dengan berdagang, bertani, dsb.[17]
Ini menunjukkan bahwa tawakkal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha.
Sahl At Tusturi mengatakan, ”Barangsiapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatullah (ketentuan yang Allah tetapkan). Barangsiapa mencela tawakkal (tidak mau bersandar pada Allah) maka dia telah meninggalkan keimanan.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam).

Hanya Kepada Allah-lah Tempat Kembali

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15)

Ibnul Jauzi menafsirkan, “Kalian akan dibangkitkan dari kubur-kubur kalian.”[18] Hal ini menunjukkan adanya hari berbangkit dan hari pembalasan[19].
Demikian beberapa faedah tafsir surat Al Mulk untuk saat ini. Semoga kita selalu dimudahkan oleh Allah untuk mentadabburi  (merenungkan) kitab-Nya yang mulia.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.




Electricity Lightning