Banyak sekali doa-doa mustajab yang cepat dikabulkan oleh Allah SWT,
misalnya doa anak yang sholeh, doa orang yang terbangun di malam hari,
doa orang yang teraniaya dan masih banyak lagi. Untuk lebih jelasnya,
dihalaman ini kami akan berbagi Kumpulan Doa-doa Mustajab (Doa yang Cepat Terkabul).
Penasaran dengan doa-doa yang mustajab, silakan langsung saja simak ulasannya berikut ini :
Doa Mustajab - Doa Seorang Muslim Untuk Saudaranya Tanpa Dia Ketahui
Diriwayatkan dari Abu Darda’ ra., bahwasanya ia berkata, “Apabila
seorang Muslim mendo’akan saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka pasti
malaikat yang ditugaskan (kepadanya) akan mengucapkan, “Engkaupun akan
mendapatkan yang semisalnya”. (HR. Muslim)
Doa Mustajab - Doa Orang Yang Teraniaya
Ketika Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda
kepadanya, “Takutlah kalian terhadap do’a orang yang dizhalimi, karena
tidak ada hijab antara do,a itu dengan Allah” (HR. Bukhari)
Doa Orang Tua Untuk Anaknya - Doa Mustajab
Sebagai orang tua kita harus banyak berdoa untuk anak keturunannya agar
supaya mereka menjadi anak yang berbakti kepada Agama, orang tua dan
negara. Jangan sekali-kali mengucap yang tidak bagus untuk anak-anak
kita, karena perkataan adalah doa dan doa orang tua merupakan salah satu
doa yang mustajab.
Doa Seorang Musafir, Doa yang Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga
do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a orang yang
teraniaya, do’a musafir, dan do,a orang tua untuk anaknya” (HR.
Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Berpuasa Ketika Berbuka - Doa Mustajab
Doa Pemimpin Yang Adil - Doa Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., secara marfu’, “Ada tiga golongan yang do’anya
tidak ditolak, orang yang berpuasa hingga berbuka, do’a pemimpin yang
adil dan do’a orang yang teraniaya. Allah akan mengangkat do’a mereka ke
atas awan, membukakan pintu-pintu langit untuknya, dan berfirman, ‘Demi
kemuliaan-Ku, sungguh, Aku akan menolongmu walaupun dengan selang
waktu’” (HR. Tirmidzi, dll. Dinilai hasan oleh al-Albani)
Doa Anak Shaleh, Doa yang Mustajab
Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.,
“Apabila manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara,
yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang
mendo’akan orang tuanya” (HR. Muslim)
Doa Orang Yang Berada Dalam Keadaan Darurat
Allah SWT berfirman: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang
yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai
khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat
sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml 27: 62)
Doa Orang Yang Tidur Dalam Keadaan Suci Dan Berdzikir
Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila
seorang muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, lalu terbangun di
malam hari, kemudian berdo’a kepada Allah SWT meminta kebaikan dunia
dan akhirat, maka pasti Allah akan memberikan kepadanya”. (HR. Abu Dawud
dan Ahmad, dinyatakan Shahih oleh al-Albani)
Doa Mustajab - Berdoa Dengan Menggunakan Do’a Dzun Nun (Doa Nabi Yunus alaihissalam)
Dari Sa’ad bin Abi Waqash ra., ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,
‘Do’a Dzun Nun (Nabi Yunus alaihissalam) ketika berada di dalam perut
ikan: ‘Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min Azh-zhaalimiin’.
Jika seorang berdo’a dengannya memohon sesuatu, niscaya Allah akan
mengabulkannya’” (HR. Tirmidzi dll., dinyatakan shahih oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Terbangun Di Malam Hari Dengan Doa Yang Matsur
Dari Ubadah bin Shamit ra., dari nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau
bersabda, “Brangsiapa yang terjaga di malam hari, lalu mengucapkan: ‘Laa
ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu,
wahuwaa ‘alaa kulli syai’in qadiir, Alhamdulillaah, wasubhanallaah, wa
laa ilaaha illallaah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa
billaah’ (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan bagi-Nya pula segala pujian.
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci
Allah, tidak ada Tuhan selalin Allah, Allah Maha Besar. Tidak ada daya
dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian mengucapkan:
‘Allahummaghfir lii’ (Ya Allah, ampunilah aku). Atau do’a yang lain,
niscaya akan dikabulkan do’anya. Jika ia berwudhu’ dan shalat, maka
diterimalah shalatnya” (HR. Bukhari, dll)
Doa Anak Yang Berbakti Kepada Kedua Orang Tuanya, Doa yang Mustajab
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di
surga, lalu ia bertanya, ‘Dari mana aku memperoleh derajat ini?’. Allah
SWT berfirman, ‘Dengan permohonan ampun anakmu untukmu’” (HR. Ahmad,
sanadnya dinyatakan shahih olh Ibnu Katsir)
Doa Orang Yang Menunaikan Haji, Umrah Dan Berperang Di Jalan Allah SWT
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra., dari Nabi
Muhammad SAW, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah,
orang yang menunaikan haji, dan orang yang menunaikan umrah adalah
utusan-utusan yang menghadap kepada Allah. Mereka dipanggil oleh-Nya,
lalu mereka memenuhi panggilan-Nya, dan mereka pun meminta kepada-Nya,
maka Allah akan memberinya” (HR. Ibnu Majah, dinyatakan hasan oleh
al-Albani)
Doa Orang Yang Banyak Berdzikir Kepada Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Ada
tiga golongan yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang banyak
berdzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil”
(HR. al-Baihqi dan ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh al-Albani)
Doa Orang Yang Dicintai Dan Diridhai Oleh Allah SWT
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku,
maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya. Hamba-Ku tidak akan dapat
mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai
daripada apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku terus
mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan nafil, sehingga Aku
mencintainya. Maka jika Aku telah mencintainya, Aku akan menjadi
pendengarannya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang
dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya
yang dengannya ia berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, pasti Aku akan
memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku akan
melindunginya. Aku tidak pernah ragu-ragu dalam sesuatu yang Aku
kerjakan seperti keraguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin. Hal
itu karena ia tidak suka mati, sedangkan Aku tidak suka keburukan
terjadi kepadanya’” (HR. Bukhari)
Orang Yang Memperbanyak Berdoa Pada Saat Lapang Dan Bahagia
Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW bersabda. “Barangsiapa
yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah
memperbanyak berdoa pada saat lapang”. (HR. Tirmidzi, dan al-Hakim.
Dishahihkan oleh Imam Dzahabi dan di hasankan oleh Al-Albani).
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa makna hadits di atas adalah
hendaknya seseorang memperbanyak doa pada saat sehat, kecukupan dan
selamat dari cobaan, sebab ciri seorang mukmin adalah selalu dalam
keadaan siaga sebelum membidikkan panah. Maka sangat baik jika seorang
mukmin selalu berdoa kepada Allah sebelum datang bencana berbeda dengan
orang kafir dan zhalim sebagaimana firman Allah SWT.
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya ; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu”. (QS. Az-Zumar : 8).
Dan firman Allah SWT:
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya”. (QS. Yunus : 12)
Doa Mustajab - Doa Orang Dalam Keadaan Terpaksa.
Allah SWT berfirman. “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang
dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan
kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ?
Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu
menginga(Nya)”. (QS. An-Naml : 62)
Imam As-Syaukani berkata bahwa ayat diatas menjelaskan betapa manusia
sangat membutuhkan Allah dalam segala hal terlebih orang yang dalam
keadaan terpaksa yang tidak mempunyai daya dan upaya. Sebagian ulama
berpendapat bahwa yang dimaksud dengan orang terpaksa adalah orang-orang
yang berdosa dan sebagian yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud
terpaksa adalah orang-orang yang hidup dalam kekurangan, kesempitan atau
sakit, sehingga harus mengadu kepada Allah. Dan huruf lam dalam kalimat
Al-Mudhthar untuk menjelaskan jenis bukan istighraq (keseluruhan).
Maka
boleh jadi ada sebagian orang yang berdoa dalam keadaan terpaksa tidak
dikabulkan dikarenakan adanya penghalang yang menghalangi terkabulnya
doa tersebut. Jika tidak ada penghalang, maka Allah telah menjamin bahwa
doa orang dalam keadaan terpaksa pasti dikabulkan. Yang menjadi alasan
doa tersebut dikabulkan karena kondisi terpaksa bisa mendorong seseorang
untuk ikhlas berdoa dan tidak meminta kepada selain-Nya.
Itulab beberapa doa-doa mustajabah, doa yang cepat terkabul oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang doanya cepat terkabul oleh Allah SWT. Amien
25 Doa Mustajab untuk di Amalkan
1. Doa Mohon Kesolehan
رَبَّنَا تََقبَّلْ مِنَّا ِإنَّكَ َأنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ رَبَّنَا وَاجْعَْلنَا مُسْلِمَيْ ِ ن َلكَ وَمِن ُذرِّيَّتِنَا أُمًَّة مُّسْلِمًَة لَّكَ
وََأ ِ رنَا مَنَاسِ َ كنَا وَتُبْ عََليْنَآ ِإنَّكَ َأنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Robbanaa taqqobal minnaa innaka antas sami’ul ‘aliim. Robbannaa waj’alna muslimaini laka wa min dzuriyyatinaa umatan muslimatan laka wa arinaa manasikanaa wa tub ‘alainaa innaka antat tawwabur rohiim
“Ya Allah, terimalah bakti kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikan kami berdua orang yang taat pada‐Mu, dan jadikanlah keturunan kami umat yang patuh pada‐Mu. Tunjukkan tata cara dan tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Kau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al‐Baqarah: 127‐128).
Penjelasan
Doa ini dibaca Nabi Ibrahim ketika selesai membangun Kabah, yang waktu itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh). Kemudian Nabi Ibrahim dibantu puteranya Ismail membangun kembali Ka'bah.
2. Doa Mohon Kebaikan Dunia Akhirat
ِراَّنلا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنًَة وَفِي الآخِرَةِ حَسَنًَة وَقِنَا عَذَابَ
Robbanaa atinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa azabannaar
“Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” (QS. Al‐Baqarah: 201).
Penjelasan
Dalam Al‐Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang‐orang muslim yang ikhlas selesai melaksanakan haji. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia akhirat serta bisa menghindarkan dari segala kejelekan. Baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.
3. Doa Tabah Menghadapi Lawan
رَبَّنَا َأْفِر ْ غ عََليْنَا صَبْرًا وََثبِّتْ َأقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عََلى الَْقوِْم الْ َ كافِِرينَ
Robbanaa afrigh ‘alainaa Sobron wa tsabit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal qoumil kaafiriin
“Ya Allah, limpahkanlah kesabaran pada kami, kokohkan pendirian kami, serta tolonglah kami untuk mengalahkan orang‐orang kafir.” (QS. Al‐Baqarah: 250). 2
Penjelasan
Dijelaskan
dalam Al‐Quran, bahwa doa ini dibaca oleh sekelompok mukmin yang
bergabung dengan pasukan Thalut melawan jalut. Dengan doa ini dan atas
izin Allah Swt. pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut, dan Nabi Daud
membunuh Jalut.
4. Doa Keselamatan
رَبَّنَا َ لا تُؤَاخِذْنَا ِإن نَّسِينَا َأوْ َأخْ َ طْأنَا رَبَّنَا وَ َ لا تَحْمِ ْ ل عََليْنَا ِإصْرًا َ كمَا حَمَلْتَهُ عََلى الَّذِينَ مِن
َقبْلِنَا
رَبَّنَا وَ َ لا تُحَمِّْلنَا مَا َ لا َ طاَقَة لَنَا ِبهِ وَاعْفُ
عَنَّا وَا ْ غفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ َأنتَ مَوْ َ لانَا َفانصُرْنَا
عََلى الَْقوِْم الْ َ كافِِرينَ
Robbanaa laa tuakzidnaa in nasiinaa wa akhto’naa robbanaa wa laa tahmil ‘alainaa isron kama hamaltahu ‘alal ladzIina min qoblinaa.
Robbanaa wa laa tuahamilnaa maa
laa thooqoto lanaa bihi wa’fua ’anna waghfir lanaa warhamnaa anta
maulaanaa fanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin
“Ya Allah, jangan siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, jangan bebankan pada kami beban berat seperti Kau bebankan pada orang‐orang sebelum kami. Ya Allah, jangan Kau pikulkan pada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Ampunilah dan maafkan kami, serta rahmatilah kami. Kaulah Penolong kami, maka tolonglah kami untuk mengalahkan orang‐orang kafir.” (QS. Al‐Baqoroh: 286).
Penjelasan:
Ibnu
Katsir merangkum sepuluh hadist tentang keutamaan membaca doa diatas.
Diantaranya hadist: “Barangsiapa yang membaca dua ayat akhir surah
Al‐Baqarah (ayat 285‐286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan.”
5. Doa Menghindari Kesesatan
رَبَّنَا َ لا تُِز ْ غ قُلُوبَنَا بَعْدَ ِإ ْ ذ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمًَة ِإنَّكَ َأنتَ الْوَهَّابُ
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rohmatan innaka antal wahhab
“Ya Allah, jangan Kau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Kau beri petunjuk pada kami, dan rahmatilah kami. Sungguh Kau Maha Pemberi karunia.” (QS. Ali 'Imrôn: 8).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh ahli ilmu yang beriman kepada keagungan Al‐Quran. Dan mereka berdoa
kepada Allah Swt. agar tetap dalam jalan kebenaran, tidak condong
kepada kesesatan setelah mendapatkan petunjuk, serta memohon curahan
rahmat‐Nya.
6. Doa Husnul Khôtimah (akhir yang baik)
اَّرَّبَّنَا ِإنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإِيمَانِ َأ ْ ن آمِنُوْا ِبرَبِّكُمْ َفآمَنَّا رَبَّنَا َفا ْ غفِرْ لَنَا ُذنُوبَنَا وَ َ كفِّرْ عَن
سَيِّئَاتِنَا
وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَاِ ر رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عََلى
رُسُلِكَ وَ َ لا تُخِْزنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ِإنَّكَ َ لا
تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
Robbanaa innanna sami’naa munadiyan yunaadi lil iiman an aamanu birobikun fa amannaa. Robbanaa faghfir lanaa dzunubaana wa kafir sayyiatinaa wa taffannaa ma’al abror. Robbanaa wa aatinaa ma wa’attanaa ‘ala rusulika wa laa tukhzinaa yaumal qiyamah innaka laa tukhliful mi’aad
“Ya Allah sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru pada iman: “Berimanlah kamu kepada Allah, maka kami pun beriman. Ya Allah, ampunilah dosa dan hapuskan kesalahan‐kesalahan kami, serta matikan kami beserta orang‐orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul‐rasul‐Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji.” (QS. Ali Imrôn: 193‐294).
Penjelasan:
Baik sekali doa
di atas dibaca pada setiap kesempatan, tapi lebih utama pada waktu
tengah malam (sepertiga malam) sampai menjelang shubuh. Karena ayat ini
pula yang dibaca Nabi Saw. ketika bangun dari tidurnya sambil memandang
langit. (HR. Bukhari)
7. Doa Taubat
رَبَّنَا َ ظَلمْنَا َأنفُسَنَا وَِإن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا َلنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِِرينَ
Robbanaa dzolamnaa anfusanaa wa inlam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakunnaa minal khoosiriin
“Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Kau tidak
mengampuni kami serta memberi rahmat pada kami, niscaya kami termasuk
orang‐orang yang rugi.” (QS. Al‐A'rôf 23).
Penjelasan:
Doa ini doa Nabi Adam dan isterinya Hawa, ketika keduanya dikeluarkan dari surga.
8. Doa Tolak ke Zoliman
رَبَّنَا َ لا تَجْعَلْنَا مَعَ الَْقوِْم الظَّالِمِين
Robbanaa laa taj’alnaa ma’al qoumil dzoolimin
“Ya Allah, jangan Kau tempatkan kami bersama‐sama dengan orang‐orang zhalim.” (Al‐A'rôf 47). 4
Penjelasan:
Doa
dia atas dibaca oleh Ahlul A'rof, yakni orang‐orang yang amal kebajikan
dan kejahatannya seimbang. Ketika mereka melihat ahli surga dengan
berbagai kenikmatanya, mereka berkata: “Kesejahteraan semoga tercurah
bagi kalian, wahai ahli surga.” Dan ketika mereka melihat ahli neraka
dengan berbagai siksanya, mereka berkata: “Kami berlindung kepada Allah
dari apa yang sedang kalian alami, Wahai ahli neraka.” Lalu mereka
berdoa dengan doa diatas, yaitu memohon agar tidak disatukan dengan
orang‐orang zholim.
9. Doa Mohon Keadilan
رَبَّنَا اْفتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا ِبالْحَقِّ وََأنتَ خَيْرُ الَْفاتِحِينَ
Robbanaf tah bainanaa wa baina qouminaa bil haqqi wa anta khoirul faatihiin
“Ya Allah, berilah putusan antara kami dan kaum kami dengan adil. Kaulah Pemberi keputusan yang sebaik‐baiknya.” (QS. Al‐A'rôf 89).
Penjelasan:
Doa
ini dibaca oleh Nabi Syu'aib ketika beliau diusir oleh kaumnya sebab
ingkar terhadap agama yang dibawanya dan menolak ajakan kaumnya untuk
kembali kepada ajaran agama mereka.
10. Doa Mohon Keselamatan
رَبَّنَا َ لا تَجْعَلْنَا فِتْنًَة لِّلَْقوِْم الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا ِبرَحْمَتِكَ مِنَ الَْقوِْم الْ َ كافِِرينَ
Robbanaa laa taj’alnaa fitnatan lil qoumil dzoolimin wa najjinaa bi rohmatika minal qoumil kaafiriin
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang
zholim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat‐Mu dari tipu daya
orang‐ orang yang kafir.” (Qs. Yûnus: 85‐86).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa,
setelah mereka menyaksikan mukjizat Nabi Musa dihadapan Fir'aun. Ketika
itu, kaum Nabi Musa merasa takut, bahwa Fir'aun dan pemuka‐pemukanya
akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa memerintahkan
kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah
Swt
11. Doa Mohon Perlindungan
رَبِّ ِإنِّي َأعُوُذ ِبكَ َأ ْ ن َأسَْأَلكَ مَا َليْسَ لِي ِبهِ عِلْمٌ وَِإلاَّ تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمِْني َأ ُ كنْ مِّنَ الْخَاسِِرينَ
Robbii inni auudzubika an asalaka ma laisa lii bihi ‘ilmun wa illa taghfir lii wa tarhamnii akun 5
minal khoosiriin
“Ya Allah, sungguh aku berlindung pada‐Mu dari sesuatu yang aku tidak tahu hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun serta tidak menaruh belas kasihan padaku, niscaya aku termasuk orang‐orang yang merugi.” (QS. Hûd: 47).
Penjelasan:
Doa
ini merupakan doanya Nabi Nuh, yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya
(kan'an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh
protes kepada Allah Swt., “Kenapa anaknya (kan'an) ikut dihancurkan
padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji
akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku.” (QS. Hûd: 45).
Allah menjawab: “Bahwa dia (Kan'an) bukan termasuk keluargamu yang
dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak soleh dan tidak beriman
kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah
mereka‐mereka yang beriman kepada Allah (QS. Hûd: 46). Setelah
diperingatkan Allah, Nabi Nuh berdoa dengan doa ini dan Allah
mengabulkan doanya (QS. Hûd: 48).
12. Doa Keluarga Sakinah
رَبِّ اجْعَْلِني مُقِيمَ الصَّ َ لاةِ وَمِن ُذرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتََقبَّلْ دُعَاء رَبَّنَا ا ْ غفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِِنينَ
يَوْمَ يَُقومُ الْحِسَاب
Robbij ‘alnii muqiimash solaati wa min dzuriyyatii Robbanaa wa
taqobbal du’a‐i Robbanagfir lii wa liwaalidayya wa lil mu’miniina yauma
yaqumul hisaab
“Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang‐orang yang teguh
mendirikan shalat, ya Allah kabulkan doaku. Ya Allah ampunanilah diriku
dan kepada kedua orang tuaku serta orang‐orang mukmin pada hari kiamat.”
(QS. Ibrôhîm: 41‐42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita
dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah
kepada Allah Swt, khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.
Dalam Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim,
ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota aman,
tentram dan anak turunannya diselamatkan dari kemusyrikan.
13. Doa Mohon Tempat yang Baik
ْلرَّبِّ َأدْخِ ِني مُدْخَ َ ل صِدْ ٍ ق وََأخِْرجِْني مُخْرَجَ صِدْ ٍ ق وَاجْعَل لِّي مِنْ لَّدُنْكَ سُْل َ طانًا نَّصِيرًا
Robbii adkhilnii mudkhola sidqin wa akhrijnii mukhroja sidqin waj’al lii min ladunka sulthoonan nashiiron
“Ya Allah, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar, dan keluarkanlah aku dengan cara yang benar. Dan berikan padaku kekuasaan (pemimpin) sebagai penolong.” (Al‐Isrô': 80). 6
Penjelasan:
Doa di
atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Baik juga
doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni
(dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah
meninggal (Tafsir Al‐Qurthubi).
14. Doa Mohon diberi Kemudahan
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمًَة وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ َأمِْرنَا رَشَدًا
Robbanaa aatinaa min ladunka rohmatan wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa
“Ya Allah, berilah rahmat pada kami & beri kami petunjuk yang lurus serta sempurna.”(QS. Al‐Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh pemuda Ashhabul kahfi, yakni sekelompok pemuda yang
beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk dari Allah. Doa
ini dibaca mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk
menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari
fitnah‐fitnah dan orang‐orang zhalim, dan Allah Swt mengabulkan doa
mereka. Kisah Ashhabul kahfi dapat dibaca dalam Surah Al‐Kahfi.
15. Doa Kelapangan hati
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي َأمِْري وَاحُْل ْ ل عُقْدًَة مِّن لِّسَاِني يَفَْقهُوا َقوْلِي
Robbisyroh lii sodhrii wa yasir lii amri wahlul ‘uqdatan min lisaanii yafqohu qoulii
“Ya Allah, lapangkan dadaku, mudahkan urusanku, dan lepaskan kekakuan
lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thôha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezholiman seseorang,
kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran,
kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para
mubaligh, para pelajar atau siapa saja yang meminta diberi kemudahan
dalam berbicara. Al‐Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh
Nabi Musa ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan
risalah kepada Fir'aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan
Nabi Musa.
16. Doa Mohon Jodoh Keturunan yang Baik
َلا ِّبرَ تَ َ ذرِْني َفرْدًا وََأنتَ خَيْرُ اْلوَا ِ رثِي
Robbi laa tadzar nii fardan wa anta khoirul waaritsiin 7
“Ya Allah, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS. Al‐Anbiyaa': 89).
17. Doa Agar keturunan Soleh
رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ُذرِّيَّةً َ طيِّبًَة ِإنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء
Robbi Hab lii min ladunka zuriyattan toyyibatan innaka sami’ud du’aa
“Ya Allah, berilah aku seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendegara semua doa.” (QS. Ali 'Imron: 38).
Penjelasan:
Doa di
atas baik sekali dibaca oleh orang‐orang yang belum mempunyai
keturunan, juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi
keturunan yang soleh.
Kedua ayat diatas adalah doa Nabi Zakariya agar diberi keturunan untuk menjadi pejuang yang menegakkan agama Allah.
18. Doa Mohon Terlepas dari Musibah
رَّبِّ َأعُوُذ ِبكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِين وَأَعُوذُ ِبكَ رَبِّ َأن يَحْضُرُون
Robbii a’uudzubika min hamazatisy syayauthiin wa ‘auuzubika robbi an yahdhuruun
“Ya Allah, aku berlindung pada‐Mu dari bisikan‐bisikan setan. Dan aku berlindung pada‐Mu, dari kedatangan mereka padaku.” (OS. Al‐Mukminûn: 97‐98).
Penjelasan:
Doa di
atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syaitan,
baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan
perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah.
(QS. Al‐Mukminûn: 93‐94).
19. Doa Mohon Keturunan Bagus
ارَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ َأزْوَا ِ جنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرََّة َأعْيُ ٍ ن وَاجْعَْلنَا لِلْمُتَّقِينَ ِإمَامً
Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zuriyyatinaa qurrota a’yunin waj ‘alnaa lil muttaqinna imaaman
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada istri dan keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang‐orang yang bertakwa.” (QS. Al‐Furqôn: 74).
Penjelasan:
Dalam
Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang‐orang yang
taat beribadah. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam,
beramal soleh, memperbanyak dzikir dan doa di setiap waktu.
20. Doa Mensyukuri Nikmat
رَبِّ َأوْ ِ زعِْني َأ ْ ن َأشْكُرَ ِنعْمَتَكَ الَّتِي َأنْعَمْتَ عََليَّ وَعََلى وَالِدَيَّ وََأنْ َأعْمَ َ ل صَالِحًا تَرْضَاهُ
وََأدْخِْلِني ِبرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Robbi auzi’nii an asykuro ni’matakalattii an’amta ‘alayya wa ‘alaa
waalidayya wa an a’mala soolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii
‘ibadikash soolihiin
“Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat‐Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk
(selalu) mengerjakan amal soleh yang Engkau ridhai, serta masukkan aku
dengan rahmat‐Mu ke dalam golongan hamba‐hamba‐Mu yang soleh.” (QS.
Al‐Naml: 19).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca sebagai rasa syukur atas semua nikmat
serta dimasukkan ke dalam golongan orang‐orang yang beramal soleh. Doa
tersebut pula yang dibaca Nabi Sulaiman yang kaya raya tidak ada
bandingannya.
21. Doa Agar Hati Tidak Dengki
رَبَّنَا ا ْ غفِرْ َلنَا وَلاِ وَاِننَا الَّذِينَ سَبَقُونَا ِبالأِ يمَانِ وَ َ لا تَجْعَ ْ ل فِي قُلُوِبنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا ِإنَّكَ
رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
Robbanagh firlanaa wa li ikhwaninaladziinaa sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii qulubiinaa ghillan lil ladzinaa aamanu robbanaa rouufur roohiim
“Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al‐Hasyr: 10).
Penjelasan:
Dalam
Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang‐orang beriman
yang mengikuti perjuangan kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka memohon
agar tetap melanjutkan serta meneladani kesolehan, semangat jihad dan
kesucian hati mereka.
22. Doa Agar Lingkungan Aman Tentram
رَبَّنَا َأخِْرجْنَا مِنْ هَذِهِ الَْقرْيَةِ الظَّالِ ِ م أَهْلُهَا وَاجْعَ ْ ل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيا وَاجْعَ ْ ل لَّنَا مِن لَّدُنْكَ
نَصِيْرًا
Robbanaa akhrijnaa min haadzihil qoryatidz dzoolimi ahluhaa waj’al lanaa min ladunka 9
waliyyan waj’al lanaa min ladunka nashiiroo
“Ya Allah, keluarkanlah kami dari tempat ini yang zholim penduduknya ini, dan berilah kami pelindung dari sisi‐Mu serta berilah kami penolong dari Mu.” (QS. an‐Nisa: 75).
Penjelasan:
Agar
selamat dari kezaliman suatu kelompok atau golongan, maka baca doa di
atas setiap saat. Baik juga dibaca agar diberi ketentraman dan disatukan
dengan orang‐orang yang beriman.
23. Doa Minta Rezeki
َّسلا
رَبَّنَا َأنزْ ْ ل عََليْنَا مَآئِدًَة مِّنَ مَاءِ تَ ُ كو ُ ن لَنَا
عِيدًا لأوَّلِنَا وَآخِِرنَا وَآيًَة مِّنْكَ وَارْزُْقنَا وََأنْتَ
خَيْرُ
الرَّا ِ زقِي
Robbanaa anzil ‘alainaa ma‐idatan minas samaa‐i takunu lanaa ‘idan lii awwalinaa wa akhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqin
“Ya Allah, turunkan pada kami hidangan dari langit yang hari turunnya itu akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang‐orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta menjadi tanda bagi kekuasaan‐Mu. Berilah kami rezeki, dan Engkaulah Pemberi rizki yang paling utama.” (QS. Al‐Ma'idah: 114).
Penjelasan:
Doa
diatas merupakan doanya Nabi Isa ketika ditantang oleh para pengikutnya
yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh
seorang rasul.
Bagi setiap muslim yang mendambakan limpahan rezeki, sudah selayaknya memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan.
24. Doa Agar Diberi Kedudukan yang Mulia
رَّبِّ َأنِزْلِني مُنزَ ً لا مُّبَارَ ً كا وََأنتَ خَيْرُ الْمُنِزلِينَ
Robbii anzilnii munzalan mubaarokan wa anta khoirul munziliin
“Ya Allah, tempatkan aku di tempat yang berkah, dan Engkau adalah sebaik‐baik pemberi tempat.” (QS. Al‐Mukminûn: 29).
Penjelasan:
Baik
sekali doa diatas dibaca bagi setiap orang yang menginginkan kedudukan,
baik pangkat, jabatan, atau kedudukan lainnya. Karena doa tersebut
merupakan doanya Nabi Nuh ketika berada dalam perahu. Ia memohon kepada
Allah Swt. agar diberi kedudukan yang lebih mulia daripada kedudukan
sebelumnya. Kemudian Allah Swt. mengabulkan doanya, dan menjadikannya
ummat yang taat kepada Allah Swt.
25. Doa Agar Terlepas dari Kesulitan
َلاَّلاِإ ِإَلهَ َأنتَ سُبْحَانَكَ ِإنِّي ُ كنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin
“Tidak ada Allah selain Kau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang‐orang yang zholim.” (QS. Al‐Anbiya': 87).
Penjelasan:
Doa
diatas hendaknya dibaca pada setiap kesempatan, agar dihindarkan dari
rasa frustasi, stres dalam menghadapi perjuangan. Karena doa tersebut
merupakan doa Nabi Yunus sebagai penyesalan atas kelancangannya
meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang
membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan.